Uploaded by User102295

BAB IV Baru

advertisement
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
4.1. Roda dan Ban
Pada sepeda motor roda (wheel) berfungsi untuk menopang berat motor dan
pengendara, menyalurkan daya dorong, pengereman, daya stir pada jalan.. Disaat yang
sama roda juga menyerap tekanan/kejutan dari permukaan jalan. Untuk itu roda harus
bersifat kuat, kaku/rigit dan ringan.
Ada tiga bagian roda pada sepeda motor, yaitu bagian hub roda, bagian pelek
roda (wheel rim), dan ban (tire). Pada hub roda terpasang bantalan peluru (bearing),
sepatu rem, tromol dan komponen bantu lainnya. Hub dan pelek roda dihubungkan
oleh jari-jari (spokes). Ada juga roda dengan model satu kesatuan dimana hub dan
peleknya terbuat dari bahan yang ringan (seperti pada aluminium). Design roda
tergantung dari tipe struktur, material dan metode pembuatan roda dari pabrik.
1. Pelek (Wheel Rim)
a. Tipe pelek jari-jari (wire spoke wheel)
Gambar 1. Roda tipe jari-jari
Tipe ini paling banyak digunakan pada sepeda motor. Dimana roda terbuat dari
lembaran-lembaran baja atau alumunium alloy yang melingkar dan hub/tromol
terpasang kaku oleh jari-jari.
11
12
1. Grease seal
2. Bearing
3. Spacer
4. Hub casting
5. Brake disc bolt
6. Brake caliper
7. Speedometer cable
8. Axle
9. Speedometer drive unit
10. Speedometer drive gear
11. Bearing
12. Retaining plate
13. Hub cover
14. Collar
15. Axle nut
Gambar 2. Potongan dan tinjauan setempat dari kekhasan Hub
b. Tipe pelek dari composit (composite wheel)
Gambar 3. Roda tipe plat press
Tipe ini paling banyak digunakan pada sepeda motor dengan roda kecil (tipe keluarga
atau rekreasi). Rodanya/pelek dibuat dengan menyatukan rim dan hub dengan
menggunakan baut dan mur.
13
c. Tipe pelek dari paduan tuang (cast alloy wheel)
Roda dan jari-jari menjadi satu disebut tipe “Light alloy disk wheel”.
Regiditas dan kekuatannya sama dengan sebelumnya, tidak diperlukan penyetelan
untuk balancing roda (beda dengan jari-jari yang perlu disetel untuk
balancingnya). Designnya sangat trendi biasanya digunakan motor besar, kadangkadang pada motor kecil dan motor-motor sport.
Gambar 4. Tipe roda dari besi tuang
14
d. Roda tipe khusus (dibentuk dari baja yang di press dan di dalamnya terbagi
dua)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bolt
Rim half
Rim half
Spring washer
Nut
Tyre
Inner tube
Gambar 5. Membelah susunan pelek roda
2. Ban (Tyre)
Ban adalah salah satu komponen kendaraan yang berfungsi:
a. Sebagai pengendali arah kendaraan
b. Sebagai penanggung berat beban kendaraan termasuk penumpangnya
c. Sebagai penerus tenaga dari mesin
d. Sebagai sistem peredam/suspensi dari sepeda motor
Ban merupakan bagian roda yang langsung bersentuhan dengan jalan. Disaat
sepeda motor berjalan dan berhenti akan terjadi gesekan antara ban dan permukaan
jalan. Ban selain berfungsi untuk menopang berat motor dan pengendara pada area
yang kecil dimana permukaan ban menyentuh permukaan jalan, menyalurkan gaya
tekan pada saat pengendaraan dan pengereman, juga meredam kejutan secara
simultan/terus menerus.
Pada dasarnya ban yang digunakan pada sepeda motor, umumnya terdiri atas dua
bagian utama yaitu ban luar dan ban dalam. Konstruksi ban pada umumnya sama, baik
ban dengan ban dalam maupun ban tanpa ban dalam. Ban bagian luar disebut Tread
terbuat dari karet yang keras karena bersentuhan langsung dengan tanah. Untuk itu
tread harus memiliki ketahan aus yang tinggi dan cukup baik melindungi ban dalam.
Sedangkan lapisan bagian dalam ban disebut Breaker.
Carcas dan tread fungsinya menjaga dan melindungi ban bagian dalam dari
15
tekanan udara dan pukulan dari luar secara bersamaan. Carcas ini terbuat dari lapisan
kain (fabric layer) dengan bahan nilon dan rayon yang dilapisi karet dan kawat yang
jumlah lapisannya menentukan kekuatan ban. Disamping itu ada lapisan bead yang
mampu memegang dengan kuat pada pelek melalui tekanan udara selama berjalan.
Lapisan yang berbeda dibagian dalam dari ban “TUBLESS” (tanpa ban dalam) yang
bersifat elastis, jika tertusuk paku udara bagian dalam tidak bocor keluar. Ban tanpa
mempunyai ban dalam disebut ban TUBELESS dengan konstruksi khusus agar udara
bagian dalam tidak bocor keluar. Biasanya pada bagian luar ban terdapat tanda
TUBELESS
Gambar 6. Ban tipe radial
Ukuran dan jenis ban bisa diketahui dengan membaca kode ban. Kode ban
memberikan informasi tentang ciri-ciri umum dan kerataan (flatness) dari ban.
Pada sebuah ban, dapat ditemukan informasi seperti ukuran ban, TWI (treat
wear indicator), Type ban : tubeless atau tubetype, Nomor lot, speed symbol dan load
index, anak panah, hingga beban maksimum. Semua ini adalah factor penting yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan ban. Secara garis besar penunjukan ukuran ban
bisa dibedakan menjadi dua jenis yaitu metric dan inchi.
16
Metric
Arti dari 80/90-17 :
80 = Lebar ban dalam mm
90 = Aspek rasio
17 = Diameter pelek dalam inchi
Keterangan :
Lebar ban = adalah bagian terlebar dari ban dengan nilai ± 80 mm
Aspek rasio = adalah persentase dari lebar ban atau sama dengan ± 80 x 90 = ± 72 mm
Diameter pelek = pada ukuran tersebut adalah 17”
Jadi jika ukuran 80/90-17 artinya : ban tersebut memiliki lebar ± 80 mm dengan tinggi ±
72 mm dan menggunakan pelek 17”
Inchi
Arti dari 2,75 – 17 :
2,75 = Lebar ban dalam inchi
17 = Diameter pelek dalam inchi
Keterangan :
Lebar ban = adalah bagian terlebar dari penampang ban dengan nilai ± 2,75” dengan
tinggi± 2,75”
Diameter pelek = pada ukuran tersebut adalah 17”
Jadi jika ukuran 2,75 – 17 artinya : ban tersebut memiliki lebar 2,75” dengan tinggi
2,75” dan menggunakan pelek 17”
TWI (Tread Wear Indicator)
TWI adalah symbol untuk menunjukan batas
pemakaian ban . tanda ini berupa segitiga yang
tertera di sisi ban dan tonjolan pada sela-sela
pattern, hal ini untuk menunjukan batas keausan
tread yang diijinkan oleh produsen untuk
menjamin performa ban, jika keausan tread sudah
mencapai tanda ini maka sebaiknya ban segera
diganti
17
Tubeless atau Tubetype
1. Tube type adalah jenis ban yang pada
aplikasinya harus menggunkan ban dalam dan
bias mengunakan pelek spoke.
2. Tubeless adalah jenis ban yang pada
aplikasinya tanpa menggunakan ban dalam.
Lot Number
Lot number adalah kode yang
menunjukkan waktu diproduksinya ban
dipabrik. Pada kode lot number di atas adalah
2607 artinya dua angka di depan
menunjukkan ban diproduksi pada minggu
ke-26 atau sekitar bulat Juni minggu
keempat, lalu dua angka di belakang
menunjukkan ban diproduksi tahun 2007.
Speed Simbol dan Load Index
Kode ini menunjukkan batas kecepatan maksimum
dan beban maksimum untuk menjaga performa ban tetap
pada kondisi yang baik.
Pada gambar tertera 41P. Maka arti dari kode
tersebut adalah beban maksimum yang diijinkan agar
performa ban tetap baik adalah 145 kg pada kecepatan
150 km/jam.
18
Berikut adalah table Indek Beban dan Index Speed
Anak Panah
Lambang anak panah pada dinding ban
menunjukkan arah putaran ban agar
berfungsi dengan baik
Max Load
Sama dengan load index arti dari symbol ini
adalah beban kerja yang diijinkan agar performa
ban tetap baik yaitu maksimum 160 kg pada
tekanan 33 Psi.
19
Berikut ini contoh lain dari kode ban dan cara membacanya:
3. Pemeriksaan dan Perawatan Ban
Beberapa hal yang dapat mempercepat keausan ban:
20
a. Tekanan angin kurang/berlebih
b. Beban berlebihan
c. Pengereman dan akselerasi yang berlebihan
d. Kondisi musim (Musim kemarau ban akan lebih cepat aus)
e. Power motor besar tetapi penggunaan ban relatif kecil
f. Material karet kompon ban (Kompon lunak akan lebih cepat habis daripada kompon
keras)
Dalam memasang ban ada beberapa hal yang harus diperhatikan demi
keselamatan pengendara dan keawetan ban diantaranya:
a. Gunakan peralatan yang tidak merusak ban atau pelek.
b. Pastikan pelek sejajar dengan rim line saat terpasang.
c. Pastikan arah putar sesuai dengan petunjuk.
d. Cek tekanan angin agar sesuai dengan standardnya.
e. Sesuaikan ukuran ban dalam terhadap ban luarnya.
f. Pastikan tidak ada benda asing seperti krikil tajam, beling atau paku di dalam ban.
g. Gunakan selalu rim tape untuk melindungi ban dalam dari tusukan spoke velg.
h. Pastikan bahwa posisi “Valve” ban dalam sesuai dengan tanda posisi “Valve” yang
tertera pada ban.
i. Kencangkan mur ban dalam seperlunya.
j. Setelah mengganti ban belakang sejajarkan posisinya agar lurus terhadap ban depan
untuk menghindari keolengan.
k. Setelah ban terpasang tarik beberapa kali tuas rem terutama rem hidrolik sampai
terasa tekanan rem sudah kembali normal untuk menghindari terjadinya rem blong.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan ban :
a. Periksa tekanan angin dan kondisi fisik secara berkala.
b. Saat motor diparkir gunakan standard tengah untuk mengurangi tekanan pada ban
pada posisi yang sama diwaktu yang lama.
21
c. Hindari kontaminasi dengan cairan-cairan kimia yang merusak, oli dan bensin
segera bersihkan dengan air dan sabun jika terkena cairan tersebut.
d. Hindari kontak dengan sinar matahari dengan waktu yang lama karena akan
membuat karakter karet ban berubah.
e. Demi keamanan, ganti ban yang sudah melewati batas TWI.
Cara menganti ban pada sepeda motor
Peralatan dan bahan yang diperlukan :
1. Ban dalam atau ban luar sesuai keperluan ban mana yang akan diganti
2. Kunci ring – pas ukuran 8, 10, 12, 14, 17, dan 19
3. Kunci T
4. Pencongkel ban
5. Motorcycle tyre change (manual atau hydroulik)
Langkah pemasangan ban :
1.
Sepeda motor distandarkan terlebih dahulu ( standar 2 kaki ) ditempat yang rata atau
permukaan lantai tidak miring dan licin.
2.
Kendorkan dan lepaskan poros roda yang akan diganti bannya, ( disini kita
membahas roda depan ).
3.
Kempeskan roda.
4.
Tekan-tekan sisi ban secara merata.
5.
Congkel salah satu sisi ban luar menggunakan 3 pencongkel sekaligus di tiga bagian
yang berdekatan (arah congkelan keluar pelek)
6.
Kendorkan baut pengikat pentil dan keluarkan ban dalam.
7.
Keluarkan sisi ban luar yang belum terlepas, menggunakan alat congkelan tadi
sampai terlepas.
8.
Pasangkan ban luar yang baru dengan cara memasukkan sebelah sisi terlebih dahulu.
9.
Pasangkan ban dalam yang baru dengan cara tepatkan pentil ke lubang pentil yang
ada di pelek terlebih dahulu, lalu pasangkan mur dan kencangkan
22
10. Congkel sisi ban luar yang belum dipasang kearah dalam pelek sampai semuanya
terpasang ke alur pelek seperti semula dan usahakan jangan mencongkel ban dalam,
dikarnakan jika tercongkel, bisa kemungkinan bocor.
11. Tekan-tekan ban scara merata.
12. Isikan angin ke ban.
13. Pasangkan roda dan tepatkan ke lubang garpu lalu pasangkan poros roda lalu
kencangkan.
Dalam melepas dan memasang ban, terutama untuk ban tubeless dan atau yang
berukuran besar (sepeda motor besar) dapat mengunakan alat bantu berupa motorcycle
tyre change, alat ini mempunyai keunggulan berupa pengerjaan yang lebih mudah dan
resiko merusak pelek dapat dikurangi.
Gambar 7. Melepas ban mengunakan alat motorcycle tyre change
Download