Definis Majas;Majas adalah gaya bahasa dalam tulisan yang dipakai yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang. Majas juga untuk memperoleh efek-efek; sebuah kesan imajinatif bagi pendengarnya. Seorang penulis sastra juga kadang terkenal dengan tulisan-tulisan majas dalam karyanya. Dalam hal ini seorang penulis sastra dalam menyampaikan pikiran dan perasan, baik secara lisan dan tertulis kerap menyampaikannya dengan bahasa majas yang khas. Majas terdiri berbagai jenis berbagai jenis seperti Hiperbola, Personifikasi, Simile , Metafora, Antropomorfisme Antropomorfisme, Alegori, Eufimisme, Disfemisme, Parabel, Simbolik, Aptronim, Depersonifikasi, Pars pro toto, Sinisme, Satire, Ironi, Sarkasme, Klimaks, Antiklimaks, Interupsi, Eksklmasio, , Aliterasi, Paralelisme,Paradoks dan Repetisi. Jenis Jenis Majas dan Contohnya: A. Macam-macam Majas Penegasan: 1. Majas Klimaks : titik paling intens atau tertinggi dari pengalaman atau dari rangkaian acara. Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan. 2. Majas Antiklimaks: Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun. Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya. 3. Majas Koreksio: Adalah gaya yang pada awalnya mengklaim sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh: Silakan kembali saudara-saudara, eh maaf, silakan makan. 4. Majas Asindeton : Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung pada hal yang disebutkan. Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa. 5. Majas Interupsi: adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain. 6. Majas Eksklmasio : Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru. Contoh : Wah, biar ku aja yang pergi. 7. Majas Enumerasio : Adalah beberapa peristiwa yang terjadi kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas. Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Bulan bersinar dengan terangnya. 8. Majas Silepsis dan Zeugma: Adalah gaya mengunakan dua konstruksi yang menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain, hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama. Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami. 9. Majas Aliterasi: Adalah gaya bahasa berupa perulangan huruf pertama. Contoh : Keras-keras kena air lembut juga 10. Majas Anastrof atau Inversi : Adalah gaya bahasa yang dalam kalimat mendahului subejeknya karena lebih baik. Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya. 11. Majas Retoris: Pernyataan yang dipergunakan dalam pidato dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ? 12. Majas Elipsis: Adalah gaya bahasa yang menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi. Contoh: Kami ke rumah nenek (penghilangan predikat pergi) B. Macam -macam Majas Perbandingan: 1. Majas Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri. Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku atau Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah ) 2. Majas Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal. Contoh: Kita berjuang sampai titik darah penghabisan 3. Majas Personifikasi: Kalimat yang menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Contoh: Hujan itu menari-nari di atas genting 4. Majas Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, ” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. Membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya. 5. Majas Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama. contoh: Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri. 6. Majas Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia. 7. Majas Sinestesia: ungkapan rasa lewat ungkapan rasa indra lainnya. 8. Majas Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui penggambaran. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing. 9. Majas Eufimisme: Kata-kata yang dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau. contoh:Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya? 10. Majas Disfemisme: Pengungkapan pernyataan yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya. 11. Majas Parabel: Ungkapan pelajaran tetapi disamarkan dalam cerita. C. Macam-macam Majas Pertentangan 1. Majas Oksimoron: Gaya bahasa yang mengandung kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama. Contoh : Keramah-tamahan yang bengis 2. Majas Antitesis: Gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang membedakan maknanya. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa. 3. Majas Paradoks: Gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda. Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil. 4. Majas Repetisi: Perulangan kata atau bagian kalimat yang dianggap penting dalam sebuah konteks yang sesuai. 5. Majas Antitesis: Gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa. 6. Majas Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya. D. Macam-macam Majas Sindiran 1. Majas Sinisme: Bersifat pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia yang lebih kasar dari ironi. Contoh: Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ? 2. Majas Satire: Menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam yang menertawakan atau menolak sesuatu. Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya! 3. Majas Innuendo: Gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya 4. Majas Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut. Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut. 5. Majas Sarkasme: Gaya bahasa yang paling kasar, kadang-kadang merupakan kutukan. Contoh: Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga. Pengertian Majas adalah Gaya Bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang. Yap, seperti itulah garis besar pengertian dari Majas. Dalam postingan kali ini ada 27 Majas untuk kita pelajari bersama dan disertai dengan contohnya supaya kita bisa lebih memahaminya. Hhe.. Adapun Majas-majas ini terdiri dari Majas Perbandingan, Majas Pertentangan, Majas Sindiran, dan Majas Penegasan. Oke ! Langsung saja Cek It Out !! :b A). Majas Perbandingan 1) Majas Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat atau merupakan Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh : a) Dia dianggap anak emas majikannya. b) Perahu itu menggergaji ombak. c) Perpustakaan adalah gudang ilmu. 2) Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) adalah Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : a) Bagaikan harimau pulang kelaparan b) Semangatnya keras bagaikan baja. c) Seperti menyulam di kain yang lapuk 3) Majas Alegori adalah Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contoh : a) Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi b) Cerita Kancil dengan Buaya c) Kancil dengan Burung Gagak. 4) Majas Metonimia adalah Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : a) Kami ke rumah nenek naik kijang (Mobil) b) Di kantongnya selalu terselib gudang garam (Rokok) c) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api (Kopi) 5) a) b) c) Majas Hiperbola adalah Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih-lebihkan. Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang. Suaranya menggelegar membelah angkasa. 6) Majas Personifikasi adalah Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifatsifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup. Contoh : a) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai b) Awan menari-nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk –batuk c) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk. 7) Majas Antonomasia adalah Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan ciri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : a) Si pincang b) Si jangkung c) Si kribo 8) Majas Simile atau Persamaan, Majas ini mengandung perbandingan yang bersifat eksplisit. Yang dimaksud dengan perbandingan yang bersifat eksplisit adalah langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain. Untuk itu, ia memerlukan upaya yang secara eksplisit menunjukkan kesamaan itu, yaitu kata-kata: seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan sebagainya. Contoh Majas Persamaan atau simile : a) Mukanya merah laksana kepiting rebus b) Kikirnya seperti kepiting batu Majas Alusio adalah Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum. Contoh : a) Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945 9) 10) Majas Simbolik adalah Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh : a) Dia menjadi lintah darat b) Teratai, lambang pengabdian c) Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian 11) Sinekdokhe adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut: - Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.Contoh: (a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya. (b) Per kepala mendapat Rp. 300.000. - Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuksebagian.Contoh: (a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07. (b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti. B. Majas Pertentangan 12) Majas Antitesis adalah Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air susu dibalas air tuba 13) Majas Litotes adalah Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati. Contoh :Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah ) 14) Majas Oksimoron adalah Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis 15) Majas Kiasmus adalah Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : a). Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya 16) Majas Antanaklasis adalah Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : a). Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah 17) Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada. Contoh; a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini. b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini. C. Majas Sindiran 18) Majas Ironi adalah Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : a). Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca b). Kamu datang sangat tepat waktu, sudah 5 mobil tujuan kita melintas c). Kamu pintar sekali, nilai raport mu merah semua 19) Majas Sinisme adalah Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : a). Perilakumu membuatku kesal 20) Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas inibiasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.Contoh: a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu! b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus! D. Majas Penegasan 21) Majas Tautologi adalah Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh : a). Saya khawatir dan was – was dengannya b). Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja. 22) Majas Repetisi adalah Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh : a). Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku b).Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa. 23) Majas Retoris adalah Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui. Contoh : a). Siapakah yang tidak ingin hidup ? b). Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ? 24) Majas Antiklimaks adalah Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun. Contoh : a). Para bupati, para camat, dan para kepala desa b). Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu. 25) Majas Klimaks adalah Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : a). Semua anak-anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek b). Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang. 26) Majas Paralelisme adalah Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda, biasanya ada dalam puisi. Contoh : a). Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu b). Cinta adalah pengertian Cinta adalah kesetiaan Cinta adalah rela berkorban 27) Majas Pleonasme adalah Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : a). Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan b). Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah. c). Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur. 28) Majas Aliterasi adalah Majas yang memanfaatkan kata-kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : a). Inikah Indahnya Impian ? b). Apakah Akan Akrab ? 29) Majas Eufimisme adalah Majas yang menyatakan sesuatu dengan ungkapan yang lebih halus. Contoh Majas Eufimisme : a) Untuk mengatasi masalah keuangan, perusahaan itu merumahkan sebagian karyawannya. (mem-PHK). b) Untuk menjaga kesetabilan ekonomi, pemerintah menetapkan kebijakan penyesuaian harga BBM. (kenaikan harga). 30) Majas Elipsis adalah Majas yang manghilangkan suatu unsur kalimat. Contoh : a) Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi ) b) Aku kerja 31) Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun takmemerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran,atau menggugah. Contoh: a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja? b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?