LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BELU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELU NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA PERBATASAN KABUPATEN BELU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELU, Menimbang : a. bahwa batas negara dan kawasan perbatasan merupakan hak berdaulat negara atas wilayah kedaulatannya yang perlu dikelola dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Warga Negara Republik Indonesia; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara dan pasal 45 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah perlu dibentuk Badan Pengelola Perbatasan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Belu; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Popok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 1 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 7. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739); 8. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 9. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4925); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594); 2 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 15. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Tetap Badan Nasional Pengelola Perbatasan; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman Pembentukan Badan Pengelola Perbatasan di Daerah; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belu Tahun 2008 Nomor 01, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belu Nomor 17); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BELU dan BUPATI BELU MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA PERBATASAN KABUPATEN BELU. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Belu. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Belu. 3. Bupati adalah Bupati Belu. 3 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Belu. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Belu. 6. Badan Pengelola Perbatasan selanjutnya disingkat BPP adalah Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Belu. 7. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 8. Daerah Otonom selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Kepala Badan Pengelola Perbatasan yang selanjutnya disebut Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Belu. BAB II PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN Bagian Kesatu Pembentukan Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja BPP. (2) BPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah. Bagian Kedua Kedudukan Pasal 3 BPP Kabupaten Belu dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. BAB II WEWENANG, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Wewenang Pasal 4 BPP dalam Pengelolaan Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan mempunyai wewenang, sebagai berikut : a. melaksanakan kebijakan pemerintah dan menetapkan kebijakan lainnya dalam rangka otonomi daerah dan tugas pembantuan; b. menjaga dan memelihara tanda batas; c. melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan tugas pembangunan di kawasan perbatasan wilayahnya; dan d. melakukan pembangunan kawasan perbatasan antar pemerintah daerah dan/atau antara pemerintah daerah dan pihak ketiga. Bagian Kedua 4 Tugas Pasal 5 BPP dalam melaksanakan wewenang sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 mempunyai tugas : a. menetapkan kebijakan program pembangunan kawasan perbatasan; b. menetapkan rencana kebutuhan anggaran; c. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pengelolaan kawasan perbatasan; dan d. melaksanakan evaluasi dan pengawasan. Bagian Ketiga Fungsi Pasal 6 (1) BPP dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 5, menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan dan penetapan rencana aksi pembangunan batas wilayah Negara dan kawasan perbatasan di daerah; b. pengkoordinasian penetapan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan, pengelolaan serta pemanfaatan batas wilayah Negara dan kawasan perbatasan di daerah; c. pengelolaan serta fasilitasi penegasan, pemeliharaan dan pengaman batas Negara di daerah; d. inventarisasi potensi sumber daya dan rekomendasi penetapan zona pengembangan ekonomi, pertanahan, sosial budaya, lingkungan hidup dan zona lainnya kawasan perbatasan dan daerah e. penyusunan program dan kebijakan pembangunan sarana dan prasarana perhubungan dan sarana lainnya di kawasan perbatasan; dan f. (2) penyusunan anggaran pembangunan pengelola batas wilayah negara dan kawasan perbatasan di daerah. Penjabaran tugas dan fungsi BPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Pasal 7 (1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Perbatasan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, membawahi 2 (dua) Sub Bagian : 1. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Evaluasi, Perencanaan dan Pelaporan. c. Bidang Pengelolaan Batas Antar Negara, membawahi 2 (dua) Sub Bidang : 1. Sub Bidang Pengelolaan Perbatasan Antar Negara; 2. Sub Bidang Pengelolaan Batas dan Yuridiksi Wilayah Antar Negara. 5 d. Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan, membawahi 2 (dua) Sub Bidang : 1. Sub Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Darat dan Laut; 2. Sub Bidang Penataan Ruang Kawasan Perbatasan. e. Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan, membawahi 2 (dua) Sub Bidang : 1. Sub Bidang Infrastruktur Fisik; 2. Suub Bidang Infrastruktur Pemerintahan, Ekonomi dan Kesra. f. Bidang Kerjasama Antar Lembaga, membawahi 2 (dua) Sub Bidang : 1. Sub Bidang Fasilitasi Pertemuan Antar Lembaga; 2. Sub Bidang Fasilitasi Pemantauan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan. g. Kelompok Jabatan Fungsional; (2) Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja BPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB V Tata Kerja Pasal 8 Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang, dan kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsipprinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik secara vertikal maupun horizontal dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan unit kerja dalam lingkungan Pemerintah Daerah. BAB VI PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Pasal 9 Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan kelompok jabatan fungsional diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 10 Pembiayaan BPP berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Belu dan Sumber Pendapatan lainnya yang sah. . BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 11 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku seluruh pejabat yang memangku jabatan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 5 Tahun 2008 tetap melaksanakan tugas dan fungsinya sampai dengan dilantiknya pejabat yang baru berdasarkan Peraturan Daerah ini. 6 BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Belu. Ditetapkan di Atambua pada tanggal 2 Agustus 2011 BUPATI BELU, Ttd. JOACHIM LOPEZ Diundangkan di Atambua pada tanggal 2 Agustus 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELU, PETRUS BERE LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BELU TAHUN 2011 NOMOR 03 7 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA PERBATASAN KABUPATEN BELU I. UMUM. Pembentukan perangkat daerah didasarkan pada adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenagan daerah yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka di daerah dimungkinkan dibentuknya lembaga lain sebagai pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan dan tugas pemerintahan umum lainnya. Kabupaten Belu secara geografis berbatasan langsung dengan Negara RDTL. Oleh karena itu Pembentukan Badan Pengelola Perbatasan selain merupakan amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman Pembentukan Badan Pengelola Perbatasan Di Daerah, juga merupakan salah satu kebutuhan mendasar dan menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Belu dengan mengingat letaknya Kabupaten Belu yang strategis tersebut. Alasan lain dibentuknya Badan Pengelola Perbatasan Daerah oleh karena selama ini penanganan wilayah perbatasan dan kawasan perbatasan kurang memadai. Hal ini terjadi oleh karena wilayah perbatasan Kabupaten Belu selama ini ditangani oleh salah satu bidang yakni Bidang Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Belu yang merupakan lembaga perencana. Secara faktual Kabupaten Belu memiliki garis batas negara terpanjang yang membentang dari utara ke selatan antara Indonesia dan Negara RDTL, jika dibandingkan dengan kabupaten lainnya dalam wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain itu pada titik tertentu disepanjang perbatasan tersebut terdapat batas wilayah laut antara Indonesia dan Negara RDTL sehingga konsekwensi tanggungjawab untuk mengawasi aktivitas warga dan mengelola potensi di kawasan perbatasan menjadi sangat sulit. Kondisi tersebut menjadi salah satu pertimbangan untuk dibentuknya Badan Pengelola Perbatasan Daerah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman Pembentukan Badan Pengelola Perbatasan di Daerah, maka Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Belu terdiri dari 1(satu) Kepala, 1 (satu) Sekretaris, beberapa Bidang, beberapa Sub Bagian dan beberapa Seksi. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. 8 Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BELU NOMOR 60