lingkungan fisik dalam ekologi pemerintahan

advertisement
LINGKUNGAN FISIK/ ALAMIAH DALAM
EKOLOGI PEMERINTAHAN
OLEH:
Kariena Febriantin S.IP., M.IPol
([email protected])
A. LINGKUNGAN GEOGRAFIS
Kehidupan manusia selalu dalam proses
penyesuaian dengan lingkungan
geografisnya yang membawa
pengaruh terhadap kehidupan fisik dan
kehidupan kejiwaannya.
 Dalam penyesuaian yang sifatnya fisik,
tidak saja pengaruh terhadap bentuk
tubuh, sifat fisik tubuh tetapi juga terhadap
cara hidup, cara dan bentuk bermukim,
berkelompok, demikian pun pengaruhnya
terhadap penyebaran dan penyesuaian
budaya manusia, seni, cara-cara berpikir
dan cara mempertahankan diri.
 Adapun pengaruh lingkungan geografis
terhadap kehidupan bernegara dapat
dikelompokkan atas 7 dimensi pengaruh
lingkungan negara dan pemerintahan,
yaitu:
1)Letak Negara Dalam Rotasi Bola Dunia
Perbedaan letak negara dalam rotasi
bola
dunia
berakibat
adanya
perbedaan sifat-sifat lingkungan berupa
perbedaan
musim
dan
biome.
Perbedaan ini berakibat perbedaan
cara hidup, perbedaan cara mengatur
kehidupan
bermasyarakat
dan
bernegara.
2) Bentuk Daratan
Bentuk-bentuk daratan (land form)
wilayah
negara
juga
sangat
mempengaruhi kehidupan dan cara
hidup disuatu negara. Bahwa negara
dengan daratan yang bersifat benua
akan berbeda caranya mengurus
angkutan dan transportasi dengan
negara-negara
yang
bersifat
kepulauan.
3) Bentuk Air
Bentuk permukaan air (bodies of water)
mempengaruhi cara-cara kehidupan
negara, bahwa negara yang berada di
wilayah tandus akan berbeda dalam
cara mengatur negerinya dengan
negara-negara yang berada di pulaupulau yang dikelilingi air, dalam
mengatur persediaan pangan,
mengatur kesehatan, bahkan juga
dalam mengurus keamanan dan
ketertiban.
4) Kesuburan Tanah dan Mineral
 Cara-cara bertani dan pertumbuhan teknologi
pertanian selalu ada hubungan dengan kesuburan
lahan, demikian juga pengaruhnya terhadap caracara pemukiman.
 Negara dengan lahan subur untuk persawahannya
akan berbeda pengurusannya dengan negara
dengan lahan yang hanya sesuai dengan
perkebunan tanaman keras.
 Perbedaan-perbedaan tersebut dapat berdimensi
luas meliputi pemukiman, pengembangan teknologi,
prasarana, dsb.
 Sumber-sumber
Mineral
mempengaruhi
perkembangan
suatu
negara
disebabkan
perbedaan jenis-jenis industri dan kerajinan yang
dapat bekembang di negara yang berbeda sumber
mineralnya.
5) Iklim
 Cara bekerja pemerintahan di negaranegara yang mempunyai 4 musim akan
berbeda dengan
negara yang hanya mengenal 2 musim.
 Iklim sangat menentukan jenis hewan dan
tanaman yang dapat dikembangkan
dalam pertanian, peternakan dan
perbedaan ini mengakbatkan perbedaan
sifat dan watak penduduk, sifat-sifat
perekonomian, sikap dan perilaku
pemerintahannya.
6)Bentuk-Bentuk Fisik Perbatasan Negara
 Bentuk atau sifat fisik perbatasan negara
memberi pengaruh terhadap sikap dan
perilaku suatu pemerintahan, baik untuk
urusan intern demikian pun sikap
pergaulannya terhadap negara tetangganya
yang berbatasan.
 Perbatasan fisik negara dapat dibedakan atas
5 bentuk atau jenis:
 Perbatasan Negara Dalam Bentuk Gunung
 Gurun
 Sungai
 Lautan
 Dataran
7) Besar Kecilnya Wilayah Negara
Negara yang wilayahnya luas akan
memberi pengaruh kepada kehidupan
pemerintahannya, baik yang sifatnya
positif maupun yang negatif.
Pengaruh Positif Luasnya Wilayah
 Negara besar atau yang wilayahnya luas, lebih
berkeinginan
untuk
mempertahankan
kemerdekaannya.
 Negara besar lebih mudah mempertahankan
kemerdekaannya terhadap serangan dari luar.
 Negara besar lebih berkeinginan berswasembada
atau kebutuhannya baik dalam keadaan damai
maupun dalam keadaan perang.
 Negara besar, apalagi dengan penduduk yang
besar, lebih mudah menggerakkan penduduknya
dalam kegiatan produksi dan perdagangan.
Pengaruh Negatif Luasnya
Wilayah
 Lebih mudah mengalami pertentangan
internal yang sering memakan korban jiwa
dan materi.
 Lebih mudah tumbuh perpecahan yang
bersifat memisah, apalagi bila terdapat
perbedaan-perbedaan rasial, bahasa,
agama, terutama disekitar perbatasan.
Karena luasnya wilayah, dapat terjadi
kepentingan antargolongan yang sangat
berbeda.
Memerlukan kekuasaan yang lebih besar.
Negara dengan Wilayah Kecil
 Kurang
mampu
sendiri
mengatasi
gangguan dari luar, untuk itu dia harus
melakukan pendekatan dengan negaranegara lain.
 Kurang
mampu
menggerakkan
produksi dan perdagangan di dalam
negeri sendiri, untuk itu dia harus
mengimbanginya dengan
perdagangan
luar negeri yang
didukung pendekatanpendekatan yang lebih baik.
Negara dengan Wilayah Kecil
 Sebaliknya, sebagai keuntungan dari
akibat kecilnya wilayah negara, dia
mudah
membina kesatuan internal,
walaupun
kemungkinan
terdapat
berbagai ras di dalam negara tetapi
mudah diserasikan.
 Hubungan perbedaan bahasa, agama,
dan lain-lain tidak mudah bergerak
kepada
konflik
yang
mengarah
kepada sifat-sifat disintegrasi.
 Biaya
yang
diperlukan
untuk
memelihara ketertiban, keamanan dan
pertahanan relatif tidak besar.
B. SUMBER DAYA DAN KEKAYAAN ALAM
 Sumber daya alam ialah berbagai
potensi
yang
terdapat
di
dalam
lingkungan alam yang dapat dirubah
menjadi bahan atau energi untuk
kepentingan hidup manusia.
 Dalam perkembangannya, lingkungan
yang
berbeda
telah
menimbulkan
perbedaan
cara-cara
penyesuaia
manusia dalam memanfaatkan SDA
yang ada disekitarnya, dan perbedaan
ini telah berakibat adanya perbedaan
kemampuan
antarmanusia
atau
antarbangsa.
B. SUMBER DAYA DAN KEKAYAAN ALAM
 Negara kincir angin seperti Belanda,
Mesir dengan sungai Nil-nya, Inggris
dengan armada lautnya dsb. Merupakan
penjelmaan dari kemampuan negara
adan
bangsa
yang
bersangkutan
melakukan penyesuaian dengan SDA
sekitarnya.
 Contoh SDA : kesuburan tanah, bentuk
atau relief lahan, sifat dan keadaan
tanah, keadaan iklim, musim, air dsb.
B. SUMBER DAYA DAN KEKAYAAN ALAM
 Walaupun dengan beberapa negara
memiliki SDA yang sama tetapi karena
pengaruh lingkungan lainnya, maka cara
pemanfaatan dan penyesuaian tergadap
SDA-nya pun berbeda.
 Perbedaan kemampuan SDM dan
perbedaan-perbedaan antarbangsa dan
negara, yang menimbulkan adanya
negara yang berkembang sebagai
negara
pertanian.
Negara
pusat
perdagangan, daerah pemukiman dsb.
KEKAYAAN ALAM
 SDA dapat juga dianggap sebagai
kekayaan alam, sebaliknya kekayaan
alam dapat disebut sebagai SDA seperti
batu bara, kayu bakar, minyak bumi dsb.
 Kekayaan alam ialah bebagai jenis
tumbuhan, hewan dan berbagai material
dalam kandungan bumi, baik berupa
benda cair maupun benda padat yang
dapat memberi manfaat kepada manusia
dan bangsa yang memilikinya.
KEKAYAAN ALAM
 Negara yang memiliki bahan tambang
tumbuh dan berkembang menjadi negara
yang memproses bahan tersebut menjadi
bahan jadi atau setengah jadi. Barangbarang
tersebut
mendatangkan
kemakmuran
melalui
perdagangan
mempertukarkan kepada bangsa dan
negara lain yang tidak memiliki bahanbahan seperti itu.
KEKAYAAN ALAM
 Bahan tambang yang berpengaru
besar teradap perubahan peradaban
manusia antara lain biji besi, tembaga,
alumunium, perak, emas, minyak bumi,
uranium, dsb.
 Pengaruh tsb tidak saja bersifat intern
terhadap cara dan sikap hidup suatu
bangsa tetapi juga terhadap perilaku
pemerintahan dalam pola hubungan
antarbangsa.
KEKAYAAN ALAM
 Timbulnya perang dunia ke-1 dan ke-2
tidak lepas dari upaya negara-negara di
daerah
cyclonic
untuk
menguasai
sumber-sumber daya dan kekayaan alam
berupa bahan tambang yang ada di
Afrika dan Asia.
 Pengalaman-pengalaman ini telah ikut
membentuk watak bangsa dan negara
Indonesia yang tidak menghendaki
penguasaan bangsa satu terhadap
bangsa lainnya.
KEKAYAAN ALAM
 Dengan pengalaman tsb Indonesia anti
terhadap penjajahan, secara konsisten
menghendaki keadilan agar semua
sumber daya dan kekayaan alam
digunakan
untuk
sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
3) PENDUDUK
 Manusia sebagai faktor lingkungan
tidak saja sebagai tujuan saja sebagai
tujuan tetapi juga sebagai sumber daya
yang
dapat
dimanfaatkan
untuk
kehidupan manusia itu sendiri. Manusia
adalah unsur lingkungan sebagai salah
satu spesies faktor ekonomi.
Penduduk Sebagai Faktor Lingkungan Fisik
 Manusia sebagai faktor lingkungan fisik
atau sebagai faktor biologis lingkungan fisik
harus
melakukan
proses
penyesuaian
dengan lingkungan disekitarnya.
 Kehidupan manusia sebagai lingkungan
fisik,
yang
dalam
penyebaran
dan
pertambahan populasinya tidak bergerak
sendiri dan tidak oleh kemampuannya sendiri
bersaing dengan faktor lingkungan alam dan
antarsesamanya, tetapi manusia sebagai
individu selalu dalam hubungan homo-sosial
yang tidak saja bersifat tetapi juga dengan
sifat-sifat nonfisik mempengaruhi unsur-unsur
lingkungan lainnya.
Penduduk Sebagai Faktor Ekonomi
 Di dalam ilmu ekonomi ada 3 faktor
produksi , salah satunya yaitu manusia yang
disebut sebagai faktor tenaga kerja. Faktor
produksi ini adalah faktor produksi yang
paling mudah digerakkan karena menjadi
tujuan adalah manusia itu sendiri.
 Bila penduduk dapat digerakkan sebagai
faktor ekonomi mengolah sumber-sumber
dan kekayaan alam, maka kehidupan
mereka akan lebih sejahtera dan akan dapat
bertahan dalam proses persaingan atau
akan
dapat
berkembang
dalam
keseimbangan dengan lingkungannya.
Penduduk Sebagai Faktor Ekonomi
 Sebaliknya, bila penduduk tidak dapat
digerakkan sebagai faktor ekonomi, maka
akan terjadi kesulitan atau rendahnya
kemakmuran karena tidak dapat bersaing
dengan kelompok atau bangsa lain atau
terjadinya ketidakseimbangan antarunsur
lingkungan.
Jumlah Penduduk dan Daya Dukung Lingkungan
 Kemampuan penduduk sebagai faktor
ekonomi
dalam
mengupayakan
keseimbangan
lingkungan
dalam
pemenuhan kebutuhannya adalah faktor
penentu untuk kebaikan kehidupan manusia.
 Bila suatu kelompok manusia di mana
penduduknya tidak dapat digerakkan
sebagai faktor ekonomi maka penduduk
tidak
menjadi
pendorong
bagi
keseimbangan
melainkan
sebaliknya
menjadi beban yang akan merusak
keseimbangan dengan lingkungan.
Jumlah Penduduk dan Daya Dukung Lingkungan
 Dari sebab itu, dapat dimengerti bahwa
jumlah penduduk tidak bergerak beban
untuk selalu bertambah akan tetapi akan
dibatasi oleh keseimbangan daya dukung
faktor-faktor lingkungan.
Pengendalian Pertambahan Penduduk
 Jumlah penduduk yang seimbang dengan
lingkungan adalah batasan kemampuan
lingkungan
mendukung
kemakmuran
bangsa dan negara.
 Ketidakseimbangan pertumbuhan jumlah
penduduk
dengan
lingkungan
akan
menimbulkan kemelaratan dan kemiskinan.
 Permasalahan ini telah disadari pemerintah
beberapa
negara
sehingga
dicoba
diperbaiki atau diatasi dengan pengendalian
tingkat
kelahiran
disamping
upaya
pengembangan faktor-faktor sumber daya
yang tersedia.
Pengendalian Pertambahan Penduduk
 Pengendalian perkembangan penduduk
dalam kemajuan teknologi belum seluruhnya
berhasil mengusahakan keseimbangan jumlah
penduduk dengan daya dukung lingkungan
karena bersamaan dengan itu jumlah
kelahiran dan usia harapan hidup juga
meningkat sehingga pertumbuhan jumlah
penduduk tetap naik dengan cepat di luar
daya dukung lingkungan.
 Tahapan pengurangan jumlah kelahiran
terutams
di
negara-negara
sedang
berkembang
disebut
sebagai
periode
peralihan (demographic transition) yang dapat
menimbulkan berbagai permasalahan yang
sulit diatasi.
Pengendalian Pertambahan Penduduk
 Misalnya: Urbanisasi yang tidak terkendali,
perusakan sumber daya dan kekayaan alam,
timbulnya kelaparan, terjadinya berbagai
konflik yang sifatnya internal dan yang sifatnya
melewati
batas-batas
negara,
berupa
perluasan wilayah, terjadinya pengungsian dari
negara miskin dan lain-lain yang sulit diatasi.
DAFTAR PUSTAKA

Sitanggang. 1996. Ekologi
Pemerintahan. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
.......TERIMA KASIH.......
Download