Grand Design Pembangunan Kawasan Perbatasan

advertisement
Grand Design Pembangunan
Kawasan Perbatasan
www.arissubagiyo.com
Latar belakang
• Kekayaan alam yang melimpah untuk
kesejahterakan rakyat.
• Pemanfaatan sumber daya alam sesuai dengan
peraturan serta untuk menjaga kedaulatan
negara.
• Permasalahan kawasan perbatasan dipengaruhi
oleh faktor-faktor geografis, ketersediaan SDA
dan kualitas SDM, kondisi SOSEKBUDPOL, serta
tingkat kesejahteraan masyarakat.
Tujuannya
• Meningkatan kesejahteraan masyarakat
setempat melalui pembangunan wilayah
secara berimbang dan berkelanjutan.
• Keberpihakan dan perhatian khusus
terhadap pembangunan kawasan
perbatasan →→kedaulatan negara →→
keamanan wilayah →→ kesejahteraan
masyarakat.
Isu Kawasan Perbatasan
• Belum terpadunya program, prosedur
penetapan kebijakan program serta kebutuhan
anggaran.
• Koordinasi pelaksanaan yg kurang.
• Masih belum adanya pola monev pembangunan
KATAS.
• Masih adanya perdagangan ilegal, perubahan
iklim, trafficking hingga terorisme di KATAS.
• Kualitas SDM yang rendah;
• Kurangnya infrastruktur yg memadai; dan
• Permasalahan garis batas yang belum tuntas
baik batas darat mau pun batas laut.
Konflik Perbatasan…..(1)
• Batas negara diwariskan penjajah
Indonesia.
• Batas alam seperti punggung gunung, garis
pemisah air, bagian terdalam suatu sungai
dan median atau salah satu sisi sungai.
• Terdapat batas buatan yang berubah
posisinya karena bencana alam ataupun
dirusak oleh pihak-pihak tertentu.
Konflik Perbatasan…..(2)
• Indonesia dgn Papua New Guinea.
– Konflik tersebut disebabkan karena keterbatasan alat dan
metode yang kurang memadai.
– Pembukaan lahan untuk jalan lintas Papua, dimana ruas jalan
tersebut masuk ke wilayah PNG yg disebabkan kurang hatihatinya pelaksanaan.
• Indonesia dgn Malaysia
– Pjg batas kurang lebih 2004 Km, dgn 19.000 lebih patok batas.
– Penentuan batas ini dilakukan Hindia Belanda dgn Inggris pada
tahun 1891, 1915, 1925 yang dilanjutkan dengan Pemerintah
Indonesia dan Malaysia pada tahun 1973.
– Konflik perbatasan yang ada yang muncul pada saat ini yaitu
tentang pergeseran patok, trafficking, pembalakan liar,
penyelundupan, ilegal fishing dan kriminal lintas batas.
Pengelolaan Kaw. Perbatasan…..(1)
•
•
•
•
Allocation.
Delimitation.
Demarcation.
Administration.
Allocation
• Konsepsi Hukum Nasional :
– PP No. 38 tahun 2002 tentang daftar koordinat titiktitik garis pangkal kepulauan Indonesia yang kini
telah disempurnakan dengan PP No. 37 tahun 2008.
• Konsepsi Hukum Internasional
– Alokasi di dalam teori ini adalah cakupan dari wilayah
suatu negara, yang dimana wilayah berbatasan
dengan negara tetangganya. Terkait dengan Indonesia,
maka cakupan wilayahnya adalah seluruh wilayah
yang diwariskan dari penjajahan belanda. Hal ini
sesuai dengan prinsip hukum internasional Uti
Possedetis Juris yang menyatakan bahwa suatu
negara mewarisi wilayah penguasaan penjajahnya.
Delimitation
• Diplomasi perbatasan antar kedua negara yang
saling berbatasan untuk menetapkan garis batas.
sesuai dengan prosedur penentuan batas darat
dan rezim hukum laut.
• Adakalanya delimitasi batas antar kedua negara
tidak dapat menemukan sebuah kesepakatan.
• Apabila hal ini terjadi, maka negara yang
berbatasan biasanya akan memilih cara untuk
mencari penyelesaian sengketa yang diatur di
dalam hukum Internasional (Sutisna dkk, 2008).
Demarcation
• Penegasan batas dilapangan merupakan tahapan
selanjutnya setelah garis batas ditetapkan oleh
pemerintah negara yang saling berbatasan.
• Hal ini dapat dilakukan dengan cara memasang
tanda-tanda batas di sepanjang garis batas yang
diperjanjikan.
• Setiap hasil yang telat disepakati atau dikerjakan
di dalam pekerjaan penegasan batas akan
dituangkan ke dalam sebuah kesepakatan yang
dapat berupa Memorandum of Understanding,
Deklarasi, Agreement dan lain sebagainya.
Administration
• Pengelolaan dan pemberdayaan perbatasan
yang sifatnya nasional atau ke dalam berada di
dalam ruang lingkup manajemen pembangunan
dan administrasi perbatasan ini.
• Secara garis besar, fungsi-fungsi pelayanan,
pendataan, pembangunan dan pemeliharaan
kawasan perbatasan ke sisi dalam, yang meliputi
aspek-aspek pembangunan politik, ekonomi,
sosial, budaya, infrastruktur, lingkungan hidup,
pertahanan, dan keamanan dikerjakan dalam
ruang lingkup atau tahapan.
Lokasi Prioritas
• Kecamatan yang berbatasan langsung dengan
negara tetangga di wilayah darat.
• Kecamatan lokasi pulau-pulau kecil terluar.
• Kecamatan yang difungsikan sebagai Pusat
Kegiatan Strategis Nasional (PKSN).
• Kecamatan yang menjadi exit-entry point
atau pos lintas batas (PLB) berdasarkan
Border Crossing Agreement.
Domain Pengelolaan Perbatasan
• Penegakan kedaulatan dan keutuhan wilayah
negara.
• Menjamin terciptanya kondisi aman dan
tertib di wilayah perbatasan dalam
mendukung keamanan nasional maupun
regional, dan
• Mensejahterakan masyarakat perbatasan
sekaligus perwujudan daya saing negara.
Arah Kebijakan Pengelolaan
Perbatasan
• Penyelesaian penetapan & penegasan batas
wilayah negara;
• Peningkatan upaya HANKAM dan penegakan
hukum;
• Peningkatan pertumbuhan ekonomi di kawasan
perbatasan;
• Peningkatan pelayanan sosial dasar di kawasan
perbatasan;
• Penguatan kapasitas kelembagaan dalam
pengembangan kawasan perbatasan secara
terintegrasi.
Arah Pengembangan
• Beroientasi
Berorientasi
Ourward
Inward Looking
Looking
Pendekatan
Keamanan
• Pendekatan
Kesejahteraan,
Keamanan &
Lingkungan
Halaman
Belakang
•Halaman
Depan
Kerangka Pengembangan Wilayah
Koordinasi Lintas Sektor
Lokasi Prioritas KATAS Wil Papua
Panjang : 770 Km
Lokasi Prioritas KATAS Wil NTT
Panjang : 269 Km
Lokasi Prioritas KATAS Wil Maluku
Lokasi Prioritas KATAS Wil Sulawesi
Lokasi Prioritas KATAS Wil Kalimantan
Panjang : 2004 Km
Lokasi Prioritas KATAS Wil Sumatera
VISI Pengelolaan KATAS
“Terwujudnya Perbatasan Negara Sebagai
Wilayah yang Aman, Tertib, dan Maju”
MISI Pengelolaan KATAS
• Mewujudkan perbatasan negara sebagai wilayah yang
AMAN, melalui peningkatan kondisi pertahanan dan
keamanan yang kondusif bagi berbagai kegiatan ekonomi,
sosial dan budaya serta penguatan sistem pertahanan
perbatasan darat, laut dan udara;
• Mewujudkan perbatasan negara sebagai wilayah yang
TERTIB, melalui peningkatan kerjasama internasional,
penegakan hukum, kesadaran politik serta penegasan dan
penetapan tata batas negara; dan
• Mewujudkan perbatasan negara sebagai wilayah yang
MAJU, melalui peningkatan kegiatan ekonomi,
pembangunan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas
sumberdaya manusia, dan pengelolaan sumberdaya alam
yang berkelanjutan.
Strategi Pengelolaan KATAS
Reorientasi arah kebijakan pengelolaan perbatasan.
Reposisi peran strategis kawasan perbatasan.
Rekonsolidasi daya dukung pengelolaan perbatasan.
Reformulasi basis pemikiran dan pengaturan
pengelolaan perbatasan.
• Restrukturisasi kewenangan pengelolaan
perbatasan.
• Revitalisasi kemitraan dan kerjasama perbatasan.
• Reformasi tata laksana pengelolaan perbatasan.
•
•
•
•
Langkah Pengemb. Kaw PKSN
• Penyusunan tata ruang kawasan perbatasan.
• Pengembangan sektor unggulan dari hulu-hilir dengan
memastikan sistem supply-demand.
• Pembangunan infrastruktur pendukung sosial ekonomi
• Kemudahan investasi, insentif investasi di perbatasan.
• Pemberdayaan masyarakat desa perbatasan negara.
• Pengembangan dan penyiapan SDM (pendidikan dan
pelayanan kesehatan).
• Penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat
adat/lokal.
• Pengamanan taman nasional, suaka margasatwa, dan
cagar alam, serta menjaga keseimbangan ekosistem
kawasan.
Se k i a n
Download