BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1. VISI Visi merupakan kondisi yang menjadi cita-cita untuk diwujudkan melalui pembangunan daerah selama 20 tahun mendatang. Visi merupakan harapan dan keinginan bersama dari seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta dan masyarakat. Perumusan visi dan misi pembangunan jangka panjang merupakan salah satu tahap penting penyusunan dokumen RPJPD. Tahap perumusan ini merupakan upaya pengerucutan isi dari aspirasi unsurunsur masyarakat dan upaya pelibatan masyarakat. Hal ini sejalan dengan pemahaman bahwa visi dan misi daerah harus jelas menunjukkan apa yang menjadi cita-cita bersama masyarakat daerah atau stakeholder pembangunan daerah, yang mencerminkan kekuatan dan potensi khas daerah sekaligus menjawab permasalahan dan isu-isu strategis daerah. Visi dibangun untuk mendorong semangat seluruh stakeholder untuk berperan aktif dalam pembangunan dan menjadi inspirasi untuk menggerakkan seluruh kemampuan stakeholder secara bersama dan sinergi membangun daerah. Berdasarkan kondisi Provinsi Kalimantan Utara saat ini, tantangan yang dihadapi dalam 20 tahun mendatang dengan memperhatikan faktor internal berupa aspek potensial yang menjadi modal dasar serta mempertimbangkan faktor eksternal berupa perkembangan global yang pesat, perlu diwujudkan suatu kondisi dinamis masyarakat Provinsi Kalimantan Utara, maka visi pembangunan jangka panjang daerah Provinsi Kalimantan Utara tahun 2005-2025 adalah: “Terwujudnya Provinsi Kalimantan Utara Sebagai Wilayah Perbatasan Menjadi Beranda Terdepan NKRI yang Maju, Sejahtera, Berbudaya, Adil dan Beradab” Provinsi Kalimantan Utara sebagai wilayah perbatasan terdepan merupakan upaya optimal yang dilakukan oleh seluruh pelaku pembangunan untuk mewujudkan provinsi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat terbaik yang berada di wilayah perbatasan. Sebagai wilayah perbatasan terdepan Provinsi Kalimantan Utara merupakan pintu gerbang, penjaga keutuhan, kemerdekaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta melambangkan kemakmuran bangsa Indonesia. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari tujuan yang ingin dicapai kawasan perbatasan sebagai beranda terdepan dan pintu gerbang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang aman, berdaulat, sejahtera dan berkelanjutan. Sebagai wilayah perbatasan terdepan melambangkan tingkat kemajuan di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Utara, khususnya. Pendekatan keamanan, kesejahteraan dan lingkungan merupakan pendekatan yang digunakan untuk mewujudkan wilayah perbatasan sebagai beranda terdepan. Provinsi Kalimantan Utara sebagai wilayah perbatasan terdepan yang maju, merupakan dambaan seluruh masyarakat Provinsi Kalimantan Utara yang perlu diperjuangkan oleh semua pelaku kepentingan pembangunan. Sebagai wilayah perbatasan yang selayaknya menjadi beranda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pintu gerbang interaksi dengan negara tetangga, yang bernuansa aman, berdaulat, sejahtera, dan berkelanjutan; memiliki syarat Provinsi Kalimantan Utara ditandai dengan warga masyarakat dan daerah yang maju secara fisik dan non fisik. Upaya percepatan kemajuan masyarakat dan daerah ini sewajarnya ditangani oleh lembaga-lembaga yang dipercaya, diunggulkan, dan tangguh untuk mengejar keterbelakangan selama ini, baik diperjuangkan oleh kelembagaan sektor pemerintah, kelembagaan sektor swasta yang didukung oleh kelembagaan di tingkat masyarakat pada umumnya; untuk bangkit meningkatkan harkat hidup wilayah dan daerah menjadi maju di segala bidang. Sebagai wujud wilayah perbatasan sebagai garda depan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang maju, diupayakan memandirikan kebudayaan manusianya, membuat produktif wilayahnya dan menjadikan Peraturan Daerah RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005-2025 IV -1 produktif pengelolaan lembaga pelaku pembangunan, mengubah nasib masyarakat dan daerah provinsi, mewujudkan maju di segala bidang kehidupan dan penghidupan. Sebagai wujud dari wilayah perbatasan terdepan ditandai dengan tingginya aksesibilitas wilayah yang mendukung konektivitas antar wilayah, khususnya dengan pusat pemerintahan, pusat pelayanan publik dan wilayah lain yang relatif lebih maju; serta terpenuhinya ketersediaan sarana dan prasarana wilayah melalui pembangunan infrastruktur sebagai pendukung terciptanya keseimbangan dengan wilayah perbatasan negara tetangga. Pengembangan perbatasan yang maju akan mengurangi beban pemerintah pusat karena warga yang sejahtera di perbatasan akan membantu menjaga kehormatan NKRI, termasuk dalam penyelesaian kejelasan tapal batas dengan negara tetangga. Hal ini akan mendukung kehormatan masyarakat Provinsi Kalimantan Utara yang menjaga wilayah perbatasan dengan menunjukkan kondisi yang melambangkan kondisi Indonesia seluruhnya yang baik dan sejahtera. Provinsi Kalimantan Utara yang berbudaya dimaksudkan dengan masyarakat yang memiliki kekuatan dan ketahanan sosial yang ditandai oleh tertanamnya nilai-nilai budaya, dimana nilai-nilai tersebut mencerminkan ketaqwaan, kedisiplinan, ketaatan pada norma-norma hukum, kesetiakawanan dan tenggang rasa, serta demokratis. Berbudaya juga diartikan sebagai kehidupan masyarakat yang santun bertutur kata, sopan, dalam berperilaku sesuai dengan adat istiadat dan budaya yang ada, menghargai adat istiadat dan budaya yang ada, megeskpresikan nilai-nilai adat budaya dalam kehidupan bermasyarakat luas, yang ditujukan agar masyarakat Provinsi Kalimantan Utara menjunjung tinggi kesantunan, kesopanan, nilai-nilai sosial, dan adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku berbudaya juga ditunjukkan melalui pelestarian tradisi kebudayaan warisan masa terdahulu dengan merevitalisasi makna untuk diterapka di masa kini dan masa yang akan datang. Provinsi Kalimantan Utara yang sejahtera adalah perwujudan kondisi masyarakat yang tercukupi kebutuhan hak dasar hidup untuk mengembangkan kehidupan yang bermartabat dan mencapai kesempurnaan hidup secara spiritual dan material. Kebutuhan dasar tersebut antara lain kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, kesempatan kerja, tempat tinggal, ar bersih, rasa aman, dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik, baik bagi perempuan maupun laki-laki. Provinsi Kalimantan Utara yang sejahtera berarti juga perwujudan pemerataan kesejahteraan baik dari segi kelompok sosial maupun dari segi kewilayahan dengan aksesibilitas yang memadai. Pemerataan kesejahteraan sangat tergantung pada pemerataan aksesibilitas, fasilitas dan sarana pembangunan, serta alokasi pembangunan di berbagai sektor kehidupan terutama yang bersifat pelayanan dasar. Provinsi Kalimantan Utara di masa depan harus dapat meningkatkan kesejahteraan dalam menghadap era globalisasi. Tingkat kesejahteraan dapat dilihat dari indikator ekonomi yakni tingkat perkembangan ekonomi, tingkat kemakmuran ekonomi yang tercemin dari tingkat pendapatan dan distribusi yang merata. Tingkat kesejahteraan juga dapat dicerminkan dari kualitas sumber daya manusia. Sementara dari indikator sosial suatu wilayah dikatakan makin sejahtera jika makin tinggi tingkat pendidikan penduduk, tingkat partisipasi pendidikan dan jumlah tenaga ahli serta profesional yang dihasilkan oleh sistem pendidikan, angka harapan hidup yang lebih tinggi, kualitas pelayanan sosial yang lebih baik. Kualitas sumber daya manusia yang makin baik tercermin dari produktivitas masyarakat yang makin tinggi. Provinsi Kalimantan Utara yang adil diartikan dengan semua lapisan masyarakat di seluruh wilayah provinsi mempunyai kesempatan yang sama dalam meningkatkan taraf kehidupan, memperoleh lapangan pekerjaan, mendapatkan pelayanan sosial, mendapatkan perlindungan dan kesamaan di depan hukum. Provinsi Kalimantan Utara yang adil berarti tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun baik antarindividu, gender maupun wilayah. Provinsi Kalimantan Utara yang adil juga menjadi dasar dalam pengelolaan sumber daya alam yang hendaknya mempertimbangkan azas keadilan manfaat bagi semua pemangku kepentingan, mengingat provinsi ini memiliki potensi sumber daya alam yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pengelolaan sumber daya alam tidak hanya menguntungkan salah stau pihak saja. Dalam pengelolaan sumber daya alam masyarakat diberdayakan untuk memiliki akses terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidupa yang optimal sehingga terwujud pengelolaan yang berkelanjutan dan berwawasan keadilan untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta terwujudnya keadilan antargenerasi, antardunia usaha dan masyarakat. Provinsi Kalimantan Utara yang beradab diartikan sebagai perwujudan keadaan masyarakat yang berahlak mulia dan bermoral berdasarkan falsafah Pancasila yang dicirikan dengan watak dan perilaku manusia Peraturan Daerah RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005-2025 IV -2 dan masyarakat Provinsi Kalimantan Utara yang menghayati dan menjalan nilai-nilai keagamaan dengan baik, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memelihara kerukunan internal dan antarumat beragama, berbudi luhur, bergotong royong, berjiwa patriotik dan berkembang dinamis. 4.2. MISI Sebagai upaya mewujudkan visi tersebut maka ditempuh 5 (lima) misi pembangunan jangka panjang daerah Provinsi Kalimantan Utara tahun 2005-2025 sebagai berikut: 1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Bermoral dan Berahlak Mulia adalah memperkuat jati diri dan karakter masyarakat melalui pendidikan yang bertujuan membentuk individu yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi norma dan etika, mematuhi aturan hukum, menerapkan nilai-nilai luhur budaya, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki keahlian, produktif dan mampu secara mandiri bersaing dengan sehat di dunia kerja, memiliki wawasan lingkungan. Pembentukan ahlak mulia melalui peningkatan kualitas pemahaman nilai moral, agama dan kehidupan beragama yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ahlak mulia akan menuntun individu lebih mampu mengembangkan kerukunan hidup internal dan antarumat beragama, memiliki tanggung jawab sosial, menghargai keragaman dan toleransi sehingga tercipta harmoni sosial. Misi ini menekankan pada meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang tangguh, dalam arti memiliki pengetahuan, ketrampilan, berdaya saing dengan berlandaskan nilai moral dan etika pembangunan daerah serta memiliki kebanggaan sebagai masyarakat Provinsi Kalimantan Utara. 2. Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang Ramah dan Berkelanjutan adalah meningkatkan pengelolaan pelaksanaan pembangunan yang dapat menjaga keseimbangan antara pemanfaatan, keberlanjutan, keberadaan dan kegunaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung dan kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan masa depan, meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mendukung kualitas kehidupan, memberikan kenyamanan kehidupan, serta meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan daerah. 3. Mengembangkan Perekonomian yang Berdaya Saing adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang bertumpu pada potensi sumber daya alam terbarukan melalui pengembangan sektor ekonomi unggulan yang ramah terhadap lingkungan, berorientasi kerakyatan, mengutamakan aspek keadilan untuk menjaga keberlanjutan ekonomi dan lingkungan daerah serta mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi yang mampu bersaing dengan produk daerah dan negara lain. Proses kegiatan ekonomi yang produktif, efisien dan berkelajutan serta menghasilkan produk yang berkualitas tinggi merupakan syarat utama agar mampu bersaing dengan era globalisasi ekonomi baik dalam lingkup ASEAN maupun dunia. Pengembangan perekonomian yang berdaya saing perlu didukung upaya peningkatan kualitas SDM dan menciptakan iklim investasi yang kondusif. Pemanfataan teknologi tepat guna untuk UMKM, perluasan jejaring pasar dan berbagai dukungan kebijakan yang memadai perlu dilaksanakan untuk menciptakan daya saing ekonomi daerah. Keterpaduan/integrasi dan sinergi semua pihak (masyarakat, pemerintah dan swasta) sangat diperlukan untuk membangun perekonomian Provinsi Kalimantan Utara. 4. Mewujudkan Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan adalah meningkatkan pembangunan daerah, menyediakan akses yang sama bagi seluruh masyarakat terhadap berbagai pelayanan dasar serta sarana dan prasarana (infrastuktur), menanggulangi kemiskinan, mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, serta keberpihakan kepada masyarakat, kelompok dan wilayah yang masih tertinggal seperti di wilayah perbatasan. Keberpihakan untuk mengembangkan wilayah tertinggal dan terpencil lebih ditingkatkan sehingga wilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat dan dapat mengurangi ketertinggalan pembangunan dengan daerah lain. Ketersediaan infrastruktur berperan sangat penting dalam menunjang pembangunan daerah. Peningkatan pembangunan yang menjamin pemerataan yang seluas-luasnya didukung oleh infrastruktur yang maju untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat secara meerata terhadap sarana dan prasarana kebutuhan dasar. Peraturan Daerah RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005-2025 IV -3 5. 6. Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik adalah mengembangkan tata pemerintahan yang terintegrasi melalui kerjasama antar stakeholder pembangunan dengan memperhatikan aspek akutabilitas, transparansi, partisipatif dan mengedepankan inklusivitas, efektivitas, efisiensi, penegakan aturan dan hukum, adil, berorientasi konsensus, dan visioner terhadap masa depan, yang didukung yang didukung oleh aparatur yang berkualitas dan memiliki profesionalisme tinggi, mampu memberikan pelayanan prima dan menghilangkan kemungkinan terjadinya tindak pidana korupsi untuk memujudkan kesejahteraan masyarakat. Aspek kualitas dan profesionalitas dalam melakukan kinerja baik dalam aspek tata kelola pemerintahan maupun aspek pelayanan merupakan hal utama dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Mewujudkan Pembangunan Pusat Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara, Tanjung Selor ditetapkan sebagai Ibukota Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, dengan demikian untuk mengantisipasi perkembangan Kota sebagai akibat dari dampak pembangunan di segala bidang perlu direncanakan sedini mungkin perwujudan Tanjung Selor sebagai kota menengah yang modern, layak huni dalam wujud pembangunan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor, yang di dalamnya terdapat pusat pemerintahan dan pusat perekonomian. Perwujudan KBM ini akan dilakukan secara bertahap dan bersinergi dengan pemerintah pusat dan pemerintah Kabupaten Bulungan. 4.3. TUJUAN DAN SASARAN 4.3.1. Misi Pertama: Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Bermoral, dan Berakhlak Mulia a) Tujuan Membentuk manusia masyarakat Provinsi Kalimantan Utara yang siap mewujudkan visi 20 tahun ke depan Provinsi Kalimantan Utara Terdepan, dengan demikian manusia masyarakatnya perlu menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, bermoral, dan berakhlak mulia untuk bisa unggul, tangguh, produktif berkarya membangun daerah. b) Sasaran Anggota seluruh penduduk Provinsi Kalimantan Utara, baik anggota masyarakat pada umumnya, maupun khususnya yang sebagai usahawan/pengusaha, disamping yang bekerja di sektor pemerintahan1 untuk dijadikan sumber daya manusia yang berkualitas, bermoral dan berakhlak mulia. 4.3.2. Misi Kedua: Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang Ramah dan Berkelanjutan a) Tujuan Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berbasis pada sumber daya alam yang mudah terbarukan guna mewujudkan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ramah dan berkelanjutan, agar Provinsi Kalimantan Utara tetap terjaga kehijauannya selama periode 20 tahun ke depan untuk dapat memberikan ruang hidup yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. b) Sasaran Para pemangku kepentingan (masyarakat umum, pengusaha, dan pemerintah)2 yang mengelola atau memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup Provinsi Kalimantan Utara agar memegang prinsip keseimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk tidak merusak sumber daya alam dan lingkungan hidup. Di samping itu sumber daya alam dan lingkungan hidup harus dapat dijaga tetap berfungsi dalam nuansa yang ramah dan berkelanjutan. 1 2 Baik lelaki maupun perempuan Baik penduduk asli maupun pendatang Peraturan Daerah RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005-2025 IV -4 4.3.3. Misi Ketiga: Mengembangkan Perekonomian yang Berdaya Saing a) Tujuan Dalam konteks menjadikan wilayah perbatasan yang terdepan dalam masa 20 tahun ke depan, sangat perlu menyelenggarakan kegiatan perekonomian daerah yang produktif dan mampu menjadikan produk ekonomi unggulannya memenuhi sebagian kebutuhan daerah di kuar wilayah Kalimantan Utara, menjadikannya berdaya saing tinggi. b) Sasaran Kegiatan perekonomian daerah bertumpu pada pertanian pada umumnya yang dapat ditangani dengan upaya sumber daya terbarukan. Dengan menumbuhkembangkan pengolahan hasil produksi yang ramah lingkungan. Kegiatan ekonomi lokal menjadi garapan utama sebagai tumpuan menunjang perwujudan perekonomian yang berdaya saing tinggi 4.3.4. Misi Keempat: Mewujudkan Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan a) Tujuan Dalam posisi wilayah yang memiliki kesenjangan kemajuan, sangat perlu mengupayakan pembangunan kawasan perbatasan, tertinggal, guna mewujudkan pembangunan daerah dan masyarakat yang lebih merata dan berkeadilan, dengan menyebarkan pembangunan lebih ke pedalaman, baik memajukan kawasan barat, tengah dan pesisir b) Sasaran Pusat-pusat kegiatan di pedalaman ditumbuhkan guna membentuk simpul-simpul pelayanan kebutuhan kehidupan masyarakat yang lebih memajukan kawasan pinggiran. Perlu ditumbuhkembangkan infrastruktur terpadu, agar lebih dapat mewujudkan jejaring jangkauan wilayah lebih merata ke arah pedalaman, perbatasan dan yang tertinggalkan. 4.3.5. Misi Kelima: Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik a) Tujuan Untuk menopang penyelenggaraan pembangunan wilayah perbatasan terdepan, adalah mutlak dibangunnya tata kelola pembangunan yang rasional, akuntabel dan bertanggung jawab; menciptakan pemerintahan daerah yang berpola tata kelola pemerintahan yang baik, dengan didukung kerjasama baik dengan sektor swasta dan masyarakat umum b) Sasaran Sebagai pelaku utama bidang pelayanan publik, para pelaku kepentingan sektor pemerintahan perlu dibangun untuk memiliki tata kelola pemerintahan yang baik yang pada gilirannya akan menjdikan pemerintahan dan wilayahnya menjadi daerah yang dapat dipercaya, diunggulkan, dan didambakan, dengan dilengkapi kerjasama yang konsisten dan berdayasaing dengan sektor swasta disamping masyarakat umum secara bersinergi berkelanjutan. 4.3.6. Misi Keenam: Mewujudkan Pembangunan Pusat Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara a) Tujuan Menyiapkan ibukota Kalimanatan Utara yang dapat mendukung secara optimal jalannya kegiatan pemerintahan, perekonomian, dan permukiman beserta pemenuhan kebutuhan sarana prasarana dasar lainnya. Tujuan ini secara rinci dapat diurai menjadi membangun pusat pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara dalam arti luas (eksekutif, legislatif, dan instansi terkait lainnya), membangun pusat perkonomian yang dapat melayani kebutuhan perekonomian masyarakat baik dalam arti bisnis berupa pusat perdagangan (Central Business District ) maupun kebutuhan seharihari dalam bentuk perpasaran (pusat maupun lingkungan permukiman), membangun infrastruktur yang memadai sesuai dengan kebutuhan yang diselaraskan dengan proyeksi penduduk (penyumbang tertinggi adalah unsur migrasi, disamping pertumbuhan penduduk secara alami), dan membangun lingkungan permukiman yang seperti berbagai kota besar lainnya, merupakan bagian terbesar porsinya dalam penggunaan lahan perkotaan yang lebih banyak dibangun oleh Peraturan Daerah RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005-2025 IV -5 b) masyarakat dibandingkan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah harus lebih antisipatif dengan mengarahkan perkembanagannya melalui pembangunan infrastruktur termasuk utilitas publik. Sasaran Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa sasaran penting jangka panjang harus diwujudkan sebagai berikut adalah Terbangunnya pusat pemerintahan yang dapat mendukung secara optimal jalannya kegiatan pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara. Terbangunnya pusat perekonomian yang dapat mendukung secara optimal perekonomian ibukota Propinsi Kalimantan Utara dan berimbas pada wilayah lainnya bersama berbagai pusat perekonomian wilayah lainnya. Terbangunnya lingkungan permukiman ibukota pemerintahan yang dapat mendukung secara optimal Kota Tanjungselor sebgai wilayah permukiman ibukota Provinsi Kalimantan Utara. Terbangunnya infrastruktur pendukung kota pusat pemerintahan yang dapat mendukung secara optimal pemenuhan sarana dan prasarana dasar masyarakat dan kegiatannya di ibukota Provinsi Kalimantan Utara. Peraturan Daerah RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005-2025 IV -6