ALAT UKUR PANJANG 1. Apa nama alat ukur panjang yang tersedia? a. Mistar / penggaris b. Jangka sorong c. Micrometer sekrup 2. Tentukan bagian-bagian alat ukur yang anda sebutkan. a. Mistar / penggaris. Dari gambar di atas nampak bahwa untuk skala ½ inchi berarti ukuran satu (1) inchi dibagi dua, untuk ¼ inchi berarti 1 inchi dibagi 4 bagian yang sama, untuk 1/16 inchi berarti satu inchi dibagi dengan 16 bagian yang sama, demikian seterusnya. Hal ini menunjukkan bahwa makin besar angka pembaginya makin teliti skala ukurnya, karena makin sempit jarak antara garis yang satu dengan garis yang lainnya. Berikut ini beberapa contoh pembacaan skala ukur mistar ukur yang menggunakan sistem skala dalam inchi. b. Jangka sorong Keterangan : 1) Rahang bawah Rahang bawah ini berfungsi untuk mengukur diameter luar suatu objek. Misalnya saja mengukur diameter pipa atau cincin. Rahang luar memiliki dua bagian, yaitu rahang geser dan rahang tetap. 2) Rahang atas Rahang atas jangka sorong berfungsi untuk mengukur diameter bagian dalam suatu benda. Misalnya diameter pipa atau cincin. Sama seperti rahang bawah, rahang atas juga memiliki rahang geser dan rahang tetap. 3) Pengukur kedalaman (depth probe) Pengukur kedalaman terletak di bagian ujung jangka sorong. Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu objek, misalnya kedalaman bejana sempit. 4) Skala utama rahang bawah Bagian ini berfungsi untuk membaca hasil pengukuran, biasanya dalam satuan cm. Skala utama rahang bawah jangka sorong terdiri dari angka 0 – 17 cm dengan panjang setiap garis pendeknya 1 mm. 5) Skala utama rahang atas Skala utama rahang atas fungsinya sama dengan skala utama rahang bawah, yaitu menunjukkan hasil pengukuran. 6) Skala nonius rahang bawah Skala nonius adalah skala tambahan pada rahang bawah yang menunjukkan ketelitian jangka sorong. 7) Skala nonius rahang atas Skala nonius adalah skala tambahan pada rahang atas yang menunjukkan ketelitian jangka sorong. 8) Pengunci Pengunci berfungsi untuk menahan batang ukur agar skala tidak bergerak saat pengukuran. c. Micrometer sekrup Keterangan : 1) Frame (Rangka) Bagian Bingkai atau sering disebut juga Bagian Frame Mikrometer yang berbentuk seperti Huruf C ataupun Huruf U dan terbuat dari Bahan Logam yang tahan panas dan Tebal serta Kuat karena bertujuan agar dapat meminimalkan terjadinya peregangan yang dapat menganggu proses pengukuran sebuah benda. 2) Anvil (Poros Tetap) Yang kedua ialah Bagian Poros Tetap Mikrometer yang mempunyai Fungsi untuk penahan sebuah benda saat akan diukur menggunakan Alat Ukur Mikrometer ini. 3) Spindel (Poros Gerak) Bagian Mikrometer Yang Ketiga ialah Poros Gerak yang merupakan sebuah Silinder yang dapat digerakan menuju Poros Tetap Mikrometer. 4) Lock Nut (Pengunci) Lalu Bagian Mikrometer Sekrup ke Empat ialah Pengunci (LOCK) yang memiliki fungsi untuk menahan Poros Gerak agar tak bergerak saat proses pengukuran sebuah benda 5) Sleeve (Skala Utama) Bagian Ke Lima disebut juga dengan Sleeve yang merupakan tempat terletaknya Skala Utama dalam satuan Milimeter (mm). 6) Thimbel (Skala Putar) Bagian Mikrometer ke Enam ialah Thimble yang merupakan tempat Skala Nonius (Skala Putar) Mikrometer berada. 7) Ratchet Knob Lalu untuk Bagian Mikrometer yang terakhir atau ke Tujuh ialah Ratchet Knop yang berfungsi untuk memutar Spindle (Poros Gerak) sesaat ujung Poros Gerak tersebut sudah dekat dengan benda yang akan diukur serta digunakan untuk mengencangkan Poros Gerak (Spindle) tersebut sampai terdengar bunyi suara sehingga untuk memastikan bahwa Ujung Poros Gerak sudah menempel dengan sempurna dengan benda yang akan diukur maka Ratchet Knob tersebut diputar sebanyak Dua atau Tiga putaran. 3. Berapkah kemampuan ukur alat tersebut a. Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini dapat megukur dengan skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm atau 0,05 cm. b. Jangka sorong Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Sehingga ketidakpastian jangka sorong adalah 0,05 mm atau 0,005 cm. c. Micrometer sekrup Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian yaitu 0,01 mm atau 0,001 cm. Ketidakpastiannya adalah 0,005 mm atau 0,0005 cm. 4. Tentukan ketelitian alat ukur. a. Mistar Alat ukur ini dapat megukur dengan skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm atau 0,05 cm. b. Jangka sorong Skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Sehingga ketidakpastian jangka sorong adalah 0,05 mm atau 0,005 cm. c. Micrometer sekrup Mikrometer sekrup memiliki ketelitian yaitu 0,01 mm atau 0,001 cm. Ketidakpastiannya adalah 0,005 mm atau 0,0005 cm. 5. Bagaimana cara menggunakan alat ukur tersebut? a. Mistar Cara mengukur dengan mistar atau meteran sangat sederhana yaitu: 1) Pertama-tama siapkan objek yang kalian ingin tahu berapa panjangnya. 2) Tempatkan satu ujung mistar tepat sejajar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur; 3) Baca skala pada mistar yang berimpitan dengan ujung kedua benda. Skala tersebut mengungkapkan panjang benda yang diukur. 4) Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. b. Jangka sorong 1. Pertama-tama siapkan objek yang kalian ingin tahu berapa diameternya. Untuk kami, kami menggunakan sebuah koin. 2. Buka rahang geser jangka sorong ke sebelah kanan untuk memudahkan memasukkan benda yang akan diukur. 3. Geser lagi rahang ke sebelah kiri dengan rapat agar mendapatkan hasil pengukuran yang optimal. 4. Ada dua angka NOL pada jangka sorong di samping. Yang pertama pada skala atas (ujung kiri), yang kedua di baris bawahnya agak ke tengah. 5. Perhatikan garis pertama sebelum angka NOL yang bawah (skala utama). Setelah angka 1 adalah 1,1, kemudian 1,2, 1,3 dan seterusnya. Sehingga disini kita dapat angka 2,5. 6. Perhatikan garis yang berhimpit antara skala atas dan skala bawah (skala nonius). Cari yang menyambung lurus dengan garis dari skala nonius (2,5). Di sini didapat angka 1 atau sesungguhnya 0,01. 7. Jumlahkan dua angka yang di dapat tadi. Maka diameter dari koin ini adalah 2,51 cm. c. Micrometer sekrup 1. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka. 2. Lakukan pengecekan ketika apakah poros tetap dan poros geser bertemu skala dan skala nonius utama menunjukkan angka nol. 3. Buka rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kiri sampai benda/koin dapat masuk ke dalam rahang. 4. Letakkan benda dintara poros tetap dan poros geser lalu tutup kembali rahang hingga tepat menjepit benda. 5. Putarlah Pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan bunyi “klik” yang muncul 6. Pada skala utama (garis berdiri), kami mendapatkan angka 0,3 atau 0,3 mm. Sementara pada skala nonius/skala putar (garis mendatar), kami mendapat 0,01 mm. 7. Dari kedua angka ini dijumlah maka akan mendapat ketebalan dari koin, yaitu 0,31 mm. 6. Bagaimana cara pengkalibrasian masing-masing alat ukur tersebut? a. Mistar Cara kalibrasi mistar ini cukup sederhana, dengan mengukur batang material dengan koefisien muai rendah yang panjangnya sudah tertera dan label panjang tersebut sudah kita asumsikan benar. menggunakan mistar yang hendak dikalibrasi tadi. Kemudian dapat ditulis hasil pengukuran yang diperoleh, dengan mencantumkan panjang asli, ketidakpastian, serta hasil pengukuran atau penyimpangan yang merupakan nilai hasil pengukuran dikurangi panjang asli. b. Jangka sorong Untuk melakukan kalibrasi jangka sorong dapat dilakukan dengan mengikuti langkah - langkah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Buka skrup pengunci dengan memutarkan skrup pengunci berlawanan dengan arah jarum jam sampai longgar Dorong rahang geser sampai menyentuh rahang tetap Perhatikan angka 0 pada skala nonius Jika angka 0 pada skala nonius sejajar dengan angka 0 pada skala utama artinya alat ukur sudah terkalibrasi dan siap digunakan. Jika angka 0 pada skala nonius tidak sejajar dengan angka 0 pada skala utama maka lakukan pembersihan pada rahang - rahanggnya Setelah melakukan pembersihan pada rahang - rahangnya ulangi kembali langkah 1 sampai langkah 5 Jika langkah 1 sampai langkah 5 sudah dilakukan beberapa kali dan angka 0 pada skala nonius masih belum sejajar dengan angka 0 pada skala utama itu artinya alat ukur tersebut sudah rusak dan tidak dapat digunakan lagi c. Micrometer sekrup Berikut ini adalah mikrometer sekrup : 1. 2. 3. 4. 5. langkah-langkah sistematis dalam mengkalibrasi Pertama, bersihkan terlebih dahulu Anvil (poros tetap) dan Spindel (poros gerak) dengan kain yang bersih. Putar batang Thimble secara perlahan (jangan berlebihan) sampai anvil dan spindle saling bersentuhan. Putar Ratchet sampai berbunyi “tik”. Putar ratchet 2-3 kali sampai diperoleh penekanan yang cukup kuat. Kunci Spindle dengan Lock Nut agar tidak bergeser. Mikrometer sudah terkalibrasi dengan benar apabila titik 0 thimble sudah lurus dengan garis pada outer sleeve. 7. Sebutkan apa saja fungsi alat ukur tersebut a. Penggaris/mistar digunakan untuk mengukur benda-benda berbidang datar serta berdimensi kecil sepeti gambar ataupun ubin. b. Kegunaan jangka sorong adalah: Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit; Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur; Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. c. Fungsi mikrometer sekrup adalah untuk mengukur ketebalan, panjang dan mengukur diameter suatu benda yang bentuknya sangat kecil semisal mengukur diameter kabel, kawat, lebar kertas dan benda kecil lainnya yang tak bisa diukur oleh alat lain. 8. Berikan contoh pembacaan alat ukur dari seluruh alat ukur panjang yang ada? a. contoh perhitungan Mistar . Panjang logam tersebut adalah….. Penyelesaian: Panjang logam dapat dilihat dari skala yang ditunjukkan oleh ujung-ujung benda tersebut. Panjang logam tersebut adalah P = 49 mm − 12 mm = 37 mm b. contoh perhitungan jangka sorong Hasil pengukuran = Nilai skala utama + Nilai skala nonius Nilai skala utama = 3,4 cm = 34 mm Nilai skala nonius = 0,6 mm Hasil pengukuran = 34 + 0,6 = 34,6 mm c. contoh menghitung Microskop sekrup Pada contoh pengukuran di atas, cara membaca mikrometer sekrup tersebut adalah: Untuk skala utama, dapat dilihat bahwa posisi thimble telah melewati angka “5” di bagian atas, dan pada bagian bawah garis horizontal telah melewati 1 strip. 0.5mm. Artinya, pada bagian ini didapat hasil pengukuran 5 + 0.5 mm = 5.5 mm. Pengukuran juga dapat dilakukan dengan prinsip bahwa setiap 1 strip menandakan jarak 0.5mm. Dikarenakan terlewati 5 strip di atas garis horizontal dan 6 strip di bawah garis horizontal, maka total jarak adalah (5+6) x 0.5mm = 5.5mm Pada bagian kedua, terlihat garis horizontal di skala utama berhimpit dengan angka 28 di skala nonius. Artinya, pada skala nonius didapatkan tambahan panjang 0.28mm Maka, hasil akhir pengukuran mikrometer sekrup pada contoh ini adalah 5.5 + 0.28 = 5.78mm. Hasil ini memiliki ketelitian sebesar 0.01 mm. 9. Samakah cara mengukur diameter gelas ukur dengan mengukur diameter bola? jelaskan. Sama karena pada prinsipnya bola dan gelas ukur berbentuk lingkaran, sehingga dapat dengan mudah mentukan diameternya dengan mengukur diameternya dengan alat ukur jangka sorong.