LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II LAPORAN PRAKTIKUM “UJI PROTEIN TELUR OMEGA” A. Tujuan praktikum Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui adanya protein dalam telur omega dengan metode biuret B. Waktu dan Tempat Praktikum kimia dasar dengan materi reaksi khusus protein dilaksanakan pada hari jum’at, tanggal 26 maret pada pukul 08.30 -10.00 WIB di laboratorium kimia Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia C. Tinjuan Pustaka 1. Pengertian protein Protein berasal dari kata protos atau proteos yang berarti pertama atauutama. Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewanatau manusia. Oleh karena sel merupakan pembentuk tubuh, maka proteinyang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Protein merupakan molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5000 sampai jutaan, dengan carahidrolisis oleh asam atau oleh enzim, protein akan menghasilkan asam-asam amino. Dalam bahan pangan, protein umumnya digolongkan menjadi proteinglobular, protein serat (fibrous), dan protein konyugasi. Protein globular umumnya mempunyai sifat dapat larut dalam air, dalam larutan asam dan basadan etanol. Salah satu protein globular adalah albumin yang banyak terdapatdalam telur (Bell and Weaver, 2002). Telur merupakan bahan pangan yang sempurna, karena mengandungzat-zat gizi yang lengkap bagi pertumbuhan mahluk hidup baru. MenurutWhitaker & Tannenbaum (1977), protein telur mempunyai mutu yang tinggi,karena memiliki susunan asam amino esensial yang lengkap, sehinggadijadikan patokan untuk menentukan mutu protein dari bahan pangan yang lain, tetapi di samping adanya hal-hal yang menguntungkan tersebut. Winarno(2002), menyebutkan bahwa telur juga memiliki sifat yang mudah rusak.Menurut Whitaker & Tannenbaum (1977), Sebutir telur terdiri atas kulit telur, lapisan kulit telur (kutikula),membran kulit telur, putih telur (albumen), kuning telur (yolk), bakal anak ayam (germ spot) dan kantung udara. Telur terdiri dari tiga komponen utama, yaitu bagian kulit telur 8-11%, ZEBEDIUS OBET - 1816150011 LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II putih telur (albumen) 57-65% dan kuning telur 27-32% (Bell and Weaver, 2002; Cunningham, 1976). Struktur bagian-bagiantelur menurut Romanoff & Romanoff (1963) dapat dilihat pada Gambar di bawah ini. Gambar 1. Struktur Bagian-Bagian Telur (Sumber : Romanoff & Romanoff) Protein telur dapat mengalami denaturasi dan terkoagulasi selama pemasakan.Panas saat pemasakan digunakan untuk mengacaukan ikatan hydrogen daninteraksi hidrofobik non polar. Hal ini terjadi karena suhu tinggi dapatmeningkatkan energi kinetik dan menyebabkan molekul penyusun protein bergerak atau neregat sangat cepat sehingga mengacaukan ikatan molekultersebut. Beberapa makanan dimasak untuk mendenaturasi protein yangdikandung supaya memudahkan enxim pencernaan dalam mencerna proteintersebut (Anwar, F., 1992). Protein dapat ditetapkan kadarnya dengan metode biuret. Uji ini untuk menunjukkan adanya senyawa-senyawa yang mengandung gugus amida asam (CONH2) yang berada bersama gugus amida asam yang lain atau gugus yanglain seperti: -CSNH2, -C(NH)NH2, -CH2NH2, -CRHNH2, -CHOHCH2NH2,- CHOHCH2NH2,-CHNH2CH2OH, -CHNH2CHOH .Dengan demikian uji Biuret tidak hanya untuk protein tetapi zat lain sepertiBiuret atau malonamida juga memberikan reaksi positif yaitu ditandai dengantimbulnya warna merah-violet atau biru-violet. Prinsip dari metode biuretadalah ikatan peptida dapat membentuk senyawa kompleks berwarna ungu dengan penambahan garam kupri dalam suasana basa. Reaksi biuret terdiridari campuran protein sodium hidroksida (berupa larutan) dan tembaga sulfat. Warna violet adalah hasil dari reaksi ini. Reaksi ini tidak terjadi padamakromolekul lainnya (Carpette, 2005). ZEBEDIUS OBET - 1816150011 LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II 2. Sifat-sifat protein Protein kadang-kadang diperkenalkan sebagai molekul makro pemberi keterangan, karena urutan asam amino dari dalam urutan basa dari bagian yang bersebgketa dalam DNA yang mengarahkan biositesa protein. Tiap jenis protein ditandai sifat-sifat: ➢ Susunan kimia yang khas. Setiap protein individual merupakan senyawa murni ➢ Babul molecular yang khas semula dalam satu contoh tertentu dari protein mempunyai bobot moleculer yang sama. Jenis polimer ini disebut monodispers. Suatu contoh acak dari polimer yang polidispenser mencakup berbagai plastic buatan maupun polisakarida alam seperti kanji dan selulosa. ➢ Urutan asam amino yang khas. Urutan asam amino dari protein tertentu adalah terinci secara genetik. Akan tetapi, perubahan-perubahan kecil dalam urutan asam amino dari protein tertentu dapat menjadi melalui hasil-hasil yang diinginkan jika protein “yang diperbaiki”, diciptakan melalui proses pemilikan alamiah pada tingkat molecular. Mutasi dapat juga mempunyai akibat-akibat yang mencelakakan, seperti yang kita lihat apabila kita meninjau anemia sel sabit. (anonymous, 2009) 3. Metode uji protein a. Metode biuret Larutan protein dibuat alkalis dengan NaOH. Kemudian ditambahkan larutan CuSO4 encer. Uji ini untuk menunjukkan adanya senyawa yang mengandung gugus asam anida. Uji ini memberikan reaksi positif yaitu ditandai dengan timbulnya warna violet atau biru violet. D. Metodologi 1. Alat dan Bahan a. Alat 1. Tabung reaksi : untuk mereaksikan larutan 2. Beaker glass 100ml : untuk tempat larutan 3. Bunsen : alat untuk memanaskan beaker glass 4. Penjepit tabung reaksi : untuk menjepit tabung reaksi saat pembakaran 5. Pipet : untuk memindahkan cairan dalam skala kecil 6. Rak tabung reaksi : untuk meletakan tabung reaksi ZEBEDIUS OBET - 1816150011 LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II b. Bahan 1. Putih telur omega 2. Kertas label 3. Larutan tembaga (II) asetat 1 % (CuSO4) 4. larutan natrium hidroksida 6M (NaOH) 2. Cara kerja 1. Pertama dimasukkan putih telur kedalam tabung reaksi, 2. Kemudian ditetesi dengan larutan CuSO4 sebanyak 2 tetes dan menambahkan 1 ml NaOH 0,1M. Ini ditujukan agar dapat diketahui proses perubahan protein. 3. Dimasukkan tabung reaksi kedalam beaker glass yang telah diisi air 0,5 ml. 4. Kemudian dipanas bertujuan untuk mempercepat reaksi. 5. Setelah itu diamati perubahan yang terjadi setiap menitnya dan dicatat hasilnya. E. Hasil Pengamatan 1. Analisa Prosedur Praktikum kimia dasar dengan materi protein dibutuhkan alat diantaranya tabung reaksi, beaker glass 100ml, Bunsen, penjepit tabung reaksi, pipet dan rak, serta, putih telur, dan asam nitrat pekat. Kemudian dilakukan perlakuan seperti dibawah ini : ➢ Putih Telur 5 ml Pertama dimasukkan putih telur kedalam tabung reaksi, lalu ditetesi dengan larutan CuSO4 sebanyak 2 tetes dan menambahkan 1 ml NaOH 0,1M. Ini ditujukan agar dapat diketahui proses perubahan protein. Dimasukkan tabung reaksi kedalam beaker glass yang telah diisi air. kemudian dipanas bertujuan untuk mempercepat reaksi. Setelah itu diamati perubahan yang terjadi setiap menitnya dan dicatat hasilnya. 2. Analisa Hasil Sebelum ditetesilarutan tembaga CuSO4 dan NaOH berwana kuning bening, setelah ditetes CuSO4 2 tetes menjadi warna kuning endapan lalu, ditambah 1 ml NaOH dan berubah menjadi berwana ungu. Kemudian dipanaskan. Jika suatu larutan protein seperti albumin telur secara perlahan-lahan dipanaskan, larutan tersebut lambat laun akan keruh dan terbentuk koagulasi berbentuk seperti tali. ZEBEDIUS OBET - 1816150011 LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II Proses ini terjadi pada saat merebus telur, putih telur yang mengandung albumin berkoagulasi menjadi padatan putih dengan pemanasan. (anonymous,2009). 3. Data Hasil Pengamatan No Bahan Perubahan yang diuji Warna 1 ungu Bawah 2 Putih telur coklat Omega muda dan atas unggu Hasil positif Menit Gambar Belum dipanaskan Dipanaskan selama 1-5 menit Dipanaskan 3 coklat selama 6 menit ZEBEDIUS OBET - 1816150011 LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II F. Kesimpulan Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewanatau manusia. Oleh karena sel merupakan pembentuk tubuh, maka proteinyang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Protein merupakan molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5000 sampai jutaan, dengan cara hidrolisis oleh asam atau oleh enzim, protein akan menghasilkan asam-asam amino. Protein memiliki berbagai macam jenis, diantaranya adalah, golongan utama berdasarkan peran biologi yaitu: enzim, protein transport, protein nutrient, protein kontraksi, protein structural, protein pertahanan, protein pengatur dan yang lainnya. Bedasarkan uji di atas bahwa ternyata bahan yang dijadikan bahan uji protein, menunjukkan bahwa putih telur omega mengandung protein, dengan itu bahan uji yang diamati dan yang mengandung protein mengalami penggumpalan. Daftar pustaka Anwar, F. 1992. Penetapan Zat Gizi dalam Makanan. Bogor: IPB Andarwulan, N., Kusnandar, F dan Herawati, D. (2011). Analisis Pangan. Jakarta: Dian Rakyat Anonymous, 2009. Protein (http://www.g-excess.com/indeks2php?Option= com_conten&du_pdf=1&id=540.html). Diakses pada tanggal16 oktober 2009 pada pukul 20.00 WIB. Bell, D.D. (2002). Anatomy of The Chicken. In: Bell, D.D and W. D. Weaver Jr., editor. Commercial Chicken Meat and Egg Production Fifth edition .USA: Springer Science+Business Media, Inc ZEBEDIUS OBET - 1816150011