No 1 Bagian Topik Deskripsi Menganalisis hasil belajar kognitif dan afektif pada siswa SMP kls VIII melalui pengembangan modul pembelajaran IPA dengan berbasis kearifan local daerah setempat 2 Judul Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Kearifan Lokal di Desa Sukamakmur untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitf dan Afektif pada Siswa SMP Kelas VIII 3 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan rangkaian pengalaman belajar yang terprogram dalam bentuk (uraikan poin-poin pokok pendidikan formal maupun non formal, dan informal di sekolah, atau di luarsekolah, yang masalah) berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbanagan kemampuan-kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat. Di dalam Pendidikan mempunyai 3 aspek penting yang akan berpengaruh sekali dalam kegiatan maupun metode pembelajaran yaitu ranah kognitif, afektif, dan psimotorik. Kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan psikolog untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkin akan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan tahap demi tahap batu loncatan menuju masa depan, atau proses psikologis yang berkaitan dengan individu yang nantinya akan mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan terhadap lingkungannya. Ranah kognitif juga merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, ranah kognitif dalam pengertian singkatnya yaitu segala upaya yang menyangkut aktivitas yang membutuhkan kinerja otak karena langsung berhubungan dengan kemampuan berfikir yaitu menghafal, memahami isi, mengaplikasi materi, menganalisis suatu permasalahan, mensintesis hasil percobaan, sampai pada mengevaluasi. Aspek kognitif mempunyai tujuan utama yaitu berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Ranah afektif merupakan ranah yang di dalamnya mempunyai 2 point penting yaitu sikap dan nilai. Pengertian sikap sendiri yaitu hubungan dari persepsi dan tingkah laku di dalam istilah suatu bidang psikologi. Sikap melibatkan beberapa pengetahuan tentang situasi, adanya perasaan atau emosi, kecenderungan terhadap perbuatan yang berhubungan dengan pengetahuan. Menurut Krathwohl hal dalam aspek afektif dibagi menjadi lima kategori yaitu: pengenalan (receiving), pemberian respon (responding), penghargaan terhadap nilai (valuing), pengorganisasian (organization), dan pengamalan (characterization). Karakteristik ranah afektif yang penting adalah sikap, minat, nilai, moral, dan konsep diri. Pada kenyataanya mata pelajaran IPA pada umumnya baru menyentuh aspek kognitif atau cognitive oriented yaitu sebatas pada penguasaan materi. Padahal ranah afektif juga sangat penting karena banyak orang yang paham materi pelajarannya namun belum bisa mengamalkannya, karena nilai-nilai afektif tidak tertanam dalam jiwa sains mereka, dan dari materi tersebut belum mengerti dan diterapkan di keseharian mereka. Terlepas membahas pendidikan dan ranah yang ditunjang dalam pembelajaraanya tentu saja melihat kembali kondisi daerah tersebut. Apakah pendidikan di daerah setempat sudah mendapatkan perhatian dan pelatihan terhadap pentingnya 2 ranah ini? Berdasarkan berita yang kami kutip dari sebuah artikel untuk mendapatkan pendidikan masih menjadi sebuah kemewahan bagi sebagian orang. Hal ini dirasakan beberapa warga di daerah Sukamakmur Kec.Jonggol Kabupaten Bogor. Terbatasnya keberadaan angkutan umum yang melintas menjadi sebuah hambatan bagi para pelajar yang hendak pergi ke sekolah. Keberadaan bangunan-bangunan sekolah yang tergolong jauh dari pemukiman juga menambah parah persoalan ini. Dengan medan jalanan yang berkelok dan sempit membuat perjalanan yang sebenarnya hanya ditempuh sekitar enam belas menit menggunakan kendaraan menjadi terasa lama dan melelahkan. Sulitnya medan yang ditempuh terkadang penyebaran ilmu di daerah ini tidak merata bahkan sangat ketertinggalan. Lokasi yang strategis dengan hutan, alam bebas, air terjun dan segala nasehat turun temurunnya membuat kami memilih dengan berbasis kearifan local yang bertujuan pada siswa ini bisa belajar mengenai materi sebagai mengasah ranah kognitifnya dan out kelas dengan modul yang sudah dibuat berbasis kearifan local dengan outing class untuk melatih aspek afektifnya. 4 Rumusan Masalah 1. Bagaimana Hasil Belajar Kognitif mata pelajaran IPA yang dikaitkan dengan kearifan local? (Pertanyaan Penelitian) 2. Bagaimana Hasil Belajar Afektif mata pelajaran IPA yang dikaitkan dengan kearifan local? 3. Bagaimana perbedaan pembelajaran tanpa diberi pengaruh dan diberi pengaruh berbasis kearifan local? 5 Tuliskan Poin-poin topic 1. Pentingnya Pendidikan walaupun di daerah terpencil apa saja yang akan ditulis di 2. Pentingnya aspek ranah kognitif dan ranah afektif dalam proses pembelajaran bagian kajian pustaka 3. Manfaat penilaian kognitif dan afektif dalam evaluasi pembelajaran 4. Pentingnya melestarikan berbasis kearifan local 6 Jika penelitian suadara Hipotesis : merupakan jenis penelitian Penilaian ranah afektif dan kognitif pembelajaran berbasis kearifan local sangat meningkatkan kuantitatif, tuliskan hasil pembelajaran siswa kelas VIII hipotesis penelitiannya 7 Tulis variable-varibel dalam 1. Variable control : hal hal yang menyangkut kearifan lokal penelitian 2. Variabel bebas : materi yang di pelajari, jumlah siswa, daerah yang dipilih 2. Variable terikat : analisis hasil belajar ranah kognitif dan afektif 8 Jenis metode penelitian Strategi eksplanatoris sekuensial. yang digunakan Desain penelitian ini bermaksud untuk mengetahui data berdasarkan hasil kuantitatif dan untuk mengeksplorasi lebih dalam menggunakan data kualitatif. 9 Rancangan desain penelitian Tahap 1: Merumuskan latar belakang & pertanyaan penelitian (berupa tahapannya) Tahap 2 : Mengembangkan instrumen skala status identitas dating Tahap 3 : Pengambilan data secara kuantitatif Tahap 4 : Menganalisis data kuantitatif Tahap 5 : Pengambilan data secara kualitatif Tahap 6 : Menganalisis data kualitatif Tahap 7 : Menggabungkan dan menganalisis data Tahap 8 Menginterpretasi data temuan 10 Subjek penelitian (sampel Sampel dan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 2 dan populasi) serta teknik Sukamakmur yang memiliki karakteristik: berada pada kelas VIII (semester I), memiliki status pengambilan sampel pelajar di SMPN 2 Sukamakmur ,dan usia siswa antara 13 sampai 14 tahun. Dasar mengambil populasi siswa SMPN 2 Sukamakmur sebagai tempat lokasi penelitian adalah siswa kelas VIII Semester I. Penelitian ini menggunakan teknik sampling proportioned cluster random sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara acak berdasarkan jumlah ukuran sampel proporsi yang seimbang dan memenuhi batas ukuran sampel minimum. 11 Instrumen penelitian yang Mengunakan Uji tes soal digunakan 1. Penilaian kognitif Menggunakan kuesioner 1. Penilaian Afektif 2. Penilain kearifan local brdasarkan pengamatan 12 Pustaka (tulis semua daftar Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. pustaka yang menjadi 54 rujukan) Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006), 103. Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm 189-195 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004), hlm. 53 Redja Mudiyaharjo, Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar Penddidikan pada Umumnya dan Pendididkan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), 11. Salsabila R L. 2020. Sekolah Vokasi IPB https://www.kompasiana.com/lulasalsa/5e5f4a15097f360eef01fa52/perjuangan-pelajar-disukamakmur-untuk-mendapatkan-pendidikan RANCANGAN RENCANA PENELITIAN