perkiraan stabilitas tegangan di jaringan tegangan rendah

advertisement
PERKIRAAN STABILITAS TEGANGAN DI JARINGAN
TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN METODE
EKSPONEN LYAPUNOV MAKSIMUM
(Skripsi)
Oleh
DEDY IRAWAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
ABSTRAK
PERKIRAAN STABILITAS TEGANGAN DI JARINGAN TEGANGAN
RENDAH MENGGUNAKAN METODE EKSPONEN LYAPUNOV
MAKSIMUM
Oleh
DEDY IRAWAN
Kestabilan tegangan merupakan salah satu hal yang penting dalam operasi sistem
tenaga listrik termasuk di jaringan tegangan rendah. Gangguan-gangguan yang
terjadi selama operasi dapat menyebabkan ketidakstabilan tegangan. Dampak
ketidakstabilan tegangan dapat membuat kerusakan pada peralatan–peralatan
penyalur energi listrik dan peralatan-peralatan yang menggunakan energi listrik.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui kestabilan tegangan secara dinamis
pada jaringan tegangan rendah untuk menghindarkan kerusakan pada peralatanperalatan listrik dan menjaga keandalan operasi sistem tenaga listrik.
Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk memperkirakan stabilitas tegangan pada
jaringan tegangan rendah secara dinamis. Eksponen Lyapunov maksimum (ELM)
dari data tegangan urutan waktu digunakan sebagai indikator stabilitas tegangan
secara dinamis. Semua perhitungan dilakukan dengan pemrograman
menggunakan perangkat lunak MATLAB.
Hasil simulasi menggunakan data nyata yang direkam menunjukkan bahwa ELM
dapat memperkirakan stabilitas tegangan di jaringan tegangan rendah secara
dinamis. Nilai ELM menunjukkan bahwa fluktuasi tegangan yang terjadi
menyebabkan ketidakstabilan tegangan, meskipun seluruh data tegangan masih
berada di batas kestabilan tegangan menurut standar PLN. Jumlah sampel data
yang digunakan juga mempengaruhi perhitungan nilai ELM secara dinamis.
Kata-katakunci: kestabilan tegangan, eksponen Lyapunov maksimum, perkiraan
dinamis, jaringan tegangan rendah.
ABSTRACT
VOLTAGE STABILITY ESTIMATION IN LOW VOLTAGE NETWORK
USING MAXIMUM LYAPUNOV EXPONENT
By
DEDY IRAWAN
Voltage stability is one important thing in the operation of the power system
included in the low voltage network. Disturbances occurring during operation can
lead to voltage instability. The impact of voltage instability can create damage to
equipment distributors of electrical energy and equipment that uses electrical
energy. Therefore, it is important to know the dynamic voltage stability at low
voltage network to prevent damage to the electrical equipment and maintain
reliable operation of the power system.
This thesis research aims to estimate the voltage stability on the low voltage
network dynamically. The maximum Lyapunov exponent (ELM) of the time
sequence of voltage data is used as an indicator of dynamic voltage stability. All
calculations are done by programming using MATLAB software.
The simulation results using recorded real data indicate that the ELM can estimate
the voltage stability in the low voltage network dynamically. ELM value indicates
that the voltage fluctuations which occur cause voltage instability although all the
voltage data still in voltage stability limit by PLN standards. The number of
sample data used also affects the calculation of the value of ELM dynamically.
Keywords: voltage stability, maximum Lyapunov exponent, dynamic estimation,
low voltage network.
PERKIRAAN STABILITAS TEGANGAN DI JARINGAN
TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN METODE
EKSPONEN LYAPUNOV MAKSIMUM
Oleh:
DEDY IRAWAN
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK
Pada
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sukoharjo II, Kab. Primgsewu pada
tanggal 14 July 1984, sebagai anak bungsu dari tiga
bersaudara, dari pasangan bapak Ponimin dan ibu Mitun.
Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak
(TK) Darmawanita Sukoharjo II pada tahun 1991, Sekolah
Dasar di SDN 2 Sukoharjo II pada tahun 1997, Sekolah Menengah Pertama di
SMPN 2 Sukoharjo pada tahun 2000, dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1
Pringsewu pada tahun 2003.
Tahun 2006 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Lampung melalui jalur penerimaan mahasiswa baru NonReguler. Penulis pernah melaksanakan Kerja Praktik (KP) di PT. PUSRI
Palembang dari 1 Juli 2010 sampai 1 Agustus 2010. Penulis menyelesaikan kerja
parakteknya dengan menulis laporan yang membahas tentang “Pembangkit Listrik
Tenaga Gas”.
PERSEMBAHAN
Puji syukur ku panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga saya selalu s e h a t , s e m a n g a t d a n d i b e r i k a n
k e m u d a h a n untuk menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta
salam tak lupa saya haturkan kepada Rasulullah S A W .
Bapak dan Ibu saya, yang telah memberikan dukungan moril maupun materi
serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya, karena tiada kata seindah
lantunan do’a dan tiada do’a yang paling khusuk selain do’a yang terucap
dari orang tua. Ucapan terimakasih saja takkan pernah cukup untuk
membalas kebaikan orang tua, karena itu terimalah persembaha bakti dan
cinta ku untuk kalian bapak ibuku.
Bapak dan Ibu Dosen pembimbing, penguji dan pengajar, yang selama ini
telah tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan
mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan pelajaran yang tiada ternilai
harganya, agar saya menjadi lebih baik. Terimakasih banyak Bapak dan Ibu
dosen, jasa kalian akan selalu terpatri di hati.
Keluarga kecil saya (Istri dan Anak), yang senantiasa memberikan dukungan,
semangat, senyum dan do’anya untuk keberhasilan ini, cinta kalian adalah
memberikan kobaran semangat yang menggebu, terimakasih dan sayang ku
untuk kalian.
Sahabat dan Teman, tanpa semangat, dukungan dan bantuan kalian semua
tak kan mungkin aku sampai disini, terimakasih untuk canda tawa, tangis,
dan perjuangan yang kita lewati bersama dan terimakasih untuk kenangan
manis yang telah mengukir selama ini. Dengan perjuangan dan kebersamaan
kita pasti bisa! Semangat!!
Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua, akhir kata saya
persembahkan skripsi ini untuk kalian semua, orang-orang yang saya sayangi.
Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu
pengetahuan di masa yang akan datang, Aamiinnn.
MOTTO
“Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah”
SANWACANA
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas nikmat kesehatan dan kesempatan
yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
tugas akhir ini. Sholawat serta salam selalu penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai suri teladan bagi umat manusia. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Perkiraan Stabilitas Tegangan Di
Jaringan Tegangan Rendah Menggunakan Metode Eksponen Lyapunov
Maksimum” merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr, Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P, Selaku Selaku Rektor
Universitas Lampung;
2.
Bapak Prof. Suharno, M.Sc. Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Lampung;
3.
Bapak Dr. Ing Ardian Ulvan, S.T., M.Sc, Selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro Universitas Lampung;
4.
Bapak Dr. Herman H Sinaga. Selaku sekretaris jurusan teknik elektro
Universitas Lampung;
5.
Bapak Osea Zebua, S.T.,M.T. selaku pembimbing utama, yang selalu
memberikan bimbingan, arahan dan pandangan hidup kepada penulis
disetiap kesempatan dengan baik dan ramah;
6.
Bapak Ir. Noer Soerdjawanto, M.T. selaku Pembimbing Pendamping,
terimakasih atas kesediaannya meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan, saran dan dukungan yang tiada henti dalam proses penyelesaian
tugas akhir ini;
7.
Bapak Dr. Lukmanul Hakim, S.T.,M.Sc. selaku Penguji Utama tugas akhir.
Terima kasih atas saran, kritik dan nasehat kepada penulis dalam tugas akhir
ini;
8.
Seluruh Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung atas ilmu yang
telah diajarkan selama ini;
9.
Mbak Ning dan jajaran staf administrasi Jurusan Teknik Elektro Universitas
Lampung.
10.
Bapak, Ibu, Istri dan Anak ku, serta Kakak-kakak ku dan segenap keluarga
besarku tercinta yang telah melimpahkan banyak kasih sayang, kesabaran,
semangat, serta doa yang telah diberikan.
11.
Seluruh Teknisi dan penghuni Laboratorium Terpadu Teknik Elektro
Universitas Lampung.
12.
Teman – teman Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung: Jemi
Anggara, Insan Hakim, Angga Hidson, Didit Very Kuswoyo, Afandi,
Singgih Andriawan, Krnia Harapan, Adi Kurniawan, Djarot, Herliansyah,
Frengky Sinaga, Dayat, Irawan Beny, Muhlisin, Novan, Rizky DS, Dedi EK,
Rahman, Indra, Gery dan lain-lain atas segala dukungan, motivasi dan selalu
menemani penulis dalam suka maupun duka. Semoga kebersamaan ini tetap
terjaga selamanya
13.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan dan
dukungannya.
Semoga kebaikan, kemurahan hati dan bantuan yang telah diberikan semua pihak
mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT dan semoga hari-hari kita selalu
indah dan menjadi lebih baik lagi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun penulis
harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya, semoga skripsi ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Bandar Lampung, 12 Agustus 2016
Penulis,
DEDY IRAWAN
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI..............................................................................................
i
DAFTAR TABEL…. ........................................................................... ….
iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….
iv
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................
1
B. Tujuan Penelitian....................................................................
2
C. Manfaat Penelitian..................................................................
3
D. Rumusan Masalah..................................................................
3
E. Batasan Masalah ....................................................................
3
F. Hipotesis ................................................................................
4
G. Sistematika Penulisan ............................................................
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Stabilitas Tegangan Pada Sistem Tenaga Listrik...................
6
B. Eksponensial Lyapunov .........................................................
8
C. Eksponen Lyapunov untuk Data Urutan Waktu ....................
11
D. Arduino Uno .........................................................................
12
D.1. Pin Masukan dan Keluaran Arduino Uno .....................
14
D.2. Sumber Daya dan Pin Tegangan Arduino Uno.............
15
D.3. Arduino Development Environment .............................
17
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat ..................................................................
19
B. Alat dan Bahan.......................................................................
19
C. Metode Penelitian ..................................................................
20
D. Diagram Alir Penelitian .........................................................
28
E. Diagram Alir Program ...........................................................
30
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Hasil Sensor Tegangan...........................................
31
B. Hasil Perhitungan Tegangan Puncak Sesaat Untuk Dua Siklus
...............................................................................................
35
C. Hasil Perhitungan Tegangan RMS..........................................
35
D. Hasil Perhitungan Nilai Eksponen Lyapunov Maksimum......
39
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN........................................................................
52
B. SARAN ....................................................................................
52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
4.1
Data Tegangan Puncak Sesaat Tiga Siklus .............................................. 36
4.2
Data Tegangan rms .................................................................................. 39
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
Grafik Kestabilan Lyapunov..............................................................
10
2.2
Arduino Uno ......................................................................................
14
2.3
Arduino Development Environment ..................................................
18
3.1
Skema pengambilan data…………………………………………...
21
3.2
Rangkaian sensor tegangan tanpa menaikan titik nol………………
22
3.3
Rangkaian sensor tegangan dengan menaikan titik nol.....................
25
3.4
Rangkaian alat ...................................................................................
26
3.5
Diagram alir penelitian ......................................................................
29
3.6
Diagram alir program ........................................................................
30
4.1
Rangkaian sensor tegangan................................................................
31
4.2
Skema rangkaian pengujian...............................................................
32
4.3
Foto rangkain pengujian ....................................................................
33
4.4
Hasil pengambilan data menggunakan arduino dan software plx daq
33
4.5
Grafik tegangan dua siklus ................................................................
35
4.6
Grafik tegangan rms terhadap waktu .................................................
38
4.7
Grafik ELM terhadap waktu dengan N=10 .......................................
41
4.8
Grafik ELM terhadap waktu dengan N=12 .......................................
42
4.9
Grafik ELM terhadap waktu dengan N=14 .......................................
43
4.10 Grafik ELM terhadap waktu dengan N=16 .......................................
44
4.11 Grafik ELM terhadap waktu dengan N=18 .......................................
45
4.12 Grafik ELM terhadap waktu dengan N=20 .......................................
46
4.13 Grafik ELM terhadap waktu dengan N=11 .......................................
47
4.14 Grafik ELM terhadap waktu dengan N=13 .......................................
48
4.15 Grafik ELM terhadap waktu dengan N=15 .......................................
49
4.16 Grafik ELM terhadap waktu dengan N=17 .......................................
50
4.17 Grafik ELM terhadap waktu dengan N=19 .......................................
51
v
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
pemanfaatan tenaga listrik pada peralatan-peralatan rumah tangga, kantor dan
sebagainya, sehingga pasokan listrik harus ditambah yakni dengan pembangunan
pembangkit listrik baru. Selain tersedianya pembangkitan yang cukup, hal lain
yang juga harus ditentukan adalah apakah kondisi peralihan jika terjadi gangguan
pada pembangkit akan mengganggu operasi normal sistem atau tidak. Hal ini akan
berhubungan dengan kualitas listrik yang sampai ke konsumen berupa kestabilan
frekuensi dan tegangan.
Suatu sistem tenaga listrik dapat dinyatakan bekerja dengan baik jika sistem
tersebut mampu melayani beban secara kontinu pada tegangan dan frekuensi
konstan. Agar dapat bekerja dengan baik, maka sistem tenaga listrik harus
memiliki kemampuan untuk menjaga kestabilannya. Kemampuan sistem tenaga
listrik untuk menjaga kestabilannya dapat dinyatakan sebagai stabilitas sistem
tenaga. Stabilitas sistem tenaga merupakan sifat dari suatu sistem tenaga yang
memungkinkannya tetap berada pada keseimbangan pada kondisi operasi normal
dan mampu untuk kembali seimbang setelah mengalami suatu gangguan.
Gangguan pada sistem tenaga listrik dapat disebabkan oleh berbagai hal dengan
tingkat pengaruh yang beragam pula. Diantara gangguan yang dapat terjadi
diantaraya perubahan kondisi sistem yang seketika, yang biasanya terjadi akibat
adanya gangguan hubung singkat pada sistem tenaga listrik dan pelepasan atau
penambahan beban yang besar secara tiba-tiba dapat mengganggu kestabilan yang
dimiliki sistem tenaga listrik.
Kestabilan tegangan merupakan salah satu hal yang penting dalam operasi sistem
tenaga listrik. Gangguan-gangguan yang terjadi pada operasi sistem tenaga dapat
menyebabkan ketidakstabilan tegangan listrik. Selain itu, dampak ketidakstabilan
tegangan juga dapat membuat kerusakan pada peralatan–peralatan penyaluran
energi listrik dan peralatan-peralatan yang menggunakan energi listrik. Oleh sebab
itu, penting untuk mengetahui kestabilan tegangan secara dinamis pada sistem
tenaga listrik sehingga keandalan operasi sistem tenaga listrik dapat terjaga.
Perkiraan kestabilan tegangan sistem tenaga listrik secara dinamis dapat dilakukan
bila data tegangan terhadap waktu tersedia, namun hal ini kadang-kadang tidak
dapat dipenuhi.
B.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kesetabilan pada jaringan tegangan rendah.
2. Melakukan
perkiraan
prediksi
stabilitas
tegangan
dinamis
dengan
menggunakan Eksponen Lyapunov maksimum.
2
C.
Manfaat Penelitian
1.
Dapat mengetahui kesetabilan tegangan rendah.
2.
Sebagai acuan untuk membangun sistem yang yang lebih stabil.
D.
Perumusan Masalah
Kestabilan tegangan merupakan salah satu hal yang penting dalam operasi sistem
tenaga listrik. Gangguan-gangguan yang terjadi pada operasi sistem tenaga listrik
dapat mempengaruhi kesetabian tegangan. Selain itu, dampak ketidakstabilan
tegangan juga dapat membuat kerusakan pada peralatan–peralatan penyaluran
energi listrik dan peralatan-peralatan yang menggunakan energi listrik.
Prediksi stabilitas tegangan perlu untuk dilakukan untuk mengetahui perilaku
dinamis tegangan terhadap peristiwa gangguan yang terjadi di sistem. Eksponen
Lyapunov maksimum adalah metode yang digunakan untuk mengetahui stabilitas
tegangan di sistem tenaga listrik. Tegangan akan stabil bila nilai Eksponen
Lyapunov maksimum lebih kecil dari nol (λ<0).
E.
Batasan Masalah
1.
Analisis ini membahas pada jaringan tegangan rendah.
2.
Indikator kestabilan tegangan hanya menggunakan metode Eksponen
Lyapunov maksimum.
3.
Tidak membahas gangguan sistem.
4.
Tidak membahan harmonisa tegangan.
3
F.
Hipotesis Awal
Sering terjadinya ketidakstabilan tegangan pada jaringan tegangan rendah yang
sering mengakibatkan peralatan listrik pada rumah tangga rusak.
Eksponen Lyapunov maksimum dapat digunakan untuk menentukan konvergensi
atau divergensi antara dua buah lintasan vektor dalam sebuah bidang atau
menyatakan stabilitas perubahan dinamis dari suatu sistem terhadap waktu . Oleh
karena itu, Eksponen Lyapunov maksimum juga dapat digunakan untuk
menentukan stabilitas tegangan sistem tenaga listrik dalam skala waktu.
G.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari beberapa bab, yaitu:
BAB I :
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, tujuan, manfaat, rumusan masalah,
batasan masalah, hipotesis, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang studi literature kesetabilitasan tegangan, Ekpone lyapunov.
BAB III : METODE PENELITIAN
Memuat langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian, diantaranya waktu dan
tempat penelitian, alat dan bahan, komponen dan perangkat penelitian, prosedur
kerja, perancangan, dan pengujian sistem.
4
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini berisi mengenai hasil pengujian dan membahas terhadap data-data hasil
pengujian yang diperoleh.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menyimpulkan semua kegiatan dan hasil-hasil yang diperoleh selama
proses pembuatan dan pengujian sistem serta saran-saran yang sekiranya
diperlukan untuk menyempurnakan peneltian berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Stabilitas Tegangan Pada Sistem Tenaga Listrik
Salah satu faktor pada kestabilan sistem tenaga adalah stabilitas tegangan.
Stabilitas tegangan ialah kemampuan dari sistem untuk menjaga nilai teganggan
pada batas yang ditentukan baik sebelum, selama dan setelah terjadi gangguan.
Sistem mengalami kondisi tidak stabil ketika terjadi gangguan, perubahan beban.
Stabilitas tegangan terbagi menjadi dua, yaitu stabilitas tegangan akibat gangguan
yang kecil dan akibat gangguan yang luas. Stabilitas tegangan akibat gangguan
kecil ini terjadi akibat gangguan yang kecil atau bersifat lokal, seperti perubahan
kenaikan beban di sistem. Sedangakan, stabilitas akibat gangguan besar adalah
kemampuan sistem untuk mempertahankan tegangan pada batas operasi yang
ditentukan akibat terjadi gangguan yang besifat luas, seperti kesalahan sistem,
pelepasan generator, atau kontingensi pada jaringan. Keadaan tersebut membuat
sistem harus mendapatkan kembali kestabilannya. Berdasarkan waktu kestabilan
tegangan sistem akan kembali dalam waktu cepat atau lama tergantung dari jenis
gangguannya. Klasifikasi stabilitas tegangan berdasarkan periode kestabilan dapat
dibagi menjadi tiga macam, yaitu stabilitas tegangan jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang. Rentang waktu stabilitas tegangan jangka pendek
adalah 0 sampai 10 detik, jangka menengah adalah antara 10 detik sampai 10
menit, sedangkan jangka panjang lebih dari 10 menit. [1].
Adapun pengaruh ketidakstabilan tegangan dapat menyebabkan beberapa hal pada
peralatan listrik antara lain :

Mengurangi intensitas cahaya keluaran dari lampu listrik yang seterusnya
dapat mengakibatkan umur lampu yang lebih pendek.

Mengurangi efesiensi pada peralatan-peralatan pemanas yang menggunakan
listrik.

Menaikan rugi-rugi daya, memperpendek umur rotor akibat perubahan daya
dan torsi pada generator dan motor sinkron.

Merubah torsi dan slip pada motor induksi yang dapat mengakibatkan getaran
yang berlebihan, mengurangi kekuatan mekanis dan memperpendek umur
pelayanan motor induksi.

Mengurangi waktu pelayanan dan efesiensi operasiaonal dari peralatan
elektroliser sehingga menaikan operasi dan perawatan.

Menyebabkan kegagalan komutasi dan merusak komponen sisitem pada
peralatan listrik yang menggunakan penyearah.

Menyebabkan kegagalan fungsi dari peralatan sistem keamanan.

Menyebabkan operasi tripping yang salah pada relay dan kontaktor.

Menghasilkan data yang tidak akurat pada peralatan pengujian.

Menghasilkan kecepatan yang tidak konsisten pada motor-motor listrik.[3].
7
B. Eksponensial Lyapunov
Suatu peristiwa yang terjadi dalam sebuah sistem akan membuat sistem tersebut
mengalami perubahan kondisi. Pada studi kestabilan system perubahan kondisi ini
dapat
mengakibatkan
sistem
mengalami
ketidakstabilan
ataupun
sistem
mempertahankan kestabilan. Sistem kendali dalam suatu peralatan bertujuan
untuk mempertahankan kestabilan sistem di saat terjadi perubahan kondisi. Hal ini
sangat penting karena sistem kendali yang tidak stabil dapat mengakibatkan
peralatan menjadi rusak. Stabilitas sistem dapat diamati dengan menggunakan
suatu teori yang diperkenalkan oleh Alexandr Mikhailovich Lyapunov. Alexandr
Mikhailovich Lyapunov mengembangkan sebuah teori yang disebut dengan teori
Eksponensial Lyapunov. Eksponen Lyapunov dapat diartikan sebagai perbedaan
konvergensi atau divergensi eksponen antara dua buah lintasan vektor di sebuah
bidang. Eksonen Lyapunov berfungsi untuk menentukan ketergantungan sebuah
sistem terhadap kondisi awalnya. Selain itu, dapat pula untuk memperlihatkan
perilaku dinamis sebuah sistem . Oleh sebab itu, maka Eksponensial Lyapunov
dapat digunakan untuk menentukan kestabilan suatu system. Dalam studi
kestabilan dengan Eksponensial Lyapunov terdapat dua buah lintasan di sebuah
bidang.
Kedua lintasan itu digambarkan dengan persamaan
x(t) = f t (x 0 )
dan
x(t)+δx(t)=f t (x0 +δx 0 ).
8
Sensitivitas terhadap keadaan awal antara kedua lintasan tersebut memenuhi
persamaan:
  t   e t   0 …………………………………….( 2.1)
di mana λ merupakan jarak antar lintasan dalam sistem atau dikenal dengan
Eksponensial Lyapunov.
Persamaan 2.1 di atas dapat ditulis menjadi:
1  t 
  ln
t  0
dimana:
λ = Eksponensial Lyapunov
t = waktu uji
δx(t) = perubahan jarak dalam waktu t
δx(0) = jarak awal
9
Pengamatan kestabilan dengan eksponensial Lyapunov menghasilkan gambaran
apakah sistem stabil asimtotik, stabil marjinal, atau tidak stabil.
a
b
c
Gambar 2.1.
Grafik Kestabilan Lyapunov (a) Stabil (b) Keadaan Tetap dan (c) Tidak Stabil
Stabil adalah sistem yang menuju titik keseimbangan (λ<0). Sedangkan, keadaan
tetap adalah sitem yang stabil netral, yaitu sistem yang konservatif atau tidak
mengalami perubahan (λ=0). Tidak stabil menurut Eksponensial Lyapunov terjadi
saat λ>0, yaitu ketika salah satu lintasan mendekati titik kestabilan dan lintasan
yang lainnya menjauhi titik kestabilan atau kedua lintasan sama – sama menjauhi
titik kestabilan.[2].
10
C. Eksponen Lyapunov untuk Data Urutan Waktu
Perubahan stabilitas sistem dapat dianalisis dengan menggunakan Eksponensial
Lyapunov maksimum. Pada sistem dinamis yang selalu berubah – ubah dari
waktu ke waktu digunakan metode Eksponen Lyapunov untuk data urutan waktu.
Eksponen Lyapunov maksimum untuk data urutan waktu didefinisikan sebagai
berikut:
 kt  
1 N Vk  m1t  Vk  m t
...……………………………..(2.2)
 ln V
Nkt m1
 m 1t  Vmt
Dimana
λ(k∆t) : nilai eksponen Lyapunov maksimum untuk data ke - k∆t
N : jumlah panjang sampel data dalam rentang waktu t
V : tegangan
Eksponen Lyapunov urutan waktu digunakan untuk analisis stabilitas tegangan
dengan membandingkan antara tegangan pada waktu ke t terhadap tegangan
sebelumnya. Hal ini sesuai fungsi Eksponen Lyapunov untuk menentukan
ketergantungan sistem terhadap kondisi awal. Dalam sistem tenaga listrik
stabilitas tegangan dianalisis pada konteks perbandingan tegangan setelah
gangguan dalam waktu tertentu terhadap tegangan sebelum ganguan. Setelah
terjadi gangguan akan menyebabkan tegangan pada sistem tenaga listrik
mengalami ketidakstabilan. Suatu sistem yang memiliki stabilitas tegangan yang
11
baik harus dapat kembali ke nilai tegangan nominalnya. Dengan demikian, maka
Eksponen Lyapunov urutan waktu dapat digunakan untuk menentukan stabilitas
sistem tenaga.[2].
Berdasarkan SPLN No.72 1987 batas toleransi tegangan stabil maksimum 5%
diatas tegangan normal dan 10% dibawah tegangan normal yang dalam hal ini
merupakan tegangan rendah 220 V.[5].
D. Arduino Uno
Arduino Uno adalah arduino board yang menggunakan mikrokontroler
ATmega328. Arduino Uno memiliki 14 pin digital (6 pin dapat digunakan sebagai
output PWM), 6 input analog, sebuah 16 MHz osilator kristal, sebuah koneksi
USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP dan sebuah tombol
reset. Arduino Uno memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah
mikrokontroler. Hanya dengan menhubungkannya ke sebuah komputer melalui
USB atau memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC sudah
dapat membuatnya bekerja. Arduino Uno menggunakan ATmega16U2 yang
diprogram sebagai USB-to-serial converter untuk komunikasi serial ke computer
melalui port USB. Tampak atas dari arduino uno dapat dilihat pada Gambar 2.2.
12
Adapun data teknis board Arduino UNO R3 adalah sebagai berikut:
 Mikrokontroler : ATmega328
 Tegangan Operasi : 5V
 Tegangan Input (recommended) : 7 - 12 V
 Tegangan Input (limit) : 6-20 V
 Pin digital I/O : 14 (6 diantaranya pin PWM)
 Pin Analog input : 6
 Arus DC per pin I/O : 40 mA
 Arus DC untuk pin 3.3 V : 150 mA
 Flash Memory : 32 KB dengan 0.5 KB digunakan untuk bootloader
 SRAM : 2 KB
 EEPROM : 1 KB
 Kecepatan Pewaktuan : 16 Mhz
13
Gambar 2.2 Arduino Uno.[9]
D.1 Pin Masukan dan Keluaran Arduino Uno
Masing-masing dari 14 pin digital arduino uno dapat digunakan sebagai masukan
atau keluaran menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite() dan digitalRead().
Setiap pin beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin mampu menerima atau
menghasilkan arus maksimum sebasar 40 mA dan memiliki resistor pull-up
internal (diputus secara default) sebesar 20-30 KOhm. Sebagai tambahan,
beberapa pin masukan digital memiliki kegunaan khusus yaitu:
 Komunikasi serial: pin 0 (RX) dan pin 1 (TX), digunakan untuk
menerima(RX) dan mengirim(TX) data secara serial.
 External Interrupt: pin 2 dan pin 3, pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu
sebuah interrupt pada nilai rendah, sisi naik atau turun, atau pada saat terjadi
perubahan nilai.
14
 Pulse-width modulation (PWM): pin 3,5,6,9,10 dan 11, menyediakan keluaran
PWM 8-bit dangan menggunakan fungsi analogWrite().
 Serial Peripheral Interface (SPI): pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO) dan 13
(SCK), pin ini mendukung komunikasi SPI dengan menggunakan SPI library.
 LED: pin 13, terdapat built-in LED yang terhubung ke pin digital 13. Ketika
pin bernilai HIGH maka LED menyala, sebaliknya ketika pin bernilai LOW
maka LED akan padam.
Arduino Uno memiliki 6 masukan analog yang diberi label A0 sampai A5, setiap
pin menyediakan resolusi sebanyak 10 bit (1024 nilai yang berbeda). Secara
default pin mengukur nilai tegangan dari ground (0V) hingga 5V, walaupun
begitu dimungkinkan untuk mengganti nilai batas atas dengan menggunakan pin
AREF dan fungsi analogReference(). Sebagai tambahan beberapa pin masukan
analog memiliki fungsi khusus yaitu pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL) yang
digunakan untuk komunikasi Two Wire Interface (TWI) atau Inter Integrated
Circuit (I2C) dengan menggunakan Wire library.[9]
D.2 Sumber Daya dan Pin Tegangan Arduino Uno
Arduino uno dapat diberi daya melalui koneksi USB (Universal Serial Bus) atau
melalui power supply eksternal. Jika arduino uno dihubungkan ke kedua sumber
daya tersebut secara bersamaan maka arduino uno akan memilih salah satu
sumber daya secara otomatis untuk digunakan. Power supplay external (yang
15
bukan melalui USB) dapat berasal dari adaptor AC ke DC atau baterai.Adaptor
dapat dihubungkan ke soket power pada arduino uno. Jika menggunakan baterai,
ujung kabel yang dibubungkan ke baterai dimasukkan kedalam pin GND dan Vin
yang berada pada konektor POWER.
Arduino uno dapat beroperasi pada tegangan 6 sampai 20 volt. Jika arduino uno
diberi tegangan di bawah 7 volt, maka pin 5V akan menyediakan tegangan di
bawah 5 volt dan arduino uno munkin bekerja tidak stabil. Jika diberikan tegangan
melebihi 12 volt, penstabil tegangan kemungkinan akan menjadi terlalu panas dan
merusak arduino uno. Tegangan rekomendasi yang diberikan ke arduino uno
berkisar antara 7 sampai 12 volt.
Pin-pin tegangan pada arduino uno adalah sebagai berikut:
 Vin adalah pin untuk mengalirkan sumber tegangan ke arduino uno ketika
menggunakan sumber daya eksternal (selain dari koneksi USB atau
sumber daya yang teregulasi lainnya). Sumber tegangan juga dapat
disediakan melalui pin ini jika sumber daya yang digunakan untuk arduino
uno dialirkan melalui soket power.
 5V adalah pin yang menyediakan tegangan teregulasi sebesar 5 volt
berasal dari regulator tegangan pada arduino uno.
 3V3 adalah pin yang meyediakan tegangan teregulasi sebesar 3,3 volt
berasal dari regulator tegangan pada arduino uno.
 GND adalah pin ground.[9]
16
D.3 . Arduino Development Environment
Arduino Development Environment terdiri dari editor teks untuk menulis kode,
sebuah area pesan, sebuah konsol, sebuah toolbar dengan tomol-tombol untuk
fungsi yang umum dan beberapa menu.Arduino Development Environment
terhubung ke arduino board untuk meng-upload program dan juga untuk
berkomunikasi dengan arduino board.
Perangkat lunak yang ditulis menggunakan Arduino Development Environment
disebut sketch.Sketch ditulis pada editor teks. Sketch disimpan dengan file
berekstensi .ino. Area pesan memberikan memberikan informasi dan pesan error
ketika kita menyimpan atau membuka sketch. Konsol menampilkan output teks
dari Arduino Development Environment dan juga menampilkan pesanerror ketika
kita mengkompile sketch. Pada sudut kanan bawah dari jendela Arduino
Development Environment menunjukkan jenis board dan port seriak yang sedang
digunakan. Tombol toolbar digunakan utuk mengecek dan mengupload sketch,
membuat, membuka atau menyimpan sketch dan menampilkan serial monitor.
17
Gambar 2.3Arduino Development Environment.[9]
18
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
1. Waktu Penelitian
Penulis melakukan kegiatan penelitian tugas akhir ini dilakukan dari bulan
April 2016 – Juni 2016.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada:
-
Laboratorium Sistem Tenaga, Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Lampung.
B. Alat dan Bahan
1. Bahan Penelitian
Pada penelitian ini bahan-bahan yang digunakan antara lain:
-
Data tegangan dari hasil pengukuran Mikrokontroler.
2. Alat Penelitian
Pada penelitian ini peralatan yang digunakan antara lain:
-
Seperangkat komputer
-
Mikrokontroler Arduino
-
SoftwareMatlab.
C. Metode Penelitian
Dalam penyelesaian penelitian tugas akhir ini ada beberapa langkah kegiatan yang
dilakukan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Masalah
Di tahap ini penulis mengidentifikasi permasalahan yaitu belum adanya
analisis untuk mengestimasi tegangan jangka pendek.
2. Studi Literatur
Ini merupakan tahapan di mana penulis mengumpulkan dan mempelajari
tentang estimasi tegangan. Studi literatur dimaksudkan untuk mempelajari
berbagai sumber referensi atau teori (buku dan internet) yang berkaitan
dengan penelitian tugas akhir sebagai dasar dalam mengerjakan tugas akhir
ini.
3. Studi Bimbingan
Berbentuk tanya jawab dan bimbingan dengan dosen pembimbing mengenai
masalah-masalah yang timbul selama pengerjaan serta penulisan penelitian
tugas akhir berlangsung.
20
4. Perancangan Perangkat Keras
Perancangan perangkat keras dilakukan untuk keperluan mengambil data
tegangan urutan waktu.Pada tahap ini sensor tegangan yang dibuat terdiri
trafo step-down dan rangkaian pembagi tegangan hal ini bertujuan agar
tegangan yang masuk ke mikrokontroler arduino tidak melebihi 5 volt dc.
Gambar 3.1 Skema pengambilan data
Pada gambar 3.1 trafo step-down berfungsi menurunkan tegangan sebesar
220 VAC menjadi tegangan 12 vott AC dan kemudian output dari sisi
sekunder trafo dihubungkan pada rangkaian pembagi tegangan yang
berfungsi sebagai penurun tegangan hingga mencapai 1 VAC selanjutnya
dihubungkan ke rangkaian penaik titik nol hal ini bertujuaan agar sinyal
tegangan yang masuk sebagai ADC mikrokontroler tetap terdeteksi sebagai
sinyal tegangan sinusoidal dan tetap masih bisa terbaca oleh mikrokontroler
dikarenakan nilai yang dihasillkan adalah nilai tegangan positif. Sinyal yang
diproses oleh mikrokontroler akan dibaca oleh serial port komputer dan
memasukan sinyal-sinyal tersebut ke software plx.
21
5. Rancangan Sensor Tegangan
Sensor tegangan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah trafo stepdown
dengan input tegangan 220 VAC dan output tegangan 12 VAC. Tahap dan
langkah yang dilakukan agar sensor tegangan dapat di baca oleh
mikrokontroller arduino adalah dengan mengubah tegangan VAC menjadi
tegangan VDC namun untuk dapat membaca sinyal tegangan dengan bentuk
gelombang sinusoidal maka dilakukan dengan menaikan titiknol pada
rangkaian sensor tegangan.
Rangkaian sensor tegangan tanpa menaikan titik nol dapat dilihat pada
gambar 3.2 di bawah ini.
Gambar 3.2 Rangkaian sensor tegangan tanpa menaikan titik nol
Setelah di didapat sinyal tegangan maka tahap selanjut nya adalah dengan
menurunkan sinyal tegangan
yang dihasilkan trafo agar tidak merusak
mikrokontroller yaitu tegangan di bawah 5V.
22
Untuk dapat menurunkan tegangan dari trafo maka di tambahkan rangkaian
pembagi tegangan dan rangkaian penaik titik nol. Hal ini bertujuan agar
tegangan yang masuk ke mikrokontroller tidak lebih dari 5V dan juga tidak
menghasilkan tegangan negative.
Rangkaian penaik titik nol digunkan resistor R3=R4 yaitu 1 K Ohm dengan
input tegangan 5 VDC yang di hubungkan langsung pada kaki
mikrokontroller dan tegangan output pada masing-masing resistor adalah
sebagai berikut :
VR3 = R3 / (R3 + R4) x V Input
VR3 = 1k / (1k + 1k) x 5 V
VR3 = 2.5 VDC
VR4 = R4 / (R4 + R3) x V Input
VR4 = 1k / (1k + 1k) x 5 V
VR4 = 2.5 VDC
Dari hasil perhitungan terlihat bahwa tegangan yang dihasilkan pada masingmasing resistor adalah sama yaitu 2.5 Vdc.
23
Rangkaian pembagi tegangan di pasang dua buah resistor dengan besar
hambatan R1 1 Kohm dan R2 10 KOhm dengan perhitungan pada masingmasing titik resistor adalah sebagai berikut :
Diket
V input= 12 V
R1 = 1 K
R2 = 10 K
V R2 = ?
VR1 = R1 / (R1 + R2) x V input
VR1 = 1k / (1k + 10k) x 12V
VR1= 1.09V
Dari perhitungan di dapat bahwa tegangan yg di hasilkan pada titik R1.
Jika kedua keseluruhan rangkaian di gabungkan maka sinyal yang dihasilkan
dapat dilihat pada gambar 3.3 di bawah ini.
24
Gambar 3.3 Rangkaian sensor tegangan dengan menaikan titik nol
Pada gambar 3.3 terlihat bahwa sinyal yang masuk ke mikrokontroller.
Tegangan pembagi tegangan mikrokontroller yaitu 2.5 + tegangan yang
dihasilkan pembagi tegangan trafo 1.09
Sehingga didapat tegangan keseluruhan sebesar
2.5+1.09 = 3.59 V
Dan pada saat tegangan trafo menjadi negative maka tengangan yang
dihasilkan adalah
2.5+(-1.09) = 1.41 V.
Sehingga tegangan yang dihasilkan dapat dibaca mikrokontrroller.
25
Gambar rangkaian keseluruhan pada tugas akhir ini dapat dilihat pada
gambar 3.4
Gambar 3.4 Rangkaian alat
6. Pengumpulan Data
Langkah selanjutnya yang dilakukan penulis adalah mengumpulkan data –
data yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir ini. Data – data yang
dikumpulkan berasal dari hasil pengukuran jaringan tegangan rendah
menggunakan mikrokontroler Arduino.
Data-data yang dihasilkan oleh mikrokontroler Arduino biasanya merupakan
data ADC. Tegangan sesaat biasanya merupakan nilai tegangan puncak sesaat
dan besar tegangan sesaat dari konversi nilai ADC dinyatakan dengan:
V p  FP  Nilai ADC …………………………………………………(3.1)
26
Dimana FP adalah faktor pengali yang besarnya merupakan perbandingan
nilai ADC dengan tegangan puncak sesaat arus bolak-balik pada sisi primer
transformator step-down.
Tegangan puncak sesaat biasanya dirubah ke tegangan rms dengan
perhitungan :
N
Vrms 
V
p 1
N
2
p
………………………………………...(3.2)
Dimana:
V rms  tegangan efektif (rms).
V p  tegangan puncak sesaat.
N  jumlah sampel data.
Skala waktu satu data tegangan rms yang diperoleh sama dengan skala waktu
total dari N sampel data.
7. Pembuatan Program dan Simulasi Data
Program komputer dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman
(software) MATLAB. Beberapa perhitungan yang diprogram antara lain:
-
Perhitungan tegangan rms dari data tegangan sesaat hasil konversi
nilai ADC.
-
Perhitungan nilai Eksponen Lyapunov maksimum.
27
Penelitian tahap berikutnya berlanjut ke prosessimulasi. Simulasi dilakukan
untuk memperoleh:
-
Hubungan tegangan puncak terhadap waktu dari keseluruhan data yang
diperoleh.
-
Hubungan tegangan rms terhadap waktu untuk keseluruhan data.
-
Nilai Eksponen Lyapunov maksimum terhadap waktu.
8. Analisa
Langkah berikut adalah tahapan terakhir dalam tugas akhir ini. Dari hasil
simulasi akan didapatkan hasil perkiraan stabilitas tegangan menggunakan
Eksponen Lyapunov maksimum lalu menganalisa hasil simulasi yang telah
dilakukan.
D. Diagram Alir Penelitian
Berikut merupakan diagram alir dari penelitian tugas akhir yang penulis lakukan:
28
Gambar 3.5. Diagram alir penelitian
29
E. Diagram Alir Program
Berikut merupakan diagram alir dari penelitian tugas akhir yang penulis lakukan:
Gambar 3.6. Diagram Alir Program
30
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari tugas akhir ini antara lain:
1. Eksponen Lyapunov maksimum dapat memperkirakan ketidakstabilan
tegangan pada jaringan tegangan rendah secara dinamis.
2. Eksponen Lyapunov maksimum dapat memperkirakan ketidakstabilan
fluktuasi tegangan meskipun nilai tegangan berada pada batas operasi
yang diizinkan.
3. Ukuran atau jumlah sampel data mempengaruhi nilai indikator Eksponen
Lyapunov maksimum dalam memperkirakan kestabilan tegangan terdapat
pada tabel lampiran hasil perhitungan ELM .
B. Saran
1. Perlunya memperhatikan perhitungan nilai tegangan rms dengan jumlah
data per satu siklus yang berbeda-beda.
2. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan secara online dan real-time dengan
memasukkan perhitungan nilai eksponen Lyapunov maksimum pada
program di mikrokontroler.
3. Dalam pengambilan datanya, supaya menggunakan alat berbasis
mikrokontroler yang pembacaan datanya lebih presisi.
53
DAFTAR PUSTAKA
[1]. C. W. Taylor, “Power System Voltage Stability”, McGraw-Hill, 1994.
[2]. P. Kundur, “Power System Stability and Control”, McGraw-Hill, 1994.
[3]. Anderson, L.M., and Bowes, K.B., “The Effects of Power Line Disturbances
onConsumer Electronic Equipment”, IEEE Transaction on Power Delivery,
vol.5, no.2,pp.1062-1065,1990.
[4]
IEEE Commitee, 2002, Effects of Nonsinusoidal Supply on Voltage
Tolerance ofEquipment, IEEE Power Engineering Review, vol.22, no.7,
pp.46-47.
[5]. PT. PLN Persero, “Standar PLN No.72 tahun 1987 tentang Spesifikasi
Desain Untuk Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan
Rendah (JTR)”, 4 Juli 1987.
[6]. E.P. Suomalainen and J. Hallstrom, “An Accurate Asynchronous Calculation
Method for Evaluating Peak and RMS Values for Sampled Data”,
Conference on Precision Electromagnetic Measurement Digest, pp.372-373,
8-13 June 2008.
[7]. S. Dasgupta, M. Paramasivam, U. Vaidya and V. Ajjarapu, “PMU-based
Model-Free Approach for Short Term Voltage Stability”, IEEE Power
Energy Society General Meeting pp.1-8, 22-26 July 2012.
[8]. S. Dasgupta, M. Paramasivam, U. Vaidya and V. Ajjarapu, “Real-Time
Monitoring of Short-Term Voltage Stability Using PMU-Data”, IEEE
Transaction on Power System vol. 28 no.4, pp. 3702-3711, November 2013.
[9]. http://www.arduino.cc
Download