5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arduino

advertisement
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Arduino
Arduino adalah platform pembuatan prototipe elektronik yang bersifat open source
Hardware yang berdasarkan pada perangkat keras dan perangkat lunak yang fleksibel
dan mudah digunakan. Arduino ditujukan bagi para seniman, desainer dan siapapun
yang tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.
Arduino pada awalnya dikembangkan di Ivrea, Italia. Platform arduino terdiri
dari arduino board, shield, bahasa pemrograman arduino dan arduino development
environment. Arduino board biasanya memiliki sebuah chip dasar mikrokontroler
Atmel AVR Atmega8 berikut turunannya. Blok Diagram arduino board yang sudah
disederhanakan dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Blok Diagram Arduino Board
(Sumber: repository.usu.ac.id)
Kegunaan
arduino
tergantung
pada
program
yang
dibuat.
Bahasa
pemrograman arduino adalah bahasa pemrograman yang umum digunakan untuk
membuat perangkat lunak yang ditanamkan pada arduino board. Bahasa
pemrograman arduino mirip dengan bahasa pemrograman C++. Tetapi bahasa ini
sudah dipermudah menggunakan fungsi-fungsi sederhana sehingga pemula bisa
mempelajarinya dengan mudah (Maulin, Sulvina. 2008).
Universitas Sumatera Utara
6
Beberapa kelebihan dari arduino yaitu :
1. Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloader
yang akan menangani upload program dari komputer.
2. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna yang tidak memiliki
Port serial bisa menggunakannya.
3. Bahasa pemrograman relatif mudah karena software arduino dilengkapi dengan
kumpulan library yang cukup lengkap.
4. Memiliki modul yang siap dipakai (Shield) yang bisa ditancapkan padaa board
arduino. Seperti shield GPS, ethernet, SD card dan sebagainya (Efendi, Ilham.
2014).
2.2.1
Arduino Uno
Arduino Uno adalah arduino board yang menggunakan mikrokontroler ATmega328.
Arduino Uno memiliki 14 digital input/output pin dan 6 analog input. Arduino Uno
memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah mikrokontroler. Hanya
dengan menghubungkannya ke sebuah komputer melalui USB atau memberikan
tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC sudah dapat membuatnya bekerja.
Nama “Uno” berarti satu dalam bahasa Italia, untuk menandai peluncuran
Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari Arduino. Uno adalah
yang terbaru dalam serangkaian board USB Arduino, dan sebagai model referensi
untuk platform Arduino. Arduino Uno memiliki 6 masukan analog yang diberi label
A0 sampai A5, setiap pin menyediakan resolusi sebanyak 10 bit (1024 nilai yang
berbeda). Secara default pin mengukur nilai tegangan dari ground 0V hingga 5V
(Simanjuntak, Matur. 2012).
Bentuk dari Arduino Uno dapat dilihat seperti gambar dibawah ini:
c
a
d
e
b
f
Gambar 2.2 Arduino Uno
Universitas Sumatera Utara
7
Berikut adalah penjelasan dari bagian-bagian pada Arduino Uno:
a.
USB Port, Port USB ini digunakan untuk melakukan upload program yang
telah dibuat ke board Arduino.
b.
DC Input, digunakan sebagai sumber tenaga dari Arduino Uno.
c.
Input/Output Digital, merupakan Port yang digunakan sebagai input dan
output dari data digital.
d.
Reset Button, tombol yang digunakan untuk melakukan restart dari program
yang berjalan pada Arduino Uno.
e.
ATMega328, mikrokontroler yang digunakan pada Arduino Uno.
f.
Input Analog, merupakan Port yang digunakan sebagai input dari data analog.
2.2.1.1 Pin masukan dan keluaran Arduino Uno
Masing-masing dari 14 pin digital arduino uno dapat digunakan sebahai masukan atau
keluaran menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Setiap pin
beroperasi pada tagangan 5 volt. Setiap pin mampu menerima atau menghasilkan arus
maksimum sebesar 40mA dan memiliki resiseor pull-up internal (diputus secara
default) sebesar 20-30 KOhm. Sebagai tambahan, beberapa pin masukan digital
memiliku kegunaan khusus yaitu :
1.
Komunikasi serial: pin o (RX) dan pin 1 (TX), digunakan unntuk menerima
(RX) dan mengirim (TX) data secara serial.
2.
External interrupt: pin 2 dan pin 3 dapat dikonfigurasi untuk memicu sebuah
interrupt pada nilai rendah, sisi naik atau turun, atau pada saat terjadi
perubahan nilai.
3.
Pulse-Width Modulation (PWM): Pin 3,5,6,9,10 dan 11 menyediakan keluaran
PWM 8-bit dengan menggunakan fungsi analagoWrite().
4.
Serial Peripheral Interface (SPI): pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO) dan 13
(SCK), pin ini mendukung komunikasi SPI dengan menggunakan SPI library.
5.
LED: pin 13, terdapat built-in LED yang terhubung ke pin digital 13. Ketika
pin bernilai HIGH maka LED menyala, sebaliknya ketika pin bernilai LOW
maka LED akan padam.
Universitas Sumatera Utara
8
Arduino memiliki 6 masukan analog yang diberi label A0 sampai A5, setiap
pin menyediakan resolusi sebanyak 10 bit (1024 nilai yang berbeda). Secara default
pin mengukur nilai tegangan dari ground (0V) hingga 5V, walaupun begitu
dimungkinkan untuk mengganti nilai batas atas dengan menggunakan pin AREF dan
fungsi analogReferences() (Simanjuntak, Matur. 2012).
2.2.1.2 Sumber Daya dan Pin Tegangan Arduino Uno
Arduino dapat diberi daya melalui koneksi USB (Universal Serial Bus) atau melalui
power supply external. Jika arduino dihubungkan kedua sumber daya tersebut secara
bersamaan, maka arduino uno akan memilih salah satu sumber daya secara otomatis
untuk digunakan. Power supply external dapat berasal dari adaptor AC ke DC atau
baterai. Adaptor dapat dihubungkan ke soket power pada arduino uno.
Arduino uno dapat beroperasi pada tegangan 6 sampai 20 volt. Jika arduino
diberi tegangan dibawah 7 volt, maka pin 5V akan menyediakan tegangan dibawah 5
volt dan arduino uno mungkin bekerja tidak stabil. Jika diberikan tegangan melebihi
12 volt, penstabilan tegangan kemungkinan akan menjadi terlalu panas dan merusak
arduino uno. Tegangan rekomendasi yang diberikan ke arduino uno berkisar antara 7
sampai 12 volt (Simanjuntak, Matur. 2012).
Pin-pin tegangan pada arduino uno sebagai berikut:
1.
Vin adalah pin untuk mengalirkan sumber tegangan ke arduiono uno ketika
menggunakan sumber daya eksternal. Sumber tegangan juga akan disediakan
melalui pin ini jika sumber daya yang digunakan untuk arduino uno dialirkan
melalui soket power.
2.
5V adalah pin yang menyediakan tegangan teregulasi sebesar 5 volt berasal
dari regulator tegangan ada arduino uno.
3.
3V3 adalah pin yang menyediakan tegangan teregulasi sebesar 3,3 volt berasal
dari regulator tegangan pada arduino uno.
4.
GND adalah pin ground (Simanjuntak, Matur. 2012).
Universitas Sumatera Utara
9
2.2.1.3 Memori Program
ATMega328 memiliki 32K byte On-chip In-System Reprogrammable Flash Memory
untuk menyimpan program. Memori flash dibagi kedalam dua bagian, yaitu bagian
program bootloader dan aplikasi yang terlihat pada gambar 2.3. bootloader adalah
program kecil yang bekerja pada saat sistem dimulai yang dapat memasukkan seluruh
program aplikasi kedalam memori prosesor (Simanjuntak, Matur. 2012).
Gambar 2.3 Peta Memori Program ATMega328
(Sumber: repository.usu.ac.id)
2.2.1.4 Memori Data
Memori data ATMega328 terbagi menjadi 4 bagian, yait 32 lokasi untuk register
umum, 64 lokasi untuk register I/O, 160 lokasi untuk register I/O tambahan dan
sisanya 2048 lokasi untuk data SRAM internal. Register umum menempati alamat
data terbawah, yaitu 0x0000 sampai 0x001F. Register I/O menempati 64 alamat
berikutnya mulai dari 0x0020 hingga 0x005F. Register I/O tambahan menempati 160
alamat berikutnya mulai dari 0x0060 hingga 0x00FF. Sisa alamat berikutnya mulai
dari 0x0100 hingga 0x08FF digunakan untuk SRAM internal. Peta memori data dari
ATMega 328 dapat dilihat pada gambar dibawah ini (Simanjuntak, Matur. 2012).
Universitas Sumatera Utara
10
Gambar 2.4 Peta Memori Data ATMega328
2.2.1.5 Memori Data EEPROM
Arduino uno terdiri dari 1Kbyte memori data EEPROM. Pada memori EEPROM, data
dapat ditulis/dibaca kembali dan ketika catu daya dimatikan, data terakhir yang ditulis
pada memori EEPROM masih tersimpan pada memori ini, atau dengan kata lain
memori EEPROM bersifat nonvolatile. Alamat EEPROM dimulai dari 0x000 hingga
0x3FF (Simanjuntak, Matur. 2012).
2.2.2 Arduino Development Environment
Arduino Development Environment terdiri dari editor teks untuk menulis kode, sebuah
area pesan, sebuah konsol, sebuah toolbar dengan tombol-tombol untuk fungsi yang
umum dan beberapa menu. Arduino Development Environment terhubung ke arduino
board untuk meng-upload program dan juga untuk berkomunikasi dengan arduino
board (Simanjuntak, Matur. 2012).
Perangkat
lunak
yang
ditulis
mengguanakn
Arduino
Development
Environment disebut sketch. Sketcth ditulis pada editor teks, disimpan dengan file
berekstensi .ino. Area pesan memberikan informasi dan pesan error ketika kita
Universitas Sumatera Utara
11
menyimpan atau membuka sketch. Konsol menampilkan output teks dari arduino
Development Environment dan juga menampilkan pesan error ketika akan
mengkompile sketcth. Pada sudut kanan bawah dari jendela Development
Environment menunjukkan jenis board dan Port serial yang sedang digunakan.
Tombol toolbar digunakan untuk mengecek dan mengupload sketch, membuat,
membuka dan menyimpan skecth, dan menampilkan serial monitor (Simanjuntak,
Matur. 2012).
Gambar 2.5 Arduino IDE
(Sumber : software.intel.com)
Berikut ini adalah tombol-tombol toolbar serta fungsinya:
1.
Verify. Berfungsi untuk mengecek error dan code program.
2.
Upload. Meng-compile dan meng-upload program Arduino board.
3.
New. Membuat sketch baru.
4.
Open. Menampilkan sebuah menu dari seluruh sketch yang berada didalam
sketchbook.
5.
Save. Menyimpan sketch.
6.
Serial Monitor. Membuka serial monitor (Simanjuntak, Matur. 2012).
Universitas Sumatera Utara
12
2.2 Sensor Cahaya Light Dependent Resistor (LDR)
Light Dependent Resistor (LDR) merupakan sebuah sensor cahaya. Jika intensitas cahaya yang masuk ke dalam sensor tersebut semakin sedikit, maka resistansinya akan
semakin besar demikian juga sebaliknya jika intensitas cahaya yang masuk semakin
banyak maka resistansinya akan semakin sedikit (dapat dilihat pada gambar 2.6) dan
LDR dihitung dalam satuan ohm (Grandio, Oka. 2012).
Gambar 2.6. Grafik hubungan antara resistensi dan iluminasi
Hambatan pada LDR berubah-ubah tergantung intensitas cahaya, dimana nilai
hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya,
Nilai hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan
menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada kondisi cahaya terang.
Jika intensitas cahaya tinggi maka hambatanya akan semakin kecil dan jika
intensitas cahaya semakin rendah maka hambatanya semakin besar. Begitu pula
dengan nilai tegangannya, Jika Intensitas cahaya rendah maka tegangannya akan semakin tinggi, dan sebaliknya jika intensitas cahaya semakin tinggi maka teganganya
akan akan semakin rendah (Laila, Nova. 2015).
Bentuk fisik dari Sensor Cahaya LDR adalah seperti gambar dibawah ini :
Gambar 2.7 Sensor Cahaya LDR
Universitas Sumatera Utara
13
LDR adalah rangkaian yang dapat mengukur nilai resistansi dari Foto-resistor /
LDR tersebut. Dari hukum ohm, diketahui bahwa:
Keterangan:
V = Beda potensial antara dua titik.
I = Arus yang mengalir di antara-nya.
R= Resistansi di antara-nya.
Nilai R tidak bergantung dari V ataupun I. Sehingga, jika ada perubahan nilai
resistansi dari R, maka nilai tegangan V akan berubah. Jika beda potensial di-set tetap,
maka perubahan resistansi hanya akan mempengaruhi besar arusnya. Dan persamaan
tersebut akan menjadi:
Kedua persamaan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai rangkaian yang dapat
mendeteksi perubahan resistansi dari LDR. Pada persamaan pertama, nilai V akan
berubah jika resistansi berubah, sedangkan pada persamaan kedua, nilai I yang akan
berubah. Namun pada banyak mikrokontroler, telah ter-integrasi rangkaian ADC yang
dapat membaca tegangan (V) analog dengan baik. Sehingga pada pembahasan,
rangkaian pembacaan nilai resistansi dari LDR berdasar pada persamaan pertama
(Laila, Nova. 2015).
Sensor cahaya LDR adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai
perubahan resistensi yang besarnya tergantung pada cahaya. Karakteristik LDR terdiri
dari dua macam yaitu :
1.
Laju Recovery sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor). Bila sebuah
sensor cahaya LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya
tertentu ke dalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa diamati bahwa nilai
resistensi dari LDR tidak akan segera berubah resistensinya pada keadaan
ruangan gelap tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai nilai
dikegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery
merupakan suatu ukuran praktis dan suatu kenaikan nilai resistensi dalam
waktu tertentu. Nilai ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tipe arus harganya
lebih besar dari 200K/detik (selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya
Universitas Sumatera Utara
14
100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu
pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang
dari 10ms untuk mencapai resistensi yang sesuai dengan level cahaya 400 lux.
2.
Respon spektral sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor). Sensor
cahaya LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang
gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa
digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja,
emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar
yang paling banyak digunakan karena mempunya daya hantar yang baik
(Manik, Sadarma. 2015).
2.3 Sensor Suhu LM35
Sensor suhu LM35 adalah sensor suhu yang dikemas dalam bentuk rangkaian
terintegrasi yang tegangan keluarannya berbanding linear terhadap perubahan suhu.
Sensor ini berfungsi sebagai pengubah dari besaran fisik suhu ke besaran tegangan
yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /°C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1°C
maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV.
Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran
tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100°C
setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai memanasan diri (self heating) kurang dari
0,1°C, dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat
dihubungkan dengan antarmuka (interface) rangkaian kontrol (Manurung, Yusuf.
2015).
Jangkauan kerja LM35 adalah antara suhu -55°C sampai dengan suhu 150°C.
Sensor LM35 hanya memerlukan arus 60μA dari supplay sehingga panas yang
ditimbulkan sendiri sangan rendah kurang dari 0°C didalam suhu ruangan. Untuk
mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM35 yang dapat dikalibrasikan
langsung dalam celsius. LM35 ini difungsikan sebagai basic temperature sensor
(Alfalah. & Sri, Thomas. 2009).
Bentuk fisik dari sensor suhu LM35 dapat dilihat pada gambar 2.8.
Universitas Sumatera Utara
15
Gambar 2.8 Sensor suhu LM35
(Sumber : arduinoecia.com.br)
2.4 Relay
Relay merupakan suatu perangkat yang menggunakan magnet listrik untuk mengendalikan seperangkat kontak. Fungsi utamanya adalah sebagai saklar yang mengatur
penyambungan arus yang lebih besar dengan menggunakan arus masukan lebih kecil,
sesuai dengan batas arus keluaran perangkat elektronik umumnya.
Relay terdapat dalam dua jenis penggunaan arus , AC dan DC. relay AC
menggunakan daya jaringan listrik umum yaitu 220V dan 110V. Sedangkan relay DC
menggunakan tegangan antar 5V sampai 24V dan membutuhkan arus kerja sekitar 100
mA (Maulin, Sulvina. 2008).
Bentuk fisik relay dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.9. Relay
(Sumber : famosastudio.com)
Relay terdiri dari lilitan kawat (coil) yang dililitkan pada inti besi lunak. Jika
lilitan kawat mendapatkan atus, isi besi lunak menghasilkan medan magnet dan
menarik switch kontak. Switch kontak mengalami gaya tarik magnet sehingga
Universitas Sumatera Utara
16
berpindah posisi ke kutub lain atau terlepas dari kutub asanya. Keadaan ini akan
bertahan selama arus mengalir pada kumparan relay, dan relay akan kembali keposisi
semula yaitu normally-off, bila tidak ada lagi arus yang mengalir padanya. Posisi
normal relay tergantung pada jenis relay yang digunakan. Pemakaian jenis relay
tergantung pada keadaan yang diinginkan dalam suatu rangkaian sistem,
Menurut kerjanya relay dapat dibedakan menjadi:
1.
Normaly Open (NO). Saklar akan tertutup bila dialiri arus.
2.
Normaly close (NC). Saklar akan terbuka bila dialiri arus.
3.
Change over (CO). Relay ini mempunyai saklar tunggal yang normalnya
tertutup yang mana bila kumparan 1 dialiri arus maka saklar akan terhubung ke
terminal A, sebaliknya jika kumparan 2 dialiri arus maka saklar akan
terhubung ke terminal B.
Analogi rangkaian relay yang digunakan adalah saat basis transistor ini dialiri
arus maka transistor dalam keadaan tertutup yang dapat menghubungkan arus dari
kolektor ke emiter yang mengakibatkan relay terhubung (Pasaribu, Syahrizal. 2013).
Gambar 2.10. Simbol Relay
(Sumber: repository.usu.ac.id)
2.5 Liquid Crystal Display (LCD)
Liquid Crystal Display (LCD) adalah modul penampil yang banyak digunakan karena
tampilannya menarik. LCD yang paling banyak digunakan saat ini ialah tipe LCD 2
baris 6 kolom dengan chipset HD44780. LCD 2×16 HD44780 merupakan modul LCD
dengan tampilan 2 baris dan kolom dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut
dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD.
Universitas Sumatera Utara
17
Untuk rangkaian interfacing, LCD 2×16 tidak bansyak memerlukan komponen
pendukung. Hanya diperlukan satu variable resistor untuk memberi tegangan kontras
pada matriks LCD. Dengan menggunakan Next System One, pemrograman untuk
menampilkan karakter atau string ke LCD 2×16 sangat mudah karena didukung
library yang telah disediakan oleh Next System ONE itu sendiri. Programmer tidak
harus memahami karakteristik LCD secara mendalam, perintah tulis dan inisialisasi
sudah disediakan oleh library dari Next System ONE. LCD 2×16 standard memiliki
ruang memori untuk menyimpan 8 karakter khusus yang digunakan. Setiap karakter
memiliki ukuran 5×8 piksel (Andrian, Lendra. 2010).
Bentuk LCD dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.11 Liquid Crystal Display
(Sumber : Parralax.com)
LCD dapat menampilkan karakter ASCII sehingga bisa menampilkan
campuran huruf dan angka sekaligus berwarna ataupun tidak berwarna, hal ini
disebabkan karena terdapat banyak titik cahaya (pixel) yang terdiri dari satu buah
kristal cair sebagai sebuah titik cahaya.
Modul LCD memiliki karekteristik sebagai berikut:
1.
Terdapat 16x2 karakter huruf yang bisa ditampilkan
2.
Terdiri dari 5x7 dot-matrix cursor.
3.
Terdapat 192 macam karakter.
4.
Terdapat 80x8 bit display RAM (Maksimal 80 karakter).
5.
Memiliki kemampuan penulisan dengan 8 bit maupun dengan 4 bit.
6.
Dibangin oleh osilator lokal
7.
Satu sumber tegangan 5 volt.
8.
Otomatis reset saat tegangan dihidupkan.
9.
Bekerja pada suhu 0°C sampai 55 °C (Manik, Sadarma. 2015)
Universitas Sumatera Utara
18
Tabel 2.1 Konfigurasi Pin LCD
2.6 Flowchart
Flowchart adalah simbol-simbol sederhana yang mewakili algoritma, ditulis dalam
suatu aliran sesuai dengan tahapan algoritma (Surawidjaja & Trisnamurti, 1983).
Flowchart menolong analisis dan programmer untuk memecahan masalah
kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis
alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah
penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievakuasi
lebih lanjut (Adelia & Setiawan, J. 2011).
Bila seorang analis dan programer akan membuat flowchart, ada beberapa
petunjuk yang harus diperhatikan, antara lain:
1.
Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
Universitas Sumatera Utara
19
2.
Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara berhati-hati dan definisi
ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3.
Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4.
Setiap langkah dan aktifitas harus diuraikan dengan menggunakan kata kerja.
5.
Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
6.
Lingkungan dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri
dengan baik.
7.
Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar (Adelia & Setiawan, J. 2011).
Flowchat dibagi atas lima jenis, yaitu :
1.
Flowchart sistem. Flowchart ini merupakan bagan yang menunjukkan alur
kerja atau apa yang sedang dikerjakan didalam sistem secara keseluruhan dan
menjelaskan ururan dari prosedur yang ada didalam sistem. Dalam kata lain,
flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur yang
terkombinasi yang membentuk satu sistem.
2.
Flowchart dokumen yaitu menelusuri alur
dari data yang ditulis melalui
sistem. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan
sistem dari satu bagian ke bagian lain dan bagaimana alur form diproses,
dicatat dan disimpan.
3.
Flowchart skematik. Flowchart ini digunakan sebagai alat komunikasi antara
analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol flowchart
yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai pengganti dari simbol
flowchart.
4.
Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana
setiap
langkah
program
atau
prosedur
sesungguhnya
dilaksanakan.
Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan
intruksi dari program komputer. Analisis sistem menggunakannya untuk
menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau
operasi.
5.
Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang
memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur
atau sistem (Adelia & Setiawan, J. 2011).
Universitas Sumatera Utara
Download