RANCANG BANGUN OTOMASI PENYALAAN DAN PEMADAMAN LAMPU PADA RUMAH BERBASIS ARDUINO UNO 1,2,3 1 Boy Daniel Marpaung,2 Abdul Jabbar Lubis , 3 Ivan Jaya Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia 1 [email protected], Abstrak Perkembangan teknologi di masa-masa saat ini mendorong kemampuan manusia untuk memecahkan sebuah masalah secara cepat dan efisien. Salah satunya adalah perkembangan teknologi robotika yang memudahkan manusia dalam penggunaannya dapat mengontrol alat-alat rumah tangga yang terhubung dengan listrik, yaitu dalam mengendalikan lampu pada rumah. Penelitian ini ditujukan agar masyarakat mampu menggunakan teknologi secara bijak dan teratur agar sistem pada rumah saat ini tidak menggunakan saklar manual sebagai penyalaan lampu. Sistem otomasi ini juga dilengkapi dengan pengaturan lampu secara otomatis melalui sensor LDR yang dapat bekerja ketika mendapatkan intensitas cahaya rendah. Kata Kunci : Arduino, Rumah Cerdas, Mikrokontroller, Sistem Otomasi. Abstract Technological developments in the period currently pushing the human ability to solve problems quickly and efficiently. In development of robotics technology that enable people to use to control household appliances connected to electricity for automatic system in the households to control many lamps. This study is intended to allow communities to use technology wisely and in order for the system to its current home does not use a manual switch as lamp ignition. This automation system is also equipped with lighting settings automatically via LDR sensors that can work when it gets low light intensity. Keywords: Arduino, Home Smart, Microcontroller, Automation System. 1. PENDAHULUAN Sistem otomasi di Indonesia semakin hari semakin dibutuhkan oleh banyak kalangan masyarakat luas yang ingin semua pekerjaan dapat terselesaikan secara cepat dan membantu dalam segala hal keperluan, salah satunya yaitu dalam memudahkan masyarakat dalam mengkontrol peralatan – peralatan listrik dalam sebuah hunian. Dalam perkembangannya, sistem kontrol rumah yang selalu terhubung dengan arus listrik sangat tidak memudahkan manusia dalam penggunaannya. Disamping harus mengeluarkan tenaga untuk menghidupkan sesuatu perangkat elektronik, hunian yang tergolong besar juga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menghidupkan perangkat – perangkat elektronik lainnya. Salah satunya adalah untuk menyalakan dan memadamkan lampu rumah. Lampu rumah pada saat ini masih menggunakan sistem secara Manual, yaitu masih menggunakan saklar atau Switch yang dalam perawatannya untuk menyalakan dan memadamkan lampu selalu membutuhkan teknisi kelistrikan baik itu dalam melakukan pemasangan maupun perbaikan. Untuk itu diperlukan suatu alat otomasi untuk menyalakan dan memadamkan lampu secara teratur dan terjadwal. (Eddi, 2013) membuat sebuah sistem yakni “Sistem penerangan rumah otomatis menggunakan sensor cahaya berbasis mikrokontroller” dimana dalam penggunaannya hampir efisien. Namun dalam penelitian tersebut, penulis menemukan suatu kendala dimana dalam perancangannya harus membuat Minimum System terlebih dahulu. Ini berarti dalam pembuatannya harus mengeluarkan biaya ekstra dan membutuhkan waktu yang lama, yaitu harus dimulai dari membangun Minimum System-nya dan menentukan objek serta komponen yang akan dibuat dan dirancang. [1] Namun dalam tujuan penelitian ini, penulis menggunakan mikrokontroller dalam melakukan perancangan sistem yang sudah terintegrasi dengan perangkat lain, yaitu dengan menggunakan seperangkat alat Minimum System Arduino . Dalam penggunaannya, Arduino itu sendiri akan diprogram sesuai rancangan Prototype sistem untuk menyalakan dan memadamkan lampu rumah secara otomatis hanya berlandaskan PLC (Programmed Logic Control). Sistem yang dibuat, yakni sistem simulasi dimana alat yang akan dirancang akan di skala 1:100 dari hunian yang sederhana, ditambah lagi dengan sensor cahaya untuk menyalakan lampu secara otomatis ketika hari mulai gelap bukan pada saat yang ditentukan. 2.2 Flowchart Diagram alir atau biasa disebut dengan Flowchart adalah sebuah gambaran untuk menentukan langkah-langkah ataupun prosedur yang terdapat dalam membuat sebuah pemrograman terstruktur. Berikut ini adalah flowchart sistem yang diterapkan pada alat rancangan bangun otomasi sistem penyalaan dan pemadaman lampu otomatis tersebut. 2. METODOLOGI PENELITIAN Merupakan suatu penguraian sebuah masalah dengan cara mengidentifikasi, dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan alat sesuai dengan yang diharapkan. 2.1 Diagram Blok Pada tahap pembuatannya, perancangan suatu sistem dibutuhkan setidaknya sebuah diagram alur dari proses kerja yang akan dibuat. Diagram blok ini menjelaskan sebuah alat mulai dari Input sampai Output akan dijelaskan disini:. Gambar 2 Flowchart Sistem Gambar 1 Diagram Blok Sistem Pada blok diagram pada gambar 1, Setiap komponen Input seperti LCD, Keypad, RTC, Buzzer, Sensor LDR, akan sebagai input dan ketika Keypad dimasukkan input untuk masukkan data jam, LCD akan menampilkan input dari LCD. Ketika Input dari Keypad telah diproses oleh Arduino, RTC akan menyimpan waktu dan di proses oleh Arduino. Arduino akan memproses masukkan dari Keypad. Ketika data yang telah diterima oleh Arduino sesuai dengan masukkan, LED menyala dan ketika hendak padam maka Buzzer akan berbunyi seketika sebelum delay lampu padam.Display LCD akan menampilkan Feedback lampu menyala dan padam ketika sensor LDR bekerja ketika mendapatkan intensitas cahaya di waktu tertentu. Gambar 3 Flowchart Sensor LDR 2.3 Rangkaian Simulasi alat Gambar 4 menunjukkan rangkaian keseluruhan dari rancang bangun otomasi penyalaan dan pemadaman lampu pada rumah berbasis Arduino UNO. Modul dari alat ini, yakni secara keseluruhan berpusat pada Arduino itu sendiri. yakni sebagai pengolah data dari masukkan Keypad dan Sensor LDR. Masukkan dari Keypad sebagai pengatur manual jam yang terdapat pada Arduino, dan sebagai penjadwal lampu menyala dan padam secara otomatis. Gambar 6 Rangkaian Sensor LDR 2.3.3 Rangkaian RTC DS1307 Gambar 4 Rangkaian Keseluruhan Sistem 2.3.1 Rangkaian LCD Character 16x2 LCD merupakan suatu modul yang berfungsi untuk menampilkan karakter. Modul LCD yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah modul LCD yang dapat menampilkan 16 karakter sebanyak 2 kali, 16 karakter pada baris atas dan 16 karakter pada baris bawah. RTC merupakan komponen pendukung dalam menyimpan atau mem-Backup sistem tanggal dan waktu untuk Arduino. RTC ini penting bagi perancangan alat ini, dikarenakan penjadwalan dan pengaturan waktu untuk penyalaan tersimpan pada rangkaian RTC ini. Gambar 7 Rangkaian RTC DS1307 2.3.4 Rangkaian Keypad Gambar 5 Rangkaian LCD I2C 16x2 Keypad sebagai alat Input, berfungsi sebagai komponen penting dalam rangkaian ini. Keypad berfungsi sebagai pengatur jam, jadwal, dan penyimpan pengaturan secara manual tanpa harus terhubung dengan komputer untuk memprogram ulang. 2.3.2 Rangkaian Sensor LDR Pada tugas akhir ini, sensor LDR adalah salah satu komponen utama dalam membangun sistem otomasi penyalaan dan pemadaman lampu. Sensor ini dipasang di atap rumah dalam simulasi untuk menangkap intensitas cahaya di waktu tertentu. Gambar 8 Rangkaian Keypad 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahap ini akan dijelaskan hasil dari pengujian alat rancang bangun otomasi sistem penyalaan dan pemadaman lampu rumah berbasis Arduino ini. Gambar 12 Mengatur waktu pada RTC Gambar 9 Output awal LCD Gambar 9 merupakan output dari program yang dirancang untuk LCD. Output tersebut disesuaikan dengan jam yang ada pada perangkat komputer saat pertama melakukan Compiling. Gambar 12 Untuk melakukan pengaturan RTC, cukup menekan tombol Keypad 5 untuk memanggil pengaturan, dan untuk melakukan pengaturan jam cukup dengan perintah seperti biasa yaitu dengan menekan angka sesuai keinginan dan kemudian menyimpan waktu tersebut dengan tombol “#”. Gambar 13 Setting Lampu 1 Gambar 10 Menunjukkan lampu dalam keadaan OFF Gambar 10 output dimana sensor LDR bekerja menangkap sinyal tinggi. Yang artinya, LDR menangkap sinyal dengan intensitas tinggi yang menyebabkan lampu 3, 4 padam. Pada gambar 13, semua lampu sudah diatur pada pukul 18:30 – 06:00. Namun penulis hanya melampirkan satu contoh saja dari pengauran lampu. Ini dikarenakan, setiap lampu sudah diatur sesuai jam pada latar belakang penulis pada penulisan Tugas Akhir. Gambar 14 Tampilan Output Pertama Gambar 11 Lampu Menyala Gambar 11 menunjukkan bahwa sensor LDR telah bekerja menangkap intensitas cahaya rendah dengan ditandai LED menyala dan indikator pada LCD telah menampilkan Feedback lampu menyala. Gambar 14 adalah output jam yang telah diatur sebelumnya menggunakan Keypad. Jam diatas telah melampaui jam yang telah dijadwalkan secara otomatis menyala pada masing masing lampu. Gambar 15 Hasil Output kedua Gambar 16 Hasil Output ketiga Gambar 17 Hasil Output keempat Gambar 18 Hasil Output kelima Pada hasil Output ke 1, 2, 3, 4, 5, adalah hasil dari penyalaan lampu yang telah sesuai terjadwalkan. Lampu akan otomais padam ketika melalui jam yang telah dijadwalkan pada pukul 06:00, Dan ketika hendak padam Buzzer akan mengelurakan Tone panjanng yang menandakan bahwa berakhirnya simulasi lampu yang dinyalakan. 4. PENUTUP Berdasarkan dari hasil pembahasan dan pengujian alat yang telah dilakukan, didapatkan bahwa: 4.1 KESIMPULAN 1. Sistem perancangan untuk membangun sistem penyalaan lampu secara otomatis telah berhasil. 2. sistem penyalaan lampu secara otomatis jauh lebih murah dan mudah penerapannya serta dapat diterapkan di hunian tertentu dengan biaya yang tidak terlalu mahal. 3. Kinerja alat ketika menghadapi pemadaman listrik dapat diantisipasi oleh modul RTC dan sistem program EEPROM .EEPROM itu sendiri yakni, sistem kode yang membaca status kapan program terakhir dijalankan ketika arus terputus ke Arduino. Kemudahan dalam menggunakan EEPROM ini, yakni tidak adanya IC register yang harus mengubah sistem pemrogaman dari Arduino ke bahasa pemrograman lain. Adapun saran dari penulis yakni : 4.2 SARAN 1. Pengembangan bisa dilanjutkan lagi tergantung Budget dari pengembang dan penulis selanjutnya setelah penelitian ini. 2. Dikarenakan alat hanya sebuah model simulasi, untuk penerapannya dibutuhkan komponen lain yang bisa menahan arus listrik bebas yang lebih besar ketahanannya. 3. Alat yang digunakan dalam simulasi masih bersifat kasar, yakni masih butuh pembaharuan dari yang sudah ada. Ini dikarenakan pengerjaan nya yang langsung praktik tanpa sketsakan dari komputer dahulu. Diharapkan penulis dari penelitian selanjutnya harap sketsakan sebuah model yang nantinya akan menyesuaikan sesuai konsep yang diharapkan. DAFTAR PUSTAKA [1] Kurniawan E, dkk. 2013. “Sistem penerangan rumah otomatis dengan sensor cahaya berbasis mikrokontroller”. FMIPA Universitas Tanjungpura : Pontianak. [2]Andrianto, Heri dan Aan Darmawan. 2015. Arduino Belajar Cepat dan Pemrograman. Bandung. Informatika Bandung. [3] Aska F.Z, dkk. 2013. Implementasi Radio Frequency Identification (RFID sebagai otomasi rumah. FTI Andalas : Padang [4] Jurnal Praktikum Fisika Dasar. 2012. [Online] – http://fisdas.ft-untirta.ac.id [5] Saputri Z.N, dkk. 2014. Aplikasi pengenalan suara sebagai pengendali listrik berbasis Arduino UNO. Teknik Elektro Universitas Brawijaya : Malang.