1 BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Studi Fisik Bangunan dan

advertisement
BAB 3
METODE PERANCANGAN
3.1
Studi Fisik Bangunan dan Lingkungan
Pada perancangan yang di pilih adalah menggunakan brand Hotel Mandarin
Oriental. Yang memiliki nilai yang kental akan unsur kebudayaan timur. Harus di akui
bahwa sebagai salah satu chain hotel group terbesar di dunia. Mandarin Oriental sudah
sangat mensekmentasi bisnisnya baik secara konsep, secara logo, servis, dsb. Meski,
di dirikan bukan dari orang Timur, Mandarin Oriental memiliki headquarters di Hong
Kong sekaligus Hotel pertamanya pada tahun 1963.
Hotel Mandarin ini sendiri salah satu Hotel Berbintang 5 yang terletak di
segitiga emas kota Jakarta, dan terutama di Bundaran Hotel Indonesia yang
merupakan di tengah kota Jakarta. Umumnya pada daerah ini hanya di temukan Hotel
Bisnis, mengingat dekatnya pusat Bisnis dari kota Jakarta di Jalan Thamrin,
Sudirman,dsb.
Gambar 3.1.a Logo Hotel Mandarin Oriental
Sumber : mandarinoriental.com
98
99
Hotel Mandarin bertaraf Internasional ini salah satu yang terlama berdirinya,
yaitu sejak tahun 1978. Dan pada tahun 2009 mengalami renovasi besar secara
keseluruhan selama 9 bulan. Renovasi itu termasuk dalam perluasan kamar yang dulu
ada 404 kamar, sekarang menjadi 272 kamar dengan ukuran yang lebih luas dan
nyaman, menurut Communicatio Manager Hotel Mandarin Oriental Jakarta,
Mardiana Budi
Tema kamarnya sendiri bertema “Chinoiserie”. Yang mendukung gaya modern
dan campuran klasik, Eropa. Dengan pemilihan warna yang lebih soft seperti warna
pastel dan gold.Kesan luxury harus sangat di tampilkan mengingat mayoritas
pengguna adalah pebisnis dan ekspatriat yang memiliki mobilitas tinggi.
3.1.1
Analisa Makro Bangunan dan Lingkungan
Hotel Mandarin Oriental beralamat lengkap di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta
Pusat 10310, Indonesia.
Peta 3.1 Peta Propinsi DKI JAKARTA
Sumber : google maps
100
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta adalah ibukota negara Republik Indonesia
yang terletak di Pulau Jawa bagian Barat. Dengan luas daratan sekitar 661,52 km2 dan
luas lautan mencapai 6.977,5 km2, DKI Jakarta memiliki penduduk berjumlah 9.607.787
jiwa (2010). DKI Jakarta sendiri terbagi menjadi 5 kota administratif, yaitu Jakarta Pusat,
Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan 1 kabupaten
administratif di luar Jakarta, yaitu Kabupaten Kep. Seribu.
Peta 3.2 Peta Jakarta Pusat
Sumber : google maps
101
Kota Administratif Jakarta Pusat adalah kota administratif terkecil di Jakarta dengan
luas 48,17 km2. Jakarta Pusat terletak merupakan pusat kota. Pada area ini terdapat pusatpusat pemerintahan, pusat-pusat bisnis, hingga pusat perbelanjaan terbesar berskala
internasional. Pada area ini juga banyak terdapat kedutaan besar luar negri.
Peta 3.3 Peta Kecamatan Jakarta Pusat
Sumber : google maps
Letak Hotel Mandarin termasuk dalam Kecamatan Menteng. Yang sangat
dekat dengan Kecamatan Tanah Abang. Kecamatan dari Jakarta Pusat sendiri terdapat 8
Kecamatan, meliputi : Gambir, Tanah Abang, Menteng, Senen, Johar Baru, Cempaka
Putih, dan Kemayoran. Menteng sendiri merupakan komplek perumahan villa pertama
yang sudah ada sejak jaman Belanda, yaitu 1910 sampai 1918. Perencanaan lingkungan
di tujukan bagi orang-orang Eropa dan orang Pribumi dengan status sosial sedikitnya
menengah ke atas. Tatanan kota nya sangat khas, yaitu tidak tercampur dengan kampongkampung oemukiman dari kebanyakan penduduk pribumi masa itu. Serta menerapkan
Peraturan Tata Bangunan pertama di Jakarta (Bataviasche Bouwverordening, 1919).
102
Peta 3.4 Peta Kecamatan Menteng
Sumber : Jakarta government maps
Kecamatan Menteng sendiri terbagi menjadi 5 kelurahan, yaitu Kelurahan
Gondangdia, Kelurahan Menteng, Kelurahan Pegangsaan, Kelurahan Cikini dan
Kelurahan Kebon Sirih.
103
Peta 3.5 Peta Kelurahan Menteng
Sumber : google maps
Area Bundaran Hotel Indonesia merupakan segitiga emas Jakarta yang menjadi
poros titik tengah ibukota Jakarta dengan ratusan gedung perkantoran dan gedung
pemerintahan. Jalan Thamrin ini menjadi salah satu wilayah dengan harga tanah
termahal di Jakarta. Tepat di Bundaran HI sendiri terdapat 4 Hotel berbintang 5 di
empat penjuru ,yaitu Hotel Kempinski Indonesia, Hotel Pullman, Hotel Grand Hyatt
Jakarta, dan Hotel Mandarin Oriental Jakarta.
104
Peta 3.6 Peta Lingkungan Bundaran Hotel Indonesia
Sumber : google maps
Bundaran Hotel Indonesia yang terletak di tengah kota dan di apit dengan Jalan besar
yang menuju Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Di ke empat penjuru sisi nya terdapat
Hotel Bisnis berbintang 5. Bundaran Hotel Indonsia Jakarta yang menghadap ke empat
arah terdapat bangunan :
1. Barat Laut
: Hotel Grand Hyatt Jakarta
2. Barat Daya
: Hotel Kempinski Indonesia
3. Timur Laut
: Hotel Pullman
4. Tenggara
: Hotel Mandarin Oriental Jakarta
105
3.1.2 Analisa Mikro Bangunan dan Lingkungan
Gambar 3.1.2 Gedung Hotel Mandarin Oriental Jakarta
Sumber : mandarinorientalhotel.com
Hotel ini memiliki 26 lantai yang berdiri di antara dua jalan protokol menuju
Menteng dan menuju Senayan. Gedung berkapasitas 272 kamar, restoran, multi
function room, dan fasilitas bisnis lain. Sejak mengalami renovasi secara keseluruhan
tahun 2009, Hotel Mandarin Oriental semakin di maksimalkan dalam penerimaan
tamu, servis, maupun desain hotel yang ada. Karena selain terletak di daerah termahal
di Jakarta, tempat ini haruslah mencerminkan konsep yang serupa.
Gedung Hotel Mandarin Oriental sendiri merupakan gedung lama sejak 1978,
tidak mengalami ekspansi maupun renovasi gedung. Yang banyak mengalami
perubahan hanya dari interior saja. Karena menutup Hotel untuk renovasi sangatlah
berdampak dengan pendapatan perusahaan saja pastinya
106
3.1.3
Analisa Layout
Layout yang di gunakan adalah layout Hotel Alila yang terletak di Jakarta
Pusat. Dengan letak tidak jauh dari Pecinan dan Pusat Kota ini sangat strategis berada
di Pusat Belanja, Kuliner dan Bisnis Kota Jakarta, serta berada di jalan besar. Hal ini
memberikan nilai plus karena banyaknya kegiatan para kaum urban di daerah tersebut.
Layout ini sendiri secara analisis sangat bagus karena desainnya yang modern
serta gedung yang luas dan tinggi. Dimanfaatkan dengan sangat baik karena daerah
Pecenongan merupakan daerah tinggi kegiatan dan mahal harga tanahnya terletak di
Jakarta Pusat.
Alamat lengkap nya Jalan Pecenongan Kav. 7-17 Jakarta Pusat, Jakarta,
Indonesia 10210. Hotel ini memiliki 55 Executive Rooms dan 122 Deluxe Rooms
dengan 30 meter persegi masing-masing, yang menghadap ke Istana Presiden,
kementerian pemerintah dan bangunan bersejarah di Jakarta.
Akses dirancang dalam arsitektur modern dengan kesederhanaan gaya. Ladies
Executive Room diluncurkan pada Mei 2005 dan mereka berada di lantai 15. Kamar
ini memiliki prasarana wanita dan sangat cocok untuk wanita yang bepergian pada
bisnis. Semua tamu yang menginap di kamar kategori ini dapat menikmati manfaat
yang diberikan di Executive Lounge
Eksterior Hotel Alila :
Gambar 3.1.3.a Eksterior Hotel Alila
Sumber : Alilahotels.com
107
Gambar 3.1.3.b Layout Hotel Alila Jakarta
Sumber : Alila Hotel
Gambar 3.1.3.c Interior Existing Hotel Alila
Sumber : Alilahotels.com
108
3.1.4 Data Pemakai
Pemakai pada Lounge adalah orang dewasa hampir secara keseluruhan. Karena
memang tujuan yang jelas membuat para anak-anak pada tamu turis lebih memilih di
restaurant hotel ataupun di kamar ketimbang Lounge. Adapun beberapa kasus
tambahan seperti ada Lounge yang memperbolehkan merokok, menambah kejelasan
bahwa fungsi Lounge bukanlah untuk anak-anak.
Pemakai sendiri dari Hotel Mandarin Oriental yang menjadi pilihan sebagai
studi kasus di dominasi oleh tamu Asia, seperti Jepang, Korea dan Cina. Dengan
tujuan berbeda-beda ada yang tujuan bisnis, ada yang tujuan wisata.
Oleh karena itu, Antropometri dan Ergonomi yang di gunakan sebagai dasar
acuan mendesain adalah ukuran Eropa. Agar tidak terjadi ketidaknyamanan
penggunaan furnitur yang nanti akan di desain. Meski, mayoritas pengguna Asia
tetapi tetap memperhitungkan pengguna Eropa yang nantinya juga ikut menggunakan.
Pengunjung
Hotel Mandarin Oriental sendiri merupakan hotel bisnis yang memiliki tarif
kamar cukup mahal di kelasnya yang tergolong berbintang 5. Karena hal yang sangat
menjadi pertimbangan adalah letak yang sangat strategis dan menjual the best view in
Jakarta, menjadikan harga hotel rate di Bundaran Hotel Indonesia sebagai kawasan
elit Jakarta ini memiliki harga hotel yang di atas rata-rata bintang 5 yang lain di luar
Bundaran Hotel Indonesia
Bagi para pebisnis dapat menjangkau berbagai kawasan penting dan bisnis
dengan sangat dekat. Dan bagi para wisatawan asing, Center of Jakarta yang
merupakan kawasan dengan infrastruktur terbaik di Jakarta adalah daya tarik, serta
dekatnya dengan pusat perbelanjaan yang banyak, dan tempat wisata seperti Monas,
Museum, menjadikan Hotel Mandarin Oriental sangat menjadi pilihan dari
wisatawan asing yang juga sangat mencari servis yang baik
109
Pola Aktivitas Pengunjung
Gambar 3.1.4.a Pola Aktivitas Pengunjung
DATANG
RESERVASI
LOUNGE
MENUNGGU
KEGIATAN LUAR HOTEL
COFFEE SHOP
PULANG KE HOTEL
KEGIATAN DALAM HOTEL
Untuk tamu sendiri kegiatannya bisa di katakana sedikit, karena para pengguna
Hotel Bisnis sendiri lebih memilih menggunakan waktu efektifnya di luar Hotel, dan
hanya setelah selesai barulah mereka menggunakan waktu bersantai di Hotel. Karena
memang harus di akui hiburan di Hotel sangatlah sedikit. Hanya fasilitas standar saja
seperti, kolam renang, Fitness, Spa.
Pola Aktivitas Karyawan
Jam operasional Hotel secara umum adalah 24 jam. Namun karena SDM terbatas
secara waktu dan fisik, maka beberapa bagian seperti Resepsionis, Concierge, Security,
Room Service, Chef harus memiliki shift agar 24 jam penuh tetap dapat stand by. Shiftnya
sendiri dibagi menjadi 3 yang tiap jam nya 8 jam. Karena bagian-bagian inilah yang
bertanggung jawab langsung terhadap jalannya sebuah Hotel
Gambar 3.1.4.b Pola Aktivitas Karyawan
DATANG
ABSEN
BEKERJA
ISTIRAHAT
PULANG
110
3.1.5 Analisa Tinjauan Material
Material pada umumnya untuk furnitur hotel adalah furnitur yang memberi
kesan kokoh dan elegan ,serta kemewahan. Hampir disemua hotel pasti untuk furnitur
duduk seperti kursi bisa dikatakan sofa. Karena kenyamanan duduk menjadi prioritas
utama, sehingga furnitur kayu saja rasanya jarang ditemui di hotel berbintang 4 ke
atas. Terlebih hotel bintang 5 yang memiliki standar tersendiri dalam memilih furnitur,
beberapa material furnitur adalah :
1. Solid Wood / Kayu Solid
Kayu Solid adalah kayu yang paling sering digunakan untuk membedakan
kayu asli dan kayu buatan (olahan). Kayu solid sendiri merupakan kayu yang masih
natural dengan bentuk awal dari glondongan sendiri. Kayu jenis ini sendiri merupakan
kayu yang sangat populer sebagai struktur bangunan, furniture, dsb. Namun,
kekurangan dari kayu solid sendiri tetap ada, meski secara umum lebih baik dari pada
kayu buatan (olahan).
Keuntungan dari Kayu Solid / Solid Wood :
1. Tahan Lama dan Awet (high durability )
2. Memiliki keindahan yang natural
3. Tahan terhadap serangan cuaca, jamur, dsb
4. Lebih tahan api daripada Kayu Olahan
Kekurangan dari Kayu Solid / Solid Wood :
1. Beratnya furniture dibanding furniture Kayu Olahan
2. Beberapa kayu sudah langka dan harga yang relatif pasti lebih mahal daripada
Kayu Olahan
3. Keterbatasan diameter kayu membuat desain terkadang tidak sempurna
dibandingkan Kayu Olahan yang dapat disesuaikan
4. Kecacatan seperti retak pada kayu, dan melintir karena efek panas, dingin serta
pengerjaan tukang yang tidak mahir dapat memperburuk kualitas dan daya tahan
funritur
Kelebihan dan kekurangan Kayu Solid sendiri boleh dikatakan berimbang
dengan Kayu Olahan karena itu sebagian pengguna masih lebih menyukai furniture
dari Kayu Olahan ketimbang Kayu Solid.
111
Kayu Mahoni sendiri (Swietenia Mahagoni) yang memiliki sejarah di dunia.
Mahogani telah menjadi kayu favorit bagi para pembuat furnitur dan tukang kayu
sejak abad ke-16. Karena permintaan untuk mahoni yang tinggi telah membuatnya
sempat menjadi langka, beberapa kayu yang disebut sebagai mahoni tetapi tidak
benar-benar ,seperti phillipine mahongany dan meranti kuning, yang benar-benar satu
genus dengan mahoni. Kayu mahoni asli berasal
dari Afrika atau daerah tropis
Amerika dan Karibia, Meksiko dan Amerika Tengah dan Selatan. Kedua pohon ini
adalah anggota dari keluarga Meliaceae. Mahoni Afrika merupakan bagian dari genus
Khaya dan mahoni Amerika adalah Swietenia.
Karakteristik Mahoni sendiri Mahoni adalah kayu yang dicari oleh banyak
orang, berdasarkan kekerasannya, ketahanan dan keindahan. Hal ini umumnya
dianggap sebagai kayu terkemuka di dunia yang berkualitas baik untuk furniture,
lemari, patung, ukiran, interior dan aplikasi lainnya. Secara spesifikasi pohon mahoni
bisa mencapai lebih dari 150 meter tingginya dan 6 meter dengan diameter. Kulitnya
berwarna coklat - merah dalam dan luar. Mahoni tumbuh terutama di bagian Tengah
Amerika dan Amerika Selatan, Afrika Barat dan Hindia Barat.
Secara warna, kayu Mahoni biasanya merah, merah muda, atau berwarna
salmon ketika pertama kali dipotong. Para warna kayu yang sudah dewasa, maka akan
kaya warna merah atau coklat – merah sangat terlihat dari ciri-ciri ini. Jika, semakin
tidak merah maka tentu umur kayu itu sendiri masih muda.
Berbicara soal kekuatan, kayu mahoni tergolong kayu keras (hardwood) sama
seperti kayu jati (teak wood), sonokeling, dsb. Kayu Mahoni sendiri memang
kualitasnya dibawah Kayu Jati. Karena tidak tahan rayap, sedangkan Kayu Jati
memiliki kandungan minyak di dalamnya yang memberikan daya tahan lebih.
Mahoni sendiri sudah lama dibudidayakan di Indonesia sejak jaman Belanda.
Dan banyak di tanam di pulau Jawa dan pulau Sumatra persebarannya. Namun,
sekarang sudah berkurang karena adanya illegal logging yang tinggi. Tetapi, kayu ini
masih jauh dari kata langka dibandingkan kayu pendahulunya Eboni yang sudah
dilarang jual-beli secara glondongan yang di dapat di Indonesia.
112
Contoh warna dan bentuk serat serta pohon Mahoni :
Gambar 3.1.5.a Spesifikasi Kayu Mahoni
Sumber : Buku Petunjuk Praktis Sifat-Sifat Dasar Kayu (Indonesia samwli dan
ISWA)
113
3.1.6
Tinjauan Karakteristik Warna
Warna-warna yang di gunakan pada hotel bisnis dari data yang sudah
dikumpulkan menunjukkan bahwa warna-warna yang umum di pakai adalah warna
yang tidak mencolok. Warna-warna netral untuk upholstery lebih di pilih dan warnawarna pastel. Karena area lounge sendiri merupakan area santai atau casual, sehingga
warna-warna agresif seperti merah, pink, kuning,dan warna terang lainnya jarang di
temui para furnitur maupun upholstery. Warna-warna terang dan eye catching lebih di
mainkan pada langit-langit, tirai matahari, sebagai accent
Hal ini merupakan juga salah satu bagian dari peraturan Hotel yang tidak boleh
menggunakan warna gelap terlalu banyak. Serta, warna-warna yang ada juga harus
merepresentasikan logo dan konsep dari merk Hotel tersebut. Seperti Hotel Mandarin
Oriental sendiri sangat di dominasi oleh warna gold sesuai dengan logo yang ada.
Tabel 3.1.6.a Pengertian Warna
Sumber : Ron Reed, Color+Design : Transforming Interior Space (2010)
114
Tabel 3.1.6.b Pengertian Warna
Sumber : Ron Reed, Color+Design : Transforming Interior Space (2010)
115
3.1.7
Tinjauan Ornamen Hias
Para orang Tionghoa baik peranakan maupun yang tidak, memiliki
pengetahuan serta sense ornament yang memiliki satu benang merah. Umumnya
semua ornament yang digunakan oleh para orang Tionghoa pastinya memiliki arti
serta maksud untuk memberikan hal positif dalam kehidupan yang dijalani sekarang
Berbicara tentang ornamen dan ragam hias dari Peranakan sangatlah beragam
dan penuh warna. Peranakan sendiri memiliki pengaruh dari persilangan budaya dari
Cina-Asia Tenggara. Ornamen dari Peranakan Singapura, Malaysia dan Indonesia pun
memiliki perbedaan.
Segala bentuk ornamen dan hias dari Peranakan memiliki arti setiap sudutnya.
Dari warna, bentuk dan gambar semua memiliki arti tersendiri bagi masyarakat
peranakan. Ragam Hias yang di gunakan sebagai dasar bentuk salah satunya adalah
Batik Lasem dan Batik Pekalongan Pesisir, dan beberapa ornament bentuk umum
orang Tionghoa pada umumnya.
Ragam Hias Khas Cina Peranakan yaitu motif dari fauna dan flora. Fauna
sendiri di dominasi oleh burung, dan makhluk legenda seperti Naga. Hampir semua
Hias dan Ornamen ini di gunakan pada semua karya tidak terbatas furnitur, keramik,
arsitektur, lukisan, tetapi juga pada garmen baju serta jahitan
Gambar 3.1.7.a Burung Hong pada Batik
Sumber : google.com
Motif dari flora dan fauna ini meski tidak memberikan efek apapun seperti,
bentuk lainnya yang memberi efek rileks, efek berpikir, efek psikadelik atau
116
bagaimana. Motif ini murni hanya berfungsi sebagai bentuk dari filosofi dari
masyarakat Tionghoa bahwa semua yang di jadikan pattern oleh orang Tionghoa
memiliki arti dan filosofi tersendiri
Menurut Buku Fengshui (Lilian Too : 1990) Burung Hong memiliki bentuk
gambaran dari Orang Tionghoa sebagai burung api yang berbulu emas dan memiliki
hidup yang abadi. Bulu nya sendiri sangat indah memiliki warna merah dan keemasan.
Burung Hong ini di sebut Feng Huang yang memiliki 5 warna dasar, yaitu putih,
hitam, merah, kuning dan hijau.
Burung Hong ini merupakan symbol dari
kemakmuran, kebaikan, rahmat dan kebaikan. Jiwa Burung Phoenix ini mampu
menggabungkan hal yang positif (Yang) dan negatif (Yin).
Beberapa contoh motif hiasan dari Burung Hong yang di aplikasikan pada
furnitur kursi, elemen dekoratif, porselen, dsb :
Gambar 3.1.7.b Kursi Bermotif Burung Hong
Sumber : Catalogue Chinese Art Works
Jika di analisa lebih dalam Burung Hong atau Phoenix sudah menjadi
sebuah mitologi oleh beberapa bangsa di dunia. Tidak hanya di Asia saja.
Meski, memiliki bentuk penggambaran yang sedikit berbeda, namun memiliki
makna arti yang kurang lebih sama. Berikut beberapa bangsa yang mempercayai
mitologi Burung Hong ,yaitu:
117
1. Phoenix
Gambar 3.1.7.c Phoenix
Sumber : google.com
Phoenix merupakan adaptasi dari bangsa Yunani Kuno dari burung Bennu
kepercayaan orang Mesir. Dalam mitologi Mesir burung Bennu adalah burung
legendaris yang keramat. Yang digambarkan dengan warna merah dan keemasan.
Umur hidup Phoenix sendiri di katakana 500 – 1500 tahun. Setelah hidup selama itu,
Phoenix akan membakar dirinya sendiri hingga menjadi abu. Kemudian, dari abu
tersebut munculah Phoenix muda. Bisa di katakana (rebirth) atau regenerasi. Phoenix
menjadi simbol keabadian. Phoenix sendiri sudah menjadi simbol suci pemujaan
kepada Dewa Matahari di Heliopolis,Mesir yang disebut “Ra”.
118
2. Bennu
Gambar 3.1.7.d Burung Bennu
Sumber : google.com
Bennu merupakan burung yang berfungsi sebagai korespondensi Mesir ke
Phoenix, dan dikatakan jiwa dari Dewa Matahari Ra. Beberapa judul dari Bennu
burung itu "Dia Yang Datang Ke Menjadi seorang diri," "Naik Satu," dan "Tuhan dari
Yobel." Sementara Bennu adalah nama umum yang diberikan kepada burung dalam
bahasa Inggris .Nama ini berkaitan dengan verba * wabana (dieja WbN dalam teks
Mesir Koptik menjadi ouoein), yang berarti "untuk bangkit brilian," atau "untuk
bersinar." The Bennu burung phoenix adalah mitologi Mesir. Ini dikaitkan dengan
terbitnya Nil, kebangkitan, dan matahari.
119
3. Simurgh
Gambar 3.1.7.e Burung Simurgh
Sumber : google.com
Burng Phoenix sendiri memang lebih lama periodenya pertama kali di kenal
juga oleh Bangsa Persia. Phoenix versi Persia, atau yang disebut simoragh, simurg,
simoorg atau simourve, juga di kenal sebagai Angha. Angha sendiri dapat jelas
ditemukan dalam seni dan sastra serta ikonografi abad pertengahan Armenia dan Iran,
serta Kekaisaran Byzantium, dan beberapa daerah lain yang mendapat perngaruh
budaya Persia Nama simurgh berasal dari Persia Tengah Pahlavi senmurw
Dari semua gambaran Phoenix oleh beberapa bangsa, tetap memiliki satu garis
merah baik dari bentuk, warna, maupun makna yang terkandung di dalamnya. Hal ini
juga menjadi dasar mengapa penggunaan burung Hong/Phoenix lebih universal
dibandingkan dengan penggunaan Naga (chinese dragon). Karena banyak bangsa di
Asia dan Eropa memiliki cerita tentang burung Phoenix, namun tidak dengan chinese
dragon dan western dragon yang sangat berbeda jauh bentuk dan maknanya.
120
3.1.8
Analisa Sistem
Sistem finishing kayu untuk interior maupun eksterior tidak jauh berbeda.
Banyak yang harus di perhatikan agar pada proses finishing tidak terjadi hal-hal yang
tidak di inginkan. Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan finishing kayu
solid adalah:
a.
Membersihkan permukaan kayu dari debu, minyak, wax dan berbagai macam
kotoran lainnya yang dapat mengganggu hasil finishing
b.
Mengurangi kandungan air pada kayu dengan cara pemanasan manual seperti di
jemur, atau di oven
c.
Usahakan penyimpanan suhu untuk hasil finishing yang masih baru ini tidak
dengan suhu yang tinggi karena dapat membuat kayu solid melintir atau berubah
bentuk
Sistem dan bahan finishing kayu solid mahoni menurut Propan sebagai berikut :
1. Langkah pertama adalah Amplas kayu dengan kertas amplas No. 180.
2. Aplikasikan IMPRA WOOD FILLER SH-113 untuk mengisi pori-pori kayu,
kemudian tunggu hingga kering dan amplas dengan kertas amplas No. 240.
3. Gunakan Spray IMPRA WOOD STAIN WS-162B untuk mewarnai kayu.
4. Spray 1-2 kali PROPAN Melamic System, tunggu hingga kering (dengan sinar
matahari lebih baik prosenya), kemudian amplas dengan kertas amplas No. 360
secara berulang-ulang hingga mencapai warna yang sesuai yang di inginkan.
5.
Spray 1-2 kali PROPAN Melamic System Clear Gloss/Clear Satin/Clear Dof
sesuai dengan penampilan yang diinginkan.
121
3.1.9 Analisa Konstruksi
Penggunaan konstruksi pada karya furnitur ini yang material terpilih adalah
kayu solid. Sehingga, penggunaan konstruksi yang memungkinkan pada kayu solid
adalah :
1. Mortise-tenon
2. Dovetail
3. Finger joint
4. Mitter joint
Pada furnitur yang terdapat pada Hotel Bisnis sendiri dari data yang
dikumpulkan dilapangan, semua hampir menggunakan sofa full cushioned. Sehingga,
sulit mengetahui konstruksi dan material apa yang digunakan pada kursi. Dan furnitur
lainnya sendiri pada Hotel Berbintang menggunakan furnitur dengan merk terkenal
sebagai bentuk bagian dari prestise
Namun, konstruksi dasar dari kayu pasti tetap digunakan sehingga, pada saat
implementasi Tugas Akhir ini semua kembali kepada material apa yang di gunakan
dan dapat di olah seperti apa agar mencapai tujuan dan hasil yang memuaskan dalam
pembuatan furnitur nantinya
3.1.10 Analisa Ergonomi Kursi Lounge
Ukuran-ukuran yang diterapkan pada furnitur pada Tugas Akhir ini semua
berasal dari data survey dan data ilmiah yang di ambil secara benar melalui buku-buku
dan data objektif, seperti Human Dimension (1979), Time Saver (1969), Data Arsitek
(1989). Semua ukuran dan antoropometri di sesuaikan dengan keadaan sesungguhnya
dan oleh siapa penggunanya
Ergonomi kursi yang saya pilih adalah untuk ruang lounge hotel yang
memberikan kebutuhan untuk berbicara,dsb. Dan ergonomic kursi saya sesuaikan
dengan penambahan armrest untuk memberikan efek psikologis lebih santai dalam
melakukan kegiatan dan aktivitas serta memberi kesan lebih private.
122
Gambar 3.1.10.a Titik Berat Duduk Manusia
Sumber : google.com
Gambar 3.1.10.b Posisi Tulang Belakang Manusia
Sumber : google.com
123
Pada furnitur yang dibuat ini, lebih menitik beratkan kepada kenyamanan
pantat dan kenyamanan sandaran punggung. Karena kedua hal ini yang paling
merasakan dan menentukan ketidaknyamanan dari sebuah tempat duduk secara
langsung dalam waktu singkat. Hal ini yang sangat di perhatikan dengan pemilihan
busa, pemilihan bahan penutupnya, dsb.
Untuk ukuran sendiri menggunakan acuan dari ukuran orang eropa, meski bisa
dikatakan cukup terlalu besar dan memberikan efek tidak nyaman apabila orang asia
yang memiliki postur tubuh lebih jauh dari orang eropa. Namun, hal ini dapat di atasi
dengan ada nya throw pillow atau cushion tambahan sebagai penopan duduk orang
asia yang tidak sebesar postur orang eropa
Download