Bab 5. FUNGI - WordPress.com

advertisement
Bab 6. KEANEKARAGAMAN HAYATI
SK : siswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip
pengelompokan makhluk hidup untuk
mempelajari keanekaragaman dan peran
keanekaragaman hayati
bagi kehidupan
KD 1.: merumuskan konsep keanekaragaman
hayati melalui kegiatan pengamatan
terhadap lingkungan sekitarnya.
2. mengkomunikasikan wawasannya tentang
keanekaragaman hayati di Indonesia
INDIKATOR
1. Merumuskan konsep keseragaman dan keberagaman dari makhluk
hidup melalui kegiatan pengamatan terhadap lingkungan sekitarnya.
2. Membandingkan ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis
dan ekosistem.
3 Mengidentifikasi keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan
keanekaragaman jenis, ekosistem dan karakteristik wilayahnya.
4. Menunjukkan keunikan biodiversitas Indonesia berdasarkan
persebarannya.
5. Menginventarisasi tumbuhan dan hewan khas di Indonesia yang
memiliki nilai tertentu.
6. Mengidentifikasi kegiatan manusia yang mempengaruhi biodiversitas.
7. Mengidentifikasi upaya-upaya pelestarian keanekaragaman hayati di
Indonesia.
8. Membuat kebun tanaman dapur atau tanaman obat keluarga.
9. Menyusun karya tulis ilmiah popular atau membuat/mengoleksi
gambar-gambar organisme khas daerahnya.
Keanekaragaman hayati (biodiversitas)
A. Tingkatan Keanekaragaman Hayati:
1. Keanekaragaman Gen :
Variasi susunan gen dalam satu spesies organisme
(Dalam satu spesies (jenis) terdapat berbagai variasi.)
Contoh :
Padi : pandan wangi, cisadane
mangga : gedong, harum manis, indramayu
manusia : mongoloid, kaukasoid, negroid
2. Keanekaragaman jenis :
menunjukkan adanya variasi pada makhluk hidup
antarjenis.
Di dunia diperkirakan terdapat 5 juta jenis (spesies)
makhluk hidup
3. Keanekaragaman Ekosistem
• Menunjukkan variasi interaksi yang terjadi antara komponen biotik
dengan komponen abiotik.
• Keanekaragaman ekosistem disebabkan karena perbedaan
kondisi komponen abiotik pada setiap tempat
• Contoh : - Ekosistem air tawar, ekosistem air laut
- Hutan hujan tropis, padang pasir
Hutan hujan tropis
Terumbu karang
B. Keanekaragaman Hayati Indonesia
• Keanekaragaman hayati Indonesia sangat
tinggi  megabiodiversity
o Memiliki tumbuhan tipe Indo-malaya yang
arealnya paling luas
o Mempunyai hewan tipe orientalia (Asia),
Australo-papua serta peralihannya
o Banyak hewan dan tumbuhan langka
o Kaya hewan dan tumbuhan endemik
1. Golongan Hewan
• Komodo
• Burung Maleo
• Burung
cendrawasih
• Badak jawa
• Orang utan
a. Komodo b. anoa
c. orang utan
e. Burung cenderawasih
d. siamang
f. badak jawa
Golongan Tumbuhan
1. Rafflesia (Rafflesia arnoldi)
2. Kluwak (Pangium edule)
3. Bendo (Artocarpus elastis)
4. Mundu (Garcinia dulcis)
5. Sawo kecik (Manilkara kauki)
6. Keluwih (Artocarpus communis)
7. Macam-macam anggrek
Persebaran Hewan
• Indonesia terdiri atas ribuan pulau diversitasnya tinggi dan
unik  jenis, jumlah dan ekosistemnya.
• Terletak di antara dua benua dan dua samudera.
• Terletak di antara dua biogeografi  Oriental dan Australia
• Biogeografi Oriental  Sumatera, Jawa, Bali,
Kalimantan.
• Biogeografi Australia Sulawesi, Maluku,
Nusatenggara Barat,
Nusa Tenggara Timur
• Sulawesi  diantara garis Wallace dan garis Weber ,
merupakan daerah peralihan.
Jenis Hewan daerah Oriental
• Macam-macam primata : orangutan, tarsius,
bekantan
• Mamalia besar: gajah, badak, harimau
• Burung berkicau : gelatik jawa, murai, jalak bali
Jenis Hewan Wilayah Australia
• Hewan berkantung : kanguru dan koala
• Mamalia berukuran kecil: kempelon ladi dan nokdiak
nata fem.
• Burung : Cenderawasih
Hewan peralihan : babi rusa, anoa, burung maleo
C. Manfaat keanekaragaman hayati :
Penting untuk pengembangan : pertanian, perikanan,
peternakan, kehutanan, farmasi, industri, perlindungan
dan pelestarian lingkungan
1. Nilai konsumtif : produk keanekaragaman hayati langsung
dikonsumsi tanpa melalui pasar.
2.
Nilai ekonomi : produk
keanekaragaman hayati yang
dieksploitasi secara komersial.
3. Nilai pilihan
terkait dengan potensi keanekaragaman hayati memberi
keuntungan di masa datang.
4. Nilai estetika : nilai keindahan keanekaragaman hayati.
- Tumbuhan yang memiliki warna bunga yang indah, bentuk ukuran yang unik.
- Hewan dengan warna bulu yang indah, bentuk tubuh yang unik,
tingkah laku yang lucu, suara yang indah.
- Pemandangan alam yang indah.
5. Nilai ekologis
- Nilai langsung keanekaragaman hayati untuk menjaga
kelestarian lingkungan.
- Makin tinggi keanekaragaman hayati pada suatu daerah makin
stabil dari pada yang keanekaragamannya rendah.
D. Pengaruh Kegiatan Manusia thd Keanekaragaman Hayati
1. Perusakan dan pemusnahan habitat: pembukaan hutan,
eksploitasi sumber daya hayati
2. Introduksi spesies dan spesies transgenik
3. Sistem budidaya tanaman monokultur
4. Pencemaran ekosistem
Sejak 1980 an 50 – 100 sp menuju kepunahan,
Selama 20 – 30 th, 25% dari sp punah
Bercocok tanam monokultur menurunkan keanekaragaman
-Produksi pangan meningkat,
keanekaragaman menurun.
-Monokultur secara ekologis
bersifat ringkih
Pengaruh spesies asing (eksotik)
mengalahkan spesies lokal.
Penggunaan pestisida, ozon troposferik, oksida sulfur, nitrogen dan zat limbah
industri  degradasi sistem alam, ancaman spesies.
Mempelajari keanekaragaman hayati
1. Tanpa klasifikasi
2. Dengan klasifikasi
TUJUAN KLASIFIKASI :
Menyederhanakan objek kajian mahluk hidup
sehingga lebih mudah mempelajarinya
TINGKATAN KLASIFIKASI :
1. Kingdom (Kerajaan)
2. Filum (Divisi)
3. Classis (kelas)
4. Ordo (bangsa)
5. Familia (suku)
6. Genus (marga)
7. Species (jenis)
8. Varietas (ras)
Kategori species :
Mahluk hidup dikatakan satu jenis (species) apabila dapat kawin dan
menghasilkan keturunan
KLASIFIKASI
• Pengelompokan makhluk hidup,
didasarkan pada keseragaman
atau persamaan sifat dalam
keragaman.
• Organisme yang memiliki kesamaan sifat disatukan dalam satu
kelompok. Bila dalam satu kelompok yang sama ditemukan perbedaan dibentuk kelompok baru
yang lebih kecil.
• Diperoleh tingkatan klasifikasi
tingkatan TAKSON
TINGKATAN TAKSON
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kerajaan/kingdom = beranggotakan semua makhluk hidup
Filum/Divisi = berdasarkan perbedaan ciri/sifat, kingdom
dapat dibedakan menjadi dua atau lebih kelompok besar =
Filum/Divisi
Kelas/Class = filum/divisi dibedakan ke kelompok yang lebih
kecil, dengan memperhatikan sifat yang masih umum.
Bangsa/Ordo = kelas dibagi kedalam beberapa kelompok lebih
kecil ordo. Ciri lebih khusus dari pada ciri untuk kelas.
Suku/ Famili = ordo dapat bibagi ke dalam beberapa kelompok
famili.
Marga/Genus = suku dibagi ke dalam beberapa kelompok
genus.
Species/Jenis = takson terendah dalam klasifikasi.
BINOMIUM NUMENCLATUR
• Binomium Nomenklatur + setiap organisme mempunyai nama dari
dua kata.
• Perintisnya Carolus linnaeus (Swedua).
• Pengelompokan didasarkan pada persamaan struktur.
• Aturan Binomium Nomenklatur :
a. Setiap nama organisme terdiri atas dua kata.
b. Kata pertama menunjukkan nama marga/genus,
penulisannya dimulai dengan huruf kapital.
c. Kata kedua : petunjuk jenis (epitheton specificum)
d. Nama spesies = nama marga + petunjuk jenis.
Penulisannya dicetak dengan huruf miring (italic), atau ditulis
huruf cetak dengan digaris bawah terputus.
Contoh : jagung nama ilmiahnya Zea mays atau Zea mays
padi nama ilmiahnya Oryza sativa atau Oryza sativa
KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI
Di Indonesia dilakukan dengan 2 cara
a. In Situ : perlindungan hewan dan tumbuhan di habitat aslinya.
Diwujudkan dalam bentuk taman nasional, suaka margasatwa,
taman laut, cagar alam.
b. Ex Situ : perlindungan hewan dan tumbuhan yang diambil dari
habitat aslinya, dipindahkan ke habitat lain yang lebih cocok bagi
kelangsungan hidupnya. Wujudnya : kebun Raya, kebun
binatang, hutan nasional
Download