BAB II LANDASAN TEORI

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Hotel Bisnis
2.1.1
Pengertian Hotel Bisnis
Hotel adalah sebuah tempat yang menyediakan yang penginapan
dibayarkan dalam jangka pendek. Di masa lalu, hanya terdiri dari sebuah
kamar dengan tempat tidur, lemari, meja kecil dan wastafel yang sebagian
besar telah digantikan oleh kamar dengan fasilitas modern, termasuk kamar
mandi en-suite dan AC atau alat untuk kontrol suhu. Tambahan fitur umum
ditemukan di kamar hotel adalah telepon, jam alarm, televisi, brankas, minibar dengan makanan ringan dan minuman, dan fasilitas untuk membuat teh
dan kopi. Fitur mewah termasuk jubah mandi dan sandal, menu bantal,
peralatan mandi ganda-wastafel, dan bathtub jacuzzi. Bahkan pada Hotel
besar dapat memberikan fasilitas tamu tambahan seperti kolam renang, pusat
kebugaran, pusat bisnis, penitipan anak, fasilitas konferensi dan layanan
fungsi sosial.
Dalam Kamus Oxford mendefinisikan pengertian hotel sebagai
“building where rooms and usually meals are provided for people in return
for payment”. Atau jika diterjemahkan secara bebas menjadi bangunan
dimana kamar-kamar dan sarapan tersedia sebagai ganti dari pembayaran.
Berdasarkan
buku
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
,
hotel /ho·tel/ /hotél/ n bangunan berkamar banyak yg disewakan sbg tempat
untuk menginap dan tempat makan orang yg sedang dl perjalanan; bentuk
akomodasi yg dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk
memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan minum.
Dalam buku Pengetahuan Dasar Hotel, hotel merupakan salah satu
bagian dari usaha pariwisata sebagai suatu usaha penjualan jasa termasuk
akomodasinya yang bersifat komersial dengan menyediakan fasilitas-fasilitas
6
7
yang dijualnya. Hotel merupakan usaha jasa pelayanan yang sangat rumit
pengelolahannya (multicomplek) dan seluruh fasilitasnya disediakan untuk
umum. Kata Hotel berasal dari bahasa latin, yaitu “Hospitium” artinya suatu
ruangan tamu yang berada pada suatu tempat. Setelah mengalami analogi
yang lama, kata “Hospitium” tersebut berubah menjadi “Hostel”, dan lama
kelamaan orang terbiasa dengan menghilangkan huruf “S” menjadi “Hotel”
(Aan Surachlan Dimyati, (1992:30).
Dan Pengertian hotel menurut (Hotel Proprietors ACT, 1956) , Hotel
adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan
pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang –
orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan
jumlah y.ang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya
perjanjian khusus
Kemudian di Indonesia sendiri Pengertian hotel di indonesia menurut
surat keputusan Menparpostel
No. KM 37 / PW.340/MPPT-86, tentang
peraturan usaha dan penggolongan Hotel. Maka definisi hotel adalah :“ Suatu
jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk
menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang
lainnya bagi umum yang di kelola secara komersial
Dari berbagai sumber tersebut, dapat disimpulkan bahwa Hotel adalah
sebuah tempat atau gedung yang memiliki kamar banyak dan digunakan
sebagai jasa akomodasi menginap yang diberikan oleh salah satu usaha
komersil yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para pengguna hotel
yang membutuhkan pelayanan, penginapan, dsb.
8
2.1.2
Fungsi Hotel Bisnis
Fungsi dan Tujuan Hotel Bisnis tidaklah lepas dari sisi komersil.
Harus diakui dalam menjalankan dan mengelola sebuah bisnis setiap hotel
memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda. Tujuan itu bergantung dari tipe
hotel, apakah hotel tersebut tergolong Hotel Bisnis, Hotel Boutique, Hotel
Transit ,dsb.
Fungsi paling mendasar dari Hotel sendiri adalah sebagai tempat
untuk menginap dan relaksasi para tamu. Kebutuhan tidur merupakan yang
paling utama dalam fungsi Hotel. Dan fungsi lain seperti restoran, business
center, lounge, meeting room adalah fasilitas lebih yang diberikan pihak
Hotel dalam menarik para tamu.
Pilihan kategori sebagai Hotel Bisnis juga tentunya paling mendasar
pasti bersifat komersil. Karena, para pebisnis melakukan perjalanan dinas
lebih banyak ketimbang para turis yang datang. Terlebih Jakarta sebagai
ibukota negara Republik Indonesia. Sebagai Ibukota dan Sentral Bisnis
membuat Hotel Bisnis kian berkembang. Fungsi Hotel inilah yang bertujuan
memberikan tempat untuk memenuhi kebutuhan para pebisnis yang datang ke
Jakarta.
2.1.3
Jenis - Jenis Hotel
Hotel dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan jenis dan
sasaran pengunjungnya. Menurut pelajaran Fakultas Pariwisata Universitas
Pancasila (2011) :
a. Hotel Boutique
Adalah Hotel yang sama pada umumnya dengan hotel biasa. Yang
membedakan adalah konsep dan bentuk unik di dalamnya yang tidak
ditemui ditempat lain. Hotel boutique umumnya menjual konsep. Dan
market segmentnya lebih ke family user.
9
b. Hotel Bisnis
Merupakan hotel yang di rancang dengan market pasar kepada
businessman dan wisatawan. Umumnya hotel bisnis sendiri tergolong dari
Hotel Berbintang yang memiliki fasilitas lengkap untuk memenuhi
kebutuhan para orang asing.
c. Hotel Resort
Hotel Resort adalah hotel yang umumnya terletak dekat dengan pantai
atau daerah wisata alam. Karena resort sendiri tidak berbentuk high rise
building seperti hotel ditengah kota seperti umumnya. Tapi, cottage yang
lebih memberikan rasa kenyamanan natural pada tempat penginapan.
d. Hotel Transit
Hotel Transit sekarang merupakan hotel yang berfungsi sebagai
tempat transit sementara dengan harga yang terjangkau untuk para tamu
yang hanya transit dalam jangka waktu sebentar dan kemudian melakukan
perjalanan lagi.
e. Hotel Melati
Hotel Melati adalah kasta hotel paling rendah jika dikasta hotel
bintang. Umumnya hotel melati hanya terdiri dari kamar tidur, kamar
mandi, dan televisi. Hotel ini pun merupakan hotel skala kecil yang hanya
dapat menampung tamu tidak banyak.
f. Motel ( Motor Hotel )
Hotel yang umumnya berlokasi di sepanjang jalan raya yang
menghubungkan satu kota dengan kota besar lainnya. Hotel ini
diperuntukan kepada tamu yang ingin istirahat sementara bagi mereka
yang melakukan perjalanan jauh dengan mobil sendiri. Sehingga, fasilitas
hotel ini pasti memiliki garasi untuk motor atau mobil yang dibawa tamu
10
g. Hotel Bandara ( Airport Hotel )
Hotel ini pasti berada sekitar bandara utama, dan memiliki pelanggan
utama yang bertujuan transit sementara atau menunggu maskapai dalam
waktu dekat, namun tetap ingin dekat bandara seperti kru maskapai.
Keuntungan satu-satunya adalah dekat dengan bandara membuat
pelanggan seperti eksekutif, kru maskapai banyak menggunakannya.
2.1.4
Klasifikasi Hotel berdasarkan LamaTinggal
Menurut Fakultas Perhotelan Universitas Pancasila dibagi menjadi 3,yaitu
•
Transit Hotel
Pada hotel transit dimana para tamunya tidak menginap dalam jangka waktu
yang lama, hanya untuk 1-2 malam saja pada umumnya.
•
Semi-Residential Hotel
Pada hotel ini tamu yang menginap sangat beragam waktunya ,mulai dari 3
sampai 1 minggu merupakan tamu yang dapat menginap di hotel ini.
•
Residential Hotel
Pada hotel ini jangka waktu tamu yang menginap adalah tamu yang
menginap dalam waktu jangka panjang mulai dari 1 minggu atau lebih.
2.1.5
Klasifikasi menurut Bintang
Berdasarkan
surat
keputusan
Menteri
perhubungan
No.PM.10/P.V.301/pht/77 tanggal 22 desember 1977 tentang peraturan
industry perhotelan dan klasifikasi hotel antara lain ditentukan menurut
bintang, yaitu mulai bintang satu hingga lima. Perbedaan bintang tersebut di
lihat pada fasilitas, peralatan dan mutu serta standar pelayanan. Penentuan
kelas atau bintang diadakan setiap tiga tahun sekali dan ditetapkan oleh
keputusan direktur jendral pariwisata dalam bentuk sertifikat. Persyaratan dan
11
jumlah luas kamar menurut SK Mentri Perhubungan untuk masing-masing
kelas hotel, yaitu:
Tabel 2.1.5.a Tabel Kategori Hotel Bintang
BINTANG
MIN. KAMAR
MIN. LUAS
BINTANG
14 KAMAR STANDARD / DOUBLE
16m
1
1 KAMAR TUNGGAL
20m
1 SUITE ROOM
48m
BINTANG
17 KAMAR STANDARD / DOUBLE
16m
2
2 KAMAR TUNGGAL
20m
1 SUITE ROOM
48m
BINTANG
25 KAMAR STANDARD / DOUBLE
18m
3
3 KAMAR TUNGGAL
24m
2 SUITE ROOM
48m
BINTANG
40 KAMAR STANDARD / DOUBLE
20m
4
7 KAMAR TUNGGAL
24m
3 SUITE ROOM
48m
BINTANG
86 KAMAR DOUBLE / STANDARD
20m
5
10 KAMAR TUNGGAL
26m
4 SUITE ROOM
52m
Sumber : SK Menteri Perhubungan No. PPM.10.301/Phb-77
2.1.6
Berdasarkan Sistem penetapan Tarif Kamar (Room Rate)
Pada umumnya sistem penetapan Tarif Kamar sangat berhubungan dengan
hokum dan peraturan dari sebuah negara yang diatur dalam izin mendirikan usaha
Hotel. Karena Pajak Pemerintah sangat berpengaruh dengan biaya kamar. Apakah
sudah termasuk dengan adanya PPN, atau terhitung adanya deposit tambahan dsb.
Dan beberapa Hotel yang disurvey pun memiliki harga kamar yang berubah
setiap harinya bergantung dari banyaknya (occupation) dari tamu yang ada. Semakin
tinggi makan tentu harga akan semakin mahal, tetapi jika low season dan juga tidak
tinggi occupation nya , maka haga kamar cenderung dibawah pasaran.
12
Namun, dari tripadvisor.com secara umum dunia internasional membagi tarif
kamar dengan beberapa kategori, yaitu :
•
Full American Plan ( FAP ), yaitu hotel yang menggunakan sistem
dimana harga kamar sudah termasuk dengan tiga kali makan
•
Modified American Plan (MAP), yaitu hotel yang menggunakan sistem
dimana harga kamar sudah termasuk dengan makan dua kali
•
Continetal Plan, yaitu hotel yang menggunakan sistem dimana harga
kamar hanya termasuk makan pagi (continental breakfast)
•
Bermuda Plan, adalah hotel dengan sistem harga kamar sudah termasuk
makan pagi (American Breakfast)
•
European Plan, adalah hotel dengan sistem harga kamar sama sekali tidak
termasuk makan (room rate only)
Tarif kamar sendiri dari survey hotel yang didapat semua harga hanya
termasuk dengan sarapan pagi dengan makanan berat tipe asia saja dan tidak
termasuk makan malam. Yang berarti Continental Plan lebih digunakan oleh hotel di
Indonesia. Dari pemerintah sendiri tidak memberikan aturan khusus mengenai sistem
hotel mana yang harus di gunakan.
Semua sistem ini di atur oleh para Kepala Brands seperti Le Accor dari Paris,
Eropa menggunakan sistem Eropa. Sedangkan, Mandarin Oriental yang berbasis di
Hong Kong, lebih menggunakan sistem Asia. Meski, memiliki cabang ,namun semua
sistem berlaku sama.
13
2.1.7
Existing Area
Tabel 2.1.7.a Tabel Existing Area
AREA
LOBBY
LOUNGE
ACTIVITY
FURNITURE NEEDS
1. Duduk
1. Lounge Chair
2. Menunggu
2. Credenza
3. Menulis
3. Coffee table
4. Menelpon
4. Side table
5. Membaca
5. Standing Lamp
6. Mengobrol
6. Lobby Front Desk
1. Makan
1. Lounge Chair
2. Minum
2. Bench
3. Menelpon
3. Wide Coffee Table
4. Mengobrol
4. Credenza
5. Membaca
5. Console Table
6. Bersantai lama
7. Kegiatan Bisnis
FRONT OFFICE
1. Menulis
1. Front Desk
2. Menelpon
2. Cabinets
3. Menaruh Barang
3. Storage Key
4. Komputer
4. Storage Utility
5. Menerima Uang
6. Customer Support
Sumber : Data Pribadi Survey
Ini merupakan kebutuhan dan aktifitas yang berlangsung di dalam lobby dan lounge sebuah
hotel. Hampir semua hotel berbintang 5 memiliki ini semua, dan kegiatan yang dilakukan
pun semuanya hampir sama, karena kita tahu sistem dan kode etik hotel bintang 5 pasti
ditetapkan secara universal.
14
FURNITURE LIST
Tabel 2.1.7.b Furniture List in Lobby
AREA
EXISTING
DIMENSION
MATERIAL
FURNITURE
LOBBY
LOUNGE
1. Lounge Chair
70 x 70 x 100
1. Fabrics ,Dacron
2. Credenza
100 x 50 x 120
2. Solid material
3. Coffee table
60 x 60 x 45
3. Durable material
4. Side table
45 x 45 x 60
4. Durable material
5. Standing Lamp
40 x 35 x 150
5. Glass, Metal
6. Lobby Front
Desk
6. Metal, Solid
wood
7. Various material
Sumber : Data Survey Pribadi
Jika di bagi berdasarkan material tentu setiap tempat memiliki material
standar yang umumnya mereka gunakan karena sebagai pertimbangan dari
maintenance yang ada serta harga dari furnitur itu sendiri, dan kita juga perlu
mempertimbangkan dari dimensi yang ada serta konsep dari hotel itu sendiri. Karena
kita tahu dalam mendesain hotel begitu kompleks dan tidak mudah, sedikit
kekurangan atau kesalahan tentu memberikan dampak ketidaknyaman pada
pengguna nantinya di lapangan. Oleh karena itu sangatlah penting mengkaji dan
mempelajari kebutuhan furnitur dari pengguna seperti apa.
Memang untuk mengetahui secara pasti ukuran furnitur setiap hotel pastinya
sulit dan tidak sama, karena setiap hotel memiliki buku standar dalam desain yang
ada untuk mengisi hotel dari hal paling kecil seperti engsel pintu hingga, ukuran
tebal tembok. Furniture List ini berdasarkan hasil survey langsung melihat di
lapangan terdapat apa saja furnitur yang ada di Lounge dan Lobby.
15
Furnitur
ini sendiri ada pada umumnya bergantung pada hotel bintang
berapa, karena jika hotel budget atau bintang 4 ke bawah, rasanya sulit menemukan
fasilitas lebih yang ditawarkan dan furnitur yang lebih dari sekedar furnitur yang
hanya memberikan kebutuhan pengguna saja. Bahkan untuk beberapa hotel adanya
furnitur custom atau membeli signature furniture dari desainer terkenal, seperti di
Hotel Kempinski Indonesia terdapat Fan Chair dari Tom Dixon.
Bisa dikatakan hal termudah harus di pilih oleh pihak mananjemen hotel
untuk mengurangi kejadian yang tidak di inginkan di kemudian hari, ketika adanya
furnitur rusak dan tidak dapat diperbaiki atau tidak memiliki stok lagi. Ini juga
menjadi pertimbangan paling utama dari pihak Hotel dalam memilih furnitur
16
BAB 2
CINA PERANAKAN
2.2.1 Sejarah Cina Peranakan
Jauh sebelum bangsa Eropa datang ke Indonesia, Portugis, Belanda di
pulau Jawa. Para pedagang dari Tiongkok sudah datang dan pergi, bahkan
tidak sedikit yang bermukim di berbagai daerah,terutama di Pantai Utara
Jawa. Sehingga, tidak bisa dihindari percampuran budaya menjadikan
Peranakan ini beradab-abad lamanya di Nusantara ini.
Disaat negara Tiongkok semakin terpuruk pada dinasti Ming, dan
kehidupandi Asia Tenggara jauh lebih menjanjikan daripada tanah
leluhurnya. Banyak imigran yang mulai datang dalam jumlah signifikan
terutama di abad 16-19. Menurut (Dr. Gondomono, 1996 : 2) mereka awalnya
bertujuan kembali ke negeri Tiongkok apabila sudah cukup mengumpulkan
kekayaan untuk hari tua. Namun, mereka menetap dan bahkan menikah
dengan perempuan setempat dan menetap untuk selama-lamanya. Maka
terbentuklah golongan “peranakan”.
Berbeda dengan tahun 1930-an karena banyak imigrna yang
membawa istri, serta anak mereka, sehingga mereka membentuk komunitas
sendiri yang disebut sebagai Cina Totok. Yang dari segi kulutral lebih akrab
dengan budaya leluhur mereka dari pada Cina Peranakan.
Hingga, sekarang masyarakat Peranakan atau Etnis Tionghoa sudah
mencapai 12 juta jiwa kurang lebih. Merupakan populasi etnis terbanyak di
Indonesia di antara etnis lainnya, Arab, Jepang, Korea, dsb. Ini sendiri tidak
lepas dari sejarah beratus-ratus tahun lamanya yang sudah dijalin oleh orang
Tionghoa dan Nusantara ini.
17
Gambar 2.1.a Foto Kapitan Peranakan
Gambar 2.1.b Foto Suami Istri Peranakan
Sumber : wikipedia
Peranakan sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk para
masyarakat keturunan yang menjadi imigran di abad ke 15 – abad ke 17 ke
Kepulauan Indonesia, Kepulauan Malaya ( Malaysia sekarang ) dan
Singapura. Estimasi pada total keseluruhan imigran pada zaman itu sekitar
8juta jiwa.
Hingga sekarang tidak bisa dipungkiri bahwa populasi Peranakan
terbanyak ada di Indonesia sekitar 12juta jiwa menurut sensus penduduk yang
semakin bertambah dari tahun ke tahun, dan memang harus di akui bangsa
Cina adalah salah satu bangsa pertama yang berhubungan dengan Indonesia
sejak seribu tahun yang lalu ketika Kerajaan Buddha berdiri di Indonesia
seperti Sriwijaya, Majapahit,dsb.
18
Gambar 2.1.c Pemukiman Peranakan
Gambar 2.1.d Foto Keluarga Peranakan
Sumber : google.com
Lantas ada banyak salah pengertian tentang perbedaan antara Cina
Peranakan, Cina Totok, Teng Lang, Cina Benteng. Pengertian ketiganya
menurut buku (Daradjadi,2013. Geger Pacinan.) dan (Santosa, Iwan.
(2012). Peranakan Tionghoa di Nusantara.) adalah :
Cina Peranakan adalah para imgiran dari Cina Selatan pada abad 15
hingga ke 19. Dan mereka menetap kemudian menikah dengan
masyarakat pribumi. Mempunyai anak dan keturunan campuran, tetapi
masih memegang entitas diri sebagai keturunan tionghoa.
Berbeda dengan di Peranakan Singapura, mereka tidak mengalami
perkawinan campur. Hanya keturunan generasi ke 3 atau ke 4 yang sudah
tinggal lama di Singapura dan disebut Peranakan. Namun, secara fakta
biologis mereka murni berdarah tionghoa (non-hibrida).
Cina Totok adalah para keturunan tionghoa yang masih memegang
tradisi leluhur atau nenek moyang dengan kuat hingga sekarang, dan Cina
Totok sendiri adalah para imigran Cina yang datang ke Asia Tenggara,
atau keturunan generasi 1 masih dapat disebut sebagai Cina Totok.
Teng Lang adalah kata yang digunakan oleh orang Cina saat mereka
memakai bahasa Indonesia/Malaysia kepada komunitas atau kaum
sebangsanya. Kata ini sendiri berasal dari orang Hokkien, sebagai bentuk
solidaritas. Karena umumnya Orang Cina Asli sendiri tidak menyebut
19
sesamanya teng lang, teteapi zhong guo ren “people of the middle
kingdom”.
Cina Benteng adalah para keturunan tionghoa yang tinggal di luar
kota Jakarta, yaitu di Tangerang, Banten. Nama “Benteng” berasal dari
sebutan lama untuk Kota Tangerang yang teradapat Benteng VOC di sisi
Timur Sungai Cisadane. Cina Benteng sendiri tidak menyebut “Tionghoa
Benteng” karena permintaan resmi dari Pemerintah RRC yang tidak
memiliki relevansi dengan Cina karnea mereka merupakan peranakan
yang memiliki darah leluhur sebagian dari Betawi maupun Sunda.
Meleburnya budaya Cina Benteng dan Betawi,Sunda membuat golongan
ingin sangat kentara perbedaan dari etnis lainnya.
2.2.2
Bangunan Peranakan di Indonesia
Bangunan Peranakan Di Indonesia boleh dibilang tidak kalah
bersejarah dengan bangunan Tua dari peninggalan Belanda di Indonesia.
Karena harus diakui orang-orang Cina yang lebih dahulu menginjakan
kaki ke bumi Nusantara ini. Mereka sudah melakukan kerja sama sejak
jaman Kerajaan Sriwijaya yang merupakan Kerajaan Buddha terbesar di
Asia Tenggara pada masa itu. Dan Kerajaan Majapahit sebagai Kerajaan
terbesar yang pernah berdiri di Nusantara ini.
Secara budaya masyarkat tionghoa-indonesia dapat dibagi menjadi
kalangan peranakan berbahasa Indonesia dan kalangan totok berbahasa
Tionghoa (Suryadinata , 2005;1). Para imigran peranakan ini dulunya
mayoritas berasal dari propinsi Selatan Tiongkok (Guangdong dan
Fujian). Para imigran ini didominasi oleh para imigran dengan status
sosial rendah seperti, buruh, petani, pengrajin, dan pedagang. Sedangkan,
para orang Tionghoa dengan status sosial tinggi berada di Tiongkok
bagian Utara (Beijing, Shanghai).
Dari latar belakang para imigran yang mayoritas dengan status
sosial rendah ini memberikan ciri khas tersendiri, baik dari ornamen hias
20
para orang Tionghoa, gaya berpakaian, keahlian yang dibawa oleh para
imigran. Berikut adalah peta imigran dari Tiongkok yang melakukan
perjalanan ke Asia Tenggara, termasuk Singapura, Malaysia, Thailand,
dan Indonesia.
Peta 2.2.2.a Peta Imigran Peranakan dari Tiongkok
Sumber : www.aspertina.org
Pada umumnya hingga tahun 1900an pemukiman tionghoa oleh Belanda
di petakan secara kavling. Karena tercantum dalam undang-undang wijkenstelsel,
yang membatasi gerak gerik orang tionghoa. Baru pada tahun 1910an di
hapuskan. Namun, undang-undang pada tahun 1967 yang melarang atribut,
perayaan, dan segala bentuk adat istiadat yang berhubungan dengan Tionghoa.
Setelah Orde baru berakhir kelonggaran mulai diberikan kepada masyarakat
tionghoa, tetapi kebudayaan nya sendiri bisa dibilang mati suri karena ruang
geraknya dibatasi sekian lama
Beberapa ciri dari Arsitektur Tionghoa' di daerah Pecinan sampai sebelum
tahun 1900. Menurut (Handinoto ; Perkembangan Bangunan Tionghoa di
Indonesia)
21
David G. Khol (1984:22) , menulis buku “Chinese Architecture in the
Straits Settlements and Western Malaya” memberikan sebuah gambaran kepada
orang awam, bagaimana caranya melihat arsitektur orang Tionghoa yang ada
terutama di Asia Tenggara. Ciri-ciri tersebut :
1.
Courtyard
2.
Penekanan pada bentuk atap yang khas
3.
Elemen-elemen struktural yang terbuka
4.
Pemakaian warna yang khas
Bentuk atap yang khas, arsitektur cina sendiri memiliki beberapa bentuk
yang khas tersebar di seluruh cina. Dan terbawa oleh para imigran ke Asia
Tenggara ini, yang akhirnya bercampur dengan pribumi dan menjadi keturunan
Peranakan. Meski, sudah mengalami percampuran budaya, Rumah bentuk ini
tetap dilestarikan dan diguanakan oleh para Peranakan karena masih menganggap
identitas diri sebagai orang keturunan Tionghoa.
22
Gambar 2.2.2.b Atap Arsitektur Cina
Sumber : David G. Khol (1984:22) “Chinese Architecture in the strait
settlements and Western Malaya
Dapat di lihat bahwa Ngang Shan merupakan tipe arsitektur dengan atap
yang paling sering digunakan di Indonesia daripada yang lainnya. Dan kemudian
atap tipe Hsuan Shan masih dapat dijumpai di Indonesia. Sedangkan, yang
lainnya sangat sekali jarang dijumpai dan hampir tidak pernah digunakan. Hal ini
karena kebanyakan imigran Cina Selatan arsitektur rumahnya mayoritas
bermodel Hsuan Shan dan Ngang Shan.
23
2.2.3
Elemen-Elemen Struktural Peranakan
Tidak hanya elemen arsitektur saja tetapi keahlian orang Tionghoa
sejak nenek moyang sudah sangat terkenal dengan keahlian dalam ragam
hias, konstruksi kayu, tidak dapat diragukan lagi. Banyak sekali bentuk
ukiran dari Kerajaan di Cina yang menampilkan jiwa craftsmanship.
Detail-detail kosntruksi dan arsitektur seperti Tao Kung (Atap Lengkung).
Pertemuan antara kolom tiang, dan balok konstruksi dibuat begitu
indah dari bagian dalam dan bagian luar. Bahkan, sengaja diperlihatkan
sebagai bagian dari keahlian para tukang kayu yang hebat. Umumnya
konstruksi dan kolom seperti ini banyak digunakan pada Kelenten dan
Rumah Cina Kuno.
Beberapa contoh Tao Kung pada rumah Arsitektur Peranakan :
Gambar 2.2.3.a Candra Naya
Sumber : Google
24
2.2.4
Candra Naya
Berbicara tentang budaya banyak sekali budaya dari Cina
Peranakan baik yang sudah berakulturasi maupun berasimilasi. Tidak
terbatasa hanya kuliner, tetapi kehidupan sehari-hari, religi, hingga
takhayul (superstition). Masyarakat Indonesia pun sudah mengenal
bangsa Cina Peranakan jauh sebelum penjajahan dimulai. Salah satu jenis
budaya Cina Peranakan dalam bidang arsitektur, desain dan hasil budaya
terlihat jelas dari peninggalannya.
Warna-warna peranakan sendiri banyak digunakan kepada budaya
Indonesia seperti Batik Megamendung. Dari segi arsitektur adanya
Rumah Candra Naya di Glodok dan Rumah Tjong A Fie di Medan
merupakan hasil peleburan budaya Cina Peranakan dengan budaya
Indonesia.
Namun, Budaya Cina Peranakan yang saya fokuskan dan saya
pilih sebagai konsep adalah Candra Naya. Yang merupakan peninggalan
Bangunan Sejarah Cina Peranakan di Kota Jakarta. Karena Candra Naya
sendiri memiliki warna tersendiri sebagai cina peranakan di kota Jakarta
yang masih tersisa, meski sudah mengalami perombakan secara besarbesaran karena komersialisasi.
Candra Naya sendiri merupakan nama sebuah rumah yang
dijadikan cagar budaya karena sejarah yang cukup panjang sejak abad 19
di Kota Jakarta ini. Awal dari asal gedung Candra Naya ini adalah dari
zaman Belanda, yang dimiliki oleh Mayor Cina. Karena pada zaman
Belanda penduduk Cina yang memiliki pangkat kemiliteran diberi
pangkat Mayor, Kapitan (captain), dan Letnan.
Bangunan ini sendiri berdirinya sekitar abab 19, tidak ada data
resmi dan jelas tentang berdirinya bangunan bersejarah ini. Pemilik
bangunan ini adalah Khouw Kim An seorang pengusaha dan banker yang
mewarisi dari Ayahnya Khouw Tjeng Tjoan. Menurut cerita dari
25
masyarakat sekitar beliau tinggal di Candra Naya tahun 1934, dan
sebelumnya tinggal di Bogor.
Khouw Kim An sendiri lahir di Batavia tanggal 5 Juni 1879,
mengenyam pendidikan di sekolah Hokkien, tidak hanya bisa berbahasa
ibu, Indonesia,dan juga fasih berbahasa Belanda. Beliau salah satu pendiri
Tiong Hwe Kwan Jakarta pada tahun 1900. Dan pada tahun 1903 di
angkat menjadi lieutenant oleh pemerintah Belanda. Kemudian dua tahun
setelahnya di angkat menjadi mayor, Karena pangkat terakhirnya oleh
masyarakat rumah itu disebut Rumah Mayor.
Namun, pada saat Jepang memasuki Indonesia. Khow Kim An di
tangkap dan di masukan ke dalam kamp konsentrasi. Pada tanggal 13
Februari 1945, beliau di penggal. Makamnya sendiri terdapat di kompleks
makan keluarga Khow di Jati Petamburan.
Tidak lama setelah Perang Dunia 2 berakhir, tepatnya 20 Januari
1946 didirikannya perkumpulan social Sing Min Hui, yang memiliki
tujuan baik untuk membantu orang-orang yang membutuhkan pertologan
akibat perang dengan tugas mewakili masyarakat Tiong Hoa di Jakarta.
Sejak Sing Min Hui berdiri beberapa perkembangan sosial yang terjadi :
1. Mendirikan Poliklinik yang sekarang telah menjadi RS. Sumber
Waras
2. Perkumpulan Olahraga
(Alat berat, Bulutangkis, Kuntao,
bilyard ,dll)
3. Pendidikan Sekolah ( SD,SMP,SMA yang melahirkan Universitas
Tarumanagara )
4. Fotografi
Pada tahun 1965 terjadi nasionalisasi oleh Pemerintah sehingga,
nama Sin Ming Hui diubah menjadi Canda Naya oleh Lembaga Pembina
26
Kesatuan Bangsa. Gedung ini masih digunakan hingga akhir 1992
sebelum akhirnya pindah ke Jembatan Besi dan 1993 mulai mengalami
perombakan bentuk.
Jika dulu secara mayoritas pemiliki rumah-rumah Cina adalah
pedagang, maka Candra Naya ini berbeda. Pemiliknya adalah tokoh
masyarakat dan orang terpandang sehingga, bangunannya tidak hanya
luas, megah dan setiap sudutnya memiliki filosofis serta didirikan dengan
perhitungan yang matang secara fengshui.
Beberapa gambar Gedung Candra Naya :
Gambar 2.2.4.a Gedung Chandra Naya (1992)
Sumber : Priyomarsono, Naniek W. (2008). Rumah Mayor China di
Jakarta.
Gedung Candra Naya sekarang sudah tinggal bangunan utama
dan sayapnya saja. Sekarang Candra Naya sendiri memang tidak ada
lagi daya tariknya, dan sekarang sudah satu kompleks dengan Hotel
Novotel Gajah Mada dan Apartemen. Memang cukup ironis bahwa
situs bersejarah yang tidak ternilai sekarang harus berubah menjadi
sebuah tempat komersil demi materi semata, karena Candra Naya
27
merupakan bangunan luas yang berada di tempat yang sangat strategis
berharga mahal. Berikut foto terakhir dari lokasi di bulan Februari
2014 :
Gambar 2.2.4.b Pintu Masuk Candra Naya (2014)
Sumber : Dokumentasi Pribadi
28
Gambar 2.2.4.c Interior Candra Naya (2014)
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 2.2.4.d Ruang Utama Candra Naya (2014)
Sumber : Dokumentasi Pribadi
29
Gambar 2.2.4.e Ruang Utama (2014)
Gambar 2.2.4.f Pintu menuju sayap Candra Naya (2014)
Gambar 2.2.4.g Jalan menuju Kolam Teratai (2014)
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 2.2.4.h Kolam Teratai (2014)
Sumber : Dokumentasi Pribadi
30
Gambar 2.2.4.i Pintu Belakang (2014)
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 2.2.4.j Ornamen Langit-langit Candra Naya (2014)
Sumber : Dokumentasi Pribadi
31
Gambar 2.2.4.k Fasad dari Candra Naya (2012)
Sumber : Wikipedia
Gambar 2.2.4.l Gedung sekitar Candra Naya
Sumber : Dokumentasi Pribadi
32
2.2.5
Warna Cina Peranakan
Warna pada umumnya di pengaruhi oleh kebudayaan dan daerah dari
suatu tempat. Warna Cina Peranakan sendiri sangat beragam, dan setiap
negara memiliki pengaruh yang berbeda. Seperti Peranakan di Singapura
yang lebih di pengaruhi oleh Inggris yang kala itu bertemakan Renaissance ,
berbeda dengan Peranakan di Indonesia yang dipengaruhi oleh Belanda,
Arab dan Indonesia.
Warna-waran Cina Peranakan sendiri bergantung pada daerah tinggal
imigran yang ke Indonesia. Ya, karena meski umumnya para imigran
merupakan orang bagian Selatan. Namun, perbedaan kultur tetap terasa, dari
bahasa atau dialek. Seperti warna di Medan sendiri yang mayoritas orang
Hokkian condong memiliki warna Hijau Telur Asin, berbeda dengan
Peranakan di Semarang. Hal ini menjadikan tantangan nantinya dalam
membuat karya dengan tema yang jelas, budaya Cina Peranakan bagian mana
yang di gunakan.
Konsep sendiri lebih memfokuskan pada Peranakan pada Candra
Naya di Jakarta. Warna di dominasi oleh warna hitam ,emas, dan warna hijau
masih digunakan sebagai accent. Mengingat yang memiliki bangunan Candra
Naya adalah orang terpandang dan tokoh masyarakat. Berbeda dengan para
mayoritas Peranakan yang datang ke Indonesai , yaitu pedagang, petani, dan
pekerja kasar.
Warna dasar dari bangsa Cina seperti Merah, Emas, Putih, Kuning
,dsb. Masih terbawa dan tidak mengalami pergeseran arti meski sudah
bercampur budaya dengan budaya pribumi selama beberapa ratus tahun.
Bahkan menghasilkan warna tersendiri dan hasil budaya tersendiri seperti,
Batik Megamendung yang mempunyai warna-warna sangat chinese.
Pembagian warna budaya Cina sendiri adalah :
33
Gambar 2.2.5.a Warna mandarin
Sumber : google.com
Pada angka 1 : Bertuliskan aksara Mandarin 工(gong=kerja) dan 山
(shan=gunung).
Pada angka 2 : Bertuliskan aksara Mandarin 黄 (huang = kuning) dan 林 (lin
= pohon)
Pada angka 3 : Bertuliskan aksara Mandarin 冷 (leng = dingin) dan 水 (shui =
air)
Pada angka 4 : Bertuliskan aksara Mandarin 热 (re = panas) dan 力 (li =
tenaga).
34
Berdasarkan tabel warna di atas menandakan bahwa warna panas merupakan warna
merah dan kuning sedangkan warna biru dan hijau terkesan warna dingin. Pengertian
yang tidak berbeda jauh dengan kebudayaan Barat tentunya Namun, yang berbeda
adalah warna dari artinya bagi Orang Barat dan Orang Timur.
Tabel 2.2.5.b Arti warna bagi chinese dan European
Sumber : yourzine.com.cn/en/news/subnews/use_colors.html
Perbedaan arti terlihat jauh antara Barat dan Timur. Terlebih bagi chinese oleh
kareana itu harus sangat memperhatikan dan mengerti benar akan arti dari warna
chinese sendiri. Berikut adalah colour scheme buatan penulis yang berasal dari hasil
survey dan observasi dan asal warna yang di ambil, sehingga pengambilan warna
sangat objektif dan tidak sembarangan.
35
Gambar 2.2.5.b Colour Scheme Cina Peranakan Indonesia
Gambar 2.2.5.c Colour Scheme Cina Peranakan Singapura
Sumber : Dokumentasi Penulis
Dapat di lihat secara jelas perbedaan dari warna, pengaruh budaya,
serta banyak hal yang mendukung membuat terciptanya citra warna
peranakan yang berbeda-beda. Karena kita tahu bahwa Peranakan Singapura
di pengaruhi Inggris sedangkan Peranakan Indonesia di pengaruhi Belanda.
Serta, masyarakat di Indonesia merupakan golongan Peranakan, dan
masyarakat di Singapura boleh di katakana golongan Totok. Dan sangat
terlihat warna coklat dan warna gelap mendapat pengaruh dari pribumi
36
2.2.6
Furnitur Peranakan
Furnitur Peranakan merupakan perkembangan bentuk dari furnitur Cina
Daratan. Dimana pada umumnya Cina Daratan menggunakan pattern, bentuk dan
ukiran-ukiran yang berbeda dengan Peranakan. Bahkan, bisa dikatakan bahwa
penggunaan ukiran Peranakan lebih banyak dan lebih eksploratif. Dan secara
material sendiri furnitur Peranakan menggunakan material yang di dapat dari tempat
mereka mudah mendapatkannya, seperti kayu Jati, kayu Mahoni, dsb.
Furnitur Peranakan sendiri seputar barang-barang kebutuhan kehidupan
sehari-hari seperti Kursi, Meja, Lampu, Lemari, Ranjang, dsb. Budaya setempat yang
memberikan pengaruh sangat kuat kepada setiap furnitur dan accent di dalamnya.
Beberapa contoh furnitur Peranakan :
Gambar 2.2.6.a Kabinet Peranakan
Gambar 2.2.6.b Meja Peranakan
Gambar 2.2.6.c Kursi Peranakan
Sumber : google.com
Furnitur peranakan sarat akan ukiran dan bentuk floral serta kerumitan bentuk
yang menunjukkan kehebatan para pengrajin kayu. Furnitur peranakan sendiri
memikiki warna yang coklat Nusantara yang banyka di adaptasi dari bangsa pribumi.
Secara motif dari Peranakan tidak jauh berbeda hanya aplikasi yang lebih banyak.
37
2.2.7
Material Furnitur Cina
Berbicara tentang material furnitur yang digunakan oleh para kaum
Peranakan masih tidak jauh berbeda dengan negara asalnya. Furnitur seperti kursi,
Kabinet, Meja, hingga Eksterior pun memiliki citra warna yang sama meski berbeda
jenis.
Meski, pada awalnya semua furnitur Cina ini dibawa dari negara asal, karena
menurut buku Daradjadi. Geger Pacinan, 2013. Mengatakan bahwa bangsa
Indonesia tidak mengenal banyak hal yang dibawa bangsa Cina seperti penggunaan
genteng, penggunaan kertas, penggunaan furnitur kayu. Banyak sekali teknologi baru
yang dibawa oleh bangsa Cina. Material furnitur itu sendiri saat itu belum
menggunakan kayu-kayu dari lokal.
Pada umumnya furnitur klasik Cina terbuat dari Kayu Keras,dikenal dengan
nama "rosewood" ( 紅 木 , literally "kayu merah"). Kayu ini lebih padat isinya,
berbutir halus, dan tinggi minyak dan resin. Hali ini membuat mereka berdimensi
stabil, hardwearing, tidak berbau dan tahan serangga dan ketika masih baru, sangat
harum. Kepadatan dan ketangguhan dari kayu juga memungkinkan furnitur yang
akan dibangun tanpa menggunakan lem dan paku, melainkan dibangun dari joinery
dan doweling saja. Menurut buku Evarts, Curtis. C. L. Ma Collection: Traditional
Furniture from the Greater Shanxi Region, 1999.
1. Kayu Solid
Material Kayu sejak zaman nenek-moyang kita selain penggunaan
untuk membangun arsitektur, perahu, kayu adalah bahan utama untuk
perabot dalam rumah. Hal mengapa penggunaan kayu solid sangat
digunakan oleh furnitur peranakan adalah ketersediaan yang mudah,
keindahan, serta sifat alaminya (dapat di ukir,dsb).
38
Gambar 2.2.7.a Kursi dari Kayu Solid
Sumber : chinese-furnitures.com
2. Bambu
Sudah tidak asing dan baru lagi furnitur terbuat dari bambu. Bagi
beberapa kalangan bambu ini adalah material eksotis dan sangat
sustainable karena cepat tumbuh dan mudah di dapat tidak seperti kayu
yang butuh puluha tahun baru bisa di panen. Furnitur Peranakan tidak
sedikit yang menggunakan bambu karena sejak di Negri Tiongkok Bambu
merupakan tanaman yang khas dan tumbuh banyak ,subur di Tiongkok
Gambar 2.2.7.b Kursi dari Bambu
Sumber : chinese-furnitures.com
39
2.2.8
Ornamen dan Ukiran orang Tionghoa
Ilmu ukir dan ilmu pahat tidak hanya di kenal oleh beberapa negara, salah
satunya adalah bangsa Tionghoa. Dalam ilmu ukir dan pahat sudah tidak perlu di
ragukan karena sejak jaman sebelum masehi mereka sudah dapat membuat pahatan
batu dan kayu sebagai bentuk penyembahan kepada Buddha. Terbukti dari beberapa
situs sejarah yang memperlihatkan pahatan relief Buddha di gunung.
Tetapi, semakin berkembangnya ilmu serta pengetahuan mereka. Ornamen
pun semakin banyak yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang di
implementasikan kepada rumah, baju, furnitur, serta lukisan. Beberapa flora dan
fauna sendiri yang sarat akan makna dan filosofi selalu digunakan dan dapat kita
temui. Meski, para golongan Peranakan, Totok, dan Benteng yang tidak lagi di tanah
leluhur. Tetapi, ornamen ini sudah menjadi makna tersendiri sebagai jati diri orang
Tionghoa
Menurut ,Naniek W Priyomarsono, (Rumah Mayor China di Jakarta , 2008).
Beberapa Flora yang sering di gunakan jadi ornamen yang menjadikan ciri khas
bahwa ini mendapat pengaruh dari Cina, adalah :
1. Teratai (water lily)
Teratai adalah lambang musim panas, serta lambang kemurnian, kedamaian,
ketentraman, dan peningkatan kesadaran spiritual. Bunga ini umumnya
dipakai sebagai hiasan pada titik lampu, kuda-kuda dan panel pintu
Gambar 2.2.8.a Ukiran Bunga Teratai
Sumber : google.com
40
2. Peoni (peony)
Peoni merupakan ratu bunga, lambang kekayaan, kehormatan, serta
merupakan lambang gadis mudayang dihormati karena pesona kecantikan
feminin. Jika, menghasilkan banyak bunga dan daun, maka ini merupakan
pertanda baik. Ukiran ini biasa terdapat di kuda-kuda teras dan di dalam
ruangan
Gambar 2.2.8.b Ukiran Bunga Peoni
Sumber : www.taobao.com
3. Chrystanthemum
Bunga ini sangat di sukai orang Tionghoa, karena variasi warnanya yang
merupakan lambang musim semi, kebahagiaan, dan kesenangan, serta hidup
baik dan mudah. Umumnya, bunga ini identik dengan bulan ke 9 kalender
bulan. Ukiran ini sama seperti bunga peoni, terdapat di kuda-kuda teras dan
di dalam ruangan penggunaannya
41
Gambar 2.2.8.c Ukiran Bunga Krisan
Sumber : Naniek W Priyomarsono, (Rumah Mayor China di Jakarta ,
2008)
4. Plum blossom (mei hua)
Jumlah kelopak bunga plum memiliki jumlah 5, yang melambangkan 5 dewa
keberuntungan. Pada zaman dahulu, hiasan ini memiliki konotasi negatif
sebagai gadis-gadis pembantu yang berkonotasi kesenangan seksual.
Ornamen ini biasa berupa aksen yang hampir berada di semua kuda-kuda
Gambar 2.2.8.d Ukiran Bunga Plum
Sumber : www.acientpoint.com
42
5. Camelia
Bunga ini melambangkan kesegaran yang di asosiasikan dengan seorang
gadis. Ornamen ini biasa di temui pada bracket kuda-kuda
Gambar 2.2.8.e Ukiran Bunga Camelia
Sumber : www.acientpoint.com
Selain, bunga terdapat juga Ornamen lain yang melambangkan nasib
baik adalah buah-buahan, yaitu:
1. Delima, karena mempunyai biji yang sangat banyak, buah ini menjadi
lambing banyak keturunan, kemashyuran, martabat, kehormatan, dan
keberhasilan.
Gambar 2.2.8.f Ukiran Buah Delima
Sumber : Naniek W Priyomarsono, (Rumah Mayor China di Jakarta ,
2008)
43
2. Persik, adalah lambang dari pernikahan, umur panjang, dan keabadian. Salah
satu legenda dari Cina Kuno menceritakan bahwa pohon persik yang tumbuh
di taman Ratu dari Barat (Hsi Wang Mu) menghasilkan buah setiap 3 ribu
tahun sekali. Dan buah ini dapat memberikan keabadian, hal ini membuat
persik menjadi hadiah umum bagi orang Tionghoa
Gambar 2.2.8.g Ukiran Buah Persik
3. Jeruk tangan, berbentuk seperti tangan yang terbuka yang melambangkan
tangan yang siap menerima berkah dari langit. Jeruk tangan adalah lambang
dari rejeki yang berlimpah.
Gambar 2.2.8.h Ukiran Buah Jeruk
Sumber : Naniek W Priyomarsono, (Rumah Mayor China di Jakarta ,
(2008)
44
2.2.9
Simbol dan Tanda Keberuntungan
Banyaknya imajinasi dan takhayul yang di anut dan di percaya orang
Tionghoa. Hal ini di benarkan dengan banyaknya simbol dan lambang yang memiliki
arti seputar nasib baik dan kemakmuran. Dasar kepercayaan ini berasal dari banyak
hal, legenda kuno, cerita rakyat, dongeng, dan praktik tradisional, Taoisme,
Budhisme, Konfusianisme, serta sejarah Tiongkok yang sudah terbentang lebih dari
4000 tahun
Simbol ini sudah merasuk ke dalam segala aspek orang Tionghoa. Lambang
dari setiap peristiwa, perayaan, perkawinan, kematian, dan segala bentuk keagamaan
menjadi tradisi yang ada dimana-mana dan tetap di anut para orang Tionghoa yang
tidak lagi hidup di tanah leluhurnya, salah satunya adalah Orang Peranakan
Simbolisme orang Tionghoa sangatlah banyak, dan tidak terhitung
jumlahnya. Namun, menurut buku “Feng Shui (Lillian Too :1990). Lambang yang
akan di jabarkan ini adalah intisari saja yang sangat populer dibuat pada lukisan,
tirai, pahatan, keramik, jubbah, pakaian, dan semua jenis benda dekoratif. Bahannya
pun sangat beragam mulai dari gading, pernis,kayu, batu dan giok.
Kepercayaan atau takhayul ini membuat orang Tionghoa percaya bahwa
benda-benda yang memiliki lambang dan memiliki arti akan membawa
keberuntungan dan nasib baik bagi mereka. Sehingga, sekurang-kurangnya beberapa
simbol pastilah dipajang di rumah orang Tionghoa.
Beberapa Makhluk Langit yang menurut kepercayaan orang Tionghoa
membawa nasib baik, serta sangat populer ,yaitu:
1.
Naga
Melambangkan kekuatan dan kebaikan, keberanian dan
pendirian
teguh,
keberanian
dan
daya
tahan.
Makhluk
ini
menunjukkan semangat perubahan, mengembalikan kehidupan. Naga
juga lambang kewaspadaan dan keamanan. Dan dalam semua
mitologi, literatur kepecayaan orang Tionghoa Naga adalah makhluk
tertinggi di dalam semesta dan raja dari semua hewan. Hewan ini
dapat hidup di laut, darat dan terbang ke langit tanpa sayap. Namun,
Naga bukanlah dewa hanya sebagai hewan yang dijadikan simbol
45
Gambar 2.2.9.a Naga
Sumber : http://www.tapja.com/
2.
Burung Hong / Burung Phoenix
Burung Hong adalah raja dari semua makhluk berbulu dan
terkenal sebagai burung terindah di antara semua burung di Alam
Semesta. Melambangkan kehangatan matahari, musim panas, dan api.
Dan di dalam Fengshui sendiri melambangkan Selatan. Rumah yang
menghadap ke Selatan di percaya dapat menikmati keberuntungan,
musim panas, dan musim panen
Gambar 2.2.9.b Artwork Kuno Burung Hong
Sumber : google.com
46
Burung Hong sendiri adalah ornamen yang paling sering di
gunakan sebagai dekoratif yang di padukan dengan naga. Karena
Burung Hong dan Naga adalah makhluk yang berkuasa di dunia
menurut mitologi Cina kuno. Kepercayaan ini juga di anut oleh
bangsa Korea dan Jepang.
Fenghuang (bahasa Mandarin: 鳳 凰 ; pinyin: fènghuáng; bahasa
Jepang:
hōō; bahasa Korea: 봉황 bonghwang; bahasa Vietnam:
Phượng Hoàng) adalah sebuah spesies burung dalam mitologi Cina.
Yang jantan disebut feng dan betina disebut huang. Dalam masa
sekarang ini perbedaan kelamin tersebut jarang lagi dipakai.
Fenghuang kerap ditemukan berpasangan dengan naga yang memiliki
konotasi jantan. Di dunia barat, fenghuang sering dihubungkan
dengan feniks.
Gambar 2.2.9.c Furnitur Ukiran Burung Hong dan Naga
Sumber : google.com
Seperti pada bab 2, burung Hong memiliki 5 warna dan
implementasi kepada furnitur di upholstery dan bantal duduk adalah
bagian paling tepat untuk memainkan warna yang ada. Agar tidak
47
terkesan monoton dan kaku. Selain itu ciir khas dan filosofi yang
membedakan burung Hong adalah dari warna salah satunya
Gambar 2.2.9.d Warna dari Burung Hong
Sumber : google.com
Percampuran warna dan komposisi menjadikan para orang
Tionghoa akan mengerti bahwa perpaduan warna tersebut merupakan
filosofi dari Burung Hong itu sendiri. Beberapa produk yang
mengadaptasi dari burung Hong, yaitu:
Gambar 2.2.9.e Cangkir Burung Hong
Sumber : www.aliexpress.com
48
Gambar 2.2.9.f Ukiran Burung Hong
Sumber : google.com
Gambar 2.2.9..g Burung Hong
Sumber : google.com
Gambar burung purba telah muncul di China selama lebih dari
8000 tahun, sebagai awal periode Neolitik di Hongshan. Motif ini
dapat di temukan pada giok dan tembikar, kemudian muncul dekorasi
menggunakan perunggu serta patung-patung giok. Beberapa percaya
bahwa mereka mungkin telah menjadi totem keberuntungan antara
suku-suku timur Cina kuno. Selama Dinasti Han ( 2.200 tahun yang
lalu ) dua phoenix , satu laki-laki ( feng ,凤) dan yang lain perempuan
( huang , 凰 ) sering ditampilkan bersama-sama menghadapi satu
lainnya . Kemudian , selama Dinasti Yuan dua istilah tersebut
digabung menjadi umumnya diterjemahkan " phoenix " , tetapi " King
49
of Birds " datang untuk melambangkan permaisuri ketika dipasangkan
dengan naga sebagai naga mewakili kaisar . Dari periode Kaisar
Jiajing ( 1522-1566 ) pada , sepasang phoenix dibedakan dengan bulu
ekor dari dua burung , biasanya bersama-sama membentuk lingkaran
tertutup pada pola - laki diidentifikasi oleh lima bulu ekor bergerigi
dan perempuan dengan satu ekor yang melingkar. Dan pada Dinasti
Ming penggunaan burung Hong pertama mulai muncul pada sisir ,
maka burung Hong digambar kan dikenal dengan ornamen sisir pada
zaman itu
Juga selama periode ini, fenghuang itu digunakan sebagai
simbol yang mewakili arah selatan. Hal ini digambarkan melalui pria
dan wanita saling berhadapan . Bulu mereka dari lima warna dasar :
hitam , putih , merah, hijau , dan kuning . Warna-warna ini menurut
“Konfusius” mewakili lima kebajikan :
1. Ren adalah kebajikan kebajikan , amal , dan kemanusiaan ;
2. Yi : Kejujuran dan kejujuran ; Yi dapat dipecah menjadi zhong ,
melakukan salah satu terbaik , conscientiousness , loyalitas dan
shu : kebajikan timbal balik , altruisme , pertimbangan bagi orang
lain
3. Zhi: Pengetahuan
4. Xin : Kesetiaan dan integritas
5. Li : . Perilaku Benar , kepatutan , sopan santun , kesopanan ,
upacara , ibadah
Burung Hong yang digunakan untuk menghias rumah
melambangkan bahwa loyalitas dan kejujuran berada pada orangorang yang tinggal di sana .
3.
Unicorn / Ch’i Lin
Mitologi tentang hewan ini tidak hanya di percaya orang
Tionghoa, orang Jepangpun mengenal makhluk ini yang di sebut
Kirin. Memberikan lambang panjang umur, kebahagiaan, anak pintar,
50
dan kebijakan. Di gambarkan seperti Kuda berwujud Naga. Biasanya
terdapat pada lukisan atau benda dekorasi, seperti ukiran plafon.
Gambar 2.2.9.h Unicorn
Sumber : google.com
4.
Kura – Kura
Makhluk langit ke empat adalah kura – kura, yang di anggap
juga sebagai makhluk suci. Binatang ini memiliki umur yang panjang,
kekuatan, dan daya tahan. Dalam ilmu Fengshui di lambangkan
sebagai Utara dan musim dingin. Di percaya hidup abadi karena dapat
hidup 100 tahun lebih. Sehingga, simbol bagi orang Tionghoa yang
ingin panjang umur dan sehat selalu.
Gambar 2.2.9.i Kura - Kura
Sumber : google.com
51
Semua elemen itu memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Begitu juga
dengan simbol, dan tanda keberuntungan. Satu lambang juga merupakan lambang
yang lain, seperti pada table di bawah bahwa, Kayu berarti warna Hijau/Biru, dan
berarti Timur, memiliki rasa Pahit, di gambarkan dengan makhluk Naga Hijau.
Semua ini nantinya akan berhubungan dengan ilmu Fengshui berasal dari simbol dan
tanda-tanda seperti ini.
Elemen menurut orang Tionghoa :
Tabel 2.2.9.j 5 Elemen , Arah, Warna, Rasa dan Hewan Sakral
Sumber : Peabody Essex Museum Data
52
2.2.10 Pecenongan
Pecenongan adalah nama jalan di Jakarta Pusat yang sudah ada sejak jaman
Belanda. Menurut Data Resmi dari website pemerintah www.jakarta.go.id ,
Pecenongan termasuk salah satu wilayah tertua di Jakarta. Di Jalan Pecenongan dulu
terdapat toko buku dan penerbit G Kolff & Co. Kolff yang merupakan toko buku dan
percetakan pertama di Jakarta, berdiri pada tahun 1848. Pendirinya sendiri orang
Belanda bernama Johannes Cornelis Kolff. Awalnya toko tersebut berkantor di
Buiten Niezmpoort (sekarang Pintu Besar Selatan). Kolff juga aktif di bidang pers,
dan dialah yang memberikan sponsor surat kabar terkemuka di Indonesia : Java
Bode.
Sekarang Kantor Kolff berubah menjadi Hotel Red Topp. Dan di Pecenongan
juga terdapat Hotel Imperium, yang terletak di samping perkantoran, resotran dan
showroom mobil. Hal ini bisa dibilang hampir tidak ada rumah tinggal yang tersisa di
Pecenongan.
Gambar 2.2.10.a Pecenongan tahun 1930
Sumber : Jakarta.go.id
53
Gambar 2.2.10.b Jalan Pecenongan dari arah Kebon Jeruk
Gambar 2.2.10.c Jalan Pecenongan dari arah Batu Tulis
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Pecenongan bisa dibilang sebuah distrik kuliner yang sudah sangat terkenal.
Tempat ini sendiri masih tergolong pecinan, karena persebaran pecinan sejak
Kerusuhan 1740 di Batavia, membuat Pecinan dibatasi letak tinggalnya oleh
Kompeni (VOC). Mulai dari Glodok sampai Pecenongan adalah persebaran wilayah
Pecinan.
54
2.3
Survey Hotel
Survey merupakan salah satu metode dalam merancang yang harus di
lalui dan di lakukan. Karena dengan melakukan survey secara pasti akan
mendapatkan informasi yang sangat penting, jelas, dan objektif. Melalui
survey akan mendapat penjabaran dan juga akan memberikan pandangan baru
tentang apa yang dibutuhkan dan kekurangan apa yang harus diperhatikan
dalam melakukan perancangan Hotel. Karena kita tahu bahaw Hotel
sangatlah kompleks, tidak ada yang sama satu sama lain meski memiliki satu
kepala menejemen
Hotel yang disurvey tergolong dalam kategori Hotel Bisnis. Letak dari
Hotel ini sendiri di Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat. Persamaan Hotel ini
selain tergolong Hotel Bisnis ,namun juga terletak di tengah pusat Bisnis.
Ketiganya merupakan chain hotel yang berasal dari brand luar negri, yang
dipilih oleh investor dalam menggunakan hak nama dan juga hak SDM.
55
56
57
58
59
60
61
2.3.1
Simpulan Survey
Setelah melalui tahapan survey secara langsung, tentu di temukan beberapa
bahan perbandingan yang sangat bermanfaat sebagai data aktual di lapangan untuk
menyusun karya ilmiah ini. Dari hasil survey yang ada, secara penilaian masingmasing dari Hotel memiliki nilai plus dan minus tersendiri. Tidak bisa di pungkiri
mereka memiliki market segment tersendiri dan memiliki tamu langganan bisa
dikatakan. Karena sebagai chain hotel memberikan penawaran dan member khusus
bagi customer yang kembali menggunakan jasa mereka.
Berikut hasil penilaian, berdasarkan data lapangan yang ada :
No.
Hotel Kempinski
Hotel Novotel
Lokasi
Sangat Strategis
Berada di kawasan Terletak
terletak di tengah
protokol dan sentral bisnis Jakarta, dan dekat
kota Jakarta, dan
dagang kota Jakarta
sentral bisnis
Arsitektur
Hotel Shang ri-La
di
kawasan
dengan banyak kantor
Konsulat
Sangat bersejarah
Pemanfaatan bekas
Arsitektur yang
tetapi karena hal
Apartemen di jadikan
dibangun baru
itu renovasi
Hotel membuat
membuat komplek
eksterior tidak di
beberapa hal menjadi
dan kapasitas hotel
perbolehkan oleh
terkesan memaksa
sangat luas
Salah satu hotel
Sebagai hotel bisnis
Sudah lengkap dengan
dengan fasilitas
standar memberikan
adanya jasa translator
terbaik di Jakarta
kebutuhan mendasar
menjadikan Hotel
yang menawarkan
para customer saja
Bisnis ini cukup
kemewahan untuk
tidak se lengkap
menjadi favorit para
customer
kompetitor lainnya
pebisnis asing
pem-kot Jakarta
Fasilitas
62
Konsep
Konsep Modern
Adanya unsur konsep
Hotel yang memiliki
Kontemporer
chinese karena lokasi
gaya timur, tetap
yang di padu
masih terdapat Gedung
mengadopsi gaya
dengan local
Sejarah Tionghoa
klasik pada umumnya.
indegenus luxury
Indonesia Candra
Sehingga, local
menjadi daya
Naya cukup menarik
indegenus tidak
tarik menarik
muncul pada desain
hotel
Kapasitas
Keterbatasan
Penggunaan gedung
Hotel yang memiliki
Gedung yang tidak
dan lahan bekas
lahan dan gedung besar,
boleh di ubah
apartemen beralih
menjadikan kapasitas
secara signifikan
fungsi menjadi hotel
hotel bisnis ini salah
sehingga ruangan
juga menjadikan
satu terbanyak di kota
yang ada cukup
hotel ini berkapasitas
Jakarta
terbatas
minim
63
2.4
Furniture
Pengertian Furniture menurut buku “Pengantar Desain Mebel” adalah
perabotan yang paling di butuhkan dalam berbagai aktifitas manusia di dalam
ruangan adalah mebel. Dalam kehidupan sehari-hari keberadaan perabot berperan
sebagai fasilitas dalam kegiatan manusia (Jamaludin : .(2007). Pengantar Desain
Mebel )
Menurut
perlengkapan
arti
rumah
dari
yang
Oxford
Dictionary
mencakup
,
semua
Mebel atau furnitur adalah
barang
seperti kursi, meja,
dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak. Pada zaman
dahulu meja kursi dan lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok, dan
atap. Sedangkan kata furnitur berasal dari bahasa Prancis fourniture (1520-30
Masehi). Fourniture mempunyai asal kata fournir yang artinyafurnish atau perabot
rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan furnitur punya arti yang beda, tetapi yang
ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan seterusnya
Dari berbagai sumber tersebut, dapat disimpulkan bahwa furnitur adalah
perlengkapan atau perabotan yang sangat menunjang manusia dalam kehidupan
sehari-hari terutama dalam beraktivitas guna mempermudah dan membantu dalam
kegiatan yang ada. Dan fungsi lain dari furnitur adalah mempercantik suatu dekorasi
atau interior didalam rumah agar lebih menarik
Furnitur sendiri adalah hasil seni yang berwujud nyata dan secara fisik dapat
dinikmati secara langsung berbeda dengan interior yang berdampak dengan
psikologis saja tidak memberikan efek fisik, sedangkan furnitur adalah benda yang
langsung bersentuhan dengan tubuh kita. Sehingga, kenyamanan dan kegunaan
sangat diperhatikan dengan tujuan agar para pemakainya dapat menggunakan dengan
baik dan sesuai dengan kebutuhan dari furnitur itu sendiri.
64
2.4.1
Sejarah dan Perkembangan Furnitur
Desain Furnitur merupakan bentuk atau hasil fisik dari perkembangan seni
interior dan arsitektur, maka perkembangan desain juga tidak terlepas dari
perkembangan sejarah seni itu sendiri. Seni sendiri sudah ada sejak zaman
prasejarah, kemudian mengalami perkembang pada zaman peradaban awal, zaman
klasik, zaman medieval, renaissance, modern awal, industri, modern, hingga
sekarang ini. Namun desain furnitur, yang merupakan seni abad modern, mulai
berkembang sangat pesat pada awal abad 20 dimana pabrik sudah muncul. Menurut
buku “Pengantar Desain Mebel” dari Jamaludin, sejarah furnitur sudah ada sejak : (
a. Prasejarah (1.7juta-4000 SM)
Furnitur built-in sudah ditemukan sejak zaman ini, yaitu di Situs Skara Brae,
Orkney Island, Skotlandia. Yang menunjukan bahwa beberapa perabot dari
batu seperti cerobong, dan dapur yang built-in.
b. Peradaban Awal (4000-750SM)
Pada peradaban ini di sekitar sungai Eufrat dan Tigris di Irak, ditemukan
berbagai perabotan berupa batu atau tembok dengan posisi horizontal yang
pada akhirnya diketahui sebagai tempat duduk dan tempat tidur. Di tempat
lain, di Pompeii, Italia yang tertimbun lahar gunung Vesuvius, terdapat
beberapa furnitur tempat duduk,meja dsb. Dan tempat lain yang tidak kalah
pesat mengalami perkembangan furnitur adalah Mesir sebagai negara
kebudayaan tertua di dunia. Ini menandakan bahwa furnitur sudah mengalami
perkembangan di belahan dunia manapun.
c. Klasik (750 SM - 500 M)
Era klasik didominasi oleh 2 zaman, yaitu Yunani dan Romawi. Keduanya
sangat berkaitan dan mempengaruhi dalam kebudayaan yang dihasilkan oleh
zaman klasik ini.
65
Hasil dari kebudayaan bangsa Yunani terlihat dari hasil karya mereka yang
natural. Yang berkembang pada kebudayaan Yunani adalah, seni pahat pada
kuil, furnitur, keramik, dan ornament floral.
Kebudayaan Romawi merupakan tonggak kebudayaan Eropa modern. Pada
bidang seni Romawi sangat dipengaruhi oleh bangsa Yunani dan banyak
mengadaptasi secara besar-besaran. Karya-karya seni yang dihasilkan pada
masa ini antara lain seni lukis (lukisan dinding rumah di Pompeii), ornamen,
furnitur, tiang / kolom, seni patung (Patung Augustus Prima Porta), dan juga
seni patung yang dapat dinikmati publik.
d. Medieval (500-1400)
Zaman pertengahan sangat banyak bentuk berkembang yang didominasi pada
kebudayaan Barat yang lebih pesat. Mulai dari Nasranai Awal, Kebangkitan
Byzantium, Gaya Romanesque, dan Gothic di akhir era abad petengahan atau
disebut The Dark Ages.
Pada zaman Nasrani Awal, kekuasaan monarki dan kekuasaan religius masih
menjadi satu kesatuan. Sehingga, kekuasaan absolut ini membuat
perkembangan arsitektur, furnitur, desain hanya berkembang pada bangunan
dan perabot yang mengandung unsur religius ,seperti gereja, masjid, dsb.
Pada zaman Byzantium, Pindahnya ibukota Roma ke Konstantinopel
(sekarang, Turki). Elemen hias yang populer adalah berupa mosaik dan
lukisan dinding. Hal itu masih dapat terlihat dari Gereja Hagia Sophia. Pada
zaman ini bentuk bulat (circular) mulai popular.
Puncak gaya circular adalah pada arsitektur gereja pada zaman Romanesk
memiliki gaya khas yaitu denah berbentuk Salib Latin, serta didominasi
bentuk lengkung setengah lingkaran (semi circular arch) pada langit-langit,
serta dekorasi pada jendela, pintu, dan lengkungan di atas pintu.
Setelah gaya Romanesque mencapai puncak dan sudah ditinggalkan, maka
munculah gaya Gothik. Karya-karya dari gaya Gothik masih tidak berbeda
66
jauh dengan pendahulunya antara lain seperti arsitektur gereja, seni patung,
seni relief dan seni lukis. Pada masa ini teknik gambar perspektif awal sudah
mulai digunakan pada beberapa gambar
e. Renaissance (1400-1600)
Renasissance adalah masa kebangkitan. Yang memang berasal dari kata
Perancis yang berarti “Rebirth” atau “Terlahir kembali”. Yang pada era
sebelumnya didominasi warna gelap. Namun, pada masa ini warna terang
menjadi warna populer tercermin dari arsitektur yang tidak lagi memakai
warna hitam,dsb. Bentuknya pun sudah mengalami perubahan menjadi
bentuk yang simple dan tidak berlebihan.
Pada era ini banyak sekali perkembangan seni diberbagai bidang, dari
furnitur, seni patung, seni lukis dan seni grafis. Karena kesenian pada masa
ini dekat dengan para aristoktrat sehingga, para seniman masa ini sangat
dipandang dan mencapai puncaknya. Terlebih saat awal mesin cetak klasik
diciptakan.
f. Modern Awal (1600-1800)
Zaman Barok merupakan kelanjutan dari seni Renaissance. Furnitur Barok
tercermin dari bosannya bentuk di era sebelumnya yang hanya kotak, rapih,
bersih dan warna-warna cerah. Terkesan murah, sehingga pada zaman ini
eksplorasi furnitur sangat tidak terkontrol seperti memberikan kesan berat dan
kokoh pada furnitur.
Zaman Rokoko yang merupakan kelanjutan dari Barok masih memiliki
karakteristik Barok, bahkan lebih mengalami eksplorasi lebih. Perbedaannya
dengan Barok terletak pada tema karya yang ringan, indah, damai, fantasi,
keanggunan, teknik pendekatan naturalistik, dan penggambaran suasana yang
feminin dan lembut.
Neoklasik merupakan reaksi pertentangan artistik terhadap gaya Rokoko
yang dinilai sebagai gaya hidup yang terlalu berlebihan para bangsawan
67
(glamour).. Neoklasik merupakan gaya yang membangkitkan kembali gayagaya klasik yang bertema patriotisme dengan visualisasi formal dan tegas,
garis-garis bersih, serta mengesankan stabilitas dan kewibawaan. Pada unsurunsur furnitur dapat dilihat bentuk yang simple, sedikit ornament, serta
ornament Yunani,dsb digunakan kembali.
g. Revolusi Industri (1800-1900)
Pada revolusi industri banyak sekali perubahan terjadi karena munculnya
gerakan Art & Crafts serta masuknya industri ke dalam dunia seni. Gayagaya dominan pada era ini adalah Victorian, Art Nouveau, Art Dec.
Pada zaman revolusi industri, status seni terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu
seni tinggi (high art), seni menengah (middle art), dan seni rendah (low art).
Pada zaman ini hingga abad ke-19 periode Perang Dunia I tidak mengalami
perkembangan, sampai tokoh Art & Crafts yaitu William Morris dan John
Ruskin menekankan bentuk desain yang praktis (utilitarian) yang dikenal
dengan fitness for purposes, dengan mengurangi dekorasi yang berlebihan,
dengan menggunakan metode craftsmanship serta material tradisional.
Art & Crafts sendiri merupakan suatu gerakan moral dan estetika. Gerakan
ini menentang penggunaan teknologi mesin dan mengutamakan teknologi
manual atau handmade dalam produksi. Tujuannya agar terdapat penjiwaan
dan nilai estetika dari desainer, seniman, dan pengrajinnya.
Setelah itu Furnitur Art Nouveau muncul berdasarkan bentuk yang di
adaptasi dari lukisan dan bentuk-bentuk indah seperti tubuh dan juga bentuk
asymmetrical.
h. Zaman Modern (1900-1940)
Perkembangan
furnitur
modern
sangat
beragam
disetiap
negara,
memunculkan berbagai gaya seni dan desain di waktu yang bersamaan dan
68
simultan. Gaya Internasional, Gaya Bauhaus, Form follow function, Pop Art,
Modern Italy, dsb.
Mulai zaman modern pola furnitur sudah tidak bisa dipetakan lagi. Karena
sudah melebur menjadi kesatuan, secara emosional, bentuk, warna,
kebutuhan. Ya, harus diakui pada zaman modern adalah zaman eksplorasi
besar pada furnitur. Banyak material baru yang baru bisa diolah pada zaman
modern ini.
i. Modern Akhir (1940-kini)
Seni desain furnitur pada zaman modern ini sudah tak terbatas, tidak
memiliki bentuk gaya. Pada zaman sekarang ini di dominasi bentuk trend
yang tidak memiliki suatu pakem lagi. Karena pada zaman modern ini
sesuatu yang menarik dan bagus adalah sesuatu yang belum ada sama sekali.
Seperti illusion optic, psikadelik, dsb.
2.4.2
Jenis - Jenis Furniture
Berbicara tentang jenis furnitur tentu sangat mudah digolongkan
berdasarkan penggunaan dan berdasarkan bentuk dari furnitur itu sendiri.
Dengan itu maka kita akan mengetahui tergolong apakah furnitur tersebut.
Karena furnitur adalah benda yang sangat melekat dengan kehidupan manusia
sehari-hari, dan merupakan benda vital yang berfungsi memberikan
kemudahan manusia dalam beraktifitas.
Furnitur sendiri ada karena kebutuhan manusia yang kompleks.
Sehingga, bentuk dan furnitur terus berkembang dan juga semakin baru
sebagai guna memenuhi kemauan dan kebutuhan manusia yang terus menerus
bertambah. Secara singkat klasifikasi furnitur sendiri berdasarkan (Jamaludin
: 2007 “Pengantar Desain Mebel”)
Klasifikasi Furnitur dapat di golongkan berdasarkan cara pembuatan dan juga
teknologi yang ada pada furnitur itu sendiri :
69
1. Built in Furniture
Furnitur jenis ini merupakan furnitur yang dibuat khusus untuk suatu lokasi
dan tempat tertentu dengan tujuan untuk memaksimalkan ruang, karena
sering kali furnitur umum tidak sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.
Sehingga, agar furnitur tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal dapat
dibuat dengan built-in furniture seperti, lemari, dapur, rak penyimpanan, dsb.
2. Knock down
Teknologi knock down adalah furnitur yang dapat di lepas dan di susun di
mana saja. Furnitur jenis ini adalah perkembangan dari furnitur yang tidak
praktis, sehingga diciptakan sistem knock down. Dengan tujuan mudah untuk
dibawa dan pengiriman. Dan apabila tidak lagi terpakai nanti dapat dibongkar
kembali seperti awal, hanya saja furnitur ini membutuhkan perakitan setelah
membeli.
3. Outdoor Furniture
Outdoor furnitur adalah furnitur yang digunakan di luar ruangan. Yang
mendapat kontak langsung dengan alam, seperti sinar matahari, hujan, debu,
asam ,dsb. Pada furnitur ini memiliki standar tersendiri sehingga baik
material, finishing harus diperhatikan dengan baik dan lebih sedikit karena
dibatasi. Agar tujuannya untuk lebih berumur panjang, serta tidak mudah
rusak tentunya.
4. Indoor Furniture
Indoor furnitur adalah furnitur yang dikhususkan untuk penggunaan dalam
ruangan saja. Dengan spesifikasi yang pemilihan material ,finishing yang
lebih luas karena terhindar dari cuaca alam secara langsung. Sehingga, hal
yang perlu lebih diperhatikan adalah material yang langsung kontak dengan
tubuh manusia.
70
2.5
Lounge
Menurut Oxford Dictionary arti dari lounge adalah laʊn(d)ʊ. Secara
verb artinya Lie, sit, or stand in a relaxed or lazy way: dan sedangkan noun ,
A public room in a hotel, theatre, or club in which to sit and relax. Yang
dalam bahasa Indonesia memiliki arti “ Merebah, Duduk atau berdiri dengan
santai atau bermalas-malasan. Dan sedangkan menurut benda “hotel, teater,
atau klub untuk duduk dan bersantai”.
Gambar 2.5.a Lounge Hotel
Sumber : mandarinoriental.com
Lounge adalah tempat dimana para tamu umumnya melakukan kegiatan
bersantai, ngobrol, minum dan juga berkumpul bersama kerabat, keluarga, dan
teman. Tempat ini adalah tempat yang harus ada di setiap Hotel Berbintang 4 ke atas.
Tempat ini sendiri merupakan ruangan di Hotel yang memiliki aktivitas yang tinggi
dan 24 jam terbuka. Disaat tempat lain seperti restoran, bar tidak terbuka selama 24
jam.
Lounge sendiri merupakan tempat yang lebih private bagi para tamu
melakukan kegiatan didalam hotel. Sehingga, banyak sekali lounge yang terletak di
71
bagian dalam. Karena lounge sendiri bisa digolongkan sebagai tempat public dan
bisa juga semi public. Siapa saja boleh masuk ke dalam dengan bebas, mereka tidak
harus menjadi tamu hotel tersebut untuk dapat menikmati area Lounge tersebut.
Setiap Lounge memiliki konsep yang berbeda ada yang menjadi satu dengan lobby
lounge atau bar lounge.
Gambar 2.5.b Lounge Hotel
Sumber : mandarinoriental.com
Beberapa image di atas dapat di lihat bahwa memberikan kenyamanan dan
ruangan yang cozy, comfort sebisa mungkin agar para pengguna dapat melupakan
waktu dalam melakukan kegiatannya. Psikologi perasaan dan warna sangat di
butuhkan dalam perancangan lounge. Kematangan konsep juga menjadi hal paling
penting.
2.5.1
Jenis – Jenis Lounge
Jenis dari sebuah lounge itu secara jelas tidak digolongkan, karena lounge
sendiri merupakan perkembangan dari sebuah café, dan tempat bersantai. Jadilah
sebuah lounge tempat yang lebih nyaman dalam berkumpul, bertemu, dan melakukan
72
kegiatan. Jika di jeniskan tentu banyak sekali, karena sekarang ini segala sesuatunya
semakin sulit. Para pengguna mudah jenuh akan hal yang biasa-biasa saja. Merka
menginginkan sesuatu yang jarang dan belum ada sebagai daya tarik.
Tidak menutup kemungkinan lounge nantinya menyediakan tempat untuk
tidur sementara bagi para tamu ataupun ruang rekreasi lain seperti lounge games,
mini theater lounge, dsb. Kembali lagi ini semua bagaimana hotel ingin memberikan
pelayanan dan fasilitas kepada tamunya.
Jika di klasifikasikan Lounge tentunya memiliki beberapa jenis, dan semua
itu tergantung dari pihak hotel menyediakan yang tipe seperti apa. Beberapa jenis
lounge ,yaitu :
1.
Bar Lounge
Bentuk ini adalah lounge dengan bentuk dan desain bar. Umumnya
bar sendiri menjual minuman beralkohol, dan tidak menyediakan
makanan sama sekali.
2.
Café Lounge
Salah satu jenis lounge ini lebih bersifat publik dan casual. Hampir
semua tipe ini menyediakan tempat minum dan makanan kecil seperti
kue, cookie, waffle, dsb. Berbeda dengan bar, café tidak menjual
minuam beralkohol.
3.
Business Lounge
Jenis lounge adalah tipe yang bersifat lebih private karena memiliki
tujuan tertentu dalam memberikan kebutuhan dari penggunanya ,yaitu
businessman.
4.
Outdoor Lounge
Jenis Lounge ini adalah hal yang cukup wajib bagi setiap Hotel.
Karena pada survey yang dilakukan, kebutuhan para tamu akan
merokok sangat tinggi. Karena adanya peraturan dilarang merokok di
dalam gedung Hotel. Sehingga, salah satu tempat bagi para tamu
untuk bisa merokok dan bersantai adalah outdoor lounge.
73
5.
Games Lounge
Lounge ini sudah tidak asing lagi, ada beberapa hotel sudah
menyediakan permainan dan area untuk bermain, tidak harus selalu
kegiatan yang serius. Seperti pada survey hotel, adanya komputer Mac
atau desktop untuk para tamu menggunakan secara bebas. Ada juga
console PS3 yang disediakan juga untuk para tamu yang ingin
bermain.
2.5.2
Standar Perancangan Lounge
Standar perancangan Lounge umumnya tentu memiliki ukuran yang variatif
dan tersendiri. Namun, menurut hasil wawancara dengan pihak hotel menyebutkan
bahwa bintang hotel sangat menjadi dasar utama besarnya ukuran Lounge dan
fasilitas apa saja yang ada di Lounge. Dan standar untuk Hotel bintang memiliki
standar ukuran serta kapasitas yang sudah di atur secara internasional tentunya. Tapi,
menurut pihak hotel setiap hotel memiliki buku panduan standar yang disesuaikan
dengan besaran ukuran tanah hotel sendiri
Hal ini membuat meski dalam satu kota, dan satu brands, namun memiliki
perbedaan kapasitas. Kesesuaian ini juga sangat bergantung dari para investor yang
menanamkan modal serta mengeluarkan uang untuk mendesain dan membuat hotel.
Termasuk juga dengan desain furnitur dan pengadaan barang juga bergantung dari
pihak investor dalam penyetujuan dana. Selebihnya semua dipercayakan kepada
pihak consultant dan pihak contractor
Tetapi, berdasarkan hasil wawancara dengan Hotel Novotel di Jakarta.
Furnitur yang digunakan semua merupakan furnitur yang dibeli langsung dari salah
satu brand store. Hal ini karena masalah budget dari pemilik serta kepala brand Le
Accor yang mengontrol semua kegiatan dan bentuk dari Hotel tersebut.
74
2.5.3
Furnitur dan Perabot Lounge
Pada umumnya lounge tidak memiliki perlengkapan khusus atau perobat
khusus seperti bar, restaurant. Tempat ini hanya lebih fokus kepada tempat bagi para
tamu yang menginap untuk dapat bersantai dan menikmati suasana hotel selain
dikamar. Kemudian, juga dapat
melakukan berbagai aktifitas yang tidak dapat
dilakukan di kamar. Seperti, ada hanya beberapa makanan khusus yang hanya
disediakan di lounge. Beberapa perlengkapan dan perabot tersebut antara lain lounge
chair, coffee table, side table, rak majalah, cabinet, komputer hotel, bangku/stool,
dan lainnya sesuai kebutuhan tamu tentunya. Terdapat beberapa standar untuk
perlengkapan dan perabot lounge seperti :
•
Kursi / Sofa
•
Meja / Coffee Table
•
Side Table
•
Credenza
Beberapa perabot lounge yang umumnya di temui :
Gambar 2.5.3.a Bench , Side Table, Coffee Table, Single Seater
Sumber : www.orchidfurnitures.com
75
Selain dari furnitur di atas, setiap hotel tentu memiliki ciri khas tersendiri.
Sehingga, standar setiap hotel juga berbeda. Karena maintenance setiap hotel juga
berbeda membuat desain furnitur yang maintenance mudah sangat menjadi pilihan
utama. Pertimbangan itu juga sesuai dengan kegiatan apa saja yang dilakukan di
Lounge.
Beberapa hal yang dilakukan di Lounge :
Gambar 2.5.3.b Diskusi dan Bersantai Ngobrol, Browsing dan Makan
Sumber : google.com
Kebutuhan yang semakin banyak para era digital ini, kebutuhan akan
gadget menjadikan fasilitas seperti wi-fi, charger, dsb. Harus tersedia pada
hotel bisnis yang menunjang kegiatan para pebisnis. Tidak hanya kebutuhan
dasar dari makan, minum dan bersantai saja
76
2.6
Konstruksi Furnitur
Konstruksi sendiri memiliki banyak jenis dan macam. Jenis konstruksi ini
di aplikasikan bergantung pada jenis kayunya. Karena apabila menggunakan
konstruksi yang salah tentu akan membuat umur furnitur berkurang dan
konstruksi tidak tepat sehingga, cepat rusak.
Gambar 2.6.a Jenis-jenis Konstruksi Umum untuk Furnitur
Sumber : google.com
Dari semua konstruksi umum tersebut a.yda beberapa konstruksi untuk
kayu solid yang umumnya pasti digunakan ,yaitu :
77
•
Mortise Tenon
Gambar 2.6.b Mortise-Tenon
Sumber : Wikipedia
Konstruksi yang akan digunakan pada furniture pastinya tidak lepas dari
penggunaan dari sambungan umum seperti Mortise Tenon. Karena kayu solid sendiri
tidak hanya laminasi saja tetapi butuh konstruksi agar lebih kuat dalam menopang
beban dan menerima tekanan pada saat nanti digunakan oleh beragam pengguna
dalam Lounge Hotel.
•
Mortise Tenon dengan dowel pins
Gambar 2.6.c Mortise Tenon dengan dowel pins
Sumber : Wikipedia
78
•
Dovetail Joint
Gambar 2.6.d Dovetail
Sumber : wikipedia
•
Miter
Gambar 2.6.e Miter
Sumber : Wikipedia
Ini semua merupakan konstruski umum dan paling dasar yang digunakan
oleh banyak industri dan pengrajin. Tidak terbatas hanya untuk kabinet, kursi, meja
,dsb. Umumnya hampir semua desain kayu solid maupun
non solid juga
79
menggunakan ini. Karena harus di akui bahwa konstruksi yang baik dan tepat tentu
memberikan umur yang lebih panjang kepada furnitur ketika di gunakan.
Mengurangi penggunaan paku dan penggunaan lem tanpa konstruksi harus
di hindari. Dan yang tidak kalah penting, kenali material kayu yang akan digunakan.
Karena beberapa karakteristik kayu yang tergolong soft wood tidak bisa mendapat
semua bentuk sambungan.
2.7 Finishing pada Furnitur
Finishing pada furnitur merupakan tahap akhir dari pembuatan sebuah bentuk
kursi. Tahapan ini merupakan tahap yang tidak mudah, karena finishing sendiri
sangat bergantung dengan banyak faktor, dari alat finishing, bahan baku finishing,
bahan kayu apakah sudah memenuhi standar kering kayu untuk di finishing, hingga
faktor cuaca.
Selain, memakan waktu yang cukup lama dalam melakukan proses finishing.
Harus diperhatikan juga bahwa setiap material funritur memiliki perlakuan atau
treatment yang berbeda 1 dengan yang lain. Ada beberapa material yang tidak boleh
diberikan treatment karena memang bahannya tidak cukup kuat atau sebaliknya.
Menurut Propan ,Finishing furnitur menurut bahan di bagi menjadi 2, yaitu :
1. Finishing bahan padat, pada finishing ini, material 100% menutupi
permukaan kayu dan menyembunyikan tampak aslinya. Bentuk dari bahan ini
berupa lembaran atau rol. Aplikasi terbaik dengan cara 100% keseluruhan
bidang dan umum digunakan untuk pemakaian furniture indoor dengan bahan
dasar plywood, MDF, hardboard, softboard dan jenis lembaran lainnya.
2. Finishing bahan cairan, finishing ini memiliki sangat banyak jenis dan
variasi aplikasinya. Hampir digunakan pada seluruh jenis furniture kayu.
Memiliki sifat lebih fleksibel daripada finishing dari jenis bahan yang padat.
Sangat baik untuk finishing permukaan bidang lebar ataupun yang
melengkung. Jenis bahan finishing cair yang telah digunakan saat ini antara
lain Oil, Politur, Nitro Cellulose (NC), Melamine, PolyUrethane (PU), dan
Waterbased Lacquer. Semua bahan finishing cair di atas harus memakai
80
minyak sebagai bahan pencair kecuali WaterBased Lacquer, menggunakan
air sebagai bahan pencairnya.
Dan menurut Propan, Wood finish dibedakan dalam 2 golongan besar, yaitu :
•
Opaque finish
Wood finish pada jenis ini akan menutup semua warna, serat
dan ciri dari kayu. Finishing jenis ini berfungsi untuk menutup
kayu dengan kualitas rendah agar terlihat lebih baik. Opaque
finish dapat dilakukan dengan menggunakan cat minyak
(synthetic enamel), cat duco, atau pigmented-paint lainnya.
•
Clear finish
Clear finish jenis finishing yang memili sifat yang akan
memunculkan keindahan alami dari kayu, sehingga serat kayu
akan terlihat menambah keindahan kayu tersebut.. Namun,
pekerjaan clear finish akan lebih baik menggunakan bahan cat
yang non-pigmented seperti pernis (synthetic varnish), sirlak
(shellac), politur,dan lacquer, misalnya cat melamik, cat NC,
dll. Serta tahapan yang harus dilalui lebih banyak dan lebih
memakan waktu daripada opaque finish.
Propan sendiri membagi secara sederhana jenis furnitur yang selain mereka
tawarkan, juga finishing paling banyak di aplikasikan oleh industry mebel
dan para pengrajin :
1. Oil Finishing
Bahan cair yang paling mudah dan sederhana aplikasinya. Bahan ini tidak
menghasilkan lapisan “film” ketika digunakan pada permukaan kayu. Oil akan
meresap ke dalam pori-pori kayu dan mengendap di dalamnya untuk menutup
dan mencegah air masuk ataupun keluar dari kayu. Cara aplikasinya dengan
81
dipping,spray, dan coating. Kebukuran dari finishing ini sangat tidak awet
terhadap faktor benturan, goresan benda tajam, dan benturan fisik lainnya.
2. Politur
Bahan dasar finishing ini adalah Shellac yang memiliki bentuk fisik berupa
serpihan atau batangan yang kemudian di cairkan dengan alkohol. Ada juga di
pasaran bentuk yang sudah siap di pakai, yaitu sudah di campur dan tinggal di
gunakan. Alkohol sendiri fungsinya merupakan sebagai solvent (pencair).Cara
aplikasi umumnya dengan cara di oles secara berulang kemudian di amplas, dan
di oles kembali hingga mendapat lapisan tipis pada permukaan kayu.
3. NC (Nitro Cellulose)
Jenis finishing ini sangat populer sekarang, karena mudah dan murah di
bandingkan PU,Lacquer. Bahan finishing ini terbuat dari resin yang di ampur
dengan solvent yang disebut dengan thinner. Bahan ini sendiri tahan terhadap air,
tetapi masih belum cukup baik dalam menahan goresan dan benturan. Meski,
sudah kering. NC ini sendiri masih dapat di kupas menggunakan solvent. Cara
aplikasinya sendiri dengan sistem air spray.
4.
Melamine
Finishing ini juga menjadi pilihan utama karena biaya yang lebih murah dan
mudah aplikasinya. Sifat nya mirip seperti bahan lacquer yang memiliki
kekerasan lapisan film namun lebih memiliki daya tahan yang lebih baik. Hanya
saja belakangan ini bahan ini mulai di kurangi akibat tidak ramah lingkungan atas
kandungan Formaldehyde.
5. PU (Poly Urethane)
Finishing PU memiliki tingkat ke awetan yang lebih tinggi dibanding NC dan
Oil. Finishing ini akan membuat lapisan yang benar-benar tebal sehingga
terbentuk lapisan seperti plastik. Daya tahan terhadap air, api dan bahan kimia
yang tinggi. Sangat baik untuk penggunaan furnitur outdoor. Proses
82
pengeringannya juga menggunakan bahan kimia cair yang mudah menguap.
Bahkan sekarang ini sudah di kembangkan UV Lacquer.
6.
Waterbased
Finishing yang sekarang sangat populer dan banyak di gunakan karena
permintaan beberapa customer yang mengedepankan ramah lingkungan terutama
para konsumen Eropa. Menggunakan bahan pencair air. Hal ini membuat
pengeringannya otomatis lebih lama daripada yang menggunakan bahan kimia
karena penguapan thinner dan alkohol lebih cepat. Namun, kualitas lapisan film
yang dihasilkan tidak kalah baik dengan NC ataupun Melamine. Keuntungan
utama yang di dapat secara langsung adalah lingkungan dan sosial. Dimana, para
karyawan lebih sehat dan juga para pengguna.
83
2.8
Hotel Mandarin Oriental
2.8.1
Hotel Mandarin Oriental
Hotel Mandarin Oriental adalah salah satu grup hotel terbesar di
dunia. Yang sudah berstandar internasional dan diakui secara internasional.
Harus di akui bahwa salah satu grup yang mengedepankan suatu konsep
Timur adalah Mandarin Oriental Grup. Dengan basis utama di Hong Kong
pada tahun 1963, hingga sekarang Mandarin Oriental Grup sudah mempunyai
45 cabang di seluruh dunia, yaitu 20 Hotel di Asia, 14 Hotel di Eropa , Timur
Tengah, Afrika dan 11 Hotel di Amerika.
2.8.2
Logo Mandarin Oriental
Gambar 2.8.2.a HongKong Fan
Awal logo mandarin Oriental ingin menunjukkan sesuatu yang
berkesan luxury dan elegant, sekaligus menjadi refleksi dari gaya lokal, yaitu
Hong Kong.
Simbol ini diharapkan bermakna mendalam akan budaya
oriental yang seimbang tanpa terlalu terkesan etnik.
84
Gambar 2.8.2.b Geneva Fan
Sumber : mandarinorientalhotels.com
Setelah banyak berkonsultasi dengan desain logo yang diakui secara
internasional, Pentagram, dan penelitian ke dalam simbol-simbol yang
diwujudkan mewah, keanggunan dan kenyamanan, hingga logo baik yang
diakui oleh Grup lahir. Klasik sederhana, visual elegan dan tidak bisa
disangkal bagian dari Oriental, kipas dengan ikatan sebelas buah berbilah
bersama-sama masing-masing hotel ke dalam identitas tunggal dari kelompok
hotel mewah. Logo adalah merek dagang terdaftar secara internasional dan
dihormati dalam industri pariwisata sebagai salah satu dunia 'yang paling
sangat diakui logo
Gambar 2.8.2 c Mandarin Oriental Logo
.
Sumber : mandarinorientalhotels.com
85
2.8.3
Visi dan Misi Hotel Mandarin Oriental
Visi dan Misi sebuah Hotel boleh dikatakan sebagai pedoman atau
ideologi hotel tersebut. Karena dengan adanya visi dan misi tentunya sebuah
hotel lebih jelas dalam meraih dan mencapai tujuan apa yang mereka
inginkan. Karena setiap hotel memiliki visi dan misi berbeda tentunya. Harus
diakui visi dan misi yang tidak jelas dapat memberikan dampak buruk kepada
citra serta menejemen hotel tersebut.
Misi dari Hotel Mandarin Oriental adalah:
“Our mission is to completely delight and satisfy our guests. We
are committed to making a difference every day; continually getting
better to keep us the best.”
Visi dari Hotel Mandarin Oriental adalah :
“Our Vision is to be widely recognized as the best luxury
hotel group in the world. The Group is renowned for creating culture
that provides a motivating and rewarding environment in which to
thrive.”
Dari visi dan misi Hotel Mandarin Oriental dapat kita lihat secara
jelas sebagai salah satu Group Hotel terbesar di dunia mereka memiliki misi
untuk secara total memuaskan dan memberikan kesenangan kepada tamu.
Dan berkomitmen memberikan perbedaan setiap harinya.
Sedangkan, visi Hotel Mandarin Oriental sendiri memiliki tujuan
untuk menjadi sebuah hotel mewah yang dikenal luas di dunia. Dimana
Group Hotel Mandarin Oriental sendiri menyediakan lingkungan budaya
yang memberi motivasi, dan manfaat lingkungan yang berkembang
86
2.9
Ergonomi dan Antropometri
Dalam dunia interior kata-kata ergonomi dan antropometri tidaklah
asing. Karea kedua ilmu ini sangat erat kaitannya dalam setiap desainer
membuat sebuah desain. Kesalahan dalam menghitung ini dapat memberikan
dampak buruk kepada para pengguna ke depannya. Terlebih dalam
penggunaan furnitur, ergonomi dan entropometri sangatlah berdampak pada
kenyamanan pengguna.
Jika dilihat secara lebih jauh, pengertian dari Ergonomi dan
Antropometri sendiri tidaklah sama meski sangat mirip pengertiannya.
Beberapa sumber dijabarkan dari beberapa buku.
Menurut Kamus Oxford, Antropometri adalah ( an¦thro|pom¦etry )
“The scientific study of the measurements and proportions of the human
body.” Yang memiliki arti ilmu yang mempelajari secara ilmiah tentang
ukuran dan proporsi dari ukuran tubuh manusia.
Dan Kamus Merriam-
Webster memiliki arti “the study of human body measurements especially on
a comparative basis”. Yang berarti studi tentang pengukuran tubuh manusia
khususnya secara komparatif.
Kemudian, Ergonimi sendir menurut Kamus Oxford, adalah
(ergo|nom¦ics) “The study of people’s efficiency in their working
environment.” Yang memiliki arti dalam bahasa Indonesia, adalah ilmu yang
mempelajari efisiensi manusia dengan lingkungan kerja mereka.
Sedangkan menurut Buku Kamus Merriam-Webster adalah
“an
applied science concerned with designing and arranging things people use so
that the people and things interact most efficiently and safely —called
also biotechnology, human engineering, human factors”. Yang memiliki arti
ilmu terapan berkaitan dengan merancang dan mengatur hal-hal yang orang
gunakan sehingga dapat berinteraksi dengan sangat efisien
dan aman. –
Dapat disebut juga sebagai bioteknologi, rekayasa manusia, faktor manusia.
87
Dari beberapa sumber tersebut dapat dijabarkan bahwa kedua ilmu itu
berbeda. Jika Ergonomi adalah ilmu yang berhubungan tentang manusia
dengan lingkunga kerja. Sedangkan, Antropometri adalah ilmu yang
mempelajari anatomi dan ukuran tubuh manusia. Namun, keduanya tetap
menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap ilmu
manapun.
Dalam perkembangannya Antropometri sendiri di bagi menjadi 2,yaitu :
1. Antropometri Statis (structural)
Pengukuran manusia pada posisi diam, dan linier pada permukaan
tubuh.
2. Antropometri Dinamis (fungsional)
Yang dimaksud dengan antropometri dinamis adalah pengukuran
keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau
memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja
tersebut melaksanakan kegiatannya.
Selain itu ada beberapa menurut Buku Human Dimension yang membedakan
antropometri pada manusia, beberapa faktor ini adalah:
1. Umur
Faktor umur ini sangat berperan penting dalam ukuran manusia. Karena sejak
lahir hingga umur 20 tahun manusia terus berkembang. Namun, ketika
mencapai umur 60 tahun cenderung berkurang.
2. Jenis Kelamin
Faktor kedua ini juga sangat menentukan dalam ukuran manusia yang
dipelajari. Karena wanita dan pria tidaklah sama secara anatomi bentuk
tubuh. Cenderung wanita lebih besar di bagian pinggul dan dada, sedangkan
pria lebih lebar pada bagian bahu.
88
3. Ras
Pada faktor ini jelas memberikan perbedaan yang umum, dimana ukuran
tubuh orang Timur lebih kecil dibanding ukuran tubuh orang Barat. Hal ini
juga mengacu dari suku bangsa serta, konsumsi gizi yang diterima.
2.9.1
Antropomteri Ukuran Tubuh Manusia
Ukuran tubuh manusia sendiri memiliki banyak kategori, mulai dari
kategori umur, jenis kelamin hal ini dibagi menurut persentil yang di hitung
dengan matang dari Buku Human Dimension (1979 ; Julius Panero dan
Martin Zelnik).
Gambar 2.9.1.a Antropometri Tubuh Manusia
Sumber : Human Dimension
89
Gambar 2.9.1.b Antropometri Duduk Manusia
Sumber : Human Dimension
90
Gambar 2.9.1.c Antropometri Duduk Manusia
Sumber : Human Dimension
Pada beberapa gambar di atas menunjukan ukuran umum dari manusia secara
garis besar secara ergonomi pada kegiatan duduk. Karena kegiatan manusia paling
banyak selama satu hari rata-rata duduk di kursi. Hal ini tentu menjadikan kursi
91
sebagai sebuah alat pembantu keseharian manusia dalam menegerjakan banyak hal,
seperti
bekerja,
bersantai,
makan,
menunggu,
bahkan
hingga
berkendara
mobil/motor.
Oleh karena itu ergonomi saat duduk sangat mempengaruhi kenyamanan dan
kesehatan dari penggunanya. Terutama dalam posisi duduk yang menopang tulang
belakang manusia sebagai salah satu bagian tubuh terpenting manusia.
Gambar 2.9.1.d Posisi duduk yang baik
Sumber : google.com
Seperti di gambar kita mengetahui banyak hal membuat kita mengalami sakit
pinggang dan sebaginya hanya disebabkan hal sepele, yaitu masalah postur duduk
kita. Seperti gambar yang dilihat bahwa postur duduk yang baik sebenarnya adalah
135”. Kita tahu bahwa kesalahan duduk dapat membuat masalah berkepanjangan,
mulai dari nyeri otot, hingga skoliosis atau lordosis. Oleh karena itu wajib bagi kita
untuk mengetahui bentuk postur dan ergonomi duduk yang baik dan benar agar kita
terhindar dari penyakit punggung.
92
Gambar 2.9.1.e Posisi Pinggang yang baik saat duduk
Sumber : google.com
Tidak hanya posisi duduk tetapi armrest serta kedalaman dudukan kursi,
tinggi ideal dudukan kursi hingga bentuk dari sandaran kursi sangat berkaitan satu
dengan yang lain untuk menciptakan unsur yang nyaman. Kita tahu bahwa dalam
menciptakan sebuah furniture tentu harus melalui banyak studi serta ketentuan umum
yang sudah ada serta batasan-batasan ukuran berdasarkan user yang dituju apakah
orang dewasa, pria atau wanita, atau penyandang cacat. Semua kategori memiliki
kebutuhan dan spesifikasi tersendiri yang tidak sama.
Berbicara lebih detil tentang kenyamann dan ergonomi dari manusia
tentunya tidak lepas dari yang namanya hitungan ilmiah yang sudah
dipatenkan dan di uji kebenarannya. Berdasarkan buku Human Dimension
ukuran persentil ini merupakan hitungan pasti yang dapat digunakan secara
langsung.
2.9.2
Dinamika Posisi Duduk
Posisi duduk manusia tidaklah konstan saja, mereka selalu berubah-ubah
sehingga, menurut Tichauer (“Human Dimension”,1979 : 51) “Sumbu penyangga
dari batang tubuh yang diletakkan dalam posisi duduk adalah sebuah garis pada
bidang datar koronal, melalui titik terendah dari tulang duduk (ischial tuberosities) di
atas permukaan tempat duduk”. Dinamika posisi duduk sendiri dapat dipelajari dan
93
digambarkan dengan lebih mudah dengan mempelajari struktur tulang yang terlibat
di dalam gerakannya.
Oleh karena itu, dalam perancangan sebuah kursi harus di upayakan
sedemikan rupa agar distribusi bobot berat yang disangga oleh tulang duduk, tulang
ekor dapat tersebar dengan baik dan tidak bertumpu pada satu titik. Salah satu
caranya adalah dengan alas yang baik pada tempat duduk untuk mengurangi rasa
ketidaknyamanan. Disamping itu, ukuran-ukuran yang tepat serta jarak bersih sangat
menentukan kenyamanan dan sangat diperlukan dalam merancang tempat duduk
yang memenuhi standar kesehatan.
Gambar 2.9.2.a Gambar yang menunjukkan tulang duduk (ischial tuberosities)
dari seseorang dalam posisi duduk
Gambar 2.9.2.b Pusat gaya berat manusia pada posisi duduk
Sumber : Human Dimension (1979) Martin Zelnik,Julius Panero
Pada keuda gambar di atas, sekitar 75% dari keseluruhan berat badan hanya
ditopang oleh daerah seluas 26 cm persegi dari tukang duduk. Tekanan ini
94
diperkirakan 85 – 100 pon per inci. Tekanan ini yang menimbulkan perasaan lelah
dan tidak nyaman, serta menyebabkan pengguna merubah posisi duduk agar nyaman,
Karena jika tidak dapat membuat kurangnya aliran darah, menyebabkan nyeri, sakit
dan kebal (mati rasa)
2.9.3
Beberapa Kendala Kesalahan Ergonomi
Hal paling mendasar dalam merancang sebuah furnitur adalah tinggi
permukaan tentunya dari lantai. Karena kita tahu bahwa tinggi manusia beragam,
meski kita mengambil data yang general, kita masih menemui beberapa orang yang
mengalami cacat tubuh atau penyakit yang membuat mereka tidak dapat leluasa
dalam melakukan kegiatannya dan memanfaatkan furnitur yang ada
Namun, pembahasan lebih detil ini adalah perancangan suatu tempat duduk.
Pertimbangannya adalah tinggi permukaan bagian atas dari landasan tempat duduk di
hitung dari permukaan lantai. Banyak sekali kasus ketidaknyamanan tempat duduk
berasal dari ketinggian tempat duduk. Hal ini akan memberikan dampak, dari
ketidaknyamanan hingga dampak kesehatan. Oleh karena itu ada beberapa pedoman
yang harus dilihat dalam perancangan kursi yang paling mendasar di bagi menjadi 3
kategori, yaitu :
1. Tinggi tempat duduk
2. Kedalaman tempat duduk
3. Sandaran punggung
95
Gambar 2.9.3.a Pedoman dimensi antropometrik untuk perancangan kursi
Sumber : Human Dimension (1979) Martin Zelnik, Julius Panero
Tabel 2.9.3.b Ukuran pasti dalam perancangan kursi
Sumber : Human Dimension (1979) Martin Zelnik, Julius Panero
96
Gambar 2.9.3.b Kesalahan ketinggian tempat duduk dan landasan terlalu
rendah
Gambar 2.9.3.c Kesalahan tempat duduk terlalu lebar dan terlalu sempit
Sumber : Human Dimension (1979) Martin Zelnik, Julius Panero
Kesalahan umum seperti gambar di atas, sangat berdampak dengan kesehatan
penggunannya. Pada gambar sebelah kiri kita melihat landasan yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan peredaran darah tubuh terhambat.. Ditambah dengan telapak
kaki tidak menyentuh lantai membuat stabilitas tubuh menjadi berkurang Kemudian
di gambar kiri bawah tempat duduk yang terlalu rendah dapat menyebabkan kaki
condong terjulur ke depan, menjauhkan tubuh dari keadaan stabil. Membuat tulang
punggung tidak terjaga dengan baik.
Kemudian, pada gambar bagian kanan apabila landasan tempat duduk terlalu
lebar hingga menyentuh lipatan dalam lutut akan mengganggu peredaran darah, serta
ketidaknyamanan karena mudah membuat lelah kaki karena tidak rileks otot-otot
lutut. Dan di bagian kanan bawah terdapat gambar dengan landasan tempat duduk
teralalu kecil dan sempit. Sehingga, paha bagian bawah dibiarkan menggantung
97
tanpa penopang. Hal ini akan menimbulkan perasaan terjungkal dari kusi untuk
pengguna serta tulang ekor mudah lelah karena penekanan berat badang berporos
pada satu titik saja yaitu bagian pantat.
2.9.4
Sandaran Punggung pada Tempat Duduk
Selain, ukuran, ergonomic, konfigurasi serta penempatan sandaran punggung
menjadi pertimbangan paling utama dalam menentukan kesesuaian antara pengguna
dan kursi. Fungsi yang tidak kalah penting adalah sandaran punggung, untuk
menopang lumbar dan bagian kecil dari punggung. Bagian yang berbentuk cekung
dari pinggang sampai bagian tengah punggung. Ketepatan bentuk dan bagian ini ada
baiknya dibuat tidak terlalu karena untuk menghindari berubah-ubahnya posisi tubuh
pemakai
Selain, pemilihan bahan, bentuk, serta ukuran. Profesi pengguna sangatlah
menentukan bentuk dari kursi yang akan diberikan. Apakah butuh sandaran dengan
bantalan yang cukup agar dapat men-support tulang belakang tidak terbiasa dengan
posisi membungkuk yang dapat menyebabkan lordosis atau kemiringan tulang, tidak
semua profesi dapat menggunakan kursi apa saja. Pemilihan tepat untuk kursi kantor,
kursi resepsionis, dsb memiliki maksud dan tujuan berbeda dalam bentuk serta
variasi ukuran yang akan di tawarkan
Variasi ukuran banyak ditemui pada furnitur yang memang disengaja dengan
maksud atau tujuan tertentu. Seperti kursi sekretaris lebih cocok menggunakan
bantalan lumbar yang kecil untuk menopang sedikit area saja, untuk menghindari
rasa kantuk dan posisi yang terlalu bersandar. Sedangkan, apabila di maksudkan
untuk kursi santai dan kursi malas (easy chair) bisa saja sandarannya di perluas
hingga ke bagian tengkuk dan belakang kepala untuk memberikan relaksasi. Berikut
ini adalah gambar bagian lumbar yang diperhatikan dalam kursi :
98
Gambar 2.9.4.a Lumbar saat duduk dan berdiri
Sumber : Human Dimension (1979) Martin Zelnik, Julius Panero
Download