Page 1 PLAGIARISM SCAN REPORT 5% 95% Plagiarised Unique Date 2021‐03‐22 Words 513 Characters 4214 Content Checked For Plagiarism Karya Tulis Ilmiah ﴾ITK﴿ berfungsi sebagai media komunikasi dalam ranah kajian keilmuan. Bisa dikatakan bahwa fungsi KTI sangat penting dalam perkembangan suatu negara. Namun, dalam pelaksanaannya masih marak kasus pelanggaran etika akademik berupa plagiarisme yang ditemui di Indonesia. Berdasarkan data dari Litbang CNN Indonesia, disebutkan bahwa pada tahun 2017, rektor Universitas Negeri Jakarta, Profesor Djaali diduga terlibat plagiarisme dalam pembuatan disertasi doktoral. Selain itu, Felix Kasim, seorang rektor Universitas Kristen Maranatha yang memplagiat skripsi milik mahasiswa bernama Andini. Kasus‐kasus ini menjadi bukti bahwa tingkat etika akademik dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia masih rendah. Tindakan plagiarisme tentu melanggar kode etik dan moralitas dari seorang akademisi. Seorang akademisi dituntut memiliki nilai‐nilai moral yang tinggi, salah satunya dengan menerapkan prinsip prinsip kejujuran sehingga karya yang dihasilkan adalah murni miliknya. Dengan seseorang melakukan tindakan plagiarisme, berarti menandakan bahwa dia tidak memiliki moralitas yang baik, khususnya dalam menerapkan prinsip‐prinsip kejujuran. Norma‐norma mengenai cara seseorang bersikap dimiliki oleh suatu komunitas untuk menguntungkan individu. Norma bersifat lebih renggang ketimbang hukum yang absolut. Sanksi yang diberikan oleh norma tidak terlalu keras aturan hukum. Sanksi di untuk kesalahan di etika hanya seperti celaan atau kecaman. Janianton Damanik, seorang profesor di Universitas Gadjah Mada, mengobservasi masalah ini dalam tulisannya mengenai epidemi plagiarisme dan menemukan tiga sumber penyebab. Pertama, makin meluasnya keberaniannya masyarakat melakukan penerobosan, terutama para mahasiswa. Yang dimaksud oleh penerobosan adalah mengambil jalan yang lebih singkat, masyarakat lebih melihat hasil dibandingkan proses. Kedua, banyaknya orang‐orang yang suka *Agrikultura Vol. 17 No. 34 / Desember 2006 1 mengikut‐ikuti sifat/kebiasaan orang lain, ingin selalu tampil hebat dan merasa percaya diri. Ketiga, sedikitnya hukuman untuk para pelaku plagiarisme. Plagiarisme adalah hal yang semestinya sudah dapat dikriminalisasikan. Tetapi, sampai sekarang, seseorang yang melakukan plagiarisme tidak mendapatkan sanksi hukum yang keras. Padahal, sejak tahun 1982 Indonesia memiliki UU Hak Cipta. Dengan aturan itu, praktik plagiarisme semestinya dapat diminimalisasi. Menurut Tarkus Suganda, seorang profesor Fakultas Pertanian dalam Universitas Padjadjaran dalam sebuah artikel berjudul “Perihal Plagiarisme dalam Artikel Ilmiah.”*, salah satu alasan plagiarisme terjadi karena kurangnya pelatihan atau sosialisasi tentang cara menulis yang baik. Cara mengutip adalah salah satu bagian dari cara menulis yang baik. Mengutip sendiri memiliki makna mengambil suatu pendapat atau isi karya orang lain untuk disajikan jembali. Kutipan sendiri dibagi menjadi dua yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung merupakan Teknik mengutip secara langsung tanpa dilakukan pengubahan pada kalimat asli sumbernya. Sedangkan kutipan tidak langsung merupakan jenis mengutip kembali kalimat yang diinginkan dengan cara meringkas kembali kalimat dari sumber asli tanpa menghilangkan makna aslinya. Mengutip sendiri memiliki fungsi yang sama dalam pereferensiannya, baik kutipan langsung maupun tidak langsung. Pertama, kegiatan mengutip dapat menghindari pengutip dari kegiatan plagiarisme. Kedua, dapat membantu para pembaca untuk lebih memudahkan dalam memahami lebih lanjut tentang ide pengutip. Lalu yang ketiga, pengutipan jika dilakukan secara tepat akan mengamankan penulis pada ide orang lain yang salah. Plagiarisme akan menjadi pelanggaran etika akademik yang lebih besar jika dibiarkan. Oleh karena itu, harus ada penanaman kembali etika akademik pada semua pelajar disetiap jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal sehingga dapat memperbesar potensi untuk dapat berhasil meminimalisasi plagiarisme dan pelanggaran etika akademik lainnya. Matched Source Similarity 4% Title: Apakah sebuah jawaban bisa dikategorikan plagiarisme ... Kutipan sendiri dibagi menjadi dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. 147 tayangan ·. Lihat dukungan naik. · ... https://id.quora.com/Apakah‐sebuah‐jawaban‐bisa‐dikategorikan‐plagiarisme‐kalau‐jawaban‐tersebut‐memiliki‐kata‐per‐ kata‐yang‐sama‐persis‐dengan‐sumbernya‐tetapi‐penulis‐mencantumkan‐sumber Similarity 3% Title: Kutipan: Pengertian, Jenis, Fungsi, Contoh, dan Cara Menulis May 7, 2019 — ... Pengutipan yang tepat akan mengamankan penulis pada ide orang lain yang salah; dan; Menguatkan tulisan pengutip melalui kutipan yang ... https://bahasa.foresteract.com/kutipan/ Page 2