Penyalahgunaan Obat Apt. Fitra Fauziah, M.Farm Pengantar Farmakologi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang Materi Kuliah 01 02 03 Definisi Penyalahgunaan Obat Resep Penyalahgunaan Obat OTC Definisi Penggunasalahan Obat (drug misuse) penggunaan obat secara tidak tepat karena ketidaktahuan penggunaan obat secara benar Penyalahgunaan Obat (drug abuse) Obat digunakan secara berlebihan tanpa tujuan medis atau indikasi tertentu Menggunakan obat sendiri dengan obat bebas atau obat resep yang tidak sesuai dengan perintah di dalam resep . Penggunaan Obat yang Salah Mis. Salah dalam cpo, wpo, dpo. Sehingga efek terapi tidak tercapai, bisa menyebabkan keracunan, bahkan kematian Penyalahgunaan Obat • Menggunakan obat sendiri di luar indikasi medis dan tanpa resep dokter. • Biasanya digunakan terus-menerus (> 1 bulan) sehingga mengakibatkan ketergantungan dan merusak kesehatan Penyalahgunaan Obat resep Obat resep/ethical drugs/prescription drugs : • Obat harus diresepkan oleh yang berwenang (dokter/dokter gigi) • Tidak dapat diberikan oleh farmasis/apoteker tanpa resep Menggunakan Obat untuk menghilangkan Stres, mencari perasaan nikmat/ euforia Tahapan Seseorang Hingga Ketagihan Obat Tertentu Keinginan scr psikis utk mendapatkan kembali obat tsb HABITUASI Ketergantungan secara Psikis, Keinginan yang tdk dapat dibendung Tubuh menjadi Adaptif terhadap Obat TOLERANSI Ketergantungan Fisik ADIKSI Gangguan Psikis dan Fisik yang hebat Jika pemakaian obat dihentikan akan timbul “Sindrom Putus Obat” = Withdrawl Symptoms = Syndrome Abstinensia ARTI ISTILAH • Habituasi : Keinginan untuk mendapatkan obat hanya sampai dengan keinginan secara Psikis • Toleransi : Setelah penggunaan yang lama, terjadi adaptasi sel SSP thd kerja obat shg dosis yang dipakai hrs dinaikan utk mencapai efek yang sama • Adiksi : Sifat dan keinginan yang tidak dapat ditahan utk menggunakan obat scr terus menerus dgn tujuan utk mencapai efek Psikis disamping menghilang kan rasa sakit Obat resep yg seringkali disalahgunakan: Obat golongan narkotika Obat golongan psikotropika Obat golongan stimulan saraf pusat Golongan Narkotik Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan A. SEDATIFHIPNOTIKA • Banyak diresepkan untuk menghilangkan cemas diberbagai negara (USA, Eropa dan Jepang) dan disalahgunakan. • Termasuk daftar no: IV dari obat-obat yang dikontrol peredarannya. • EFFEK: - Potensiasi inhibisi, menekan cemas membuat relaksasi berulang psychologic dependence. Penanganan over dosis (OD) : Mempertahankan jalan nafas dan mensupport ventilasi Pemberian FLUMAZENIL baik untuk over dosis (OD) Benzodiazepin (melawan efek depresan SSP), tidak baik utk Barbiturat & etanol. 0,2mg/min IV, ulangi hingga 3 mg max. Support fungsi vital. Flumazenil TIDAK di indikasikan pada keadaan dugaan BZ overdose /TCA. !! 13 Gejala Putus Obat (Withdrawal syndrome) Penyebab : stop obat setelah penggunaan yang kontinyu. Kebanyakan pada pemakaian obat2 dengan T1/2 < 24 jam (Secobarbital, methaqualone) bisa juga pada beberapa long acting BDZ. Tanda-tanda penting berasal dari stimulasi SSP yng berlebihan: cemas, tremor, mual, muntah, delirium dan halusinasi (kejang kead.berbahaya). 14 Penanganan withdrawal syndrome: • Pemberian Sed-Hip yang long acting (Chlordiazepoxide, Diazepam) untuk menekan gejala akut tersebut diikuti oleh penurunan dosis secara bertahap. • Dapat diberikan Clonidine atau Propanolol untuk menekan aktifitas simpatis yang berlebihan. • ‘Syndroma therapeutic’ terjadi bila obat terapi dihentikan setelah penggunaannya dlm waktu yang lama. 15 Obat-obat yg sering disalah gunakan: - Heroin Morfin Oxycodone Meperidine Fentanyl B. OPIOID ANALGESIC 16 • Opioid berikatan dg reseptor opioid mybb hambatan thd persepsi nyeri dan menstimulasi pusat rasa senang • Berikatan dgn reseptor opioid (reseptor µ, , ) yg ada di CNS dan saluran cerna • Digunakan sebagai obat anti nyeri / analgesik EFEK : • Efek pemberian Heroin secara i.v menurut ‘user’: yaitu dlm beberapa detik merasakan ‘rush’ atau ‘orgasmic feeling’ diikuti euphoria dan kemudian tenang dan mengantuk (sedasi). • i.v: cepat terjadi toleransi ketergantungan fisik dan psikis. Efek tersebut lebih ringan bila dengan cara inhale atau per-oral. 18 CNS depressant • Barbiturat : mekanisme toleransi yg terjadi sec farmakokinetik, dmn ia menginduksi metabolismenya sendiri (auto metabolism). • Benzodiazepin : toleransi sec. farmakodinamik dimana terjadi pengurangnya jumlah reseptor ataupun sensitifitas reseptor BZ. • Alcohol : • merusak fungsi membran neuron. • Potensiasi fungsi reseptor GABA • Menghambat fungsi reseptor NMDA Withdrawal yg terjadi dimediasi oleh symphatic overactivity • Opiat : toleransi sec. farmakodinamik menyebabkan berkurangnya produksi enkephalin & down regulation reseptor opiat. Pembagian opioid 1. Opioid alami : • Morfin (Gol 2) • Kodein (Gol 3) 2. Opioid semi sintetik : • Dihidromorfin (Gol 2) • Oxycodon (Gol 2) 3. Opioid sintetik : • Fentanil (Gol 2) • Metadon (Gol 2) • Tramadol (Gol 3??) Ketiganya berpotensi mybb adiksi, ketergantungan fisik dan toleransi !!! Adiksi & Toleransi Opioid • Adiksi/kecanduan perubahan perilaku, gangguan thd kontrol penggunaan obat • Ketergantungan fisik perubahan gejala fisik terkait keberadaan opioid, terutama jika dihentikan penggunaannya • Toleransi butuh dosis yg lebih tinggi untuk mendapatkan efektifitas obat yg sama dg sebelumnya • Mekanisme toleransi : menurunkan produksi enkefalin & down regulation reseptor opioid Over Dosis Opioid : • Menyebabkan depresi pernafasan dan dapat berlanjut menjadi koma death Penanganan OD (over dosis) : • Naloxone i.v bantuan pernafasan. • Withdrawal syndr Opioid: lakrimasi, rhinorrhea, kaku rahang, berkeringat, lemah, gooseflesh, mual, muntah tremor dan hyperpnea. • Tidak terlalu fatal dibanding dgn W. syndr Sed-Hip. 23 Kodein dapat direaksikan dgn piridin mjd morfin dan dapat diasetilasikan mjd heroin Sering disalahgunakan terutama oleh abuser yg kecanduan/withdrawal morfin ataupun heroin Penyalahgunaan kodein • Kodein (3-methylmorphine) merupakan golongan opioid yg digunakan untuk analgesik, antitusif, antidiare, sedatif-hipnotik • Penggunaan kronik resiko ketergantungan • Gejala putus obat : hidung berair, mual, muntah, berkeringan, kram perut dsb. • Merupakan obat daftar G (obat berbahaya) • Digunakan untuk pereda nyeri pasca operasi • Bekerja pada reseptor opiat untuk menghambat impuls nyeri • Menimbulkan efek samping sedasi • Recreational use : ketenangan dan rasa percaya diri Penyalahgunaan Tramadol Efek Samping Tramadol Psikotropika Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika yg sering disalahgunakan : 1 Golongan Benzodiazepin diazepam, flurazepam 2 Golongan Barbiturat Fenobarbital, Pentobarbital 3 CNS Stimulan amfetamin Penyalahgunaan benzodiazepin Benzodiazepin sering digunakan pada pengobatan anxietas, kejang, insomnia dan sbg relaksan otot Disalahgunakan untuk mendapatkan perasaan rileks dan euforia Mekanisme toleransi : penggunaan BDZ secara kronik akan mybb pengurangan jumlah reseptor dan sensitivitas reseptor BDZ Penyalahgunaan Barbiturat 01 02 03 04 Barbiturat merupakan CNS depresan yg digunakan pada terapi kecemasan, konvulsi (epilepsi) Disalahgunakan sbg brain relaxers menimbulkan perasaan rileks dan euforia Mirip dgn yg ditimbulkan oleh alkohol Mekanisme toleransi : menginduksi metabolismenya sendiri (autometabolisme) Penyalahgunaan Amfetamin 1 2 Merupakan CNS stimulan digunakan utk pengobatan ADHD, narcolepsy, depresi dan obesitas Meningkatkan pelepasan dopamin reward pathway (menimbulkan rasa senang) 3 Dapat menimbulkan ketergantungan dan toleransi terhadap amfetamin Caffein & Nicotine: C. STIMULANT (Amphetamine, Cocain, Caffein,Nicotine) Dalam minuman dan tembakau adalah legal meskipun mempunyai efek medis yang merugikan. Penybab kematian yg dapat dicegah Meningkatkan insidens; peny.jantung, ggn pernafasan dan neoplasme (kanker) Gej.putus obat (+) ketergantungan fisik 33 • Lesu • Iritabel discomfort Withdrawal syndrome Caffein & Nicotine * cemas * mental • Sakit kepala halangan utk merubah /stop kebiasaan Toksisitas : CNS stimulation tremor, insom nia, gelisah, arrithmia, respiratory paralysis (nicotine) 34 • Efek: Euphoria, Percaya diri (PD) Ketergantungan Psikis Obat a.l: Dextroamphetamine Methamphetamine (“speed”) Amphetamines Penggunaan dg dosis besar dan kronis psikosa (delusi dan paranoia) sulit dibedakan dg schizophrenia M.o.a: memblok atau mengubah arah neurotransmitter transporter (DAT) yg sec.fisiologis me re-uptake ketiga monoamine transporter (Dopamin; Amphetamine dan Serotonin) dari sinap. 35 Gejala Over Dosis amphetamine: - Agitasi - Gelisah / tdk tenang - Tachycardia - Hyperthermia - Hyperreflexia - ( kejang ) Anti dotum : Spesifik (-) - menjaga temp tubuh - mencegah kejang Toleransi (+), With syndr: appetite ,mengantuk, haus, depresi mental (perlu anti depresan 36 Cocaine effect: • Mirip Amphetamine (‘super speed”) • Dapat dihirup/inhlae • Euphoria ; Percaya diri (PD) berlebihan, kewaspadaan. (Psychostimulant) • Moa : Sangat kuat memblok DAT (Dopamin transporter), dan pada dosis besar juga memblok 5HTT dan NT (ingat TCAs dan SSRIs) 37 Penyalahgunaan Obat yang mempengaruhi reseptor non terapetik (Umumnya obat gol ini berikatan dengan reseptor dan dapat dimanfaatkan untuk terapi). • PCP (Phencyclidine) • Memblok NMDA-type glutamate receptors. (exitatory transmission dan terlibat dalam synaptic plasticity dan memory) complex ; anestesia, delirium, halusinasi dan amnesia) • MDMA (Methylenedioxymethamphetamine) = ECTACY. • Salah persepsi “save drugs” • Punya efek pada dopaminergik tetapi efek utama pada serotononergik. 38 MDMA: Menyebabkan serotonon release ; inhibisi sintesisnya dan memblok serotonin reuptake. • Cannbinoids. Suatu bahan yg diperoleh dari Marijuana) berikatan dgn Cannabinoid Receptors (CB1, CB2) di basal ganglia. Efek Cepat dan Kuat: • Euphoria, laughter,giddiness, depersonalization. • 1-2 jam kemudian fgs kognitif terlibat spt: memory, reaction time, koordinasi dan sulit konsntrasi. • Caffein. • Inhalant (huffing): Male teenager 39 • Inhalant (huffing): Remaja, termasuk organik solfent bisa didapati dirumah ataupun ditempat kerja (gasoline, toluene, ethylether, lem dll) • Dosis kecil : dapat menyebabkan perubahan mood dan ataxia. • Dosis besar/toksik : gangguan disosiasi dan halusinasi. • Bahaya bisa mati lemas atau kerusakan organ hepar, sist syaraf , cardiac arrhytmia dan sudden death. 40 Treatment for addiction detoxification • Ada 2 pendekatan : Pharmakologi and psikososial. • Detoxification : Mengusahakan kadar obat dlm darah kembali ke normal (zero) dan mengusahakan tubuh dapat adaptasi bila tanpa menggunakan obat. • Withdrawal symptom tergantung obat yg disalahgunakan dan berkisar dari mild dysphoria s/d life-threatening seizure. • Nicotine >< nicotine sustained release transdermal patch atau chewing gum. 41 • Heroin >< Methadone. ( Long acting opioid oral tablet; slow onset dan long plasma half-life kadar methadone dalam plasma tetap konstan dalam waktu lama). Methadone tapered slowly untuk mencegah acute effect dari opioid withdrawal. • Tambahan : • Diazepam (long acting, untuk withdrawal seizure) • Clonodine , lofexidine : memblok sympathetic hyperactivity. 42 Signs and symptoms of overdose and withdrawal for selected drugs abuse Drug Overdose Effects Withdrawal Symptoms Amphetamines; Agitation, hypertension, tachycardia Apathy, irritabillity, increased methylphenidate; delusions, hallucinations, hyperthermia, sleep time, disorientation, cocaine seizures, death depression Barbiturates; Slurred speech, "Drunken" behavior, dilated anxiety, insomania, benzodiazepines; pupils, weak and rapid pulse, clammy delirium, tremors, ethanol skin, shallow respiration, coma, death seizures, death Heroin; Constricted pupils, clammy skin, nausea, Nausea, chills, sweats, cramps, other opiod drowsiness, respiratory depression, lacrimation, rhinorrhea, yawning, analgesics coma, death hyperpnea, tremor 43 Schedules of Controlled Drugs Schedule Criteria Examples Flunitrazepam, heroin, marijuana, mesaline, I No medical use; high addiction potential methaqualone, PCP, DOM, MDMA Strong opoid agonits, cocaine, short half-life II Medical use; high addiction potential barbiturates, amphetamines,methylphenidate III Medical use; moderate potential for Anabolic steroids, codeine and moderate opoid dependence agonists, dronabinol, thiopental Benzodiazepines, chloral hydrte, meprobamate, IV Medical use; low abuse potential weak opoid agonist, zolpidem, zaleplon 44 Penyalahgunaan Obat OTC Dapat dibeli bebas di apotek tanpa resep dokter Relatif aman digunakan pada dosis yg direkomendasikan Dapat berinteraksi dgn beberapa obat lain Contoh : Obat Flu, Obat turun panas Obat OTC : Penyalahgunaan Dextromethorpan • Dextromethorphan merupakan obat OTC untuk menyembuhkan batuk kering/batuk tidak berdahak • Efektif utk tx withdrawal opioid Efek dextromethorphan pada dosis tinggi (melebihi dosis rekomendasi) : • Halusinasi, nafas lambat, eforia, mual muntah Mekanisme Dextromethorphan : • Dextromethorphan akan dimetabolisme mjd dexthorphan euforia • Inhibitor nonselektif reuptake serotonin • Antagonis reseptor NMDA halusinasi • Metabolit 3-methoxymorphinan berefek anestesi lokal efek spt ketamin Gejala penyalahgunaan DMP Plateu Dose Behavioral effects 1 100-200 mg Stimulasi ringan 2 200-400 mg Euforia dan halusinasi 3 300-600 mg Gangguan penglihatan dan hilangnya koordinasi gerak 4 500-1500 mg Sedasi disosiatif, kejang Penyalahgunaan Pseudoefedrin Pseudoefedrin sering sigunakan sebagai decongestan hidung Memiliki efek stimulan Struktur mirip dg amfetamin digunakan sbg prekursor untuk membuat methamfetamin dan methcathinone Disalah gunakan untuk CNS stimulan, rasa percaya diri, meningkatkan semangat Efek samping metamfetamin Gejala overdosis & putus obat Obat Gejala Overdosis Gejala Putus Obat Opioid Konstriksi pupil, kulit lembab dan dingin, mual, pusing, depresi nafas, koma bahkan kematian Menggigil, berkeringat, mual, kram, hidung berair Barbiturat dan benzodiazepin Pupil melebar, bicara cadel/tidakjelas, kulit lembab dan dingin, nadi cepat, nafas dangkal, koma bahkan kematian Cemas, insomnia, tremor, kejang Amfetamin dan metilfenidat Agitasi, hipertensi, takikardi, delusi, halusinasi, hipertermia, kejang, kematian Apatis, diorientasi, depresi, iritabilitas, peningkatan waktu tidur ANY QUESTION?