Uploaded by mrs.hanbin

cbd nADHILAHh

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1 Identitas Pasien
-
Nama
: IGWA
-
Tanggal lahir
: 26 – 12 – 2006
-
Usia
: 14 tahun
-
Jenis Kelamin
: Laki-laki
-
Status Perkawinan
: Belum Menikah
-
Agama
: Hindu
-
Tanggal MRS
: 20 – 03 – 2021
-
Alamat
: Koripan Tengah, Banjarangkan, Kabupaten Klungkung
2.2 Anamnesa
a. Keluhan utama
: Nyeri telinga
Pasien datang ke poli THT RSUD Klungkung dengan keluhan nyeri pada telinga
bagian kiri sejak 4 hari yang lalu, nyeri terjadi secara hilang timbul. Nyeri diawali oleh
munculnya benjolan seperti bisul atau jerawat yang dirasakan semakin lama semakin
membesar pada telinga kiri. Nyeri dirasakan berkurang sejak mendatkan suntikan dan
mengkonsumsi obat anti nyeri yang didapatkan dari tempat praktek dokter umum, faktor
yang memperberat keluhan tidak ada. Selain itu pasien juga mengeluhkan telinganya
berdenging, gatal, dan keluar cairan putih bening yang tidak berbau. Pasien mengatakan
hampir tiap minggu membersihkan liang telinga menggunakan cotton bud, terakhir kali
pasien membersihkan liang telinga sekitar seminggu yang lalu sebelum munculnya gejala.
Pasien sebelumnya pernah mengalami keluhan yang sama sekitar 3 bulan yang lalu pada
telinga kanan dan berobat sampai sembuh. Keluhan seperti batuk, pilek, demam, pusing,
maupun nyeri menelan pada pasien disangkal.
b. Riwayat pengobatan
: (+) antibiotic dan anti nyeri
c. Riwayat penyakit dahulu

Riwayat keluhan yang sama
: (+) 3 bulan yang lalu

Hipertensi
: (-)

DM
: (-)

Asma
: (-)
d. Riwayat penyakit keluarga

Riwayat keluhan yang sama
: (-)

Hipertensi
: (-)

DM
: (-)

Asma
: (-)
e. Riwayat sosial
:

Makan minum
: Baik

Kebersihan diri
: Baik

Merokok
: (-)

Alkohol
: (-)
f. Riwayat alergi
: (-)
2.3 Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum
: Baik

Kesadaran
: Compos metis

GCS
: E4 V5 M6

Tanda vital
-
TD
: 120/70 mmHg
-
Nadi
: 74 x/menit (cukup dan kuat angkat)
-
RR
: 20 x/menit
-
Suhu
: 36, 5 °C

Berat badan
: 65 kg

Tinggi badan
: 165 cm

IMT
: 40 kg/m2
o Pemeriksaan Kepala dan Leher
 Kepala
: Normochepali
 Mata
: Anemis (-/-), Refleks pupil (+/+)
 Leher
: pembesaran KGB (-)
o Pemeriksaan Thorax (depan dan belakang)
 Inspeksi
: Bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada kiri dan kanan
simestris, serta tidak tampak adanya retraksi dinding dada.
 Palpasi
: Fremitus vocal simetris kedua lapang paru
 Perkusi
: Sonor kedua lapang paru
 Auskultasi
:
Vesikuler
Ronki
Wheezing
+
+
-
-
-
-
+
+
-
-
-
-
+
+
-
-
-
-
o Pemeriksaan Jantung
 Inspeksi
: Iktus cordis tidak terlihat
 Palpasi
: Iktus kordis kuat angkat cukup
 Perkusi
: Batas jantung kanan pada ICS 4 line parasternal dextra
Batas jantung kiri pada ICS 5 mid klavikula sinistra
Batas pinggang jantung, ICS 3 line parasternal sinistra
Batas artas ajntung pada ICS 2 line parasternal sinistra
 Auskultasi
: S1 S2 tunggal regular, murmur (-)
o Pemeriksaan Abdomen
 Inspeksi
: Distensi (-), inflamasi (-)
 Auskultasi
: Bising usus (+) normal selama 16 x/menit
 Perkusi
: Timpani pada 4 kuadran
 Palpasi
: Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
 Pemeriksaan Ekstermitas
 Akral hangat :
 Edema
 Sianosis
:
:
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
-
-
 Status Lokalis
 Telinga
Bagian
Auricula
Mastoid
CAE
Dextra
Sinistra
 Bentuk normal
 Bentuk normal
 Nyeri Tarik (-)
 Nyeri Tarik (-)
 Nyeri tragus (-)
 Nyeri tragus (-)
 Cairan (-)
 Cairan (-)
 Hematoma (-)
 Hematoma (-)
 Bengkak (-)
 Bengkak (-)
 Nyeri tekan (-)
 Nyeri tekan (-)

Serumen (-)

Serumen (+)

Hiperemis (-)

Hiperemis (-)

Korpus alieum (-)

Korpus alieum (-)

Sekret (-)

Granulasi (-)
Mukoid,

Polip (-)
berbau

Kolesteatoma (-)
 Sekret (+)
tidak
 Granulasi (-)
 Polip (-)

Membran
 Retraksi (-)
timpani
 Bulging (-)
Kolesteatoma (-)
 Sulit dievaluasi
 Hiperemis (-)
 Edema (-)
 Perforasi (-)
 Cone of light (-)
Tes Pendengaran
Bagian
Dextra
Sinistra
Tes Bisik
Normal
Normal
Tes Rinne
(+)
(+)
Tes Weber
(-) Lateralisasi
(-) Lateralisasi
Normal
Normal
Tes swabach
Kesimpulan: Dari hasil pemeriksaan pendengaran pasien tidak menderita tuli.
 Hidung
Pemeriksaan Hidung Cavum Nasi Dextra
Cavum Nasi Sinistra
Hidung bagian luar
Inpeksi :
Inspeksi :
 Bentuk normal
 Bentuk normal
 Deformitas (-)
 Deformitas (-)
 Hiperemis (-)
 Hiperemis (-)
 Massa (-)
 Massa (-)
 Septum deviasi (-)
 Septum deviasi (-)
Palpasi :
Palpasi :
 Nyeri tekan (-)
Rhinoskopi Anterior
 Nyeri tekan (-)

Mukosa normal

Mukosa normal

Sekret (-)

Sekret (-)

Cavum nasi normal 

Septum

nasi 
Cavum nasi normal
Septum
nasi
normal
normal
Konka media dan 
Konka media dan
inferior normal
inferior normal
 Mulut dan Tenggorokan
Bagian
Mulut
Kelainan
Keterangan
Mukosa
Basah berwarna merah
muda
Lidah
Bersih, basah Gerakan
normal kesegala arah
Gigi geligi
Gigi lengkap, karies (-)
Uvula
Letak
ditengah,
hiperemis (-)
Tonsil
Ukuran T1/T1, tenang,
hiperemis (-/-) , kripta
melebar (-/-), detritus
(-/-)
Laringoskopi indirek
Arkus faring
Tidak dievalusi
Laring
Tidak dievaluasi
2.4 Pemeriksaan Penunjang
 Darah Lengkap
2.5 Diagnosis Banding
 Otitis eksterna sirkumskripta auricula sinistra
 Otitis eksterna difusa auricula sinistra
 Otitis media akut perforasi auricula sinistra
2.6 Diagnosis Kerja
 Otitis eksterna sirkumskripta auricula sinistra
2.7 Planning
 Obat pencuci telinga berupa larutan H2O2 3-5% selama 3-5 hari
-
Hidrogen peroksida adalah obat antiseptic ringan untuk mencegah infeksi kulit
dengan cara mengeluarkan oksigen yang menyebabkan busa untuk mengangkat sel
kulit mati dan membersihkan area kulit yang terluka
 Terapi topikal : Tetes telinga ofloxacin
-
Obat ofloxacin merupakan obat antibiotik yang bekerja dengan cara menghambat
pembentukan DNA bakteri dengan mengganggu kerja enzim DNA gryrase dan
topoisomerase IV
 Terapi Oral
-
: Metilpregnisolon tablet 3x1 (8mg)
Metilpregnisolon merupakan obat golongan steroid yang berfungsi mengendalikan
pelepasan zat penyebab peradangan dalam tubuh dengan cara menekan sistem
kekebalan tubuh. Indikasi penggunaan obat ini yaitu pasien tidak memiliki riwayat
penyakit maag, gangguan irama jantung, dan riwayat alergi terhadap obat.
Diminum selama 3 hari
2.8 Prognosis
Dubia at bodam
TINJAUAN PUSTAKA
Download