Uploaded by User150202

Laporan Kasus Speech Delay Anak 4 Tahun

advertisement
TUGAS ILMIAH KEPANITERAAN KLINIK FK UMS
UJIAN AKHIR
SEORANG ANAK PEREMPUAN USIA 2 TAHUN DENGAN
SPEECH DELAY
DISUSUN OLEH:
Sukma Kusuma Ningrum, S. Ked
(J510235023)
PEMBIMBING
dr. Liem Kiem San, Sp. KFR
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN
REHABILITASI
RSUD HARJONO S. PONOROGO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2025
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Nn. J
Usia
: 4 tahun
Alamat
: Ponorogo
Agama
: Islam
Tanggal Pemeriksaan : 18 Januari 2025
Identitas Ibu
: Ny. K
Usia
: 32 tahun
Anak
: Pertama
Pekerjaan
: Perawat HD RSUD dr. Harjono
B. ANAMNESIS
Alloanamnesis dilakukan dengan pasien pada tanggal 18 Januari 2025 di poli
Terapi Wicara Rehabilitasi Medik RSUD dr. Harjono Ponorogo, didukung
dengan beberapa catatan medis
a. Keluhan Utama
Anak belum bisa bicara lancar.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli rehabilitasi medik diantar orangtuanya, dengan
keluhan pasien terlambat dan belum bisa bicara di usia 3 tahun, dan
sekarang di usia 4 tahun hanya bisa melafalkan 1 suku kata. Pasien
sebelumnya punya riwayat perkembangan tanpa melewati fase
merangkak. Keluhan laiinya yaitu sulit fokus terhadap perintah dan
kurang merespon saat dipanggil. Sebelumnya pasien di konsulkan ke
spesialis anak lalu dikonsulkan ke spesialis THT, lalu dikonsulkan lagi
ke spesialis rehabilitasi medik. Pasien pertama kali konsul dan dilakukan
terapi +_ 7 bulan yang lalu dan diberikan tatalaksana terapi okupasi dan
terapi wicara. Pasien rutin melakukan terapi 1 minggu sebanyak 2 kali.
Ibu pasien merasakan adanya perkembangan dari hasil terapi yang sudah
dilakukan sampai sekarang.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat kelainan bawaan, kejang, trauma sejak
bayi. Operasi (-), Alergi (-).
d. Riwayat Penyakit Keluarga
-
Riwayat Serupa
:-
-
Riwayat TORCH
:-
-
Riwayat Trauma
:-
-
Riwayat Hipertensi
:-
-
Riwayat Diabetes Melitus
:-
-
Riwayat Jantung
:-
-
Riwayat Alergi
:-
C. RIWAYAT KEHAMILAN
Pasien merupakan anak pertama dari kehamilan pertama ibu pasien. Ibu pasien
tidak pernah mengalami keguguran. Selama kehamilan ibu pasien rutin
memeriksakan kehamilannya (ANC) ke dokter kandungan dan bidan sebanyak
8x hingga bayi lahir. Namun saat hamil trimester 1 ibu pasien tidak
mengonsumsi nasi. Ibu pasien hanya mengonsumsi buah-buahan dan vitamin.
Pada trimester selanjutnya ibu pasien baru mengonsumsi nasi. Selama kehamilan
ibu pasien rutin melakukan USG dan tidak ada kelainan fisik kongenital.
Kemudian ibu pasien kembali memastikan USG terakhir di minggu ke 38
tampak kepala bayi sudah masuk PAP.
D. RIWAYAT PERSALINAN
Anak perempuan lahir dari ibu G0P1A0, hamil 39 minggu dan lahir secara
spoontan di rumah sakit. Bayi langsung menangis. BB lahir 2710 gram. Panjang
bayi 70 cm. Tidak terdapat kelainan fisik yang tampak.
E. RIWAYAT PEMELIHARAAN POSTNATAL
Ibu pasien membawa anaknya ke posyandu rutin dan mendapatkan imunisasi
lengkap. Pasien tidak pernah kejang. Pasien hanya diberikan ASI selama 1
minggu setelah lahir karena ASI tidak lancar dan selanjutnya diberikan susu
formula. Kemudian pada usia >6bulan diberikan makanan pendamping lainnya.
F. RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK


Pertumbuhan
-
Berat badan lahir 2710 gram panjang lahir 70 cm
-
Berat badan sekarang 23 kg, tinggi badan 112 cm
Perkembangan
-
Tengkurap : 3 bulan
-
Merangkak : -
-
Duduk
: 6 bulan
-
Berdiri
: 6 bulan
-
Berjalan
: 9,5 bulan
-
Berlari
: 15 bulan (agak belum tegak)
-
Bicara
: 4 tahun (1-2 suku kata)
G. RIWAYAT IMUNISASI
-
Hepatitis
: 1 kali
-
BCG
: 1 kali
-
Pentabio (DPT, Hb, Hib) : 4 kali
-
Polio
: 4 kali
-
IPV
: 1 kali
-
PCV
: 3 kali
-
Rotavirus
: 3 kali
-
MR
: 2 kali
H. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Ibu pasien bekerja sebagai perawat hemodialisa di RSUD dr. Harjono. Pasien
tinggal bersama orangtua dan kakek neneknya. Biaya perawatan pasien
ditanggung Askes BPJS kelas I.
I. RIWAYAT KESEHARIAN
Saat dirumah pasien lebih sering menonton youtube atau televisi jika ditinggal
orangtua bekerja, pasien tinggal bersama kakek dan neneknya. Pasien bisa
berekspresi tersenyum tertawa murung, namun tidak bisa mengkomunikasikan
maksudnya lewat kata-kata, pasien juga tidak memiliki teman bermain selain
sepupunya yang sudah lebih tua saat dirumah.
J. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Generalis
Tanggal pemeriksaa : 18 Januari
Keadaan umum
:Baik
Kesadaran
:Compos
mentis
GCS
: E4V5M6 = 15
Tanda Vital
Suhu
: 36,4 c
Nadi
: 89 x/menit
Respirasi Rate
: 20 x/menit
BB
: 23 kg
TB
: 112 cm
Kepala
: Konjungtiva anemis (-
/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor
diameter 3mm kiri = 3mm kanan, reflex
cahaya (+/+)
Leher
: Trakea letak ditengah, pembesaran KGB (-)
Thorax
:
-
Inspeksi
: normochest, simetris (+/+)
-
Palpasi
: fremitus pada lapang paru simetris
-
Perkusi
: sonor pada lapang paru dextra dan sinistra
-
Auskultasi
: suara dasar vesikular (+/+), ronkhi (-/-),
wheezing (-/-)
Cor
-
Inspeksi
: ictus cordis tidak terlihat (-).
-
Palpasi
: ictus cordis di SIV V linea midclavicula
sinistra, ictus cordis kuat angkat
-
Perkusi

:
Batas atas
:
SIC
II
linea
parasternal
sinistra

Batas kanan bawah

Batas pinggang jantung : SIC III linea parasternal sinistra

Batas krii bawah
: SIC V linea sternalis dextra
:
SIC
V
linea
midclavicula
sinistra
-
Auskultasi
: BJ I-II regular, murmur (-)
Abdomen
-
Inspeksi
: tampak datar, defans muscular (-), distended (-)
-
Auskultasi : peristaltik (+), Bising usus (+)
-
Palpasi
: nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
-
Perkusi
:
timpani
(+)
Ekstremitas
-
Ekstremitas superior
: Akral hangat (+/+), CRT <2 detik
(+/+)
-
Ekstremitas inferior
(+/+)
: Akral hangat (+/+), CRT <2 detik
b. Pemeriksaan Fisik
NO
Pemeriksaan
1
Inspeksi Orofaring
Hasil

Fasialis
terlihat
simetris,
bibir tidak tampak merot, tak
ada sumbing

Tak ada kelainan palatum

Tidak
ada
luka
atau
pembengkakan.

Tidak ada kelainan plica
vocalis (THT)

Tidak ada kelainan telinga
K. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang. Namun saat usia >4 tahun bisa
dilakukan tes IQ untuk menentukan mampu rawat, mampu latih, mampu didik.
L. DIAGNOSIS KERJA
-
Diagnosis klinis : Speech delay
M. MASALAH REHABILITASI
-
Impairment
: Keterlambatan dalam berbicara dan memusatkan
perhatian.
-
Disability
: Terdapat keterbatasan dalam mengucapkan kata
sederhana dan gangguan activity daily life (ADL) seperti makan sendiri,
memakai baju atau sandal sendiri.
-
Handicap
: Pasien sulit berinteraksi sosial dan komunikasi.
N. PENATALAKSANAAN
Non-Medikamentosa
1. Fisioterapi
-
Assessment : Pasien tidak ada nyeri atau kelemahan mobilitas.
-
Program
: Belum perlu dilakukan.
2. Okupasi terapi
-
Assessment
: Pasien terdapat gangguan pemusatan perhatian. Serta
aktifitas dasar harian, seperti makan dan berpakaian.
-
Program
:
o Latihan Activity daily living (ADL) seperti berpakaian
o Latihan Fine Motoric (FM) seperti menggenggam dan memegang
benda
o Latihan Gross Motoric (GM)
o Latihan Sensory Integration (SI)
3. Ortotik prostetik
-
Assessment : Pasien kesulitan komunikasi dua arah minimal, kurang
merespon saat dipanggil, tidak terdapat gangguan mobilitas stabilitas.
-
Program
: Belum diperlukan
4. Psikologi
-
Assessment : Pasien tidak terdapat gangguan psikologi
-
Program
: Belum perlu dilakukan
5. Sosial medik
-
-
Assessment :

Pasien kesulitan untuk berkomunikasi dengan sosial

Biaya kehidupan sehari-hari cukup

Biaya perawatan ditanggung BPJS
Program
:

Mengedukasi orangtua memberi makanan yang bergizi

Mengedukasi penderita untuk berlatih secara teratur

Memberikan edukasi kepada keluarga tentang kondisi pasien dan
memberikan dukungan agar rutin mengikuti terapi
6. Terapi wicara
-
Assessment : Pasien kesulitan komunikasi dua arah.
-
Program
:
o Latihan artikulasi dan fonasi.
o Stimulasi kontak mata
o Stimulasi bahasa perkembangan
o Stimulasi kepatuhan
o Stimulasi perintah sederhana (mengambil-menunjuk-menaruhmenyamakan barang)
O. PROGNOSIS
-
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
-
Quo ad sanam
: dubia ad malam
-
Quo ad functionam
: dubia ad bonam
-
Quo ad cosmeticum
: dubia ad bonam
Download