Nama : Lilis Yunarni NIM : P17334119423 Kelas : D4 2A LAPORAN PENENTUAN KADAR PROTEIN PADA BAHAN PANGAN METODE KJELDHAL I. Judul : Penentuan Kadar Protein pada Bahan Pangan Metode Kjeldhal II. Tanggal : 03 Maret 2021 III. Prinsip : Protein dalam bahan makanan didestruksi oleh H2SO4 pekat dengan katalis Selenium membentuk persenyawaan NH4HSO4 atau (NH4)2SO4 (pada tahap destruksi). NH4HSO4 atau (NH4)2SO4 bereaksi dengan NaOH menghasilkan NH3 (pada tahap destilasi). NH3 yang terbentuk sebanding dengan protein yang terdapat dalam sampel, yang dapat ditetapkan secara asidimetri terhadap indikator mengsel sampai larutan tepat berwarna hijau toska. Reaksi : Protein + H2SO4 (NH4)2SO4 + CO2 + SO2 + H2O (NH4)2SO4 + NaOH NH3 + Na2SO4 + H2O NH3 + HCl NH4Cl. IV. Alat dan Pereaksi a. Alat 1. Neraca analitik 2. Spatula 3. Labu Kjeldahl 4. Labu ukur 100 mL 5. Pipet tetes 6. Pipet volume 5 mL 7. Erlenmeyer 8. Alat destilasi 9. Buret 10. Statif 11. Pipet ukur 25 mL,10 mL 12. Gelas ukur dan gelas kimia. 13. Ruang asam 14. Satu set alat kjeldhal. b. Bahan 1. Selenium, berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi dan mempercepat titik didih pada tahap destruksi 2. NaOH 0,5 N digunakan untuk titrasi sampel dan blanko dalam analisis penentuan protein. 3. NaOH 30 %, digunakan untuk bereaksi dengan NH4HSO4 atau (NH4)2SO4 menghasilkan NH3 (pada tahap destilasi). 4. HCL 0,5 N berfungsi untuk menangkap ammonia pada tahap destilasi. 5. H2SO4 pekat, bereaksi dengan sampel sebagai agen pengoksidasi dan katalis untuk meningkatkan laju reaksi ketika tahap destruksi. 6. Indikator mengsel, digunakan pada tahap titrasi untuk analisis penentuan protein dengan metode Kjeldahl. Indikator ini dibuat dengan melarutkan merah metil 425 mg dan 500 mg metil biru dan dilarutkan dengan 100 ml alkohol 96% . 7. Aquades dan kertas saring. 8. Sampel susu bubuk c. Cara Kerja PREPARASI SAMPEL Siapkan alat dan bahan Timbang sampel susu bubuk sebanyak 2 gram. Masukkan sampel ke dalam labu kjeldhal. DESTRUKSI Masukkan katalis selenium sebanyak 2,5 gram ke dalam labu kjeldhl yang telah berisi sampel tersebut. Tambahkan H2SO4 pekat secara perlahan-lahan melalui dinding tabung di dalam ruang asam. Homogenkan Masukkan ke dalam alat destruksi, lalu tutup. Destruksi pada alat destruktor dengan suhu 340-4000 C hingga cairan berwarna hijau jernih, dinginkan. Lakukan pengenceran dengan menambahkan aquades. beberapa ml. Tambahkan NaOH 30% sebanyak 30 ml secara perlahan melalui dinding labu kjeldhal. PEMBUATAN LARUTAN PENAMPUNG Siapkan alat penampung yaitu erlenmeyer, lalu masukkan HCL 0,5 N sebanyak 20 ml. Tambahkan 2-3 tetes indikator mengsel. Homogenkan DESTILASI Letakkan larutan penampung pada alat destilasi sampai selang tercelup. Masukan sampel hasil destruksi tadi ke dalam alat destilasi. Tutup alat destilasi. Setting alat destilasi selama 5 menit, lalu tekan start untuk tahap destilasi. Setelah tahap destilasi selesai, bilas selang yang berada dekat dengan penampung menggunakan aquades untuk membersihkan sisa-sisa amonia yang tertinggal. TITRASI Siapkan buret dan statif. Masukkan NaOH 0,5 N pada buret. Lakukan titrasi dengan NaOH 0,5 N terhadap hasil destilasi yang ada di dalam penampung hingga terjadi perubahan warna dari biru menjadi hijau toska. Volume titran dibaca dan dicatat PENETAPAN BLANKO Masukkan katalis selenium ke dalam labu kjeldhal. Tambahkan H2SO4 pekat sebanyak 10 ml Lakukan tahapan destruksi dan destilasi terhadap blanko seperti pada sampel tadi. Lakukan titrasi blanko yang sudah di destilasi dengan NaOH 0,5 N hingga berwarna hijau toska. Volume titran dibaca dan dicatat. STANDARISASI NaOH 0,5 N Lakukan standarisasi NaOH 0,5 N oleh asam oksalat dengan indikator fenolftalin.