Covid 19 Varian Baru Covid 19 dan Upaya Pencegahan Varian Baru Covid 19 Perbandingan varian lama SARS-Cov-2 dan kecepatan varian baru B.1.1.7 Selain lebih menular, varian baru hasil mutase dari Inggris ini juga berpotensi meningkatkan risiko kematian. Varian lama Varian B.1.1.7 Hari ke- 0 1 kasus 1 kasus 3 kasus 5 kasus Hari ke-5 Hari ke-10 9 kasus Sumber : Our world in data, WHO, simplecovid.org (6 maret 2021) 25 kasus Vaksinasi memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu. Sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Apabila seseorang tidak menjalani vaksinasi maka ia tidak akan memiliki kekebalan spesifik terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi tersebut. Proteksi silang Orang tetap sehat meskipun tidak vaksin karena orang di lingkungan tempat tinggalnya sudah mendapatkan Vaksin. Orang yang tidak divaksin ini mendapatkan manfaat perlindungan melalui kekebalan kelompok yang ditimbulkan dari cakupan vaksin yang tinggi tadi dan merata. Syarat : Cakupan vaksin yang tinggi tadi dan merata. Siapa sasaran penerima vaksin? Penduduk yang berdomisili di Indonesia berusia ≥ 18 tahun. Penduduk berusia dibawah 18 tahun dapat diberikan vaksinasi apabila telah tersedia data keamanan vaksin yang memadai dan persetujuan penggunaan pada masa darurat atau penerbitan nomor izin edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tahap 1 Tahap 2 Tenaga Kesehatan, tenaga penunjang, mahasiswa yang sedang menjalani Pendidikan profesi yang bekerja pada faskes. Petugas pelayanan publik Kelompok usia lanjut (≥60 tahun) Tahap 3 Tahap 4 Masyarakat rentan dari aspek geospasial, social dan ekonomi Masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin. Memperhatikan Roadmap WHO Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) serta kajian Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Peraturan Menteri Kesehatan No 12/2017 tentang penyelenggaraan imunisasi. “Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian dan diduga berhubungan dengan imunisasi.” Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Reaksi yang berkaitan dengan produk vaksin. Contoh Demam pada DPT Reaksi yang berkaitan dengan defek kualitas vaksin. Reaksi yang berkaitan dengan kekeliruan prosedur pemberian imunisasi. Reaksi yang berkaitan dengan kecemasan yang berlebihan, berhubungan dengan imunisasi / reaksi suntikan. Contoh Vaksin rotavirus generasi pertama Contoh Transmisi infeksi melalui vial multidosis yg terkontaminasi Contoh Vasovagal syncope pada seorang dewasa muda setelah imunisasi Tidak semua KIPI berkaitan dengan vaksin. Kejadian koinsiden (coincidental event) Contoh Demam setelah imunisasi dan ternyata ditemukan parasite malaria dalam darah Reaksi yg Mungkin Terjadi Setelah Imunisasi COVID19 Reaksi lokal pada tempat suntikan: - Nyeri atau bengkak - Kemerahan - Abses - Limfadenitis - Reaksi local lain yg berat, ex selulitis Reaksi Sistemik: - Demam - Nyeri otot seluruh tubuh (myalgia) - Badan lemah - Pusing - Nafsu makan menurun - Diare Reaksi Lain : - Reaksi alergi, urtikaria, dermatitis, oedem reaksi anafilaksis - Syok anafilaksis - Sindrom syok toksik - Atralgia - Syncope (pingsan)