Uploaded by syamsurianisyahrir1811

FISIOLOGI - ANI

advertisement
Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
1. Perlindungan atau Proteksi
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan-jaringan tubuh di
sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh-pengaruh luar seperti luka dan
serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis
lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Keluhan dapat menahan suhu tubuh, menahan
luka luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau
rangsang rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.1,2
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai berikut :
•
Keratin melindungi kulit dari mikroba abrasi (gesekan), panas dan zat kimia. Keratin
merupakan struktur yang keras kaku dan tersusun rapi dan keras seperti batu bata di
permukaan kulit.1
•
Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi
Selain itu dapat mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.1
•
Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea menjaga kulit dan rambut dari
kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri di
permukaan kulit. Adanya sebelum ini bersamaan dengan ekskresi keringat yang
menghasilkan bantal asam dengan kadar pH 5 sampai 6,5 yang mampu menghambat
pertumbuhan mikroba.1
•
Pigmen melanin melindungi dari efek sinar UV yang berbahaya. Pada stratum basale
sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya. Pigmen ini
bertugas melindungi materi genetik dapat tersimpan dengan baik titik Apabila terjadi
gangguan pada proteksi oleh melanin maka dapat timbul keganasan.1
•
Selain itu ada sel sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Pertama adalah
sel langerhans yang mempresentasikan antigen terhadap mikroba. Kemudian ada sel
fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratin dan sel
langerhans.1,2
1. Fungsi Absorpsi
Kulit tidak bisa menyerap air titik tetapi bisa menyerap material larutan lemak
seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E dan vitamin K, obat-obatan tertentu, oksigen dan
karbondioksida. Permeabilitas kulit terhadap oksigen karbondioksida dan uap air
memungkinkan tubuh kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain itu
beberapa materi otopsi dapat diserap seperti aseton dan merkuri. Obat-obatan yang larut
dalam lemak seperti kartison yang mampu ke kulit dan melepaskan antihistamin ditempat
peradangan titik kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipis bisnya kulit
hidrasi dan kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum titik penyerapan dapat
berlangsung melalui celah antar sel atau melalui Muara saluran kelenjar Tetapi lebih
banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada yang melalui Muara kelenjar. Hormon
yang terdapat dalam krim muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan
kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui Muara kandung rambut
dan masuk ke dalam saluran kelenjar valid, merembes melalui dinding pembuluh darah
ke dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.1,2
1. Fungsi Pengatur Suhu Tubuh dan Termoregulasi
Kulit dapat menyerap zat tertentu, terutama saat yang larut dalam lemak dapat
diserap kedalam kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis.
Penyerapan terjadi melalui Muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar
palit merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke
berbagai organ tubuh lain yang mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan kontruksi
pembuluh kapiler serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh
yang sehat memiliki suhu yang sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat
Fahrenheit atau sekitar 36,5 derajat celcius. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar
darah dan kelenjar keringat kulit adakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya
masing-masing titik pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara
tubuh dan lingkungan titik panas akan hilang penguapan keringat.1
1. Fungsi Pengeluaran atau Ekskresi
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar kelenjar keringat
yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam yodium dan zat
kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat
tetapi juga melalui penguapan air transpeed dermis sebagai pembentukan keringat yang
tidak disadari titik kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan penghantaran 2 kelenjar
eksokrin nya yaitu kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.1,2
1. Fungsi Persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap
rangsangan panas diperkirakan oleh badan-badan ruffini di dermis dan subkutis.
Terhadap dingin diperankan oleh badan Krause di dermis. Badan taktil meissner terletak
di papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badan merkel yang terletak di
epidermis sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan pacini di epidermis. Saraf
saraf sensorik tersebut dari banyak jumlahnya di daerah yang erotis. Kulit sangat peka
terhadap berbagai rangsangan sensorik yang berhubungan dengan sakit, suhu panas atau
dingin tekanan rabaan dan getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujungujung saraf sensasi.1,2
1. Fungsi Pembentukan Pigmen atau Melanogenesis
Sel pembentukan pigmen kulit atau melanosit terletak di lapisan asam epidermis.
Sel ini berasal dari Regi saraf jumlahnya 1 : 10 dari sel basal. Jumlah melanosit serta
jumlah dan besarnya melanin yang berbentuk menentukan warna kulit. Melanin dibuat
dari jenis protein. Tirosin dengan bantuan enzim tyrosinase didalam Delano some dalam
badan sel melanosit. Pajanan sinar matahari mempengaruhi produksi melanin. Bila
pajanan bertambah, produksi melanin akan meningkat. Pigmen disebarkan ke dalam
lapisan atas sel epidermis melalui tangan-tangan yang mirip kaki cumi-cumi pada
melanosit ke arah dermis pigmen disebar melalui melanofag. Selain oleh pigmen warna
kulit dibentuk pula oleh tebal tipisnya kulit.1
1. Fungsi Keratinisasi
Lapisan epidermis kulit orang dewasa mempunyai tiga jenis sel utama yaitu
keratinosit melanosit dan sel langerhans. Keratinisasi dimulai dari sel basal yang kuboid
bermitosis ke atas berubah bentuk lebih poligonal yaitu sel spinosum, terangkat lebih ke
atas menjadi lebih gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Kemudian sel tersebut
terangkat ke atas lebih gepeng dan granula serta intinya hilang menjadi sel spinosum dan
akhirnya sampai di permukaan kulit menjadi sel yang mati, protoplasmanya mengering
menjadi keras, gepeng tanpa inti yang disebut sel tanduk, sel tanduk secara kontinu lepas
dari permukaan kulit dan diganti oleh sel yang terletak di bawahnya. Proses keratinase sel
dari sel basal sampai sel tanduk berlangsung selama 14 sampai 21 hari. Proses ini
berlangsung terus-menerus dan berguna untuk fungsi rehabilitasi kulit agar selalu dapat
melaksanakan fungsinya secara baik. Pada beberapa macam penyakit kulit proses ini
tergantung sehingga kulit akan terlihat bersisik tebal dan kering.1,2
1. Fungsi Pembentukan Vitamin D
Sintesis vitamin D dilakukan dengan aktivitas prekursor 7 dihidroksi kolesterol
dengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi prekursor
dan menghasilkan kortisol bentuk vitamin D yang aktif. Calcitriol adalah hormon yang
berperan dalam mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal ke dalam
pembuluh darah. Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D sendiri namun belum
memenuhi kebutuhan tubuh secara keseluruhan sehingga pemberian vitamin D sistemik
masih tetap diperlukan. Pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi karena
adanya pembuluh darah kelenjar keringat dan otot di bawah kulit.2
DAFTAR PUSTAKA
1. Bramono, K., Budimulja, U. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi 7 Bagian Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin. Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. 2016. Jakarta.
2. Guyton, A. C., Hall, J. E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. 2014. Jakarta : EGC
Download