ANGGARAN OPRASIONAL A. Pengertian Anggaran oprasional adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam penganggaran perusahaan. Adapun beberapa pendaapat mengenai pengertian atau definisi penganggaran menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut : Menurut Munandar (1998), operating budget didefinisikan sebagai budget yang berisi taksiran-taksiran tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1996), anggaran operasional merupakan rencana seluruh kegiatan-kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Umumnya tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran oprasional adalah anggaran perusahaan yang berisi rincian dari pendapatan dan biaya yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan Serta rencana kegiatan-kegiatan perusahaan, baik kegiatan yang berhubungan dengan sektor penghasilan maupun kegiatan yang berhubungan dengan sektor biaya dalam periode tertentu yang akan datang. B. Ruang Lingkup Pada dasarnya ruang lingkup Operating Budget yaitu merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan selama periode tertentu yang akan dating. Dan secara garis besar di bagi kedalam dua sector, sebagai berikut: a. Sektor penghasilan dimana meliputi kegiatan atau aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan pendapatan atau Revenues. Yang kemudian pada sector ini dibagi kedalam dua sub sector antaralain : Sub-sektor Penghasilan Utama (Operating Revenues), ialah penghasilan yang diterima perusahaan, yang berasal dan berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan. Sub-sektor Penghasilan Bukan Utama (Non-Operating Revenues),ialah penghasilan yang diterima perusahaan, yang tidak berasal dan tidak berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan, melainkan dari usaha sampingan perusahaan. b. Sektor Biaya (Expense) Yaitu kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan biaya biiaya yang di keluarkan oleh perusahaan. Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri anggaran operasional dibagi menjadi dua bagian yatu: a. Anggaran proyeksi laba rugi, dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir besarnya laba, baik menurut bagian, menurut jenis produk maupun laba yang merupakan keseluruhan. b. Anggaran Pembantu Laporan Rugi Laba (Income Statement Supporting Budget), anggaran ini meliputi seluruh anggaran kegiatan-kegiatan yang menyokong penyusunan suatu laporan Rugi Laba (Income Statement) yakni: Anggaran Penjualan ; Anggaran Produksi ; Anggaran Biaya Distribusi; Anggaran Biaya Umum dan Administrasi; Anggaran Type Appropriasi (anggaran biaya yang tidak dapat dikategorikan sebagai bagian dari anggarananggaran sebelumnya, misalnya: Anggaran Pemeliharaan dan Anggaran Penelitian). Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Ruang lingkup anggaran operasional terdiri dari proyeksi rugi laba yang dianggarkan serta beberapa anggaran pendukung seperti : Anggaran Penjualan Anggaran Produksi Anggaran Bahan Baku Anggaran Tenaga Kerja Anggaran Overhead Pabrik Anggaran Biaya Umum dan Administrasi Anggaran Persediaan Barang Jadi Anggaran Harga Pokok Produksi Anggaran Harga Pokok Penjualan C. Teknik Penyusunan Anggaran Operasional (Operating Budget ) secara terperinci disusun dalam Income Statement Supporting Budget , yang pada dasarnya berisi Budget tentang penghasilan (tentang Anggaran Penjualan ), dan anggarananggaran biaya, (Anggaran Produksi serta Anggaran Biaya Administrasi dan Anggaran Biaya Penjualan). Adapun Teknik yang biasa digunakan dalam penyusunan anggaran operasional adalah sebagai berikut : 1. Membuat anggaran penjualan Anggaran Penjualan umumnya menggambarkan penghasilan yang diterima karena ada penjualan, adapun langkah langkah dalam menyusun anggaran penjualan : Menetapkan target penjualan, dalam menetapkan target penjualan ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan,antara lain : Luas pasar, apakah bersifat lokal, regioanal, nasional. Keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, persaingan bebas dan sebagainya. Kemampuan pasar untuk menyerap barang (peluang pasar). Keadaan/sifat konsumen, yaitu konsumen akhir dan konsumen industry. Kemampuan finansial, yaitu kemampuan membiayai riset pasar, modal kerja, membeli bahan mentah, dan lain sebagainya. Keadaan personalia, berhubungan dengan tenaga kerja baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Membuat sales forecasting (Ramalan penjualan). Forecast penjualan merupakan perkiraan penjualan pada suatu waktu yang akan datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data-data yang pernah terjadi dan/atau mungkin akan terjadi 2. Anggaran produksi Dalam membuat anggaran produksi perusahaan dapat menggunakan pendekatan 3 cara yaitu : Mengutamakan stabilitasa produksi Mengutamakan stabilitas persediaan Campuran stabilitas produksi dan persediaan 3. Anggaran bahan baku Dalam penyusunan anggaran bahan baku, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan besaran antaralain: Anggaran produksi Harga beli bahan baku Biaya penyimpanan bahan baku di Gudang (carrying cost) Ketetapan standar pemakaian bahan baku Ketepatan pemasok Jumlah bahan baku setiap kali pesan Reorde point Safety stock 4. Anggaran tenaga kerja Anggaran Tenaga Kerja adalah tenaga kerja yang secara langsung berperan dalam proses produksi, yang memiliki karakteristik sebagai berikut: Besar kecilnya biaya berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi. Biaya yang dikeluarkan merupakan biaya variable Kegiatan tenaga kerja ini dapat langsung dihubungkan dengan produk akhir untuk penentuan harga pokok. 5. Anggaran biaya overhead Pada anggaran ini mencakup biaya overhead pabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan 6. Anggaran biaya umum dan administrasi Yaitu Anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya yang terjadi serta biaya lain yang sifatnya untuk keperluan secara keseluruhan, 7. Anggaran harga pokok produksi dan penjualan Yaitu anggran mengenai harga pokok produksi dan penjualan perusahaan dalam produksi.yang diperoleh dari keseluruhan anggaran-anggaran yang telah dibuat terdahulu. 8. Proyeksi laba rugi Proyeksi ini adalah perkiraan pendapatan laba rugi perusahaan pada periode mendatang yang di dapat dari keseluruhan anggaran-anggaran yang telah dibuat terdahulu. DAFTAR PUSTAKA M. Munandar, 1998, Budgeting: Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan Kerja, Edisi I, Cetakan Keduabelas, Penerbit: BPFE, Yogyakarta. Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri, 1996, Anggaran Perusahaan 1, Edisi Revisi, Cetakan Keenam, Penerbit: BPFE, Yogyakarta.