Kesimpulan Religiusitas dan spiritualitas merupakan faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis dan tingkat kesehatan, Spiritualitas dan religiusitas dapat menjadi sumber harapan, makna, kedamaian, kenyamanan, dan pemaafan yang kuat bagi diri sendiri dan individu lain. Distress spiritual adalah suatu keadaan menderita yang berhubungan dengan hambatan kemampuan untuk mengalami makna hidup melalui hubungan dengan diri sendiri, dunia, atau ikatan yang Maha – Tinggi. Pada kehidupan setiap individu mengalami perkembangan spiritual pada setiap fasenya yaitu pada fase bayi dan toddler, prasekolah, usia sekolah, dewasa, dan lansia. Keberhasilan seseorang menghadapi perubahan akibat penyakit kronis dapat menguatkan seseorang secara spiritual dan akibatnya individu melakukan evaluasi ulang (re-evaluation) tentang hidupnya. Individu tersebut akan yang mempunyai kekuatan secara spiritual akan membangun identitas diri kembali. Pada saat terjadi stress, penyakit, kehilangan, penyembuhan, atau nyeri menyerang seseorang, kekuatan spiritual dapat membantu seseorang ke arah penyembuhan. Pada saat mengalami stress membutuhkan dukungan dari spiritual (keagamaan) yang memberikan ketenangan batiniah. Pada kasus (Tn. Idris) mengalami distress spiritual yang mana pemenuhan kebutuhan spiritual pasien ini dapat ditunjukkan dengan rasa empati, kasih sayang, mendengarkan cerita pasien, berkomunikasi dan berinteraksi dengan pasien, merawat pasien dengan hormat, membantu pasien dalam menemukan makna dan tujuan hidup, mendukung mereka dengan budaya dan keyakinan agama mereka, memulihkan iman atau kepercayaan mereka, dan menemukan harapan bagi pasien. Oleh karena itu, perawat harus sensitif dan dapat memberikan respon yang tepat terhadap kebutuhan spiritual pasien. Dalam hal ini perawat harus melakukan proses keperawatan dan kesehatan spiritual yang mencangkup metode pengkajian kesehatan spiritual yang dapat perawat gunakan untuk memenuhi kebutuhan klien, serta merencanakan tindakan keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan klien. Saran Diharapkan setelah dibuatnya makalah ini mahasiswa dapat memahami, mengerti dan melaksanakan bagaimana cara memberi asuhan keperawatan kepada kline yang mengalami Distress Spritual sesuai dengan kebutuhan kline.