1 KONSEP-KONSEP PENILAIAN1 Medi Mustopa, Wayan Suban Kardi, Michael Regianto Riga Program Magister Manajemen Universitas Tadulako, Palu, Indonesia [email protected], [email protected], [email protected]; A. Pendahuluan Setiap individu berpendapat nilai uang yang sekarang tidak akan sama dengan nilai di masa depan. Ini berarti uang yang saat ini dipegang sekarang lebih berharga nilainya dibandingkan dengan nilainya nanti di masa mendatang. Sejumlah uang yang akan diterima dari hasil investasi pada akhir tahun, kalau kita memerhatikan nilai waktu uang, maka nilainya akan lebih rendah pada akhir tahun depan. Kita dapat menghitung hasil investasi yang akan kita dapatkan di masa yang akan datang dengan nilai sekarang. Suatu entitas ekonomi atau individu yang memiliki dana juga dapat memilih berbagai investasi atau suatu proyek. Investasi yang dilakukan dalam aktiva tetap biasanya memerlukan dana yang cukup besar sehingga dalam memilih investasi dalam aktiva tetap perlu pertimbangan yang tepat. Untuk memilih mana proyek yang menguntungkan kita dapat melakukan penilaian terhadap berbagai pilihan investasi dengan berbagai metode atau kriteria penilaian investasi. Selain investasi dalam aktiva tetap, investasi bisa juga dilakukan pada suratsurat berharga baik dalam investasi jangka pendek maupun jangka panjang. Investasi jangka pendek termasuk aktiva lancar yang waktunya kurang dari satu siklus operasi normal perusahaan. Sedangkan dikategorikan investasi jangka panjang apabila waktunya lebih dari satu siklus operasi normal perusahaan. Setiap investor yang menanamkan modalnya dalam suatu sekuritas tertentu, akan selalu mempunyai harapan akan menerima suatu penghasilan. Dengan penghasilan yang diterimanya tersebut investor akan dapat menerima kembali jumlah modal yang sudah dipakai untuk membeli sekuritas tersebut ditambah suatu keuntungan. Untuk mengukur tingkat penghasilan yang akan diterimanya, maka akan dihitung besarnya tingkat pengembalian atau return. 1 Bella Novitasari. Makalah Konsep-Konsep Penilaian. School of Business Kusuma Negara, Jakarta, Indonesia 2 B. Pembahasan Konsep Nilai waktu dari uang Nilai waktu uang yang sekarang tidak akan sama dengan nilai waktu uang di masa depan. Ini berarti uang yang saat ini dipegang sekarang lebih berharga nilainya dibandingkan dengan nilainya nanti di masa mendatang. Sejumlah uang yang akan diterima dari hasil investasi pada akhir tahun, kalau kita memerhatikan nilai waktu uang, maka nilainya akan lebih rendah pada akhir tahun depan. Sebagai ilustrasi uang sekarang Rp100.000,- (seratus ribu rupiah) nilainya akan sama dengan Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) pada akhir tahun kalau kita tidak memerhatikan nilai waktu uang. Jika kita memerhatikan nilai waktu dari uang maka nilai uang sekarang adalah lebih tinggi daripada uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan. Dalam menghitung nilai waktu uang perlu diperhatikan tingkat suku bunga yang berlaku. Bunga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang. Pemahaman konsep nilai waktu uang ini di perlukan oleh manajer keuangan dalam pengambilan keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan dipilih. Perhitungan Perhitungan Nilai Waktu Uang2 1. Konsep Nilai Masa yang akan datang/ Future Value Future value atau nilai masa depan merupakan suatu jumlah yang akan dicapai arus kas atau serangkaian arus kas yang berkembang selama jangka waktu tertentu bila dimajemukan meggunakan tingkat bunga. Sebagai contoh Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) di tangan hari ini bernilai lebih dari Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) yang diterima di masa depan karena, jika memilikinya sekarang kita dapat menginvestasikannya, mendapatkan bunga dan akhirnya mendapatkan lebih dari Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) di masa depan. ππ½π΅ = π·π½ (π + π°)π΅ FV = Future Value 2 Yuliatiningsih. Makalah Konsep-Konsep Penilaian. School of bussiness Kusuma Negara, Jakarta. Indonesia 3 PV = Present Value I = Tingkat bunga N = Jumlah periode Kalau jumlah semula (Rp 1.000.000) itu disebut P (present amount), jumlah tahun selama uang itu dipinjam adalah n, jumlah uang yang harus dikembalikan disebut F (future value), tingkat bunga adalah I. (1 + I )n disebut compounding factor for 1, adalah suatu bilangan lebih besar dari satu (1,0) yang dapat dipakai untuk mengalikan suatu jumlah yang ada sekarang untuk menentukan nilainya di waktu yang akan datang, setelah siberi bunga paa akhir setiap tahun. Ilustrasi contoh untuk future value: Konsep nilai masa yang akan datang (future value) akan dijelaskan melalui ilustrasi sebagai berikut. Misalkan Anda meminjam uang sebesar Rp 1.000.000 dengan tingkat bunga 12% setahun. Sesudah satu tahun maka Anda harus mengembalikan sebesar : Rp 1.000.000 + 12% x Rp 1.000.000 = Rp 1.000.000 (1 + 12%) = Rp 1.120.000 Jika uang itu dipinjam selama dua tahun, maka tambahan bunga sebesar Rp 120.000 juga dikenakan bunga, sehingga jumlah yang harus dikembalikan menjadi : Rp 1.000.000 (1+12%) (1 + 12%) = Rp 1.000.000 (1 + 12%)2 = Rp 1.000.000 x 1,2544 = Rp 1.254.400 Misalkan : n =5 tahun, I = 12%, maka pinjaman Rp 1.000.000 harus dikembalikan sebesar : F = Rp 1.000.000 (1,12)5 = Rp 1.000.000 x 1,7623 = Rp 1.762.300 2. Konsep Nilai Sekarang/ Present Value Seringkali yang diketahui bukan besarnya P, melainkan besarnya F yaitu besarnya nilai di waktu yang akan datang. Jika demikian halnya, maka untuk 4 mencari nilai sekarang (P) atau present value dari jumlah tersebut (F), maka rumus future value di atas dapat ditransformasi sebagai berikut. F = P (1 + i)n P = (1+π )π P = F (1+π )π πΉ 1 1 Istilah (1+π )π ini disebut discount factor, yaitu bilangan kurang dari satu (1,0) yang dapat dipakai untuk mengalikan suatu jumlah di waktu yang akan datang (F) supaya menjadi nilai sekarang (P). Discount factor ini juga tersedia dalam Tabel Bunga. Misalkan Anda akan mendapat uang sebanyak Rp1.000.000 yang akan diterima pada akhir tahun pertama (F) Jika tingkat bunga 15%, maka nilai sekarang (P) uang Rp 1.000.000 adalah : 1 P = Rp 1.000.000 (1+15 )1 = Rp 869,569 Jika uang Rp 1.000.000 akan diterima akhir tahun kedua, maka nilai sekarangnya 1 P = Rp 1.000.000 (1+15 )2 = Rp 756,144 Jika uang tersebut akan diterima akhir tahun kelima, dengan menggunakan Tabel Bunga (A-1), dapat dilihat Tabel Discount Factor (Present Value), cari tingkat bunga 15% dan periode 5 akan ditemukan angka sebesar 0,4972. Dengan demikian Rp 1.000.000 yang akan diterima 5 tahun yang akan datang, nilai sekarangnya adalah P 3. = Rp 1.000.000 x 0,4972 = Rp 497.200 ANUITAS3 Konsep time evaluation, disamping konsep Present Value (P) dan Future Value (F) yang sudah dibicarakan, ada satu konsep lagi yaitu Annuity atau uniform series. Anuitas adalah serangkaian pembayaran atau penerimaan yang jumlahnya sama (A) setiap kali pembayaran atau penerimaan selama beberapa periode tertentu. Anuitas ini mempunyai beberapa sifat, yaitu : 3 Wahyuning Chandra Dewi. Makalah Manajemen Keuangan: Nilai Waktu Uang dan Konsep Dasar Penilaian. Fakultas Ekonomi dan Bisnis;Universitas Udayana.2016 5 a. Jumlahnya sama b. Panjangnya periode antara angsuran sama c. Pembayaran pertama dilakukan pada akhir periode pertama. a. Nilai Masa yang Akan Datang Suatu Anuitas Misalkan Anda dijanjikan akan menerima Rp 1.000.000 setiap tahun selama tiga tahun. Jika suku bunga yang relevan sebesar 10% berapa nilai penerimaa tersebut pada akhir tahun ke-3. Pembayaran dilakukan setiap akhir tahun. Nilai akhir dari seri penerimaan dapat digambarkan sebagai berikut. 0 1 2 3 Pembayaran 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.100.000 1.210.000 3.310.000 Formula umum Future Value dari suatu : Fn= A( [( (1+π )π −1 (1+π )π −1 π π ) )] merupakan factor bunga nilai akhir suatu anuitas yang nilai sudah tersedia pada Tabel Bunga Dengan demikian, Fn = A x (factor bunga Anuitas) Contoh di atas factor bunga anuitas i = 10%, n = # dapat dilihat dengan mudah pada Tabel A-4 yaitu Rate 10%, ditelusuri ke bawah hingga baris tahun ke -3, diperoleh angka 3,310000 dengan demikian nilai akhir anuitas Rp1.000.000 selama 3 tahun adalah : Rp 1.000.000 x 3,3100 = Rp 3.310.000 Contoh lain misalnya sebuah perusahaan harus membayar royalty sebesar Rp 2.500.000 setiap akhir tahun selama 5 tahun berturut-turut. Lalu diadakan 6 perjanjian bahwa jumlah tersebut tidak dibayarkan tiap akhir tahun, melainkan sekaligus pada akhir tahun kelima, dengan tingkat bunga 15% setahun untuk tiap pembayaran yang ditahan. Berapa jumlah yang harus dibayar pada akhir tahun ke5? Jadi : A = Rp 2.500.000: i = 15%; n = 5; F =…? F = Rp 2.500.000 x 6,7424 = Rp 16.856.000 b. Nilai Sekarang Suatu Anuitas Misalkan kepada Anda ditawarkan dua alternative berikut : anuitas 3 tahun sebesar Rp 1.000.000 per tahun atau pembayaran kontan sekarang. Selama 3 tahun mendatang Anda tidak memerlukan uang tersebut, sehingga jika anda menerima anuitas maka anda akan mendepositokan dana tersebut dan mendapat bunga 10%. Berapa pembayaran kontan yang harus diterima sekarang yang jumlahnya equivalen dengan pembayaran anuitas tersebut. Persoalan ini dapat digambarkan sebagai berikut. 0 Nilai sekarang 1 2 1.000.000 1.000.000 3 1.000.000 Penerimaan 909.010 826.400 751.300 2.486.800 Jadi nilai sekarang dari seri penerimaan selama 3 tahun tersebut adalah Rp 2.486.800. Rumus PV anuitas adalah : Rumus PV anuitas adalah : PV = ( (1+π )π −1 π(1+π)π ) 7 ( (1+π )π −1 π(1+π)π ) adalah discount factor anuitas yang nilai sudah tersedia pada Tabel A-2 Persoalan di atas dengan mudah dapat diketahui discount factor-nya pada Tabel A-2 lihat lajur 10% periode 3, didapat 2,4869. PV = Rp 1.000.000 + 2,4869 = Rp 2.486.900 (ada pembulatan) Misalkan untuk perusahaan ang harus membayar royalty sebesar Rp 2.500.000 setiap akhir tahun selama berturut-turut dalam contoh sebelumnya setuju membayarnya sekaligus pada permulaan tahun pertama. Jika tingkat bunga 15%, berapa jumlah yang harus dibayar A = Rp 2.500.000; i = 15%; n = 5; P =…? P = 2.500.000 x 3,3522 = 8.580.500 Jadi bila dibayar sekaligus pada permulaan tahun, maka jumlah yang harus dibayar adalah sebesar Rp 8.580.500 Penilaian Investasi 1. Metode Net Present Value (NPV) NPV ialah teknik penilaian proyek investasi dengan cara membandingkan nilai tunai arus kas masuk bersih dengan nilai tunai pengeluaran modal berdasarkan tingkat diskonto yang telah ditentukan, biasanya besarnya tingkat diskonto adalah biaya modal rata-rata tertimbang proyek tersebut. Jika NPV positif, proyek layak, artinya bisa dilaksanakan. Net present value ialah teknik penilaian proyek investasi berdasarkan pengaruh waktu terhadap nilai uang. Teknik perhitungan menggunakan rumus: π πππ = ∑ π‘=1 πΆπΉπ‘ − πΌ0 (1 + πΎ)π Dimana: πΌ0 = Nilai proyek investasi awal periode πΆπΉπ‘ = Arus kas masuk operasi proyek investasi πΎ = Biaya modal proyek investasi 8 2. Metode Internal Rate Of Return (IRR) IRR ialah teknik mencari discount rate yang dapat menyamakan besarnya nilai tunai arus kas bersih proyek dengan nilai tunai pengeluaran modal untuk investasi. Jika IRR lebih besar daripada biaya modal rata-rata tertimbang, maka proyek layak. Teknik perhitungannya menggunakan rumus: π πΌπ π = ∑ π‘=1 πΆπΉπ‘ − πΌ0 (1 + πΌπ π )π Dimana: πΌ0 = Nilai proyek investasi awal periode πΆπΉπ‘ = Arus kas masuk operasi proyek investasi πΌπ π = Biaya modal proyek investasi Penilaian Sekuritas Surat berharga yang dihitung nilai pasarnya adalah dibedakan atas surat berharga dengan penghasilan tetap (obligasi) dan surat berharga tidak dengan pernghasilan tetap (saham). 1. Obligasi Obligasi memberikan penghasilan tetap kepada pemegangnya yaitu berupa bunga atau coupon yang biasanya besarnya tetap dan dibayarkan setiap periode sampai dengan saat dilunasinya obligasi tersebut. Nilai (harga pasar) obligasi dirumuskan sebesar nilai sekarang ini dari penghasilan yang akan diperoleh ditambah nilai sekarang dari pelunasannya. Nilai atau harga pasar obligasi dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: π‘ π=∑ π=1 πΆ π + π (1 + π) (1 + π)π Keterangan: π = Harga pasar obligasi π = Jumlah peride sampai dengan jatuh tempo πΆ = Besarnya coupon dalam rupiah π = Nominal obligasi π = Rate of return yang diinginkan 9 Perhitungan Yield to Maturity Obligasi Yield to maturity adalah tingkat pengembalian yang akan diterima oleh pemodal dikaitkan dengan saat jatuh temponya. Besarnya yield to maturity obligasi dihitung dengan rumus sebagai berikut: πΎ= π−π π π+π πΆ+ π₯ 100% 2 Keterangan: πΎ = Yield to Maturity πΆ = Coupon dalam rupiah π = Nominal obligasi π = Harga pasar obligasi π = Jangka waktu obligasi 2. Saham Preferen Saham preferen merupakan saham dengan pendapatan tetap yang berarti dividennya dibayarkan dalam jumlah tetap dan secara terus-menerus. Karena jenisnya saham maka jangka waktunya tidak terbatas. Oleh karena itu nilai pasar saham preferen dirumuskan: π= π· π Keterangan: π = Harga pasar saham preferen π· = Dividen dalam rupiah π = Rate of return 3. Saham Biasa Penilaian saham biasa pada prinsipnya sama dengan penilaian pada obligasi maupun saham preferen. Hanya dalam penilaian saham biasa agak rumit disebabkan karena nilai penghasilan atau dividen yang diperoleh dari saham biasa sulit untuk diramalkan dan biasanya dividen ada pertumbuhannya dari tahun ke tahun. Formula standar yang dapat diterapkan untuk menilai saham biasa adalah: ππ = π·1 π·2 π·π + +β―+ 1 2 (1 + π) (1 + π) (1 + π)π Keterangan: π = Harga pasar saham biasa π·π = Nilai dividen yang diterima pada tahun ke-n π = Rate of return yang diinginkan pada saham biasa 10 a. Tidak ada pertumbuhan dividen Apabila dividen yang diterima dari tahun ke tahun tidak mengalami pertumbuhan maka penilaian saham biasa sama dengan penilaian saham preferen yaitu: π· π b. Dividen dengan pertumbuhan konstan π= Kalau tingkat pertumbuhan dividen konstan dari tahun ke tahun maka nilai pasar saham biasa tersebut diformulasikan sebagai berikut: π= π· π−π Keterangan: π = Harga pasar saham biasa π· = Dividen dalam rupiah π = Rate of return yang diinginkan pada saham biasa π = Tingkat pertumbuhan c. Menghitung Rate of Return Saham Biasa Dengan menggunakan formula diatas maka rate of return saham biasa dapat ditentukan dengan rumus: π= π· +π π C. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Konsep nilai waktu uang (time value of money) menunjukkan bahwa nilai uang pada saat ini lebih tinggi daripada nilai uang pada masa yang akan datang dalam jumlah yang sama. Salah satu faktor yang menimbulkan perbedaan tersebut adalah adanya bunga yang merupakan harga atas penggunaan uang tersebut. Untuk menghitung nilai waktu dari uang dapat digunakan antara lain nilai masa yang akan datang (future value), nilai sekarang (present value), 11 Anuitas yang meliputi nilai masa yang akan dating atas anuitas dan nilai sekarang atas anuitas. 2. Ada beberapa cara yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap investasi dalam aktiva tetap yaitu dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV) dan metode Internal Rate of Return (IRR) . 3. Bagi perusahaan manajemen, surat berharga lebih ditekankan penilaiannya atau penentuan harga pasar surat berharga. Konsep penilaian investasi pada dasarnya penentuan harga surat berharga yang ada di suatu perusahaan. Perusahaan juga memiliki sekuritas untuk menjaga likuiditas perusahaan dan memperoleh pendapatan dari investasi tersebut. Akan tetapi memiliki risiko dan tingkat pengembalian yang terjadi karena keadaan waktu yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Daftar Pustaka Bella Novitasari.2019. Makalah Konsep-konsep penilaian. School of Bussiness Kusuma Negara, Jakarta, Indonesia Warsini, Sabar. 2003. Manajemen Keuangan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Prawironegoro, Darsono. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta: Nusantara Consulting Husnan, Suad, dan Pudjiastuti, Enny. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Sulindawati, Ni Luh Gede Erni, Gede Adi Yuniarta dan I Gusti Ayu Purnamawati. 2017. Manajemen Keuangan : Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Bisnis. Depok : Rajawali Pers.