TUGAS INDIVIDU MENAJEMEN KEPERAWATAN 3 SOAL Dosen Pengampu : Ns.Maria Magdalena Purba, MMed.Ed Disusun Oleh Nama : Christina Eka Yulianti Nim : PO.62.20.1.19.049 Prodi : DIII Keperawatan Reguler XXII B PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA T.A 2020/2021 TUGAS INDIVIDU 1. Jika anda sebagai ketua tim apa yang anda lakukan? Jawab : Saya sebagai ketua tim akan melakukannya secara Jalan Damai dengan menenangkan dengan kepala dingin dari pihak klien maupun salah satu dari staf yang melakukan kesalahan tersebut, agar tidak terjadinya tindakan Perkelahian maupun tuntutan dari pihak keluarga selama permasalahan yang dilakukan tidak membahayakan klien namun tetap berunding bagaimana dapat bertanggung jawab atas kelalaian staf perawat tersebut sehingga ia dapat belajar dari kesalahan yang seharusnya mengutamakan Keselamatan Klien dan juga memberikan hukuman beberapa minggu untuk bekerja. 2. Jika ada tindakan mal praktek di ruang rawat siapa yang bertanggung jawab? Jawab : Staf Perawat yang melakukan mal praktek dikarenakan melalaikan tanggung jawab dan keselamatan pasien dan dihukum menurut : Pasal 55 ayat (1) UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan : “setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan”. 3. Jelaskan hubungan antara tingkat kepuasan pasien, tingkat kepuasan perawat dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawata? Jawab : Penelitian menunjukkan semakin tinggi mutu perawat maka tingkat kepuasan pasien semakin tinggi. Namun dalam penelitian terdapat satu orang responden yang memiliki persepsi tinggi terhadap mutu perawat namun memiliki tingkat kepuasan yang rendah. Kondisi ini disebabkan adanya factor - faktor lain yang turut berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien. Irawan (2003) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien antara lain karakteristik pelayanan keperawatan, harga, pelayanan, lokasi, fasilitas, desain visual, dan komunikasi. Pasien yang mempersepsikan mutu pelayanan perawat baik, namun ketika pasien menganggap bahwa fasilitas yang ada masih buruk, maka dapat menurunkan tingkat kepuasan pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pasien tentang mutu pelayanan perawat berhubungan dengan kepuasan pasien. Untuk itu lembaga pendidikan keperawatan hendaknya menekankan kemampuan perawat kepada pasien, sehingga ketika perawat telah bekerja memiliki kemampuan yang baik dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien.