ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEBUTUHAN DASAR MANUSIA TENTANG RASA AMAN DAN NYAMAN Oleh: Elvant Olrando Darlin NIM: 2019.C.11a.1007 YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRODI S1 KEPERAWATAN TAHUN 2021/2022 1 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEBUTUHAN DASAR MANUSIA TENTANG RASA AMAN DAN NYAMAN Dibuat Sebagai Syarat Dalam Menempuh Mata Kuliah Praktik Pra Klinik Keperawatan I Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya Oleh: Elvant Olrando Darlin NIM: 2019.C.11a.1007 YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRODI S1 KEPERAWATAN TAHUN 2021/2022 i SURAT PERNYATAAN Saya Bersumpah Bahwa Laporan Asuhan Keperawatan Ini Adalah Hasil Karya Sendiri Dan Belum Pernah Dikumpulkan Oleh Orang Lain Untuk Memperoleh Gelar Dari Berbagai Jenjang Pendidikan Di Perguruan Tinggi Manapun Palangka Raya, 8 Maret 2021 Yang Menyatakan, 2 Konsep Kebutuhan Dasar Manusia Rasa Aman dan Nyaman 1. Pengertian Definisi Keamanan Keamanan seringkali didefinisikan sebagai keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi.Lingkungan pelayanan kesehatan dan komunitas yang aman merupakan hal yang penting untuk kelangsungan hidup klien.Perawat harus mengkaji bahaya yang mengancam keamanan klien dan lingkungan, dan selanjutnya melakukan intervensi yang diperlukan.Dengan melakukan hal ini, maka perawat adalah orang yang berperan aktif dalam usaha pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, dan peningkatan kesehatan. Etiologi Dalam buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (PPNI, 2016) penyebab Gangguan Rasa Nyaman adalah: a. Gejala penyakit. b. Kurang pengendalian situasional atau lingkungan. c. Ketidakadekuatan sumber daya (misalnya dukungan finansial, sosial dan pengetahuan). d. Kurangnya privasi. e. Gangguan stimulasi lingkungan. f. Efek samping terapi (misalnya, medikasi, radiasi dan kemoterapi). g. Gangguan adaptasi kehamilan. Klasifikasi 1). Keselamatan Fisik Keselamatan fisik tergantung dari keamanan Lingkungan.Lingkungan klien mencangkup semua faktor fisik dan psikologis yang mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup klien.Definisi yang luas tentang lingkungan ini menggabungkan seluruh tempat terjadinya interaksi antara perawat dan klien. Keamanan yang ada didalam lingkungan ini akan 3 mengurangi insiden terjadinya penyakit dan cedera, memperpendek lama tindakan dan/atau hospitalisasi, meningkatkan kesejahteraan klien. Lingkungan yang aman juga akan memberikan perlindunngan kepada stafnya, dan memungkinkan mereka untuk berfungsi pada tingkat yang optimal. 4 Lingkungan yang aman adalah salah satu kebutuhan dasar yang terpenuhi, bahaya fisik akan berkurang, bahaya fisik yang ada didalam komunitas dan tempat pelayanan kesehatan menyebabkan klien beresiko mengalami cedera. Banyak bahaya fisik, khususnya yang mengakibatkan jatuh, dapat diminimalkan melalui pencahayaan yang tidak adekuat, pengurangan penghalang fisik.Pengontrolan bahaya yang mungkin ada dikamar mandi, dan tindakan pengamanan. 2). Keselamatan Psikologis Untuk selamat dan aman secara psikologi, seorang manusia harus memahami apa yang diharapkan dari orang lain, termasuk anggota keluarga dan profesionl pemberi perawatan kesehatan. Seseorang harus mengethuai apa yang diharapkan dari prosedur, pengalaman yang baru, dan hal-hal yang dijumpai dalam lingkungan. Setiap orang merasakan beberapa ancaman keselamatan psikologis pada pengalaman yang baru dan yang tidak dikenal. (Kozeir,2011). Orang dewasa yang sehat secara umum mampu memenuhi kebutuhan keselamatan fisik dan psikologis merekat tanpa bantuan dari profsional pemberi perawatan kesehatan.Bagaimanapun,orang yang sakit atau acat lebih renta untukterncam kesejahteraan fisik dan emosinya,sehingga intervensi yang dilakukan perawat adalah untuk membantu melindungi mereka dari bahaya. (Kozier,2011). 5 Patofisiologi 6 Manifestasi Klinis Gejala dan tanda gangguan rasa nyaman (mual) dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sebagai berikut (PPNI, 2016): a. Gejala dan tanda mayor: Data subjektif: 1) Mengeluh tidak nyaman 2) Mengeluh mual 3) Mengeluh ingin muntah 4) Tidak berminat makan Data objektif: (tidak tersedia) b. Gejala dan tanda minor Data subjektif: 1) Merasa asam di mulut 2) Sensasi panas/dingin 3) Sering menelan Data objektif: 1) Saliva meningkat 2) Pucat 3) Diaphoresis 4) Takikardi 5) Pupil dilatasi Komplikasi a)Gangguan pola istirahat tidur b)Syok neurogenic Pemeriksaan Penunjang a)Pemeriksaan darah lengkap b)CT scan c)MRI d)EKG Penatalaksanaan Medis a)Monitor gejala cardinal/ tanda-tanda vital b)Kaji adanya infeksi atau peradangan di sekitar nyeri c)Beri rasa aman d)Sentuhan therapeuticTeori ini mengatakan bahwa individu yang sehat mempunyai keseimbanganenergy antara tubuh dengan lingkungan luar. Orang sakit berarti adaketidakseimbangan energi, dengan memberikan sentuhan pada pasien, diharapkanada transfer energy. e)AkupressurePemberian tekanan pada pusat-pusat nyeri 7 f)Guided imagery Meminta pasien berimajinasi membayangkan hal-hal yang menyenangkan,tindakan ini memerlukan suasana dan ruangan yang terang, serta konsentrasi dari pasien. g)DistraksiMengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan sampai sedang.Distraksi visual (melihat TV atau ertandingan bola), distraksi audio (mendengarmusik), distraksi sentuhan massage, memegang mainan), distraksi intelektual(merangkai puzzle). 8