Uploaded by User88699

Makanan Dan Minuman Serta Zat Aditif Yang Terkandung - Copy

advertisement
A. Makanan Dan Minuman Serta Zat Aditif Yang Terkandung
No
1
Nama
Makanan
Chitato
(Makanan
Ringan)
Gambar
Zat Aditif
TBHQ,MSG, CaCO3, DG, DI,
pewarna, NaB
2
Sarimie
(Mie Instan)
MSG, NB, MNG, MH, pewarna,
AF, Fe
3
Sambal
Sasa
MSG,pewarna,P,Ast,NB,SB
4
Kecap
Indofood
KB,CaB,NB,Sk,pewarna,P,MSG
5
Sosis
Champ
Bd,Nn,TBHQ,Po,Pt
6
Blue Band
(Mentega)
Krt,Ks,Ss,NB,CaB,KB
7
Sirup
Marjan
Pewarna,NB,KB,Pe
8
Fanta
Mg,Prs,pewarna,KB,CaB,NB,Bd
9
Inaco Jelly
NB,AS,I,Pc,pewarna
10
Selai
Mariza
AS,Ks,pewarna
B. Keterangan Zat Aditif Di Atas
NO
1
2
3
4
5
SINGKATAN
TBHQ
MSG
CaCO3
DG
DI
6
Pewarna
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
NaB
MH
Af
Fe
P
Ast
SB
KB
Sk
Bd
Nn
Po
Pt
Krt
Ks
Ss
Pe
Prs
I
Pc
AS
KEPANJANGAN
Tertiary butylhydroquinone
Monosodium Glutamat
Kalsium Karbonat
Dinatrium Guanilat
Dinatrium Inosinat
Sunseet Yellow/Kuning FCF Cl 15985, Karamel
Tartrazine Cl 19140
Natrium Bicarbonat
Metil-p-hidroksi Benzoat
Asam Folat
Zat Besi
Pengental
Asam Asetat
Sodium Benzoat
Kalium Benzoat
Sakarin
Belarang Dioksida
Natrium Nitrit
Poliphospat
Potassium
Karotenoid
Kalium Sorbat
Sodium Sitrat
Pengemulsi
Pecita Rasa Sitrus
Inulin
Pectin
Asam Sitrat
C. Beberapa Jenis- jenis Zat Aditif
1. TBHQ (Tertiary butylhydroquinone)
TBHQ merupakan kependekan dari Tertiary butylhydroquinone, yaitu zat pengawet atau
antioksidan yang mencegah terjadinya oksidasi dalam makanan. Proses oksidasi dalam
makanan dapat membuat makanan tersebut menjadi cepat busuk dan rusak. Di dalam
berbagai produk, TBHQ ditulis dengan berbagai nama, yaitu Mono-tert-butylhydroquinone, tbutylhydroquinone, dan 2-(1,1-dimethylethyl)-1,4-benzenediol. Hingga saat ini, penggunaan
TBHQ masih menuai kontroversi di masyarakat dan di dunia kesehatan. The Center for
Science in the Public Interest (CSPI) menyebutkan bahwa hasil penelitian pada tikus
menyebutkan bahwa TBHQ mempunyai potensi munculnya tumor di dalam tubuh. Selain
itu, National Library of Medicine (NLM) melaporkan bahwa kasus gangguan penglihatan
bisa terjadi pada manusia yang mengonsumsi TBHQ. Penelitian lebih lanjut dari NLM
menyebutkan bahwa gangguan kesehatan lain akibat TBHQ adalah pembesaran hati, efek
neurotoksin, dan kelumpuhan.
2. Monosodium glutamate (MSG)
Tentu Anda sudah familiar dengan MSG serta desas-desus bahayanya. Bahan ini terkenal
dapat membuat hidangan terasa lebih gurih, dan bisa ditemukan di berbagai makanan olahan
maupun kemasan. Efek MSG terhadap kesehatan sudah lama menjadi bahan penelitian,
bahkan sejak tahun 1969. Beberapa studi menemukan bahwa MSG mungkin dapat
menambah berat badan serta memicu sindrom metabolik. Tapi penelitian lainnya tidak
menemukan kaitan tersebut. Hal yang lebih perlu diperhatikan adalah mengonsumsi MSG
terlalu banyak bisa memicu gejala sensitivitas (gejala seperti alergi) pada beberapa orang.
Keluhannya dapat berupa sakit kepala, berkeringat, dan mati rasa. Jika Anda mengalaminya
setelah mengonsumsi MSG, lebih baik hindari zat aditif ini sepenuhnya.
3. Kalsium karbonat
Gerald P Kelly, konsultan teknis senior di UL Verifikasi Services, Inc di Canton,
Massachusetts mengatakan, senyawa alami yang sering digunakan sebagai sumber kalsium
dalam banyak suplemen ini dapat ditambahkan ke tepung sebagai adonan tambahan. Bahan
ini juga berfungsi sebagai anti lengket. Produsen kadang menambahkannya ke kadar garam
yang tinggi untuk mencegah penggumpalan. Zat aditif ini juga menjaga keasaman produk
dan dapat digunakan sebagai sumber kalsium dalam berbagai makanan.
1. Dinatrium guanilat dan Dinatrium inosinat
Dinatrium guanilat adalah garam dinatrium penyedap rasa guanosin monofosfat (GMP)
alami. Dinatrium guanilat adalah aditif makanan dengan Nomor E E627, umumnya
digunakan dengan senyawa asam glutamat (mononatrium glutamat atau MSG). Sebagai
bahan aditif yang cukup mahal, dinatrium guanilat tidak digunakan secara bebas, bila
dinatrium guanilat terdapat dalam bahan makanan, tetapi MSG tidak ada, kemungkinan
bahwa asam glutamat sudah tersedia dalam bahan makanan lain seperti kecap, tomat, keju,
dan bahan lain yang memiliki kandungan asam glutamat yang tinggi. Dinatrium guanilat
tidak aman dikonsumsi untuk bayi berumur di bawah 12 minggu, dan umumnya harus
dihindar oleh penderita penyakit asma dan pirai, karena guanilat dimetabolisme
menjadi purin. Namun, jumlah tertentu dalam makanan pada umumnya tidak cukup besar
untuk menimbulkan efek samping yang signifikan. Dinatrium inosinat (E631)
adalah garam natrium asam inosinat dengan rumus kimia C10H11N4Na2O8P, yang digunakan
sebagai aditif makanan dan sering ditemukan dalam mi instan, keripik kentang dan berbagai
jenis makanan ringan lainnya.
4. Pewarna makanan buatan
Berkat pewarna makanan buatan, permen dan bumbu rempah jadi terlihat lebih menarik
dengan warna yang cerah dan mencolok. Tetapi pewarna ini sering dianggap tidak aman
untuk kesehatan. Beberapa jenisnya diketahui dapat menyebabkan reaksi alergi. Pewarna
makanan buatan juga pernah dilaporkan dapat membuat anak jadi lebih hiperaktif. Untuk
berjaga-jaga, ada baiknya Anda membatasi konsumsi makanan olahan karena jenis makanan
ini sering mengandung pewarna buatan. Makanan alami, seperti sayur dan buah warna-warni,
juga tak kalah enak, segar, dan menyehatkan untuk disantap.
5. Natrium bikarbonat
Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3. Dalam penyebutannya
kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan telah digunakan
sejak lama. Senyawa ini disebut juga baking soda (soda kue), Sodium bikarbonat, natrium
hidrogen karbonat, dan lain-lain. Senyawa ini merupakan kristal yang sering terdapat dalam
bentuk serbuk. Natrium bikarbonat larut dalam air. Senyawa ini digunakan dalam roti atau
kue karena bereaksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan
roti "mengembang".
6. Metil hidroksi benzoat
Nipagin adalah nama dagang untuk senyawa metil hidroksi benzoat, yaitu senyawa ester
metil dari asam p-hidroksibenzoat. Senyawa ini merupakan bahan tambahan pangan senyawa
turunan asam benzoat, yang berfungsi sebagai bahan antimikroba atau pengawet. Senyawa ini
sering juga dikenal dengan nama metil paraben.
7. Asam Folat
Zat yang ditambahkan untuk memperbaiki gizi makanan
8. Asam benzoat
Merupakan bahan kimia makanan yang sering digunakan untuk mengawetkan buah-buahan,
digunakan pada kecap dalam botol, margarin, saos tomat dan minuman ringan. Asam benzoat
memiliki kandungan antibakteri, sehingga makanan yang diberikan bahan ini akan terlindung
dari perkembangan bakteri.
9. Belerang (sulfur) dioksida
Sulfur dioksida sering digunakan untuk mengawetkan sari buah, buah kering ataupun sirup.
Bahan kimia ini aman digunakan dengan syarat diberikan sesuai takarannya.
10. Natrium nitrit
Ada macam-macam zat aditif yang sering ditambahkan ke dalam makanan, salah satunya
natrium nitrit. Bahan ini sering ditemukan dalam daging olahan karena dapat mencegah
pertumbuhan bakteri, memberikan rasa asin serta warna merah pada daging. Contohnya, sosis
dan bacon. Natrium nitrit bisa berubah menjadi komponen berbahaya yang
disebut nitrosamine jika terpapar panas tinggi sekaligus asam amino. Hal ini disebut dapat
meningkatkan risiko beberapa jenis kanker.
11. Kalium sorbat dan natrium benzoat
Buah atau salad kentang siap dibeli di supermarket kemungkinan mengandung salah satu dari
garam-garam ini. Mereka meningkatkan masa simpan dengan mencegah pertumbuhan
bakteri, jamur dan membuat makakan berbusa.
12. Karboksimetilselulosa
Berasal dari selulosa, suatu bentuk karbohidrat ini digunakan sebagai stabilizer dan pengental
dalam produk makanan seperti puding. Itu juga ditambahkan untuk memberikan serat. "Jika
sebuah produk ingin membuat klaim bahwa makanan itu kaya serat, mereka mungkin
menggunakan ini.
13. Kalsium klorida
Sejenis garam mineral ini jika ditambahkan ke sayuran olahan akan membuat lebih tahan
lama. Kalsium klorida adalah aditif populer karena membuat tampilan menarik dan renyah.
"Ketika sayuran yang dimasak pada suhu tinggi, mereka cenderung untuk menjadi lembek,
jadi ini dapat digunakan dalam air rebusan untuk menjadikan sayuran dalam kaleng tetap
bertekstur dan tidak layu," kata Eric Decker, profesor di departemen ilmu makanan di
University of Massachusetts di Amherst.
14. Guar gum
Terbuat dari ekstrak biji guar. Zat pengental ini mengubah sifat makanan seperti yoghurt
beku atau keju, meningkatkan rasa ketika sudah sampai di mulut Anda. "Anda bisa melihat
perbedaan teksturnya ketika Anda mencelupkan sendok ke dalamnya.
15. Asam sitrat
Asam sitrat merupakan jenis bahan pengawet yang aman untuk dikonsumsi manusia.
Biasanya bahan ini digunakan untuk menambah rasa asam pada makanan dan untuk
mencegah perkembangan jamur serta bakteri penyebab penyakit di dalam makanan.
Download