Uploaded by User88654

PERTEMUAN 1

advertisement
Nama : Wahyu Jatiningrum
Nim : 170422620664
Kls : PAI/D11
Diskusi pertemuan 1
Pertanyaan
1. Rizkita Kuscahyani (200431619666)
izin bertanya, apakah masih ada praktik animisme dan dinamisme di zaman sekarang ? terima
kasih
2. Muhammad Nur Ramadhan (200312614028) orang orang dulu berkata bahwa Allah berada
dimana saja, pun beberapa aliran seperti mutazilah berpendapat seperti itu. Namun ada beberapa
pendapat yang berkata bahwa pendapat Allah dimana saja itu bidah, mohon penjelasannya
3.Vina Maulida Junia (20312614098)
Apakah orang yang lebih mempercayai ajaran agama lain dibandingkan agama islam dan
mengingkari ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Allah swt di dalam Al-Quran
termasuk digolongkan sebagai orang yang menganut politeisme? Dalam konteks ini dia
beragama islam
4. Putri Wasilasari (200413623379)
Pada bagian perspektif manusia mengenai tuhan, bagian pemikiran umat Islam, disebutkan
asy'ariyah dan maturidiyah. Pertanyaannya, apakah pengertian dan perbedaan diantara
keduanya? Jelaskan. Terimakasih
5. NURUL INSANI (200332618031), berikan contoh bangsa yang masih/sudah pernah
menggunakan pehamanan Monoateisme atau semacamnya
6.Selly sicillia (200413623437) , sejauh ini metode manakah yang terbukti efektif untuk
meyakinkan keberadaan tuhan , dan mengapa? Terimakasih
7. Yunita Rohmah (200741637231), apa yang akan kalian lakukan apabila berkumpul dan
bergaul dengan sekumpulan atheis ( orang-orang yang tidak mempercayai adanya Tuhan ) untuk
mengubah pola pikirnya meyakinkan bahwa Tuhan itu benar adanya? terima kasih.
Jawaban
1. - Ahmad Mukimul Khaq'qi (200413623279) Untuk zaman sekarang, animisme dan dinamisme
masih ada. Namun, tidak begitu banyak. Salah satunya tetangga desa saya masih banyak yang
mempercayai kekuatan dan kehebatan keris dan pohon. Tidak mempercayai akan kehebatan dan
kekuasaan Allah SWT
- Nailyviatul (200741637220)
Menurut saya masih ada, karena tidak semua masyarakat mampu mengikuti perkembangan
budaya maupun perubahan sosial yang terjadi di sekitarnya. Sehingga hal yang umumnya
dilakukan adalah mempertahankan kebudayaannya, ataupun memadupadankan kebudayaan yang
baru dengan yang telah ada. Beberapa masyarakat di pedalaman Kalimantan, Irian Jaya bahkan
kaum minoritas di pulau Jawa pun masih banyak yang menganut kepercayaan animisme dan
dinamisme ini, terbukti dengan masih sering atau masih adanya upacara-upacara keagamaan
yang sebenarnya tidak diatur dalam ketentuan agama.
-Adinda Putri Widowati (00413623230)ada zaman sekarang itu masih ada beberapa masyarakat
yang menganut kepercayaan animisme dan dinamisme sebab mempertahankan adat istiadat dan
kepercayaan dari leluhur mereka yang harus tetap mereka jaga. Beberapa masyarakat masih
tertutup akan perubahan-perubahan yang terjadi sekarang, apalagi masyarakat atau suku-suku
yang ada dipedalaman.
- Amelida (200413623246) izin menambahkan, di zaman sekarang masih ada yang menganut
dinamisme dan animisme. Di Indonesia sendiri ada banyak suku yang menganut kepercayaan,
salah satunya adalah suku yang ada di daerah saya Kalimantan, yaitu suku Kaharingan atau
Dayak, mereka memilih menyembah roh-roh leluhur yang ada pada suatu benda. Terimakasih.
2. Noniek Wijayanti Sartono Putri (200312614056) Menurut Saya Allah itu bukan berada di
mana saja, tetapi berdasarkan sifat istiwa' Allah berada di atas Arsy, hal tersebut ditetapkan
dalam tujuh ayat Al-Quran, yaitu Surat Al-A’raf: 54, Yunus: 3, Ar-Ra’d: 2, Al-Furqan: 59, AsSajdah: 4 dan Al-Hadid: 4, semuanya dengan lafazh yang artinya "Yang Maha Penyayang di atas
‘Arsy (singgasana) berada.” Selain itu, terdapat hadits yang yang menjelaskannya, salah satunya,
Hadits Abu Hurairah rodiallahu’anhu bahwa Nabi shollallahu’alaihiwasallam memegang
tangannya (Abu Hurairah) dan berkata:
“Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya Allah menciptakan langit dan bumi serta apa-apa yang ada
diantara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia berada di atas ‘Arsy (singgasana).” (HR. AnNasai dalam As-Sunan Al-Kubra, dishahihkan Al-Albani dalam Mukhtasharul ‘Uluw). Mohon
koreksinya jika salah🙏🏻
Sumber: https://muslim.or.id/56-sifat-istiwa-allah-di-atas-arsy.html
3.-Yunita Rohmah (200741637231) izin menjawab, menurut saya orang seperti dalam
penjabaran tersebut bisa disebut sebagai politeisme (pemercaya lebih dari satu Tuhan),
sedangkan islam sebagai status agamanya hanya sebagai status semata, karena sekali saja orang
tersebut mengingkari ketetapan Allah mengingkari kebenaran Al-Quran maka orang tersebut
sudah musyrik secara agama. Untuk mencegah terjadinya politeisme kita harus memperkuat
keimanan kita agar tidak mudah terpengaruh, dan menjauhi hal - hal yang mendalami agama lain
apabila keimanan kita masih belum kuat. terimakasih.
4. vina maulida junia (200312614098) aliran asy'ariyah adalah aliran yang dinisbatkan kepada
abu hasan al-asyari yaitu pokok ajarannya bertentangan dengan muktazilah yang menghukumi
akal diatas segalanya, aliran asy'ariyah berpendapat bahwa baik dan buruknya sesuatu harus
didasarkan pada wahyu. sedangkan aliran maturidiyah adalah aliran pemikiran kalam yang
berpegang pada keputusan akal pikiran dalam hal-hal yang tidak bertetangan dengan syara'
- Ahmad Naofal (200413623268) izin menambahkan, perbedaan antara Asy'ariyah dan
Maturidiyah :
a. Tentang sifat Tuhan
Pemikiran Asy`ariyah dan Maturidiyah memiliki pemahaman yang relatif sama. Bahwa Tuhan
itu memiliki sifat-sifat tertentu. Tuhan Mengetahui dengan sifat Ilmu-Nya, bukan dengan zatNya Begitu juga Tuhan itu berkuasa dengan sifat Qudrah-Nya, bukan dengan zat-Nya.
b. Tentang Perbuatan Manusia
Pandangan Asy`ariyah berbeda dengan pandangan Maturidiyah. Menurut Maturidiyah, perbuatan
manusia itu semata-mata diwujudkan oleh manusia itu sendiri. Dalam masalah ini, Maturidiyah
lebih dekat dengan Mu`tazilah yang secara tegas mengatakan bahwa semua yang dikerjakan
manusia itu semata-mata diwujdukan oleh manusia itu sendiri.[33]
c. Tentang Al-Quran
Pandangan Asy`ariyah sama dengan pandangan Maturidiyah. Keduanya sama-sama mengatakan
bahwa Al-quran itu adalah Kalam Allah Yang Qadim. Mereka berselisih paham dengan
Mu`tazilah yang berpendapat bahwa Al-Quran itu makhluq.
d. Tentang Kewajiban Tuhan
Pandangan Asy`ariyah berbeda dengan pandangan Maturidiyah. Maturidiyah berpendapat bahwa
Tuhan memiliki kewajiban-kewajiban tertentu. Pendapat Maturidiyah ini sejalan dengan
pendapat Mu`tazilah.
e. Tentang Pelaku Dosa Besar
Pandangan Asy`ariyah dan pandangan Maturidiyah sama-sama mengatakan bahwa seorang
mukmin yang melakukan dosa besar tidak menjadi kafir dan tidak gugur ke-Islamannya.
Sedangkan Mu`tazilah mengatakan bahwa orang itu berada pada tempat diantara dua tempat
“Manzilatun baina manzilatain”.
f. Tentang Janji Tuhan
Keduanya sepakat bahwa Tuhan akan melaksanakan janji-Nya. Seperti memberikan pahala
kepada yang berbuat baik dan memberi siksa kepada yang berbuat jahat.[34]
g. Tentang Rupa Tuhan
Keduanya sama-sama sependapat bahwa ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung informasi
tentang bentuk-bentuk pisik jasmani Tuhan harus ditakwil dan diberi arti majaz dan tidak
diartikan secara harfiyah. Az-Zubaidi menyatakan bahwa jika dikatakan Ahlus Sunnah, maka
yang dimaksud dengan mereka itu adalah Asy'ariyah dan Maturidiyah.
Penulis Ar-Raudhatul Bahiyyah mengemukakan bahwa pokok semua aqaid Ahlus Sunnah wal
Jamaah atas dasar ucapan dua kutub, yakni Abul Hasan Al-Asy'ari dan Imam Abu Manshur AlMaturidi.
5. - Afifah Fildzah Syarofina (170422620670) Monoteisme meyakini hanya ada satu Tuhan yang
benar dan absolut, sedangkan diluar keyakinan mereka adalah salah dan sesat. Keyakinan
tersebut menjadikan para penganutnya tidak bisa bebas dan berkembang, mereka terkungkung
oleh hukum-hukum yang telah ditentukan dan harus diperjuangkan. Keyakinan monoteisme
untuk pertama kalinya hadir di bumi Israel, dan diperkenalkan oleh Yesaya (second Isaiah)
(440 SM) ketika tragedi pembuangan atau diaspora kaum Yahudi (exile). Selanjutnya
keyakinan itu berangsur-angsur menyebar dan ditetapkan setelah kejadian pengasingan itu
selesai (post-exilic). Andrew Lang21 (1844-1912) dan Wilhelm Schmidt memiliki data hasil
penelitian yang dilakukan, bahwa ada beberapa dari suku Afrika kuno sudah mempercayai
Tuhan secara monoteis. Walaupun memang masih jarang ditemukan keyakinan monoteismenya
dilakukan secara eksplisit.
6.Nofindi Dela Sofira (200431619730), ada tiga metode yang digunakan dalam pembuktian
adanya tuhan yaitu metode yang digunakan oleh para teolog, metode yang dipakai oleh filosof,
dan metode yang digunakan oleh ahli mistik. Dari ketiga metode tersebut yang paling efektif
menurut saya adalah metode yang digunakan oleh para teolog. Karena metode ini berlandaskan
pada argument akal serta bertumpu pada teks teks agama yang ada sehingga memiliki cakupan
argumen yang lebih luas dan dapat diterima oleh masyarakat.terima kasih
7. -Saya Adinda Putri Widowati (200413623230)
Izin menjawab pertanyaan Yunita Rohmah. sebuah kepercayaan atau keyakinan seseorang
terhadap tuhan itu ga bisa dipaksakan, mengubah pola pikir seseorang itu lumayan sulit. Yang
bisa dilakukan ya hanya memberi pemahaman-pemahaman,arahan, serta bisa memberi
pengertian poin demi poin tentang pemikiran atheis terhadap tuhan. selebihnya pilihan mereka
sebab ya kembali lagi semua itu tidak bisa dipaksakan. Terimakasih
- Noniek Wijayanti Sartono Putri (200312614056) Yang akan Saya lakukan pertama yaitu,
mendoakan dia semoga Allah SWT. segera memberikan hidayah kepada teman saya, selanjutnya
mungkin Saya akan mengajaknya berbicara mengenai keberadaan Tuhan dengan cara yang
sekiranya mudah dipahami dan tidak menyudutkan teman Saya. Selain itu, Saya akan sering
memposting tentang ajaran-ajaran islam mengenai keberadaan Tuhan di snap WA
Download