Uploaded by User88558

Makalah Tapak Suci Riska dan Dela PMTK 5

advertisement
MAKALAH
SILAT BANJARAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tapak Suci
Dosen Pengampu: Empi Adrapi, M.IP
Disusun Oleh:
NAMA
NIM
- 183223004
Dela Novianti
Riska Hidayanti - 183223009
PMTK Semester 5
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Tapak Suci yaitu dengan
membuat suatu makalah yang berjudul “Silat Banjaran”. Meski dengan banyak kendala dan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik itu dari segi bahasa maupun dari segi
penulisan.
Akhir kata, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang
membacanya. Sekian dan terima kasih.
Kuningan, Desember 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
I.
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................ 1
II. PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
A. Sejarah Silat Banjaran .................................................................................... 2
B. Pengertian Silat Banjaran .............................................................................. 4
C. Proses dan Interaksi dalam Konseling Kelompok ......................................... 5
III. PENUTUP .......................................................................................................... 7
A. Kesimpulan .................................................................................................... 7
B. Saran .............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Silat Banjaran
Akan aneh rasanya kalau seorang pesilat dari Banjarnegara tidak mengenal nama
KH. Busro Syuhada dari Binorong Bawang yang justru dikenal sebagai pendekar besar
oleh orang diberbagai pelosok tanah air bahkan sampai berbagai Negara. Nama besar
beliau terangkat dengan perantara 2 orang muridnya yang berguru ke binorong pada
tahun 1925. Mereka berdua adalah kaka beradik, M. Wahib dan A. Dimyati.
Ketika mereka pulang ke Yogyakarta dan mengembangkan ilmu Pencak Silat yang
disempurnakan dengan mengadu ilmu-ilmu dari berbagai aliran, mereka menempatkan
jurus yang diterima dari KH. Busryro menjadi sumber ilmu utamanya yang di beri nama
“JURUS BANJARAN”.
Tak dikenal Jurus Banjaran oleh masyarakat Banjarnegara sendiri, sehingga nama
Jurus Banjaran itu diterima dari anak murid kedua pendekar kakak beradik itu. Padahal
di Banjarnegara pun KH. Busyro punya murid langsung juga menerima ilmu serupa
dengan yang di terima oleh pendekar M. Wahib dan A. Dimyati. Satu diantara murid
kesayangan KH. Busyro adalah Abu Tafsir dari Wanadadi. Tidak aneh kalo pendekar
Abu Tafsir juga sangat disegani oleh masyarakat Wanadadi pada khususnya dan
Banjarnegara pada umumnya.
Pendekar Abu Tafsir menurunkan ilmu kanuragan itu kepada anaknya yang
bernama Mirhadi yang kemudian namanya diubah oleh teman-temannya di Pondok
“Pesantren” Gontor menjadi Syarif Amiruddin. Dan Syarif Amirudin yang nama
kecilnya di panggil Mirhadi mengembangkan jurus Banjaran kepada murid-muridnya di
Wanadadi. Dari perantaraan ketekunannya melatih maka Wanadadi akhirnya menjadi
gudangnya pencak silat walaupun tak pernah disebut Jurus Banjaran.
Sebagai penerus Jurus Banjaran, Syarif Amirudin sangat di segani di Wanadadi
sebagaimana Ayah kandungnya pada jamannya. Ternyata dengan Syarif Amirudin
berhasil mencetak pesilat-pesilat yang tangguh di Wanadadi.
Bukan pesilat Banjarnegara kalau tidak mengenal besar seorang pemuda yang
bernama Lutfan Budi Santoso yang kemudian menjadi andalan Indonesia untuk meraih
prestasi besar di berbagai Negara. Dan bagian dari ilmu Lutfan Budi Santoso adalah
Jurus Banjaran warisan kakeknya Abu Tafsir dan Buyutnya Pendekar Besar KH. Busyiro
Syuhada. Karena ternyata Lutfan terlahir dari ibu Sumiyati cucu langsung dari KH.
Busyro Syuhada.
B. Pengertian Silat Banjaran
Aliran Banjaran ialah seni bela diri dengan muatan spiritual khususnya bernafaskan
Islam yang sangat kental. Hanya dengan kesungguhan dan ketekunan, aliran Banjaran
akan dapat diserap dengan baik dan penyerapannya tidak sama. Jenderal Sudirman
merasakan betul kesungguhan dan ketekunan tersebut. Tapi dengan diulang 3-5 kali
latihan dengan waktu tiap latihan 2 kali 4 jam maka bisa lebih cepat ilmu ini di kuasai
bagi yang berniat mempelajarinya.
Pada 1950-an, pusat dakwah yang didirikan H Busyro moncer berkat rodad.
Gerakan jurus Banjaran dipadukan dengan ritme shalawat. Keduanya diiringi musik
Islami, tetabuhan yang menggunakan kendang, rebab, rebana seperti sebuah kelompok
hadrah (grup musik tradisional bernafas Islam).
Download