Domestic Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Pesona Pantai Sawarna Banten sebagai Daya Tarik Wisatawan Domestik Lucky Wicaksono P 1702790 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Domestic Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan judul Pesona Pantai Sawarna Banten sebagai Daya Tarik Wisatawan Domestik. 1. Pendahuluan Jurnal Domestic Case Study ini ditulis sebagai pemenuhan tugas yang disiapkan sebagai standard kualifikasi dan salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir semester delapan di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo (STIPRAM), S1-Transfer Hospitality Semester VIII. Berdasarkan hasil kegiatan SEMINAR NASIONAL di SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO YOGYAKARTA yang diselenggarakan pada tanggal 17 Januari 2018 [2]. Pada seminar nasional oleh POLDA D.I.Y tersebut diadakan seminar tentang “CINTA TANAH AIR UNTUK MEMAJUKAN PARIWISATA NASIONAL” yang dibawakan oleh : 1. BRIGJEN POL.Drs. Ahmad Dofiri, M.Si Dalam seminar ini terdapat materi-materi yang dibahas, antara lain : a. Untuk lebih selektif dalam penggunaan IT di zaman sekarang, khususnya melalui media social agar tidak terjerumus berita hoax. b. Menumbuhkan rasa cinta tanah air Indonesia. c. Pelatihan UKM SATMABHARA . Setelah penulis melakukan seminar, maka penulis berinisiatif untuk melakukan observasi di Pantai Sawarna yang dijadikan daya tarik wisata sebagai bahasan dari Jurnal Ilmiah Akademik ini. Dalam melakukan observasi ini penulis ingin membahas tentang salah satu obyek wisata yang terkenal di Lebak, Banten adalah Pantai Sawarna [1]. Disini saya akan menguak fakta di balik pesona pantai sawarna yang begitu indah pemandangannya yang amat memukau hati. Walaupun pantai nya masih belum terlalu dikenal oleh masyarakat sekitar, namun sudah banyak wisatawan yang mengunjungi obyek tersebut. Dalam rangka melengkapi kegiatan belajar di kampus Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta dan memperkaya pengetahuan akan kebudayaan dan kepariwisatawan, maka mahasiswa dianjurkan untuk mengunjungi salah satu obyek wisata yang ada di Indonesia sebagai standar kualifikasi dalam proses kegiatan perkuliahan. Kegiatan ini dapat membuat mahasiswa secara langsung mengetahui dan mendeskripsikan sejarah, lokasi, tujuan, manfaat serta fasilitas yang ada di tempat tersebut, sehingga tidak hanya sekedar teori yang didapatkan di dalam kampus.Oleh karena itu, mahasiswa dituntut untuk membuat sebuah jurnal ilmiah mengenai obyek yang dikunjungi tersebut. Pariwisata berkelanjutan secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pariwisata yang memperhitungkan penuh dampak ekonomi, sosial dan lingkungan saat ini dan masa depan, memenuhi kebutuhan pengunjung, industri, lingkungan dan masyarakat setempat [3,4,5]. Praktek manajemen dan pedoman pembangunan pariwisata berkelanjutan dapat diaplikasikan ke semua bentuk aktifitas pariwisata di semua jenis destinasi wisata, termasuk pariwisata massal 1 dan berbagai jenis kegiatan pariwisata lainnya. Prinsip-prinsip keberlanjutan mengacu pada aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial-budaya dari suatu destinasi wisata [6,7]. 2. Pembahasan a. Hubungan Terhadap Pemerintah, Industri dan Masyarakat Dalam hal ini ada kaitannya yang menjadi faktor pendukung dalam pelestarian pantai sawarna ini diantaranya [8,9,10] : 1. Pemerintah Pemerintah mendukung dengan sarana dan prasarana yang memadai sehingga memudahkan akses wisatawan menuju taman wisata. Selain itu, fasilitas pun dibangun untuk membuat senyaman mungkin wisatawan saat mengunjungi daerah wisata tersebut. Dengan adanya wisatawan yang mengunjungi Pantai Sawarna maka pemasukan atau pendapatan Pemerintah Daerah Lebak, Banten meningkat. Selain itu dapat memberikan sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar obyek wisata Pantai Sawarna. 2. Industri Dalam kaitan ini, Industri juga membuktikan bahwa mampu menghasilkan sebuah karya tangan yang menjadikan momentum atau kenangan tersendiri setelah mengunjungi Pantai Indrayanti. Dengan produksi yang dihasilkan, maka wisatawan bisa membawa pulang buah tangan dari Pantai Sawarna dengan berbagai khas kerajinan Lebak, Banten diantaranya Kerajinan tangan berbahan kayu seperti gitar dan biola sebagai kerajinan masyarakat yang banyak diminati turis dengan harga yang terjangkau dan barang yang berkualitas. Oleh karena itu, produksi yang dihasilkan oleh pihak industri mampu menambah penghasilan bagi masrayakat sekitar Pantai Sawarna serta mengurangi pengangguran. 3. Masyarakat Potensi pariwisata di Lebak, Banten memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat sekitar. Wisatawan datang silih berganti mengunjungi setiap sudut kota di Lebak, Banten. Hal itu menjadi peluang ekonomi masyarakat sebagai mata pencaharian sehari-hari. Tak hanya itu saja, dengan adanya pertunjukan kesenian Debus, bagi masyarakat sekitar membuktikan bahwa masyarakat masih konsisten untuk melestarikan kebudayaan sehingga menjadikan obyek wisata yang mampu mempersatukan buadaya, tradisi, dan adat-istiadat yang telah berumur ratusan tahun dengan tehnologi global yang berkembang saat ini. b. Latar Belakang Pantai Sawarna Pantai Sawarna merupakan tempat wisata pantai baru di sisi selatan Propinsi Banten. Dan sejak tahun 2000-an mulai banyak pengunjung yang mengunjungi Pantai Sawarna. Nama Pantai Sawarna populer lewat dunia maya dan termasuk obyek wisata baru yang populer di abad ini. Tempat wisata lain yang potensial menjadi tempat wisata baru adalah Pantai Indrayanti di Yogyakarta dan Situs Gunung Padang di Cianjur Jawa Barat. Lanskap keindahan alam terselip menghadap Samudera Hindia. Pantainya berpasir putih, berair biru jernih dan berbukit hijau nan lebat. Panjang pantainya mencapai 65 km dihiasi karang dan pasir putih. Pantai ini adalah pantai terindah dari lima pantai yang dimiliki Provinsi Banten. Sawarna nama pantainya, Berada di sebuah desa pesisir yang memiliki berbagai macam objek wisata menarik untuk dikunjungi seperti pantai, sungai, hutan, panjat tebing, gua, dan agrowisata. Wilayah pesisir indah ini menyatu dengan kisah mistis Nyai Roro Kidul dan ekploitasi batu bara di Bayah dan Lebak oleh penjajah asing. Desa Wisata Sawarna merupakan titik awal Anda menjelajah alam yang elok hingga pengalaman berinteraksi dengan masyarakat tradisionalnya yang bersahaja. Pantai Sawarna terletak di wilayah Kampung Cikaung l, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pantai indah ini jaraknya sekitar 150 km dari pusat kota Rangkasbitung. Berwisata di pantai ini sangat menyenangkan dan berkesan karena alamnya masih asli juga memiliki air laut yang jernih tidak tercemar. 2 Kawasan ini dulunya berupa hutan pantai yang dikenal dengan nama Desa Siluman. Kawasan eks desa siluman itu kini bangkit menjadi tujuan wisata yang lebih menarik daripada Pelabuhan Ratu di Sukabumi. Pantai ini masih berada dalam satu garis pantai dengan Pelabuhan Ratu. Kawasan ini dapat dikatakan sebagai mutiara baru di selatan Banten. Pantai ini memiliki keunikan. Gerbang pantai Sawarna dengan Desa Sawarna dipisahkan oleh aliran sungai dangkal yang cukup lebar. Siapapun yang ingin pergi ke desa tersebut harus melewati jembatan kayu gantung. Tentu ini menjadi pengalaman unik dan menantang layaknya sedang mengikuti outbound. c. Sejarah Pantai Sawarna Sawarna sebagai sebagian dari wilayah Kesultanan Banten, Kabupaten Lebak dengan luas Wilayah 304.472 Ha, sejarahnya tidak dapat di pisahkan dari sejarah Kesultanan Banten. Berkaitan dengan hari jadi kabupaten lebak yang jatuh pada tanggal 2 Desember 1828, terdapat beberapa catatan sejarah yang menjadi dasar pertimbangan antara lain : 1. Pembagian Wilayah Kesultanan Banten pada tanggal 19 Maret 1813, Kesultanan Banten dibagi menjadi 4 wilayah yaitu : Wilayah Banten Lor, Wilayah Banten Kulon,Wilayah Banten Tengah, Wilayah Banten Kidul. Ibukota Wilayah Banten Kidul terletak di Cilangkahan dan pemerintahannya di pimpin oleh Bupati yang di angkat oleh Gubernur Jendral Inggris (Raffles) yaitu Temenggung Suradilaga. 2. Pembagian Wilayah Keresidenan Banten Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Jendral Nomor 1. Staatblad Nomor 81 tahun 1828 wilayah Keresidenan Banten dibagi menjadi 3 (tiga) Kabupaten yaitu : Kabupaten Serang, Kabupaten Caringin, dan Kabupaten Lebak. Wilayah Kabupaten Lebak, berdasarkan pembagian di atas memiliki batas – batas yang meliputi District dan Onderdistrict yaitu : a. District Sajira, yang terdiri dari Onderdistrict Ciangsa, Somang, dan Onderdistrict Sajira, b. District Lebak Parahiang, yang terdiri dari Onderdistrict Koncang dan Lebak Parahiang, c. District Parangkujang, yang terdiri dari Onderdistrict Parangkujang dan Kosek, d. District Madhoor (Madur) yang terdiri dari Onderdistrict Binuangeum, Sawarna dan Onderdistrict Madhoor (Madur). 3. Pemindahan Ibukota Kabupaten Lebak Pada tahun 1851, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda, Nomor 15 tanggal 17 Januari 1849, Ibukota Kabupaten Lebak yang saat itu berada di Warunggunung di pindahkan ke Rangkasbitung. Pelaksanaan pemindahanya secara resmi baru di laksanakan pada tanggal 13 Maret 1851. 4. Perubahan Wilayah Kabupaten Lebak Wilayah Kabupaten Lebak yang ada pada tahun 1828 memiliki District, dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda tanggal 29 Oktober 1828, Staatsblad 266 tahun 1828, di ubah menjadi : District Rangkasbitung, meliputi Onderdistrict Rangkasbitung, Kolelet Wetan, Warunggunung dan Onderdistrict Cikukur District Lebak, meliputi Onderdistrict Lebak, Muncang, Cilaki dan Cikeuyeup District Sajira, meliputi Onderdistrict Sajira, Saijah, Candi dan Maja. District Parungkujang meliputi Onderdistrict Parungkujang, Kumpay, Cileles, Bajongmanik. District Cilangkahan, meliputi Onderdistrict Cilangkahan, Cipalubuh, Cihara dan Bayah. 5. Tanggal 14 Agustus 1925 Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda tanggal 14 Agustus 1925, Staatsblad nomor 381 tahun 1925 Kabupaten Lebak menjadi daerah Pemerintahan yang berdiri sendiri denga Wilayah meliputi District Parungkujang, Rangkasbitung, Lebak dan Cilangkahan. 6. Tanggal 18 Agustus 1950 3 Undang – Undang Nomor 14 tahun 1950tentang Pembentukan daerah – daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat. Berdasarkan rangkaian sejarah tersebut penulis berpendapat bahwa titi mangs tepat untuk ditetapkan sebagai Hari jadi Kabupaten Lebak adalah Tanggal 2 Desember !828 dengan dasar pemikiran dan pertimbangan sebagai berikut : a. Tanggal 2 Desember 1828 Berdasarka Staatsblad Nomor 81 tahun 1828 merupakan titik awal pembentukan 3 (tiga) Kabupaten di wilayah bekas Keseultanan Banten dan nama Lebak mulai diabadikan menjadi nama Kabupaten dengan batas – batas wilayah yang lebih jelas sebagaimana yang tercantum di pembagian wilayah ke dalam District dan Onderdistrict (Kewedanaan dan Kecamatan) Walaupun terdapat perubahan nama dan penataan kembali di wilayah District dan Onderdistrict tersebut, wilayah Kabupaten Lebak dalam perkembangan selanjutnya tertuang di dalam Staatsblad nomor 226 tahun 1828, Staatsblad nomor 381 tahun 1925 dan Undang – Undang nomor 14 tahun1950, merupakan wilayah Kabupaten Lebak sebagaimana adanya saat ini. Sebelum adanya Staatsblad nomor 81 tahun 1828, selain nama Lebak belum pernah di abadikan batas wilayah untuk Kabupaten yang ada di wilayah Banten karena belum adanya kejelasan yang dapat di jadikan dasar penetapan. b. Tanggal 2 Desember 1828 Tanggal tersebut yang bertepatan dengan saat di terbitkannya Staatsblad nomor 81 tahun 1828, tidak dijadikan dasar penetapan sebagai Hari jadi bagi dua Kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Serang dan Pandeglang. Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lebak beserta seluruh aparat serta didukung seluruh masyarakat Kabupaten Lebak melalui wakil – wakilnya di DPRD, telah berhasil menentukan Hari jadi Kabupaten Lebak dengan lahirnya Keputusan DPRD nomor 14/172.2/DII/SK/X/1986, yang memutuskan untuk menerima dan menyetujui bahwa Hari jadi Kabupaten Lebak jatuh pada tanggal 2 Desember 1828 beserta rancangan peraturan daerahnya. d. Lokasi Pantai Sawarna Pantai Sawarna terletak di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Berjarak 150 km dari Rangkasbitung, Ibu Kota Kabupaten Lebak. Pesona Pantai Sawarna sangat lengkap dengan adanya gelombang spektakuler dan menantang untuk para pencinta olahraga selancar. Salah satu lokasi favorit peselancar mancanegara adalah Ciantir. Pemerintah belum melihat serius potensi wisata Pantai Sawarna. Ini terlihat dari belum adanya petunjuk arah di papan petunjuk jalan warna hijau keluaran DLLAJ. Selain itu, jalan untuk ke pantai ini juga masih belum memadai. e. Transportasi 1) Menggunakan Angkutan Umum Dari Jakarta kamu bisa transit dulu ke Bogor dengan menggunakan bus dari Terminal Bus Lebak Bulus atau terminal manapun yang menuju ke Bogor, sesampainya di Bogor kamu turun di Terminal Baranang Siang, Bogor. Perjalanan ke Bogor bisa juga menggunakan kereta api, anak backpacker nantinya tinggal turun di stasiun besar kereta api Bogor lalu menuju ke terminal bus Baranang Siang menggunakan angkutan umum 03 membayar ongkos Rp 3.000. Sesampainya di Bogor, anak backpacker bisa mencari bus MGI berwarna biru yang menuju ke terminal Pelabuhan Ratu. Tersedia dua pilihan bus MGI ada yang ekonomi dan AC. Tarif untuk bus MGI kelas ekonomi sekitar Rp 10.000-Ro 15.000/orang. Sedangkan untuk bus MGI AC dikenakan tarif Rp 20.000-Rp 25.000/orang. Setelah itu sampai di Terminal Pelabuhan Ratu, anak backpacker harus naik angkutan lagi untuk sampai di Sawarna. Anak backpacker bisa menaiki ELP ke Bayah atau langsung ke Sawarna. Untuk ELP ke Sawarna hanya tersedia satu kendaraan umum saja, itu pun di jam-jam tertentu. Jadi kalau beruntung, anak backpacker bisa langsung menuju Sawarna tanpa harus transit lagi. Namun, untuk yang naik ELP arah terminal Bayah. Anak backpacker bisa turun di pertigaan pintu gerbang Sawarna, dari pertigaan anak backpacker bisa menyewa ojek karena jalan menuju pantai sangat jauh. Ongkos ojek ke Sawarna, kamu bisa membayar sebesar Rp 20.000 sekali jalan. 4 2) Menggunakan Kendaraan Pribadi Untuk anak yang menaiki mobil/motor pribadi dari Jakarta, kamu bisa melalui Depok lanjut ke Bogor atau melalui Jalan Tol sampai ke Ciawi. Lalu jalan terus lurus sampai ke daerah Cicurug sampai ke Sukabumi melalui jalur Parung Kuda – Cikidang – Pelabuhan Ratu. Pelabuhan Ratu lanjut lagi ke Cisolok hingga akhirnya ke Sawarna. Perlu diperhatikan anak backpacker harus berhati-hati dalam perjalanan, karena banyak ditemukan jalan yang masih rusak dan berlubang. Perjalanan ke Sukabumi pun melewati jalan yang berkelok-kelok. Namun selama perjalanan anak backpacker akan dihibur dengan pemandangan pantai Pelabuhan Ratu yang eksotis. Perjalanan dari Bogor ke Sawarna menghabiskan waktu sekitar 5-6 jam. f. Rute perjalanan ke pantai sawarna dari jakarta Dari Jakarta, Anda dapat menggunakan jalur tol dari Tomang hingga Serang Timur. Berikutnya dari Serang Timur lanjutkan ke arah Saketi, di Pandeglang. Anda dapat pula naik bus jurusan Jakarta-Serang dengan tarif sekitar Rp20.000,00. Berikutnya dari Serang menuju Bayah menggunakan Elf bertarif Rp25.000,00. Alternatif lain Anda dari Jakarta dapat menaiki bus ke Pelabuhan Ratu. Dari Pelabuhan Ratu ada kendaraan Elf yang akan langsung mengantarkan Anda ke Sawarna dengan membayar ongkos sekitar Rp20.000,00. Jalur yang dilalui adalah: Pelabuhan Ratu-Cikuray-Cibeber-Bayah. g. Rute Perjalanan ke Pantai Sawarna dari Bogor Sementara dari arah Bogor Anda dapat melalui Pelabuhan Ratu lalu menuju Cilograng yang jaraknya kurang lebih 145 km. Anda yang datang dari Jakarta juga dapat memilih rute dari Bogor dengan menggunakan bus umum dari terminal bus di Bogor. Dari sini Anda naik bus menuju Pelabuhan Ratu kemudian dilanjutkan dengan naik bus menuju Pasar Kecamatan Bayah atau Terminal Bus Bayah. Berikutnya Anda dapat menuju Desa Wisata Sawarna dengan naik jeep, yaitu mobil bergardan ganda yang sesuai dengan kondisi medan menuju Desa Sawarna yang naik-turun dan berkelokkelok. Bagi Anda yang menggunakan bus umum, sebaiknya tiba di Terminal Bayah sebelum pukul 5 sore karena Jeep dari Terminal Bayah menuju Desa Wisata Sawarna akan berakhir pada jam tersebut. Pilihan lain Anda dapat menggunakan ojek menuju Desa Wisata Sawarna. Untuk mencapai Desa Sawarna sendiri dari Bayah Anda dapat menaiki ojek motor dengan membayar ongkos sekitar Rp30.000,00. Pantai Sawarna berjarak sekitar 1 km dari jembatan gantung. Anda perlu melewati jembatan gantung selebar 1 meter dengan berjalan kaki atau menggunakan motor. h. Rute Perjalanana ke Pantai Sawarna dari Serang 1) Menggunakan Angkutan Umum Rute Serang ini bisa ditempuh dengan angkutan umum. Dari Jakarta, anak backpacker bisa menaiki bus dari terminal yang menyediakan rute ke arah Merak seperti terminal Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priuk. Kemudian kamu bisa turun di terminal Pakupatan Serang, Banten. Umunya anak backpacker hanya perlu membayar ongkos sekitar Rp 15.000-Rp 20.000. kemudian dari terminal Pakupatan anak backpacker bisa menumpangi ELP menuju ke Malingping dengan ongkos sekitar Rp 25.000. kemudian dari Malingping anak backpacker harus melanjutkan perjalanan lagi ke Bayah dengan ongkos sebesar Rp 5.000. kemudian dari Bayah, anak back[acker bisa naik angkutan umum lagi atau menyewa jasa ojek. 2) Menggunakan Kendaraan Pribadi Buat kamu yang menggunakan mobil probadi dari Jakarta. Anak backpacker bisa lewat jalan tol Jakarta – Merak. Kemudian keluar di pintu tol Serang Timur. Lalu dari pintu tol Serang Timur, anak backpacker berjalan lagi hingga terminal Pakupatan. Dari Serang anak backpacker bisa melewati rute Serang – Pandeglang – Saketi – Malingping. Ketika sudah sampai di Malingping anak backpacker bisa meneruskan perjalanan sampai ke Bayah hingga sampai di Sawarna. Harap anak backpacker perhatikan jalan dari daerah Malingping hingga ke Sawarna tidaklah mulus dan banyak yang rusak. Anak backpacker harus ekstra hati-hati selama perjalanan. i. Rute Perjalanan ke Pantai Sawarna dari Rangkasbitung 1) Menggunakan Angkutan Umum 5 Dari Jakarta, anak backpacker bisa menggunakan bus dari terminal manapun yang menyediakan rute ke Rangkasbitung. Dari Jakarta – Rangakasbitung anak backpacker hanya perlu membayar ongkos sebesar Rp 6.000 untuk sekali jalan. Kemudian dari Rangkasbitung anak backpacker bisa menaiki angkutan umum ke terminal Mandala dengan biaya Rp 2.000 per orang. Setelah itu anak backpacker harus naik bus/ELP lagi hingga ke pertigaan pintu gerbang Sawarna. Biaya yang diperlukan sekitar Rp 25.000/orang. Belum sampai disitu, karena dari pertigaan menuju pantai sangat jauh, anak backpacker perlu menyewa ojek hingga ke pantai dengan biaya ojeknya sekitar Rp 20.000 plus dengan bawaan kamu. 2) Menggunakan Kendaraan Umum Jika menggunakan kendaraan pribadi. Dari Jakarta anak backpacker bisa melewati jalan Tol Jakarta – Merak. Kemudian dari tol keluar di pintu Balara Timur terus berjalan hingga ke pertigaan Cikande. Dari pertigaan Cikande anak backpacker harus berjalan menuju terminal Mandala Rangkasbitung. Kemudian dari Mandala anak backpacker ambil jalan ke arah kiri hingga ke daerah Cileles sampai ke Gunung Kencana – Sukamaju – Malingping. Dari Malingping jalan terus ke arah Bayah hingga Sawarna, belok ke pertigaan pintu gerbang Sawarna dan berjalan terus menuju jalan yang menanjak dan rusak hingga ke Sawarna. j. Rute Perjalanan ke Pantai Sawarna dari Pelabuhan Ratu Rute Perjalanan Pantai Sawarna dari Pelabuhan Ratu, yaitu Jakarta - Ciawi - Cibadak Pelabuhan Ratu - Cisolok - Sawarna ..... Rute ini sekarang yg banyak di lalui dikarenakan jalanan yg lumayan mulus. Hanya saja tidak disarankan untuk bus karna jalanan berkelok + tanjakan dahsyat. k. Akomodasi Tersedia akomodasi di pantai ini dan beberapa di antaranya menawarkan jasa pemandu. Umumnya penduduk menyewakan rumah juga untuk rombongan yang mengunjungi pantai Sawarna. Sementara itu, ada satu penginapan yang cukup besar yakni Sawarna Beach dengan harga terjangkau. Beberapa penginapan yang ada di sekitar Pantai Sawarna Sebagai Berikut : 1. Losmen Bayah Permai Bayah Jl. Raya Bayah – Malingping km. 1 Bayah 2. Penginapan Al – Anshar Kp. Ciwaru Rt. 01/ 01 Ds.Bayah Barat Kec. Bayah 3. Hotel Pesona Ayu Jl. Raya Bayah Cikotok KM. 01 Telp. +62 0252 401071 4. Villa Madang Jalan Raya Bayah l. Tempat Berbelanja Desa Sawarna merupakan sentra industri kerajinan tangan berbahan kayu yang juga dipasok ke Yogjakarta. Anda dapat memperoleh gitar dan biola sebagai kerajinan masyarakat yang banyak diminati turis karena harganya relatif murah. m. Tempat Berkeliling Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Pantai Bayah di Banten selatan. Pantai ini memiliki ombak yang cukup besar dimana hempasan gelombangnya terdengar menderu dari jarak cukup jauh. Hal itu dikarenakan dasar laut Pantai Bayah adalah hamparan batu karang dan kerikil hitam. Di sini juga dapat Anda temukan kehidupam tradisional masyarakat Banten selatan yang tinggal di Panggarangan, Sawarna, Malingping, dan Bayah. Sebelum Anda mencapai Pantai Bayah, temukan Tugu Romusha di pinggiran jalan poros Bayah-Sukabumi. Tugu Romusha ini untuk menghormati pekerja paksa pembuat jalur kereta Bayah-Labuan saat Pendudukan Jepang. Wilayah Bayah dahulu merupakan penghasil tambang batu bara. Sayangnya Tugu Romusha tersebut kurang terawat baik. Anda dapat pula mengunjungi sejumlah objek wisata pantai ada di desa ini seperti Tanjung Layar, Pantai Karang Bokor, Pantai Karang Seupang, Pantai Karang Taraje, dan Pasir Putih. 6 n. Tempat Kuliner Warga setempat di Sawarna adalah nelayan penangkap ikan keci impun dan ikan teri halus atau kadang orang kota sering menamakannya teri medan. Di sini anda dapat membeli teri halus yang hanya harga kurang dari 5 ribu rupiah. Rasa teri halus ini sangat gurih dan sering di buat pepes atau di goreng campur terigu. Maknan ini dapat anda peroleh di warung – warung makan sekitar pantai. Sebelum atau setelah Pantai Sawarna anda dapat mencicipi beberapa tempat makan berikut: 1. Tegal Bahri Jl. Raya Bayah – Malingping 2. Lesehan Katineung Jl. Raya Malingping – Saketi Ds. Bolang Kec Malingping 3. Surya Minang Jl. Raya Bayah – Malingping Kab. Lebak 4. Rumah Makan Dada Jl. Raya Bayah Obareo 3) Penutup A. Simpulan Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pantai sawarna untuk kedepannya mampu menarik wisatawan asing maupun lokal dalam jumlah yang besar sehingga memiliki potensi dalam menunjang tingkat sosial ekonomi masyarakarat setempat.Pemerintah juga mendukung dalam hal sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pengembangan objek dan daya tarik wisata.oleh karena itu wisatawan luar maupun dalam negeri akan singgah di Provinsi Banten dengan waktu yang cukup lama. Masyarakat juga membuktikan bahwa masih adanya konsisten untuk melestarikan kebudayaan sehingga menjadikan obyek wisata yang mampu mempersatukan budaya, tradisi, dan adat-istiadat yang telah berumur ratusan tahun dengan tekhnologi global yang berkembang saat ini. B. Saran Saran dari penulis terhadap peningkatan pariwisata di Pantai Sawarna, yaitu perlu diperhatikan kembali dan dipelihara kelestariannya oleh pemerintah setempat tentang merawat Pantai Sawarna agar terpelihara kelestarian pantainya, lingkungan pantai nya dari sampah – sampah pengunjung maupun kelestarian terubu karang nya serta kehidupan ikan yang ada di pantai tersebut. References [1] Data Observasi di Pantai Sawarna tanggal 27 November 2018 di Pantai Sawarna, Lebak Banten [2] Seminar Nasional di SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO YOGYAKARTA (STiPRAM) tanggal 17 Januari 2018 [3] Haruna, K., Akmar Ismail, M., Suhendroyono, S., Damiasih, D., Pierewan, A. C., Chiroma, H., & Herawan, T. (2017). Context-Aware Recommender System: A Review of Recent Developmental Process and Future Research Direction. Applied Sciences, 7(12), 1211. [4] Ulung, Gagas (2015). 69 Wisata Pacu ADRENALIN di Pulau Jawa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Kompas Gramedia. [5] Susilo, Y. S., & Soeroso, A. (2014). Strategi pelestarian kebudayaan lokal dalam menghadapi globalisasi pariwisata: Kasus Kota Yogyakarta. Jurnal Penelitian BAPPEDA Kota Yogyakarta, 4, 3-11 [6] Isdarmanto, I. (2018). ANALISIS POTENSI PANTAI GLAGAH SEBAGAI EKOWISATA UNGGULAN DI KABUPATEN KULON PROGO. Jurnal Kepariwisataan, 12(2), 1-12 [7] Rif'an, A. A. (2018). Daya Tarik Wisata Pantai Wediombo Sebagai Alternatif Wisata Bahari Di Daerah Istimewa Yogyakarta. JURNAL GEOGRAFI, 10(1), 63-73 [8] Irawati, N. (2015). Performa Wisata Agro Bahari Pantai Glagah Kulonprogo. Jurnal Kepariwisataan, 9(2), 77-88 7 [9] Wibisono, H. K. (2013). PARIWISATA DALAM PERSPEKTIF ILMU FILSAFAT (Sumbangannya bagi Pengembangan Ilmu Pariwisata di Indonesia) (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada). [10] SETYANINGSIH, Z., & Arch, M. (2013). PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP CITRA DESTINASI PARIWISATA Kasus: Jl. Malioboro dan Jl. Ahmad Yani, Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada). 8 LAMPIRAN Pantai Sawarna pada saat siang hari Pantai Sawarna pada saat sore hari Pantai Sawarna pada saat terbenam matahari 9