Uploaded by User86396

LAPORAN MIKROBIOLOGI PENGENALAN ALAT

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI PERTANIAN
PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
OLEH :
NAMA
: ANDI PANGERAN JAYA
NIM
: D1B116117
KELAS
: AGROTEKNOLOGI-D
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2021
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah sebuah cabang ilmu biologi yang mempelajari
ikroorganisme. Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop
dan
menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pateur dapat
menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies.
Mikroorganise atau mikroba adala organisme yang berukuran sangat kecil
sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantu berupa mikroskop.
Laboratorium mikrobiologi memiliki banyak alat-alat yang perlu diketahui
fungsinya, prinsip dan cara penggunaannya. Misalnya saja mikroskop yang
merupakan alat utama yang sering digunakan di laboratorium mikrobiologi.
Dengan pertolongan mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda
yang dilihat sehingga membantu untuk mengamati benda yang renik.Selain
peralatan gelas tersebut pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat
khususnya antara lain autoklave, oven, mikroskop, jarum ose, gelas objek, gelas
penutup, inkubator, lamina air flow, spektrofotometer untuk mengukur kepekaan
suspensi atau larutan.
Pada saat malakukan praktikum mikrobiologi, terlebih dahulu kita perlu
mengetahui jenis-jenis alat yang akan digunakan pada praktiukum tersebut. Selain
itu, kita juga perlu mengetahui prosedur penggunaannya, cara pembersihan dan
fungsi dari masing-masing alat tersebut. Pada saat ini alat merupakan salah satu
pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium Sehingga
untuk memudahkan berlangsungnya praktikum , pengetahuan mengenai alat
sangat diperlukan.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka perlu dilakukannya
praktikum ini,agar dapat mengetahui fungsi dari alat-alat yang digunakan dalam
praktikum mikrobiologi.
1.2. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengenal berapa peralatan yang dibutuhkan dalam pengujian
mikrobiologis.
2.
Untuk mengetahui fungsi dan mengoprasikan peralatan yang dibutuhkan
dalam pengujian mikrobiologis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Mikrobiologi
Mikrobiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari makhluk hidup
berukuran mikroskopik (mikroba) meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi, dan
virus (Hajoeningtijas, 2012).
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme. Objek kajiannya biasannya adalah semua makhluk hidup yang
perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga, protozoa, dan
archaea (Zulkarnain, 2012).
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroba. Mikrobiologi adalah
salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung kimia,
fisika, dan biokimia (Sumarsi, 2003).
2.2. Penggunaan Alat-Alat Mikrobiologi
Laminar air flow adalah alat yang akan digunakan gunakan untuk
pengerjaan mikroba khususnya bakteri. Cara penggunaannya dibersihkan
menggunakan alcohol 70 % dan lampu UVnya dinyalahkan selama 30 menit
terlebih dahulu untuk proses sterilisasinya. Setelah laminar air flow siap
digunakan, lampu UV dimatikan, fan dan lampu dihidupkan (Rahmat, 2011).
Pimpinan laboratorium wajib mengadakan pelatihan secara rutin untuk
para personelnya, misalnya tentang : penataan bahan kimia berbahaya dalam
gudang secara benar dan penggunaan alat-alat labolatorium yang dipakai untuk
praktikum (Sumardjo, 2009).
Pada bidang mikrobiologi ditekankan pada uji sterilisasi, uji pembusukan,
secara mikrobilogi, uji potensi untuk antibitik dan senyawa anti spesifik lainnya,
serta penyiapan dan pemantauan media biakkan pada kondisi local metode-metode
yang digunakan untuk pengawasan produk alam serta penggunaan teknik
mikroskopik untuk mengidentifikasi tanaman juga dimasukkan (Faisal, 2007).
2.3. Pengelompokan Alat-Alat Mikrobiologi Beserta Fungsinya
Gelas ukur dipakai untuk menukar air suling dan bahan kimia yang akan
digunakan. Ukuran gelas ukur bermacam-macam mulai dari volume 25 ml sampai
dengan volume 2,50 ml. Jenis gelas ukur ada yang tahan panas (dari pirex) dan
ada yang tidak tahan panas (dari gelas biasa). Untuk pembuatan larutan sterilisasi
eksplan yaitu chlorox selalu membutuhkan gelas ukur ini (Hendaroyono, 2012).
Cawan petri digunakan sebagai tempat memotong-motong eksplan yang
akan ditanam kedalam botol kultur. sebelum dipakai, cawan petri harus disterilkan
dengan cara dibungkus memakai koran, lalu dimasukkan kedalam autoclave dan
disterilkan selama satu jam. Pembungkus cawan petri yang telah disterilisasi
jangan dibuka diluar enkas supaya tidak terkontaminasi. Penutup cawan petri
jangan dibuka jika tidak perlu dan usahakan membuka cawan petri dilakukan
secepat mungkin (Sandra Edhi, 2003).
Labu ukur digunakan untuk menyiapkan volume larutan yang akurat. Labu
ini berbentuk seperti buah per, dengan leher kurus yang panjang, sehingga dapat
memudahkan operator dalam melakukan secara akurat pengenceran dengan
pelarut sampai tandah batas (Donald, 2004).
III. METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 Oktober jam 15.00
sampai selesai di Laboratorium Kehutanan,Jurusan Kehutanan, Fakultas
Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, Universitas Halu Oleo, Kendari.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis menulis
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Tabung Reaksi, Pipet
Tetes, Erlenmeyer, Kaca Objek, Meja Preparat, Gelas Ukur, Cawan Petri, Gelas
Kimia, Centrifuga, Hot Plate, Jarum Ose, Lampu Bunsen, Autoclave, Oven Dan
Laminar Air Flow.
3.3. Prosedur Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan pada praktikum ini yaitu :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Menggambar peralatan dan menjelaskan fungsinya
3. Menulis fungsi dari masing-masing alat.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini di sajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Pengenalan alat-alat pengamatan mikrobiologis
No
Nama Alat
1.
Gelas Kimia
2.
Gelas Ukur
Gamabar
3.
Tabung Reaksi
Erlenmeyer
4.
Hot plate
5.
Pipet
6.
7.
Sikat Tabung
Sentrifuse
8.
9.
Loupe
10.
Cawan Petri
Cultur Chamber
11.
Mikroskop Cahaya
12.
Lampu Bunsen
13.
Jarum Ose
14.
15.
Timbangan Analitik
16.
Autoclave
17.
Shaker Water Bath
4.2. Pembahasan
Mikrobiologi merupakan segala sesuatu tentang organisme yang berukuran
mikro yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Pengamatan mikrobiologi
dilakukan dengan menggunakan mikroskop.
Berdasarkan hasil pengamatan yang kemudian dapat dibuktikan dengan bukti
gambar, sebagai hasil pengamatan mengenai pengenalan alat-alat mikrobiologi
member kejelasan pada kita bahwa peralatan mikrobiologi dikelompokkan
kedalam peralatan bahan kaca, plastik dan besi. Halnya berbahan plastik, dimana
sebagai tempat media yang akan diteliti contohnya cawan petri berfungsi tempat
menyimpan objek pengamatan.
Erlenmeyer, gelas kimia, tabung reaksi, merupakan peralatan dari bahan kaca.
Dimana Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat mereaksikan larutan dan
menyimpan larutan dalam waktu yang lama, Erlenmeyer dapat digunakan untuk
meracik dan menhomogenkan bahan. Gelas kimia berfungsi untuk mencapurkan
bahan kimia, tabung reaksi berfungsi untuk mereaksikan larutan, kaca objek
berfungsi menutup objek, meja preparat berfungsi untuk meletakkan objek.
Peralatan yang terbuat dari besi yaitu oven, lampu Bunsen, lamina air flow,
hot plate, autoclave dan centrifuge. Dimana semua alat terbuat dari besi memiliki
fungsi
masing-masing
yaitu
oven
berfungsi
sebagai
alat
pengering
atau sterilisasi, lamina air flow berfungsi untuk mengisolasi mikroba, autoclave be
rfungsi untuk sterilisasi, hot plate berfungsi sebagai alat pemanas, dan centrifuge
memiliki fungsi untuk memisahkan tanah dan air untuk memisahkan dua bahan
yang memliki massa jenis yang sama.
Gelas kimia berfungsi sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh
ketelitian tinggi, misalnya pereaksi/reagen untuk analisis kimia kualitatif atau
untuk pembuatan larutan standar sekunder pada analisis titrimetri/volumetri.
Terdapat berbagai ukuran mulai dari 25 mL sampai 5 Liter. jadi tidak cocok untuk
pembuatan larutan yang perlu ketelitian tinggi (secara kuantitatif).
Gelas ukur sering digunakan untuk mengukur volume cairan. Gelas ukur
secara umum lebih akurat dan lebih presisi dibandingkan labu laboratorium dan
gelas kimia, tetapi gelas ukur semestinya tidak dapat digunakan dalam analisis
volumetrik, alat-alat gelas volumetrik, seperti labu ukur atau pipet ukur, dapat
digunakan, karena lebih akurat dan lebih presisi. Gelas kimia terkadang digunakan
untuk mengukur volume padatan secara tidak langsung dengan mengukur
kenaikan volume cairan dalam gelas ukur pada saat padatan tersebut dimasukkan.
Tabung reaksi banyak digunakan oleh kimiawan untuk menampung,
mencampur, atau memanaskan sejumlah kecil bahan kimia padat atau cair,
terutama untuk uji kualitatif. Bagian dasarnya yang bulat dan dindingnya yang
lurus berfungsi agar kehilangan saat penuangan minimal, mudah dibersihkan, dan
mudah melihat isinya. Lehernya yang panjang dan sempit memperlambat
penyebaran uap dan gas ke lingkungan.
Erlenmeyer ini digunakan sebagai alat untuk mengukur, menyimpan, dan
mencampur cairan. Alat laboratorium yang satu ini merupakan salah satu alat
paling umum yang digunakan di dalam laboratorium kimia.
Hot plate merupakan salah satu alat laboratorium yang sering digunakan
dalam sebuah penelitian. Adapun fungsi dari alat ini ada dua. Pertama, untuk
memanaskan larutan yang mudah terbakar, dan kedua untuk menghomogenkan
larutan.
Centrifuge adalah alat yang paling sering ditemukan karena fungsinya yang
penting. Centrifuge digunakan untuk memisahkan partikel organel yang larut
sehingga membentuk endapan yang terpisah berdasarkan perbedaan massa jenis
dari partikel pembentuk larutan tersebut.
Shaker Waterbath adalah alat yang berfungsi untuk mempertahankan suhu air
pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan dengan pengaturan
suhu atau temperatur yang diinginkan bersamaan dengan proses pengocokan.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu, sebagai berikut:
1.
Peralatan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologis terdiri dari: Cawan
Petri, Tabung Reaksi, Kaca Objek dan Meja Preparat, Erlenmeyer, Gelas
Ukur, Pipet, Gelas Kimia, Gelas Ukur, Oven, Laminar Air Flow, Centrifuge,
Lampu Bunsen, Hot Plate, Jarum Ose, dan Autoclave.
2.
Peralatan yang terbuat dari gelas atau kaca meliputi Tabung reaksi, Kaca
objek, Meja preparat, Gelas ukur, Pipet, Erlenmeyer dan gelas kimia.
Peralatan yang terbuat dari gelas plastik, yaitu Cawan petri dan pipet tetes.
Peralatan yang terbuat dari besi, yaitu centrifuge, hot plate, lampu Bunsen,
Autoclave, Oven, laminar air flow dan jarum ose.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat saya ajukan yaitu diharapkan kepada praktikan
agar datang tepat waktu atau sebelum praktikum dimulai,agar praktikum berjalan
sesuai keinginan.
DAFTAR PUSTAKA
Cairns. D, 2004. Intisari Kimia Farmasi Edisi 2. Kedokteran EGC Jakarta.
Faisal, 2007. Pemastian Mutu Obat Volume I. Kedokteran EGC
Jakarta.
Hendaroyono. D. P. S dan Wijayani. A, 2012. Teknik Kultur Jaringan. Kansius.
Yogyakarta.
Hajoeningtijas. O. D, 2012. Mikrobiologi Pertanian. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Ir. Edhi Sandra, Ms., 2003.Kultur Jaringan Anggrek. AGROMEDIA PUSTAKA.
Jakarta.
Rahmat. N. M, 2011, Laporan Praktikum Bioteknologi. MIPA UHO. Kendari.
Sumarsi. S, 2003. Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar.Jurusan Ilmu Tanah Fakultas
Pertanian UPN. Peteran. Yogyakarta.
Sumardjo. D, 2009. Pengantar Kimia. Kedokteran EGC, Jakarta.
Zulkarnain, 2012. Mikrobiologi Dasar“Sejarah Perkembangan Mikrobiologi”.
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tadulako.
Download