Uploaded by User86344

Terminologi Jiwa

advertisement
TERMINOLOGI
Disusun Oleh:
• 2010221015 : Ovelia Yolanda
• 2010221050 : Zufarisky Sarel
• 2010221007 : Ghestiara Pusphita Hannum
• 2010221027 : Theo Andariaz Zofania
Pembimbing:
Dr. dr. Ria Maria Theresa Sp. Kj, MH
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA
PERIODE 12-18 Oktober 2020
Tic’s :
Copropraxia :
Gerakan motorik atau vokalisasi
stereotipik (aneh) yang tiba-tiba, cepat,
aneh, berulang-ulang, tidak ritmik
(berirama)
suatu gestur yang tiba-tiba, vulgar,
seksual.
Tangensial :
Echopraxia :
gaya yang tegak lurus dengan gaya
sentrifugal/sentripetal.
suatu fenomena cermin, seperti tidak
dikehendaki, secara spontan meniru
gerakan orang lain
01
02
03
04
Palilalia :
seseorang mengulang-ulangi suara, katakata, atau frasa yang terakhir
didengarnya
Echolalia :
mengulang-ulangi suara, kata-kata atau
frasa yang terakhir didengarnya
Coprolalia :
tiba-tiba, ekspresi yang tidak sesuai secara social tak
dapat diterima meliputi kata-kata atau frase kotor,
dan juga menuinggung etnik tertentu, rasial.
Defensif mechanisms :
seseorang melakukan mekanisme pertahanan
diri untuk melindungi dirinya terhadap apa yang
membahayakan atau faktor-faktor yang lain
seperti cemas, dll
Agitasi :
Stereotipik :
Manerisme :
Seduktif :
penampilan atau
perilaku yang
merangsang
perbuatan yang
berulang-ulang yang
bersifat aneh dan
menjadi kebiasaan
pasien (sering
)mengusap-usap muka
gangguan motorik yang
dimulai pada masa kanakkanak yang melibatkan
perilaku motoric
nonfungsional yang
berulang (melambai
tangan, membenturkan
kepala) yang sangat
mengganggu aktivitas
normal / menyebabkan
cedera tubuh
aktivitas motorik yang
berlebih-lebihan
dihubungkan dengan
perasaan ketegangan dari
dalam diri
.
Euforik :
Disforik :
Hostil :
Retardasi motoric :
rasa ingin menyerang
gangguan / sulit /
lambat dalam
melakukan gerakan
kehilangan kegembiraan /
gairah hidup, kesedihan /
wajah yang kurang
ekspresif
suasana hati yang sangat
intens, hiperaktif, dan
delusi.
Depresif :
gangguan suasana hati (mood) yang
ditandai dengan perasaan sedih yang
mendalam dan rasa tidak peduli
Dramatis :
situasi / keadaan tertentu yang
dilebih-lebihkan dan seringkali tidak
sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya, menimbulkan efek
sensasional
Monoton :
melakukan suatu hal yang sama atau
tidak bervariasi
Preokupasi :
Mengenai sakit, masalah lingkungan,
obsesi, kompulsi, fobia, rencana bunuh
diri, membunuh, gejala-gejala
hipokondrik, dorongan atau impulsimpuls antisosial.
Emosi yang menetap dan
telah meresap yang dialami
dan dilaporkan secara
subjektif oleh pasien dan
teramati oleh orang lain
Mood Eutim:
suasana perasaan dalam
rentang normal
(menghayati perasaan
yang luas dan serasi
dengan irama hidupnya)
Mood :
Mood Hipotim:
suasana perasaan yang
secara pervasive
diwarnai dengan
kesedihan dan
kemurungan
Mood Hipertim:
suasana perasaan yang
secara pervasive
memperlihatkan semangat
dan kegairahan yang
berlebihan thd berbagai
aktivitas kehidupan
Afek : ekspresi emosi yang teramati, mungkin
tidak sesuai dengan deskripsi pasien tentang
emosinya
Afek Luas :
Afek pada rentang normal (ekspresi emosi yang luas dg sejumlah variasi
yang beragam dalam ekspresi wajah, irama, suara, maupun gerakan tubuh,
serasi dg suasana yg dihayatinya)
Afek Sempit :
menggambarkan suasana ekspresi emosi yg terbatas
Afek Tumpul :
penurunan intensitas tonus perasaan yang diungkapkan (tatapan
mata kosong, irama monoton)
Afek Datar :
individu kehilangan kemampuan ekspresi emosi (wajah datar, sikap
tubuh kaku, gerakan sangat minimal, irama suara datar
• Halusinasi penglihatan (Visual) : Penderita halusinasi penglihatan akan melihat
sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Objek yang dilihat bisa manusia, benda, atau
cahaya.
• Halusinasi pendengaran (Auditorik) : Penderita halusinasi pendengaran akan
mendengar suara, perintah, atau ancaman yang sebenarnya tidak ada.
Halusinasi: gangguan persepsi yang menyebabkan
• Halusinasi penciuman (Olfaktorik): Penderita halusinasi penciuman akan
seseorang melihat, mendengar, atau mencium sesuatu
yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi bisa disebabkan
oleh gangguan mental, penyakit tertentu, atau efek
samping obat-obatan
mencium bau harum atau bau yang tidak sedap, padahal bau tersebut
sebenarnya tidak ada.
• Halusinasi pengecapan : Penderita halusinasi jenis ini akan mengecap rasa yang
aneh, misalnya rasa logam, pada makanan atau minuman yang ia konsumsi,
padahal rasa tersebut sebenarnya tidak ada.
• Halusinasi sentuhan (Taktil) : Penderita merasa seakan-akan ada seseorang
yang meraba atau menyentuhnya, atau merasa seperti ada hewan yang merayap
di kulitnya, padahal sebenarnya tidak ada
Depersonalisasi
kondisi saat seseorang merasa dirinya tidak nyata / merasa dirinya
berubah.
.
Derealisasi
kondisi saat seseorang merasa lingkungan atau orang lain tidak
nyata / merasa lingkungannya berubah.
Obsesi
ide, pikiran, bayangan, atau emosi yang tidak terkendali, sering datang tanpa
dikehendaki atau mendesak masuk dalam pikiran seseorang yang mengakibatkan rasa
tertekan dan cemas
Kompulsi
tindakan yang biasanya dilakukan secara berulang untuk mengurangi
kecemasan
• flight of idea : pembicaraan yang melompat dari satu topik ke topik yang lainnya.
• Asosiasi longgar : Gangguan pikiran dan pembicaraan dimana ide-ide berpindah dari subjek satu ke yang lain
tanpa alasan jelas.
• Ilusi : interpretasi yang salah dari suatu rangsangan pada panca indera. Sebagai contoh, seorang penderita
dengan perasaan yang bersalah, dapat meng-interpretasikan suara gemerisik daun-daun sebagai suara yang
mendekatinya. Ilusi sering terjadi pada saat terjadinya ketakutan yang luar biasa
• Waham kebesaran : keyakinan secara berlebihan bahwa dirinya memiliki
kekuatan khusus atau kelebihan yang berbeda dengan orang lain. Misalnya
meyakini bahwa dia adalah raja sedunia, penguasa alam semesta, tuhan, dll
• Waham kejar : keyakinan merasa dirinya dikejar-kejar, selalu diikuti oleh
orang lain, keyakinan bahwa ada seseorang yang ingin menyakitinya
• Waham nihlistik : keyakinan seseorang bahwa dirinya sudah meninggal
dunia dan orang di sekitarnya merupakan roh-roh
• Waham rujukan : keyakinan secara berlebih bahwa orang – orang berbicara
tentang dirinya / ditertawakan / diperhatikan orang lain tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan yang sebenarnya
• Waham bizarre : keyakinan bahwa pasien berasal dari planet lain,
ditanamkan chip di otak oleh alien, dll
• Waham somatik : keyakinan berlebih bahwa pasien merasa isi perutnya
sudah hancur, tangannya putus, dll
Waham adalah suatu keyakinan
seseorang yang tidak sesuai
dengan kenyataan, tetapi
dipertahankan dan tidak dapat
diubah secara logis. Keyakinan ini
berasal dari pemikiran seseorang
yang sudah kehilangan kontrol
Thank You
• Delusi atau Waham adalah suatu keyakinan yang dipegang secara
kuat namun tidak akurat, yang terus ada walaupun bukti
menunjukkan hal tersebut tidak memiliki dasar dalam realitas.
Download