RESUME PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SKENARIO 4 6.2 Nama : Rheima Nizar Novriani NPM : 117170056 Tutor : dr. Rian Damayanti Kelompok :3 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2020 Skenario 4 Gangguan Jiwa Seorang remaja laki-laki berusia 20 tahun dibawa ke Puskesmas oleh keluarganya karena sering berbicara disertai cekikikan sendiri dan mengamuk di kamar sejak 3 bulan yang lalu. Pasien sebelumnya tidak mau bicara dengan siapapun termasuk orangtuanya, tidak mau makan, minum, mandi, menganti baju. Dari anamnesis diketahui bahwa pasien memiliki riwayat dibully saat SMP oleh teman-temannya. Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan. Pemeriksaan status mental pasien didapatkan penampilan berpakaian tidak rapih, afek dangkal, pembicaraan inkoherensi, halusinasi auditorik, insight (tilikan diri) derajat 1. Oleh dokter pasien dirujuk ke dokter Sp.KJ untuk diberikan terapi lebih lanjut. Step 1 1. Afek : ekspresi dari emosi seseorang 2. pembicaraan inkoherensi : pembicaraan tidak logis dimana kata-kata tidak dapat dimengerti 3. halusinasi auditorik : persepsi bunyi yang palsu, biasanya suara atau bunyi yang lain 4. insight (tilikan diri) : kesadaran dan pemahaman pasien terhadap keadaan sakitnya Step 2 1. apa yang menyebabkan keluhan tersebut pada pasien ? 2. apa hubungan pasien yang pernah mengalami bully dengan keluhan pasien ? 3. apa saja tanda dan gejala gangguan jiwa ? 4. bagaimana cara menilai penilaian status mental ? 5. bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ? 6. bagaimana terapi yang diberikan dokter ? Step 3 1. ada 2 : biologis dan psikologis (karena di bully, peristiwa traumatik, lingkungan keluarga, pola asuh, sosialkultural) somatogenik (dopamine yang tinggi dan genetic (yang meningkatkan potensi penyakit tersebut), struktur fungsi otak) dan psikologis (stressor) penyalahgunaan napza bully bisa menyebabkan stressor yang mengakibatkan depresi jadi tekanan batin 2. kemudian tidak mampu menangani masalah sehingga terjadi gangguan jiwa. Perubahan mood Neurohormonal, karena ada stressor, sehingga ada gangguan persepsi, proses berpikir Stressor mengakibatkan rendah diri sehingga merupakan faktor yang menyebabkan gangguan jiwa Dampak bully jangka pendek : pikiran bunuh diri, tidak pd, gangguan prestasi jangka panjang : step 4 3. untuk mengenali gangguan jiwa, ada keluhan dan penurunan fungsi sikap ada ketegangan (murung, cemas), kognisi, kepribadian, pola hidup, kemauan, perasaan dan emosis, pikiran, psikomotor, ingatan, asosiasi gejala : delusi, halusinasi, mood swing, sedih yang lama, cemas yang berlebihan , gangguan makan, pola tidur 4. penampilan, perilaku dan sikap, cara bicara, mood dan afek, penilaian pikiran dan persepsi, gangguan pikiran (waham), sensori dan kognitif, tilikan ada 15 : Penampilan, perilaku dan aktivitas, psikomotor, sikap thdp pemeriksa mood afek emosi dan keserasian bicara, gangguan persepsi dan ilusi, alam pikiran (proses dan bentuk pikir), isi pikiran (waham obsesi), sensorium dan fungsi kognitif (daya ingat, abstrak), impuls daya nilai, tilikan 5. anamnesis : gejala yang muncul dan sejak kapan dan dampak pada aktivitas sehari2, riwayat penyakit mental, peristiwa yang pernah dia alami ps yg menyebabkan trauma serta obat yg di komsumsi Tes MMPI2 Pf : status fisik (nyeri kepala, terasa tegang), neurologis (ekspresi cara bicara cara jalan fungsi motoric reflex), status mental (penampilan dan perilaku halusinasi mood), perubahan pada pf : Suhu bdn berubah, denyut nadi cpt, gadu gelisah, kehilangan kehendak atau keinginan 6. antipsikotik (halusinasi dan delusi) , antiansietas antipsikotik : cpz 150-600 mg /hari algoritma skizofrenia o stage 1a : istirahat, monoterapi antipsikotik kecuali klozapin o stage 1b : antipsikotik, monoterapi antipsikotik kecuali klozapin, antipsikotik yang sebelumnya menghasilkan efek yang buruk tidak boleh diberikan o stage 2, 3, 4 : gunakan antipsikotik longacting injectable Step 4 1. faktor biologi : gangguan mental organic, terjadi karena gangguan sel saraf di otak, infeksi, kelainan bawaan atau cidera otak, kekurangan o2 pada bayi saat persalinan, keluarga dengan gangguan jiwa yang sama, napza, nutrisi psikologis : peristiwa traumatic (kekerasan, disia-siakan, kurang mampu bergaul, perceraian perasaan rendah diri, kesepian ) dopamine : overaktivitas pada jaras dopamine, menginduksi psikosis yg mirip skizofrenia. Patof : overaktivitas gejala positif, kurang dopamine gejala negative. genetic : gen ada CACNA1C, CACNB2 struktur dan fungsi otak : hipoaktivitas dari lobus frontal, yang menyebabkan afek tumpul dan apatis, temporal waham dan halusinasi, disfungsi limbik ganggua waham halusinasi emosi dan perilaku 2. adanya perbedaan antara korban dan perilaku, respon nya bisa diam atau berontak, karena tekanan menganggu pikiran atau fisik, menyebabkan gangguan kaya halusinasi (faktor eksternal) 3. untuk mengenali gangguan jiwa, ada keluhan dan penurunan fungsi sikap ada ketegangan (murung, cemas), kognisi, kepribadian, pola hidup, kemauan, perasaan dan emosis, pikiran, psikomotor, ingatan, asosiasi gejala : delusi, halusinasi, mood swing, sedih yang lama, cemas yang berlebihan , gangguan makan, pola tidur gejala positif : delusi waham kekacauan alam berpikir gadu gelisah agresif negative : alam perasaan tumpul dan datar, alogia, tidak ada inisiatif Deskripsi Umum (Penampilan {Ekspresi wajah, Postur dan gerakan, Kerapihan 4. [pakaian dan dandanan]}), Perilaku dan aktivitas psikomotorik, Sikap terhadap pemeriksa Mood, afek, emosi, keserasiaan (Mood, Afek, Keserasian, Empati) Bicara (Kecepatan, Kuantitas, Pengucapan) Gangguan Persepsi (Halusinasi [persepsi tanpa objek], Ilusi [Kesalahan mempersepsikan objek], Depersonalisasi [persepsi diri yang salah], Derealisasi [persepsi terhadap lingkungan yang salah]) Alam Pikiran ( Proses dan bentuk piker, Isi Pikiran : waham, obsesi, preokupasi) Sensorium dan Fungsi Kognitf (Kesiagaan dan tingkat kesadaran, Orientasi : Orientasi waktu, Orientasi tempat, Orientasi orang,Daya ingat :Daya ingat segera, Daya Ingat sedang, Daya ingat jangka pendek., Daya ingat jangka panjang, Konsentrasi dan perhatian, Pikiran Abstrak, Intelegensi dan kemampuan informasi pengetahuan, Bakat kreatif, Kemampuan menolong diri sendiri) Pengendallan Impuls (Pengendalian impuls Baik Terganggu) Daya Nilai (Daya Nilai Sosial, Daya nilai Realitas, Uji Daya nilai) Tilkan Taraf Dapat Dipercaya (Dapat dipercaya, Tidak dapat dipercaya) anamnesis : gejala yang muncul dan sejak kapan dan dampak pada aktivitas sehari- 5. hari, riwayat penyakit mental, peristiwa yang pernah dia alami pasien yang menyebabkan trauma serta obat yang di komsumsi Tes MMPI2, mmse, panss, ham-Da Pf : status fisik (nyeri kepala, terasa tegang), neurologis (ekspresi cara bicara cara jalan fungsi motoric reflex), status mental (penampilan dan perilaku halusinasi mood), perubahan pada pf : Suhu bdn berubah, denyut nadi cepat, gadu gelisah, kehilangan kehendak atau keinginan Axis 1-5 antipsikotik (halusinasi dan delusi) , antiansietas antipsikotik : cpz 150-600 mg /hari algoritma skizofrenia 6. o stage 1a : istirahat, monoterapi antipsikotik kecuali klozapin o stage 1b : antipsikotik, monoterapi antipsikotik kecuali klozapin, antipsikotik yang sebelumnya menghasilkan efek yang buruk tidak boleh diberikan o stage 2, 3, 4 : gunakan antipsikotik longacting injectable. Mind Map gangguan jiwa etiologi patofisiologi penegakkan diagnosis tatalaksana anamnesis manifestasi klinis gejala dan tanda positif dan negatif pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang penilaian status mental Step 5 1. patofisiologi penyebab terjadinya sampai muncul gejala positif dan negative 2. perbedaan gejala psikotik dan non psikotik berdasarkan ICD 10 dan DSM 5 3. penegakkan diagnosis (anamnesis, penilaian, axis 1-5) 4. penatalaksanaan 5. tipe-tipe mental illness, macam-macam skizofren Refleksi diri: Alhamdulillah PBL berjalan dengan lancar, semoga ilmu yang didapatkan bermanfaat amiin Step 6 Belajar Mandiri Step 7 1. Patofisiologi penyebab terjadinya sampai muncul gejala positif dan negative 2. Perbedaan gejala psikotik dan non psikotik berdasarkan ICD 10 dan DSM 5 3. Penegakkan diagnosis (anamnesis, penilaian, axis 1-5) 4. Penatalaksanaan 5. Tipe-tipe mental illness, macam-macam skizofren