doc

advertisement
MATERI II
BAB 3 AGAMA ISLAM
3.1 Pengertian Islam
Berdasarkan ilmu bahasa (Etimologi) kata ”Islam” berasal dari bahasa
Arab, yaitu kata salima yang berarti selamat, sentosa dan damai. Dari
kata itu terbentuk kata aslama, yuslimu, islaman, yang berarti juga
menyerahkan diri, tunduk, paruh, dan taat.
Sedangkan muslim yaitu orang yang telah menyatakan dirinya taat,
menyerahkan diri, patuh, dan tunduk kepada Allah s.w.t
Secara istilah (terminologi), Islam berarti suatu nama bagi agama
yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia melalui
seorang rasul. Ajaran-ajaran yang dibawa oleh Islam merupakan
ajaran manusia mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia.
Islam merupakan ajaran yang lengkap , menyeluruh dan sempurna
yang mengatur tata cara kehidupan seorang muslim baik ketika
beribadah maupun ketika berinteraksi dengan lingkungannya.
Islam juga merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Adam, Nabi
Ibrahim, Nabi Ya’kub, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Isa as. Dan
nabi-nabi lainnya.
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 1
Dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 132, Allah berfirman : ”Nabi
Ibrahim telah berwasiat kepada anak-anaknya, demikian pula Nabi
Ya’kub, Ibrahim berkata : Sesungguhnya Allah telah memilih agama
Islam sebagai agamamu, sebab itu janganlah kamu meninggal
melainkan dalam memeluk agama Islam”. (QS. Al-Baqarah, 2:132)
Nabi Isa juga membawa agama Islam, seperti dijelaskan dalam ayat
yang berbunyi sebagai berikut :
”Maka ketika Nabi Isa mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil)
berkata dia : Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk
menegakkan agama Allah (Islam)? Para Hawariyin (sahabat beriman
kepada Allah, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah
orang-orang muslim” (QS. Ali Imran, 3:52).
Dengan demikian Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada
Rasul-rasul-Nya untuk diajarkankan kepada manusia. Dibawa secara
berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu
angkatan ke angkatan berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayat, dan
petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat rahman
dan rahim Allah swt.
Agama-agama selain Islam umumnya diberi nama yang dihubungkan
dengan manusia yang mendirikan atau yang menyampaikan agama itu
atau dengan tempat lahir agama bersangkutan seperti agama Budha
(Budhism),
agama
Kristen
(Christianity),
atau
agama
Yahudi
(Judaism). Nama agama yang disampaikan oleh Nabi Muhammad ini
tidak dihubungkan dengan nama orang yang menyampaikan wahyu itu
kepada manusia atau nama tempat agama itu mula-mula tumbuh dan
berkembang.
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 2
Oleh karena itu penamaan Muhamedanism untuk agama Islam dan
Mohammedan untuk orang-orang Islam yang telah dilakukan berabadabad oleh orang Barat, terutama oleh para orientalis adalah salah.
Kesalahan ini disebabkan karena para penulis Barat menyamakan
agama Islam dengan agama-agama lain, misalnya dengan Chrisianity
yang diajarkan oleh Jesus Kristus atau Budhism yang diajarkan oleh
Budha Gautama dan lain-lain.
Memahami ajaran Islam dengan sebaik-baiknya, merupakan
komitmen umat Islam terhadap Islam. Komitmen tersebut intinya
terdapat dalam QS. Al-Asr(103) yang berbunyi : ”Wal Ashri innalinsaana lafii khusrin illalladziina aamanun wa ’amilushshoolihati wa
tawaa shoubil haqqi wa tawa sha bishobri”. Artinya Demi waktu.
Sesungguhnya manusia senantiasa berada dalam kerugian. Kecuali
orang-orang
menasihati
yang
beriman
tentang
dan
kebenaran
beramal
dan
sholeh,
saling
saling
berwasiat
nasihat
dengan
kesabaran.
Berdasarkan dari surat Al-Asr di atas ada 5 (lima) komitmen atau
kerikatan seorang muslim dan muslimat terhadap Islam. Komitmen
tersebut adalah :
1. Meyakini, mengimani kebebaran agama Islam seyakin-yakinnya.
2. Mempelajari, mengilmui ajaran Islam secara baik dan benar.
3. Mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga
dan masyarakat.
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 3
4. Mendakwahkan, menyebarkan ajaran Islam secara bijaksana
disertai argumentasi yang meyakinkan dengan bahasa yang
baik dan,
5. Sabar
dalam
berIslam,
dalam
meyakini
mempelajari,
mengamalkan dan mendakwahkan agama Islam.
3.2 Karakteristik Agama Islam
Memahami karakteristik Islam sangat penting bagi setiap muslim,
karena akan dapat menghasilkan pemahaman Islam yang komprehensif. Beberapa karakteristik agama Islam, yakni antara lain :
1. Rabbaniyah (Bersumber langsung dari Allah s.w.t)
Islam merupakan manhaj Rabbani (konsep Allah s.w.t), baik dari
aspek akidah, ibadah, akhlak, syariat, dan peraturannya semua
bersumber dari Allah s.w.t
2. Insaniyah ’Alamiyah (humanisme yang bersifat universal)
Islam merupakan petunjuk bagi seluruh manusia, bukan hanya
untuk
suatu
kaum
atau
golongan.
Hukum
Islam
bersifat
universal, dan dapat diberlakukandi setiap bangsa dan negara.
3. Syamil Mutakamil (Integral menyeluruh dan sempurna)
Islam membicarakan seluruh sisi kehidupan manusia, mulai dari
yang masalah kecil sampai dengan masalah yang besar.
4. Al-Basathah (elastis, fleksibel, mudah)
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 4
Islam adalah agama fitrah bagi manusia, oleh karena itu
manusia niscaya akan mampu melaksanakan segala perintahNya tanpa ada kesulitan, tetapi umumnya yang menjadikan sulit
adalah manusia itu sendiri.
5. Al-’Adalah (keadilan)
Islam
datang
untuk
mewujudkan
keadilan
yang
sebenar-
benarnya, untuk mewujudkan persaudaraan dan persamaan di
tengah-tengah kehidupan manusia, serta memelihara darah
(jiwa), kehormatan, harta, dan akal manusia.
6. Keseimbangan (equilibrium, balans, moderat)
Dalam
ajaran
menjaga
Islam,
terkandung
keseimbangan
antara
ajaran
yang
kepentingan
senantiasa
pribadi
dan
kepentingan umum, antara kebutuhan material dan spiritua
serta antara dunia dan akhirat.
7. Perpaduan antara Keteguhan Prinsip dan Fleksibilitas
Ciri khas agama Islam yang dimaksud adalah perpaduan antara
hal-hal yang bersifat prinsip (tidak berubah oleh apapun) dan
menerima perubahan sepanjang tidak menyimpang dari batas
syariat.
8. Graduasi (berangsur-angsur/bertahap)
Hukum atau ajaran-ajaran yang diberikan Allah kepada manusia
diturunkan
secara
berangsur-angsur
sesuai
dengan
fitrah
manusia. Jadi tidak secara sekaligus atau radikal.
9. Argumentatif Filosofis
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 5
Ajaran Islam bersifat argumentatif, tidak bersifat doktriner.
Dengan demikian Al-Quran dalam menjelaskan setiap persoalan
senantiasa
diiringi
dengan
bukti-bukti
atau
keterangan-
keterangan yang argumentatif dan dapat diterima dengan akal
pikiran yang sehat (rasional religius).
3.3 Fungsi, Tujuan dan Cita-Cita Islam
Terlaksananya
tujuan
hidup
manusia
merupakan
perwujudan
diberlakukan nya fungsi-fungsi Islam dalam kehidupan manusida dan
masyarakat yang beriman dan bertakwa. Oleh karena itu untuk
memahami fungsi-fungsi atau kedudukan Islam dalam kehidupan,
berikut ini penjelasannya :
1.
Islam Sebagai Agama Allah
Fungsi
Islam
sebagai
agama
Allah
dinyatakan
dalam
predikatnya yaitu dienul haq (agama yang benar), dimana
kehadiran dan kebenaran agama Islam nyata sepanjang
zaman. Islam juga dinyatakan sebagai dinul khalis yang berarti
kesucian dan kemurnian serta keaslian Islam terjaga sepanjang
masa.
2.
Islam sebagai Panggilan Allah.
Allah memanggil orang yang beriman dan bertakwa kepada
Islam dengan mengutus Rasul-Nya membawa Islam agar
supaya disampaikan dan diajarkan kepada manusia . Oleh
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 6
karena itu para rasul dan para pengikut nya yang setia hanya
mengajak manusia kepada Islam.
3.
Islam sebagai Rumah yang Dibangun oleh Allah.
Allah menjadikan Islam sebagai ”rumah” yang disediakan bagi
hamba-Nya yang beriman dan bertakwa agar mereka hidup
sebagai keluarga muslim. Dengan demikian Islam merupakan
wadah
yang
mempersatukan
orang
yang
beriman
dan
bertakwa dalam melaksanakan dan menegakkan agama Allah
dalam kehidupan manusia dan masyarakat.
4.
Islam Sebagai Jalan yang Lurus
Orang yang beriman dan bertakwa yang memenuhi panggilan
Allah kepada Islam, tetap dalam Islam melaksanakan ajaran
Islam, karena mereka tahu dan mengerti bahwa Islam itu
agama Allah. Merekalah yang sedang berjalan pada jalan Allah
yaitu sirathal Mustaqim(jalan yang lurus).
5.
Islam Sebagai Tali Allah
Sebagai tali Allah, Islam merupakan pengikat yang mempersatukan orang yang beriman dan bertakwa dalam melaksanakan
dan menegakkan agama Allah.
6.
Islam Sebagai Sibgah Allah.
Sibgah atau celupan yaitu zat pewarna yang memberikan
warna bagi sesuatu yang dicelupkan. Dengan Islam, Allah
bermaksud memberkan warna atau corak kepadapa manusia.
Untuk mendapatkan corak atau warna tersebut adalah dengan
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 7
jihad,
mengerahkan
segala
kemampuan
nya
dalam
melaksanakan agama Allah. Muslim yang tersibghah
adalah
Allah tetapkan sebagai saksi atas manusia dan yang sadar
akan identitasnya serta tahu akan harga dirinya sebagai hamba
Allah yang beriman dan bertakwa.
7. Islam Sebagai Bendera Allah.
Islam sebagai bendera Allah di bumi. Bendera tersebut mesti
dikibarkan
setinggi
menjulang
tinggi
menampakkan
tingginya,
di
Islam,
angkasa.
Allah
sehingga
Untuk
mengutus
tampak
berkibar
mengibarkan
Rasul-Nya
atau
dengan
Alquran dan Islam, sehingga dengan demikian kekafiran dan
kemusrikan akan dapat diatasi.
3.4 Klasifikasi Agama dan Agama Islam
Menurut sumber ajaran suatu agama, agama-agama dapat
dibagi menjadi (1) Agama wahyu (revealed religion) atau agama langit
dan (2) Agama budaya (cultural religion atau natural religion) yang
disebut
juga
agama
bumi
atau
agama
alam.
Agama
wahyu
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya. Pada waktu
agama wahyu disampaikan malaikat (Jibril) kepada manusia
pilihan yang disebut utusan atau Rasul-Nya, pada waktu itulah
agama wahyu lahir.
b.
Agama tersebut disampaikan kepada manusia melalui Utusan
atau Rasul Allah.
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 8
c.
Memiliki
kitab
suci
yang
berisi
himpunan
wahyu
yang
diturunkan oleh Allah.
d.
Ajaran agama wahyu mutlak benar karena berasal dari Allah
yang Maha Benar, Maha Mengetahui segala-galanya.
e.
Sistem hubungan manusia dengan Allah dalam Agama wahyu,
ditentu kan sendiri oleh Allah dengan penjelasan lebih lanjut
oleh Rasul-Nya.
f.
Konsep ketuhanan agama wahyu adalah monoteisme murni
sebagai- mana yang disebutkan dalam ajaran agama langit itu.
g.
Dasar-dasar agama wahyu bersifat mutlak, berlaku bagi
seluruh umat manusia.
h.
Sistem nilai agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri yang
diselaras- kan dengan ukuran dan hakikat kemanusiaan.
i.
Agama wahyu menyebut sesuatu tentang alam yang kemudian
dibuktikan
kebenarannya
oleh
ilmu
pengetahuan(sains)
modern.
j.
Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman,
tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan
insan kamil, yakni manusia yang sempurna, manusia baik yang
bersih dari noda dan dosa.
Sebagai contoh agama yang masuk ke dalam kelompok agama wahyu
adalah : Islam, Yahudi dan Nasrani. Sedangkan kelompok agama
budaya contohnya adalah Kong Hu Cu, Budha dan Hindhu.
Islam sebagai agama wahyu, tentunya jika kesepuluh tolok ukur
di atas diterapkan kepada agama Islam, hasilnya adalah sebagai
berikut :
1. Agama Islam dilahirkan pada tanggal 17 Ramadhan tahun
Gajah, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M.
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 9
2. Disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad
sebagai utusan Allah.
3. Meimiliki kitab suci Alquran yang memuat asli semua wahyu
yang diterima oleh Rasul-Nyaselama 22 tahun 2 bulan 22 hari,
mula-mula di Mekah dan kemudian di Madinah.
4. Ajaran Islam mutlak benar karena berasal dari Allah yang Maha
Benar dan Maha Mengetahui segala sesuatu.
5. Sistem hubungan manusia dengan Allah disebutkan dalam
Alquran,
dijelaskan
dan
dicontohkan
pelaksanaannya
oleh
Rasul-Nya.
6. Konsep Ketuhanan Islam adalah tauhid, monoteisme murni, ke
Esaan Allah, esa dalam Zat, esa dalam sifat , esa dalam
perbutan dan seterusnya.
7. Dasar-dasar
agama Islam bersifat fundamental dan mutlak,
berlaku untuk seluruh umat manusia di manpun dia berada.
8. Nilai-nilai
terutama
nilai-nilai
etika
(akhlak)
dan
estetika
(keindahan) yang ditentukan oleh Agama Islam sesuai dengan
fitrah manusia dan kemanu siaan.
9. Soal-soal alam (semesta) yang disebutkan dalam Agama Islam
yang dahulu diterima dengan keyakinan saja, kini telah banyak
dibuktikan kebenarannya oleh sains modern.
10. Bila petunjuk, pedoman dan tuntunan serta peringatan agama
Islam dilaksanakan dengan baik dan benar akan terbentuk insan
kamil, manusia sempurna.
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 10
MATERI II
BAB 4 - SUMBER AGAMA DAN
AJARAN ISLAM
Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama Islam
bersumber dari Al-Quran yang memuat wahyu Allah dan
al-Hadis
yang memuat Sunnah Rasulullah. Komponen utama agama Islam atau
unsur utama ajaran agama Islam (akidah, syari’ah dan akhlak)
dikembangkan
dengan
rakyu
atau
akal
pikiran
manusia
yang
memenuhi syarat runtuk mengembangkannya.
Mempelajari agama Islam merupakan fardhu ’ain , yakni
kewajiban pribadi setiap muslim dan musimah, sedang mengkaji
ajaran Islam terutama yang dikembangkan oleh akal pikiran manusia,
diwajibkan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat.
Allah telah menetapkan sumber ajaran Islam yang wajib diikuti
oleh setiap muslim. Ketetapan Allah itu terdapat dalam Surat An-Nisa
(4) ayat 59 yang artinya :” Hai orang-orang yang beriman, taatilah
(kehendak) Allah, taatilah (kehendak) Rasul-Nya, dan (kehendak) ulil
amri di antara kamu ...”. Menurut ayat tersebut setiap mukmin wajib
mengikuti kehendak Allah, kehendak Rasul dan kehendak ’penguasa’
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 11
atau ulil amri (kalangan) mereka sendiri. Kehendak Allah kini terekam
dalam Al-Quran, kehendak Rasul terhimpun sekarang dalam al Hadis,
kehendak ’penguasa’ (ulil amri) termaktum dalam kitab-kitab hasil
karya orang yang memenuhi syarat karena mempunyai ”kekuasaan”
berupa ilmu pengetahuan untuk mengalirkan ajaran Islam dari dua
sumber utamanya yakni Al-Quran dan Al-Hadis dengan rakyu atau
akal pikirannya.
Menurut hadis Mu’az bin Jabal (nama sahabat nabi yang diutus
Rasulullah ke Yaman untuk menjadi Gubernur di sana) sumber ajaran
Islam ada tiga, yakni (1) Al-Quran (Kitabullah), (2) As-Sunnah (kini
dihimpun dalam al-Hadis) dan (3) Rakyu atau akala pikiran manusia
yang memenuhi syarat untuk berijtihad. Berijtihad adalah berusaha
sungguh-sungguh dengan memperguna kan seluruh kemampuan akal
pikiran, pengetahuan dan pengalaman manusia yang memenuhi syarat
untuk mengkaji dan memahami wahyu dan sunnah serta mengalirkan
ajaran, termasuka ajaran mengenai hukum (fikih) Islam dari keduanya
4.1 Al-Quran : Isi dan Sistematikanya.
Al-Quran adalah sumber agama (juga ajaran) Islam pertama dan
utama yang memuat firman-firman (wahyu) Allah, sama benar dengan
yang disampai- kan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad
sebagai Rasul Allah sedikit demi sediki selama 22 tahun 2 bulan 22
hari, mula-mula di Mekah kemudian di Medinah.
Ayat-ayat al-Quran yang diturunkan selama lebih kurang 23
tahun itu dapat dibedakan antara ayat-ayat yang diturunkan ketika
Nabi Muhammad masih tinggal di Mekah (sebelum hijrah) dengan ayat
yang turun setelah Nabi Muhammad hijrah (pindah) ke Madinah.
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 12
Ayat-ayat yang tutun ketika Nabi Muhammad masih berdiam di
Mekkah di sebut ayat-ayat Makkiyah, sedangkan ayat-ayat yang turun
sesudah Nabi Muhammad pindah ke Medinah dinamakan ayat-ayat
Madaniyah
Ciri-cirinya adalah :
1.
Ayat-ayat Makiyah pada umumnya pendek-pendek, merupakan
19/30 dari seluruh isi al-Quran, terdiri dari 86 surat, 4.780
ayat.
Sedangkan
ayat-ayat
Madaniyah
pada
umumnya
panjang-panjang, merupakan 11/30 dari seluruh isi al-Quran,
terdiri dari 28 surat, 1456 ayat.
2.
Ayat-ayat
Makkiyah
dimulai
dengan
kata-kata
yaa
ayyuhannaas (hai manusia) sedang ayat –ayat Madaniyah
dimulai dengan kata-kata yaa ayyuhallaziina aamanu (hai
orang-orang yang beriman).
3.
Pada umumnya ayat-ayat Makkiyah berisi tentang tauhid yakni
keyakinan pada Kemaha Esaan Allah, hari Kiamat, akhlak dan
kisah-kisah umat manusia di masa lalu, sedang ayat-ayat
Madaniya memuat soal-soal hukum, keadilan, masyarakat dan
sebagainya.
Kandungan Al-Quran.
Al-Quran sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam
hidup baik di dunia dan akhirat, berisi hal-hal antara lain :
1. Petunjuk
manusia.
keesaan
mengenai
akidah
yang
harus
diyakini
oleh
Petunjuk akidah ini berintikan keimanan akan
Tuhan
dan
kepercayaan
kepastian
adanya
hari
kebangkitan, perhitungan serta pembalasan kelak.
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 13
2. Petunjuk mengenai syari’ah yaitu jalan yang harus diikuti
manusia dalam berhubungan dengan Allah dan dengan sesama
insan demi kebahagiaan hidup manusia di dunia ini dan di
akhirat kelak.
3. Petunjuk tentang akhlak,
mengenai yang baik dan buruk
yang harus diindahkan leh manusia dalam kehidupan, baik
kehidupan individual maupun kehidupan sosial.
4. Kisah-kisah umat manusia di zaman lampau. Sebagai
contoh kisah kaum Saba yang tidak mensyukuri karunia yang
diberikan Allah, sehingga Allah menghukum mereka dengan
mendatangkan banjir besar serta mengganti kebun yang rusak
itu dengan kebun lain yang ditumbuhi pohon-pohon yang
berbuah pahit rasanya.
5. Berita tentang
zaman yang akan datang.
Yakni zaman
kehidupan akhir manusia yang disebut kehidupan akhirat.
Kehidupan
(terompet)
akhirat
oleh
dimulai
malaikat
dengan
Israil.
“
peniupan
sangkakala
Apabila
sangkakala
pertamaditiupkan, diangkatlah bumi dan gunung-gunung, la- lu
keduanya dibenturkan sekali bentur. Pada hari itulah terjadilah
kiamat dan terbelahlah langit...”. (Qs al-Haqqah (69) : 13-16.
6. Benih dan Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.
7. Hukum yang berlaku bagi alam semesta.
4.2 Al-Hadis : Arti dan Fungsinya.
Al-Hadis adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam. Sebagai
sumber agama dan ajaran Islam, al-Hadis mempunyai peranan
penting setelah Al-Quran. Al-Quran sebagai kitab suci dan pedoman
hidup umat Islam diturunkan pada umumnya dalam kata-kata yang
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 14
perlu dirinci dan dijelaskan lebih lanjut, agar dapat dipahami dan
diamalkan.
Ada tiga peranan al-Hadis disamping al-Quran sebagai sumber
agama dan ajaran Islam, yakni sebagai berikut :
(1)
Menegaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam alQuran. Misalnya dalam Al-Quran terdapat ayat tentang sholat
tetapi mengenai tata cara pelaksanaannya dijelaskan oleh Nabi.
(2)
Sebagai penjelasan isi Al-Quran. Di dalam Al-Quran Allah
memerintah- kan manusia mendirikan shalat. Namun di dalam
kitab suci tidak dijelaskan banyaknya raka’at, cara rukun dan
syarat
mendirikan
shalat.
Nabilah
yang
menyebut
sambil
mencontohkan jumlah raka’at setiap shalat, cara, rukun dan
syarat mendirikan shalat.
(3)
Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada
atau samar-samar ketentuannya di dalam Al-Quran. Sebagai
contoh larangan Nabi mengawini seorang perempuan dengan
bibinya. Larangan ini tidak terdapat dalam larangan-larangan
perkawinan di surat An-Nisa (4) : 23. Namun, kalau dilihat
hikmah larangan itu jelas bahwa larangan tersebut mencegah
rusak atau putusnya hubungan silaturrahim antara dua kerabat
dekat yang tidak disukai oleh agama Islam.
Hadis atau sunnah yang dihimpun kini dalam kitab-kitab hadis
(al-Hadis), terdiri dari ucapan (qaul), perbuatan (fi’il) dan sikap diam
nabi
tanda
setuju
(taqrir
atau
sukut).
Orang-orang
yang
mengumpulkan sunnah nabi (dalam kitab-kitab hadis) menyelusuri
seluruh jalur riwayat ucapan, perbuatan dan sikap diam nabi. Hasilnya
di kalangan Sunni terdapat enam kumpulan hadis, yang utama ialah
yang
dikumpulkan
oleh
Bukhari
dan
Muslim
yang
mendapat
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 15
pengakuan di kalangan Sunni (ahlul sunnah wal jama’aah) sebagai
sumber ajaran Islam kedua (utama) sesudah kitab suci al-Quran.
Di kalangan Syi’ah juga terjadi proses serupa, tetapi disamping
ucapan-ucapan nabi melalui keluarganya, ditambahkan lagi dengan
ucapan para Imam Syi’ah yang menjelaskan arti petunjuk nabi itu
menjadi bagian kumpulan hadis. Kitab-kitab hadis (al-Hadis), baik di
kalangan Sunni maupun Syi’i adalah sumber pengetahuan yang
monumental bagi Islam, sekaligus menjadi penafsir dan bagian yang
komplementer terhadap al-Quran.
4.3 Rakyu atau Akal Pikiran yang Dilaksanakan dengan Ijtihad.
Menurut ajaran Islam manusia dibekali Allah dengan berbagai
perlengkap- an yang sangat berharga antara lain akal, kehendak, dan
kemampuan
untuk
berbicara.
Dengan
akalnya
manusia
dapat
membedakan antara yang benar dengan yang salah, yang baik dengan
yang
buruk,
antara
kenyataan
dengan
khayalan.
Dengan
mempergunakan akalnya manusia akan selalu sadar dan dapat
memilih jalan yang dilaluinya, membedakan mana yang mutlak mana
yang nisbi. Karena manusia bebas menentukan pilihannya, ia dapat
dimintai pertanggungan jawab mengenai segala perbuatannya dalam
memilih sesuatu.
Perkataan al-’aqal dalam bahasa Arab berarti pikiran dan intelek.
Di dalam bahasa Indonesia pengertian itu dijadikan kata majemuk akal
pikiran. Perkataan akal dalam bahasa asalnya dipergunakan juga
untuk menerangkan sesuatu yang mengikat manusia dengan Tuhan.
Akar kata ’aqal mengandung makna ikatan.
Sebagai sumber ajaran yang ketiga, kedudukan akal pikiran
manusia yang memenuhi syarat penting sekali dalam sistem ajaran
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 16
Islam. Sumber ajaran Islam ini biasa disebut dengan istilah ar-ra’yu
atau sering juga disebut ijtihad.
Namun makna ijtihad sendiri
sebenarnya adalah usaha yang sungguh-sungguh yang dilakukan oleh
seseorang atau beberapa orang yang mempunyai ilmu pengetahuan
dan pengalaman tertentu yang memenuhi syarat untuk mencari,
menemukan dan menetapkan nilai dan norma yang tidak jelas atau
tidak terdapat patokannya di dalam Al-Quran dan Al-Hadis. Ia
merupakan suatu proses, karena itu ijtihad dapat dilakukan bersamasama oleh beberapa orang (yang hasilnya menjadi ijma’ atau
konsensus dan dapat pula dilakukan oleh orang tertentu yang hasilnya
menjadi qiyas atau analogi).
Sebagai hasil ketekunan keilmuwan muslim mempelajari AlQuran dan Al-Hadis (sebagai sumber utama agama dan ajaran Islam)
dan kemampuan mereka mempergunakan akal pikiran atau rakyu
melalui ijtihad, mereka telah berhasil menyusun berbagai ilmu dalam
ajaran Islam seperti ilmu tauhid atau ilmu kalam yang (kini) sering
disebut dengan istilah teologi, ilmu fikih, ilmu tasawuf dan ilmu akhlak.
Di samping itu mereka juga telah berhasil menyusun normanorma dan seperangkat penilaian mengenai perbuatan manusia dalam
hidup dan kehidupan, baik dalam hidup pribadi maupun di dalam hidup
kemasyarakatan. Sistem penilaian mengenai perbuatan manusia yang
diciptakan oleh ilmuwan muslim itu, dalam kepustakaan Indonesia
dikenal dengan nama al-khamsah (lima kategori penilaian, lima kaidah
atau sering disebut juga lima hukum dalam Islam).
Menurut sistem al-ahkam al-khamsah ada lima kemungkinan
penilaian mengenai benda dan perbuatan manusia. Penilaian itu
menurut Hazairin mulai dari ja’iz atau mubah atau ibahah. Ja’iz adalah
ukuran penilaian atau kaidah kesusilaan (akhlak) pribadi, sunat dan
makruh adalah ukuran penilaian bagi hidup kesusilaan (akhlak)
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 17
masyarakat, wajib dan haram adalah ukuran penilaian atau kaidah
atau norma bagi lingkungan hukum duniawi. Kelima kaidah ini berlaku
di dalam ruang lingkup keagamaan yang meliputi semua lingkungan
itu. Pembagian ke alam ruang lingkup kesusilaan, baik pribadi maupun
perseorangan. Ukuran penilaian tingkah laku ini dikenakan bagi
perbuatan-perbutan
yang
sifatnya
pribadi
yang
semata-mata
diserahkan kepada pertimbangan dan kemauan orang itu sendii untuk
melakukannya.
Soal evaluasi
di bawah
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 18
SOAL EVALUASI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI II : - AGAMA ISLAM
- SUMBER AGAMA DAN AJARAN ISLAM
Kerjakan Soal Berikut Dengan Memilih Jawaban Yang Benar
Dari 4 Jawaban Yang Tersedia !
01.
Allah berfirman : ”Nabi Ibrahim telah berwasiat kepada anakanaknya, demikian pula Nabi Ya’kub, Ibrahim berkata :
Sesungguhnya Allah telah memilih agama Islam sebagai
agamamu...” Ayat ini terdapat dalam Surat :
A. QS. Al-Baqarah, 2 : 123
C. QS. Ali Imran, 3 : 52
B. QS. Al-Baqarah, 2 : 132
D. QS. Ali Imran, 2 : 35
02.
Berdasarkan isi dari surat Al-Asr komitmen atau kerikatan
seorang muslim dan muslimat terhadap Islam, adalah :
A. Meyakini, mengimani kebenaran agama Islam seyakinyakinnya.
B. Mempelajari, mengilmui ajaran Islam secara baik dan benar.
C. Mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga
dan masyarakat.
D. Jawaban A, B dan C benar semua.
03.
Dalam ajaran Islam mengupas seluruh sisi kehidupan manusia
mulai dari masalah kecil sampai masalah yang besar. Hal ini
sesuai dengan karakteristik agama tersebut yakni :
A. Al-Basathah
C. Rabbaniyah
B. Insaniyah ‘alamiyah
D. Syamil mutakamil
04.
Islam ditampilkan sebagai cahaya petunjuk bagi seluruh umat
manusia. Hal ini berarti memiliki karakteristik :
A. Keseimbangan
C. Al-adalah
B. Insaniyah ‘alamiyah
D. Rabbaniyah
05.
Dalam Al-Quran Surat Al-Maidah, 5 : 3 berisi tentang masalah :
A. Agama Islam yang diridhai
C. Sholat lima waktu
B. Perbedaan agama
D. Tidak ada paksaan dlm
06.
Agama selain Islam, biasanya nama agama disandarkan kepada
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 19
pendiri agama tersebut. Seperti halnya agama Zoroaster, adalah
agama sesuai dengan pendirinya yang berkembang di :
A. India
C. Turki
B. Pakistan
D. Parsi
07.
Dalam ajaran Islam tidak ada paksaan untuk memasukinya.
Penjelasan ini tercan tum dalam Alquran :
A. Surat Al-Maidah,5 : 3
C. Surat Ali Imran, 3 : 19
B. Surat Ali Imran, 3 : 85
D. Surat Al-Baqarah, 2 :
256
08.
Dengan agama Islam , Allah bermaksud memberkan warna atau
corak kepada manusia. Hal ini berarti Islam berfungsi sebagai :
A. Bendera Allah
C. Sibghah Allah
B. Panggilan Allah
D. Tali Allah.
09.
Al-Quran sebagai pedoman umat Islam, memiliki kandungan :
A. 112 surat, 33 juz dan 5676 ayat
B. 114 surat, 30 juz dan 6666 ayat
C. 112 surat, 30 juz dan 5676 ayat
D. 114 surat, 33 juz dan 6666 ayat
10.
Berikut ini merupakan ciri-ciri ayat Quran yang diturunkan di
Medinah, kecuali :
A. Biasanya dimulai dengan kata-kata yaa ayyuhallaziina aamanu
B. Mengandung 11/30 dari seluruh isi Al-Quran
C. Berisi tentang tauhid, hari Kiamat, akhlak dan kisah umat
manusia di masa lalu.
D. Ayatnya panjang-panjang.
11.
Islam merupakan manhaj Rabbani (konsep Allah s.w.t), baik dari
aspek akidah, ibadah, akhlak, syariat, dan peraturannya semua
bersumber dari Allah s.w.t Hal ini berarti Islam memiliki
karakteristik.
A. Al-basatah
C. Rabbaniyah
B. Insaniyah alamiyah
D. Syamil mutakamil
12.
Allah menyeru kepada manusia agar saling tolong menolong
dalam kebaikan, saling nasihat menasihati tentang kebenaran dan
saling berwasiat dengan kesabaran :
Hal tersebut sesuai dengan firman Allah dalam :
A. QS AL-Asr, 103 *
C. Al-Maidah, 41
B. Al-Baqarah, 2 : 135
D. Al-Furqan, 74
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 20
13.
Usaha yang sungguh-sungguh yang dilakukan oleh seseorang
atau beberapa orang yang mempunyai ilmu pengetahuan dan
pengalaman tertentu yang memenuhi syarat untuk mencari,
menemukan dan menetapkan nilai dan norma yang tidak jelas
atau tidak terdapat patokannya di dalam Al-Quran dan Al-Hadis
adalah makna dari :
A. Ijma
C. Ijtihad
B. Qias
D. Faridah
14.
Al-Quran sebagai pedoman bagi umat manusia
kandungan isi antara lain mengenai, kecuali :
A. Kisah-kisah umat manusia masa lampau .
B. Berita tentang masa yang akan datang
C. Berita tentang akhlak
D. Jawaban A, B dan C salah
15.
Islam dinyatakan sebagai dinul khalis, artinya :
memiliki
A. Kesucian dan kemurnian serta keaslian Islam terjaga
sepanjang masa.
B. Islam sebagai agama yang dapat diterima secara universal.
C. Islam merupakan wahyu Allah
D. Agama yang diridhai Allah hanyalah Islam
Pendidikan Agama Islam – Materi 2 Hal 21
Download