MODUL PERKULIAHAN BAHASA INDONESIA TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK PSIKOLOG PSIKOLOG 01 A316121EL Abstract Disusun Oleh DRA. HJ. WINARMIH.M.PD Kompetensi Setelah membaca bab ini diharapkan mahasiswa memahami tata paragraf 2016 1 Bahasa Indonesia Dra. Hj. Winarmih,M.Pd 1. Mahasiswa mampu memahami aturan penulisan kutipan 2. Mahasiswa mampu memahami aturan penulisan catatan kaki 3. Mahasiswa mampu memahami aturan penulisan daftar pustaka 4. Mahasiswa mampu memahami teknik pengetikan karya ilmiah 5. Mahasiswa mampu memahami penulisan judul bab Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 11 00 00 00 00 TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH 11. 1 Standar Kompetensi Setelah mempelajari materi pada bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami aturan penulisan judul bab dan subbab, kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka, serta teknik pengetikan ilmiah. 11. 2 Kompetensi Dasar: 1. Mampu memahami aturan penulisan kutipan 2. Mampu memahami aturan penulisan catatan kaki 3. Mampu memahami aturan penulisan daftar pustaka 4. Mampu memahami teknik pengetikan karya ilmiah 5. Mampu memahami penulisan judul bab dan sub bab 11. 3 Indikator: 1. Mampu menjelaskan bahan dan jumlah halaman 2. Mampu menjelaskan aturan penulisan kutipan 3. Mampu menjelaskan aturan penulisan catatan kaki 4. Mampu menjelaskan aturan penulisan daftar pustaka 5. Mampu menjelaskan teknik pengetikan karya ilmiah 6. Mampu menjelaskan penulisan judul bab dan sub bab 2016 2 Bahasa Indonesia Dra. Hj. Winarmih,M.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 11. 4 Bahan dan Jumlah Halaman Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk laporan, makalah, buku, maupun terjemahan, baru dapat disebut karya tulis ilmiah bila sedikitnya memenuhi tiga syarat berikut > Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah. > Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode (berikir) ilmiah. > Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai satu sosok tulisan ilmiah. Penulisan ilmiah di samping harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, juga harus dapat menggunakan bahasa itu sebagai sarana komunikasi ilmu. Penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam tulis-menulis, harus pula ditunjang oleh penerapan peraturan ejaan yang berlaku dalam bahasa Indonesia, yaitu EyD. Di samping penggunaan bahasa, penulis juga dituntut untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang berhubungan dengan teknik penulisan ilmiah. Bentuk dan format penulisan ilmiah sangat beragam, mulai dari laporan ilmiah berbentuk buku, makalah atau artikel sampai dengan gagasan yang ditulis melalui media massa. Bentuk dan format tersebut disesuaikan dengan tujuannya. Namun begitu, pada umumnya, akan terdapat sebuah patokan dalam teknik penulisan ilmiah. Patokan secara umum teknik penulisan ilmiah dapat kita baca dalam buku yang berjudul Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang dikarang oleh Drs. H. Yakub Nasucha, M.Hum., Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum. dan Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum. bahwa bahan untuk menulis karya ilmiah berupa kertas HVS berukuran kuarto (21,5 cm x 28 cm) antara 70 – 80 gram. Pengetikan dengan huruf times new roman atau arial 12 poin, kecuali untuk pengetikan judul dapat 14 – 16 poin. Jumlah halaman makalah berkisar 15 – 25 halaman, skripsi berkisar antara 30 – 60 halaman, tesis berkisar antara 150 – 200 halaman, dan disertasi sekitar 300 halaman atau lebih. Agar halaman karya ilmiah terlihat rapi, sebaiknya gunakanlah kertas yang sesuai dengan ukuran. Garis pembatas kertas bersifat standar dengan ukuran margin atas 4 cm, margin bahwa 3 cm, margin kiri juga 4 cm, serta margin kanan 3 cm. Angka yang lazim digunakan dalam karya ilmiah adalah angka romawi kecil, angka romawi besar, dan angka Arab. Angka romawi kecil seperti i, ii, iii, iv, dan seterusnya dipergunakan untuk memberi nomor halaman judul, abstrak, daftar isi, dan sebagainya. Angka romawi besar, seperti I, II, III, dan seterusnya digunakan untuk memberi nomor pada bab pendahuluan, landasan teoretis, metodologi penelitian, pembahasan, kesimpulan dan saran. Misalnya, BAB I 2016 3 Bahasa Indonesia Dra. Hj. Winarmih,M.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN. Angka Arab (1,2,3,…) digunakan untuk menomori halamanhalaman naskah mulai bab pendahuluan sampai halaman terakhir. Semua nomor halaman berangka Arab tersebut harus diketik di sebelah kanan atas, kecuali untuk halaman judul bab ditulis di tengah bawah. Lalu, sistem penomoran pada karya ilmiah mengikuti standar berikut: > Tingkat pertama menggunakan angka romawi besar, contoh: I, II, III > Tingkat kedua menggunakan huruf Latin besar, contoh: A, B, C > Tingkat ketiga menggunakan angka Arab, contoh: 1, 2, 3 > Tingkat keempat menggunakan huruf Latin kecil, contoh: a, b, c > Tingkat kelima menggunakan angka Arab dengan selalu satu kurung tutup, contoh: 1), 2), 3) > Tingkat keenam menggunakan huruf Latin kecil dengan satu kurung tutup, contoh: a), b), c) > Tingkat ketujuh menggunakan angka Arab dengan dua kurung, contoh: (1), (2), (3) > Tingkat kedelapan menggunakan huruf Latin kecil dengan dua kurung, contoh: (a), (b), (c). 11. 5 Penulisan Judul, Bab dan Subbab Judul bab diketik dengan huruf kapital seluruhnya dan diletakkan pada tengah halaman kertas dengan huruf times new roman atau Arial yang telah ditebalkan. BAB I PENDAHULUAN 1. Judul subbab Pada judul subbab, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital (kecuali preposisi dan konjungsi) lalu diletakkan di tengah halaman, contoh: A. Latar Belakang Masalah 2. Judul Subsubbab Huruf pertama pada setiap kata berhuruf kapital dan ditulis di sebelah kiri halaman, contoh: 1. Pengertian Ejaan 11.6 Teknik Penulisan Kutipan Menyisipkan kutipan-kutipan dalam sebuah tulisan ilmiah bukanlah merupakan suatu keaiban bahkan tindakan mengutip dalam penulisan karya ilmiah dibenarkan. Tidak jarang, pendapat, konsep, dan hasil penelitian dikutip kembali untuk dibahas, ditelaah, dikritik, dipertentangkan, atau diperkuat. Tindakan ini untuk memberikan kejelasan tentang topik yang sedang dikerjakan, bahkan memberikan penanda penulis menguasai informasi yang sudah ada, bahkan penulis bisa mengaitkan dengan informasi yang ada 2016 4 Bahasa Indonesia Dra. Hj. Winarmih,M.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tersebut dengan topik yang sedang dikerjakan. Namun demikian, kita hanya mengutip kalau memang perlu. Janganlah tulisan kita itu penuh dengan kutipan. Di samping itu, kita juga harus bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan terutama kutipan yang tidak langsung. Kutipan adalah salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik. Kutipan ditulis untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran menggunakan sumber penulisan. Pengutipan adalah proses peminjaman kalimat atau pendapat seseorang pengarang atau ucapan seseorang yang ahli dalam bidang yang sedang ditulis. Tindakan mengutip bukan semata-mata meniru teks orang lain. Tindakan mengutip bukan untuk kesombongan, bahwa penulis memajang sejumlah pustaka yang dikuasai. Akan tetapi, sebenarnya, penulis telah melakukan tindakan dengan itikad baik, sebab penulis telah meneliti informasi yang ada dan telah ditulis oleh orang lain. Selain itu, kutipan juga dapat berfungsi sebagai landasan teori, sebagai penjelasan, serta sebagai penguat pendapat yang dikemukakan penulis. Namun, terlepas dari itu semua, tindakan mengutip harus dilakukan agar pembaca mengetahui bahwa informasi yang disampaikan oleh penulis berhubungan dengan informasi yang ditulis oleh orang lain. Tindakan mengutip tentunya juag mengandung tujuan tertentu, yaitu selainj untuk memperkuat pendapat penulis, juga bisa membedakan dengan pendapat penulis, bahkan untuk menyanggah pendapat seseorang. Jenis kutipan ada dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung, yaitu penulis menulis apa adanya teks yang dikutip. Penulis tidak mengubah kata-kata atau ejaan yang digunakan dalam teks yang dikutip. Sementara itu, kutipan tidak langsung adalah penulis menuliskan intisari dari pendapat yang ada di sumber kutipan. Kutipan langsung terkadang memang diperlukan dengan tujuan untuk mempertahankan keaslian pernyataan itu. Seseorang mungkin membuat pernyataan yang otentik, yang bila disalin dalam bentuk pernyataan yang lain, akan kehilangan keotentikannya. Kutipan tidak langsung diperlukan juga karena seorang ilmuwan dituntut untuk mampu menyatakan pendapat orang lain dalam bahasa ilmuwan itu sendiri yang mencerminkan kepribadiannya. Kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali maksud penulis dengan katakata/kalimatnya sendiri. Tata cara penulisan kutipan langsung yang kurang dari lima baris yaitu kutipan tersebut diintegrasikan dengan teks penulis, jarak antarbaris berspasi ganda/dua spasi, kutipan diapit dengan tanda kutip “…”, dan di akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung buka, nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan, diakhiri dengan tanda kurung tutup, contoh; …………………………………………………………………………………………. . Amir mengatakan, “Bahasa Rusia merupakan rumpun bahasa Slavia yang paling banyak dipertuturkan. Bahasa Rusia termasuk kelompok Timur 2016 5 Bahasa Indonesia Dra. Hj. Winarmih,M.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id bahasa-bahasa Slavia rumpun bahasa Indo-Eropa, sehingga berkerabat dengan bahasa Sansekerta, Yunani, dan Latin. (2006:285)…………………………………………………………………. Berikutnya, tata cara penulisan kutipan langsung yang lebih dari empat baris, kutipan harus dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi, jarak antarbaris satu spasi, kutipan boleh diapit dengan tanda kutip, di akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung tutup; dan seluruh kutipan menjorok ke dalam 5 – 7 huruf/karakter, bila paragraf baru yang dikutip, baris pertama ditulis 5 – 7 huruf/karakter, contoh: ………………………………………………………………………………………… …… sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Amir berikut. “Bahasa Rusia merupakan rumpun bahasa Slavia yang paling banyak dipertuturkan. Bahasa Rusia termasuk kelompok Timur bahasa-bahasa Slavia rumpun bahasa Indo-Eropa, sehingga berkerabat dengan bahasa Sansekerta, Yunani, dan Latin. Dalam rumpun bahasa Slavia, bahasa Rusia berkerabat dengan bahasa-bahasa Slavia Timur, yaitu bahasa Belarus dan bahasa Ukraina. Seperti kedua bahasa ini, bahasa Rusia ditulis menggunakan abjad Sirilik yang terdiri dari 33 huruf. Bahasa Rusia merupakan perpaduan bahasa Sansekerta di wilayah Timur serta Yunani dan Latin di wilayah Barat. Terjadinya perpaduan Timur dan Barat dalam bahasa Rusia karena bentangan negara Rusia meliputi wilayah Barat dan Timur, sehingga wajar jika Rusia merupakan negara terbesar di dunia (Amir, 2006:285-286).” Untuk kutipan yang tidak langsung, gagasan yang dikutip diintegrasikan dengan teks, jarak antarbaris dua spasi, tanpa penggunaan tanda kutip, dan diakhiri dengan tanda kurung buka, nama singkat, tahun terbit, dan nomor halaman, lalu diakhiri dengan tanda kurung tutup, contoh: ……………….………………………………Amir (2006:286) mengatakan bahwa bahasa Rusia digolongkan sebagai bahasa tingkat III, yaitu bahasa yang cukup sulit untuk dipelajari oleh orang-orang yang berbahasa ibu Inggris asli, dan membutuhkan waktu 780 jam intensif untuk bisa berbicara bahasa Rusia dengan cukup lancar. Dengan demikian, dapat kita katakan……………………atau……………………………………………. Bahasa Rusia digolongkan sebagai bahasa tingkat III, yaitu bahasa yang cukup sulit dipelajari oleh orang berbahasa ibu Inggris asli, dan membutuhkan waktu 780 jam intensif untuk bisa berbicara bahasa Rusia dengan cukup lancar (Amir, 2006:286). Dengan demikian dapat kita katakan ………………………………………………………………………………………… Untuk melakukan kutipan tidak langsung bisa dengan cara menyadur, yaitu mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya kembali dengan kalimat atau bahasa sendiri dan menyadur tersebut ada dua macam, yaitu meringkas atau membuat ikhtisar. Meringkas berarti menyajikan suatu karangan atau bagian karangan yang panjang dalam bentuk ringkas, sedangkan ikhtisar berarti menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk ringkas, bertolak dari naskah asli, tidak mempertahankan urutan, tidak menyajikan keseluruhan isi, tetapi langsung kepada inti bahasan yang terkait dengan masalah yang hendak dipecahkan. Ihktisar memerlukan ilustrasi untuk 2016 6 Bahasa Indonesia Dra. Hj. Winarmih,M.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menjelaskan inti persoalan. Penulisan kutipan tidak langsung yang dengan cara menyadur, baik meringkas atau pun membuat ikhtisar, harus disertai dengan data pustaka pada sumber yang dikutip, dapat berupa catatan kaki atau data pustaka dalam teks. 11. 7 Teknik Penulisan Catatan Kaki Catatan kaki merupakan salah satu bagian penting dalam penulisan karya tulis, biasa digunakan pada penulisan buku, skripsi, makalah dan juga karya tulis lainnya. Seperti halnya dengan daftar pustaka yang telah diuraikan pada artikel sebelumnya catatan kaki sebenarnya hampir sama dengan daftar pustaka namun catatan kaki lebih spesifik dalam hal merujuk sumber dari bacaan yang dikutip. Catatan kaki ditulis disetiap lembar/halaman dimana sumber tersebut dimuat dalam sebuah karya tulis berbeda halnya dengan daftar pustaka yang penulisannya berada diakhir karya tulis. Catatan kaki biasanya digunakan untuk memberi penjelasan tentang sumber kutipan dari suatu karya tulis. Cara Penulisan Untuk menambahkan catatan kaki pada karya tulis anda, sebaiknya memperhatikan beberapa acuan yang sebaiknya anda terapkan, diantaranya sebagai berikut : 1. Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks. 2. Catatan kaki diketik berspasi satu. 3. Diberi nomor. 4. Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri. 5. Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri). 6. Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks. 7. Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah. 8. Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki. 9. Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki. 10. Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya. 2016 7 Bahasa Indonesia Dra. Hj. Winarmih,M.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 11. Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakanloc.cit. 12. Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik. Contoh Cara Penulisannya : Apabila anda sering menjelajahi dunia internet tentu anda sering menemukan situs wikipedia, nah pada situs itu terdapat contoh yang kongkret dalam membuat catatan kaki. [1] Sidi Gazalba, Maut: Batas Kebudayaan dan Agama (Jakarta: Penerbit Tintamas Indonesia, 1972), 100 [2] Ibid., 150 [3] Soerjono Soekanto, “Tanggung Jawab Perdata dan Pembantu Dokter,” Kompas, 12 November 1981. [4] Sidi Gazalba, Op.Cit., 200 [5] Loc. Cit. Keterangan : Catatan kaki pertama, buku bersangkutan baru pertama kali dikutip, dan kutipan itu diambil di halaman 100. ibid. = ibidem — buku dan pengarang yang sama, artinya halaman 150 dan karya yang sama pada nomor satu. lni dilakukan bila buku pada catatan kaki pertama perlu dikutip lagi di halaman 150- nya (catatan kaki kedua). Jika sesudah itu karangan lain perlu dikutip, maka perlu dibuat catatan kaki selengkapnya seperti catatan kaki pertama. Jika kemudian buku dalam catatan kaki pertama perlu dikutip lagi, maka catatan kaki perlu dibuat seperti catatan kaki keempat. Op.Cit., hlm.200. artinya Opus Citatum, yakni halaman 200 dari sebuah buku/karya yang telah dikutip sebelumnya (dalam hal ini bukunya Sidi Gazaiba). Bila kutipan yang menyusul kemudian diambil dari karya dan halaman yang sama seperti pada kutipan terakhir (catatan kaki yang keempat), maka catatan kakinya cukup disingkat dengan Loc.Cit. (Loco Citato), artinya di kutip di tempat yang sama. Tujuan Catatan Kaki (Footnote) 2016 8 Catatan kaki dicantumkan untuk memenuhi kode etik yang berlaku Bahasa Indonesia Dra. Hj. Winarmih,M.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dapat juga sebagai penghargaan terhadap orang lain yang mungkin berjasda dalam penulisan tersebut Dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan yang dipergunakan dalam teks Macam-Macam Catatan Kaki (Footnote) Macam-macam kutipan yang disertai dengan catatan kaki yang didalamnya ada kutipan langsung dan kutipan tidak langsung, serta kutipan tanpa catatan kaki Kutipan langsung – Yaitu salinan persis dari sumbernya tanpa perubahan. Kutipan ini terdiri dari kutipan langsung kurang dari lima baris dan kutipan langsung terdiri atas limabaris ke atas. Kutipan tidak langsung – Menyadur, mengambil ide dari suatu dan menuliskannya sendiri dengankalimat dan bahasa sendiri. Penulisan diintegrasikan ke dalam teks, tidak diapit tanda petik, spasi sama dengan teks, dan tidak mengubah isi atau ide penulis aslinya. Penulisan disertai data pustaka sumber yang dikutip, dapat berupa catatan kaki atau data pustaka dalam teks.Cara menyadur ada dua macam, masing-masing berbeda cara, tujuan dan manfaatnya. Cara pertama yaitu meringkas dan yang kedua adalah membuat ikhtisar Meringkas – Penyajian suatu karangan atau bagian karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat. Meringkas bertujuan untuk mengembangkan ekspresi penulisan, menghemat kata, memudahkan pemahaman naskah asli, dan memperkuat pembuktian.. Proses meringkas sebagai berikut : 1.Bertolak dari karangan asli 2.Mereproduksi karya asli dalam bentuk ringkasan 3.Menyusun ringkasan dengan mempertahankan keaslian naskah Membuat ikhtisar – Menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk ringkas, bertolakdari naskah asli, tapi tidak mempertahankan urutan, tidak menyajikankeseluruhan isi, langsung kepada inti bahasan yang terkait denganmasalah yang akan dipecahkan. Ikhtisar memerlukan ilustrasi untukmenjelaskan inti persoalan. Teknik pengetikannya : spasi, huruf danmargin sama dengan teks. Kutipan tanpa catatan kaki – Artikel dan makalah pendek (kurang dari sepuluh lembar) yang tidakmenggunakan catatan kaki dapat menggunakan data pustaka dalam teks. Pemikiran yang mendasari penulisan demikian, antara lain : 2016 9 Bahasa Indonesia Dra. Hj. Winarmih,M.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Artikel lazim dimuat di surat kabar dan majalah popular 2. Ruang untuk menuliskan catatan kaki dan bibliografi terbatas 3. Penulis cenderung menggunakan ragam popular, dan lain sebagainya Data pustaka dalam teks digunakan dalam menulis karangan pendek,misalnya artikel disurat kabar. Data pustaka dapat ditempatkan pada awal kutipan (saduran) dan dapat pula pada akhir kutipan (saduran). Datapustaka yang dituliskan : pencipta ide, penulis buku, nama buku, tahundan halaman. 11. 8 Teknik Penulisan Daftar Pustaka Penulisan daftar pustaka juga berbeda-beda tergantung dari apa yg dijadikan sumber daftar pustaka tersebut. Berikut penulis daftar pustaka yang bersumber dari : Buku Nama pengarang (penulisan nama dibalik dari belakang Misal : Naufal Zahrani, maka menjadi “Zahrani, Naufal” ), tahun terbit, judul, tempat terbit dan tahun terbit. Arni, Yahima dan Yuvita Andrini. 2014. Tanaman Obat Plus Pengobatan Alternatif. Bandung: Setia Kawan Sahid, Ahmadi. 2008. Khasiat dan Manfaat Temulawak. Bandung: Sinar Wadja Lestari Dalmartha, Setyawan, dr. 2014. Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan Kolesterol. Bandung: Penebar Swadaya Hariany, Sangad M. dkk. 2014. Kamus Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia. Bandung: Yayasan Obor Indonesia Internet Rahimawan. 2014. Contoh Penulisan Daftar Pustaka Yang Baik dan Benar, http://mazinubersahabat.blogspot.com/2014/02/contoh-penulisan-daftarpustaka-yang.html, (diakses 1 Januari 2014) Koran Rahimawan, B. 10 Mei, 2014. Unsur penting dalam penulisan daftar pustaka. Majapahit Pos , hlm. 2 & 6 UU, Permen dan Kepres Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara Ensiklopedia, Kamus 2016 10 Bahasa Indonesia Dra. Hj. Winarmih,M.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Stafford-Clark, D. 1978. Mental disorders and their treatment. The New Encyclopedia Britannica. Encyclopedia Britannica. 23: 956-975. Chicago, USA . Echols, J.M. dan Shadily, H. (Eds). 1989. Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Skripsi, Tesis, Disertasi, Laporan Penelitian: Kuncoro, T. 1996. Pengembangan Kurikulum Pelatihan Magang di STM Nasional Malang Jurusan Bangunan, Program Studi Bangunan Gedung: Suatu Studi Berdasarkan Kebutuhan Dunia Usaha Jasa Konstruksi . Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS IKIP MALANG. Film (Movie) Oldfield, B. (Producer) 1977. On the edge of the forest. Tasmanian Film Corporation. Hobarts, Austraalia,. 30 mins. Contoh Daftar Pustaka yang Sering Digunakan Arikunto, S. (2014). Manajemen Penelitian. Bandung: Rineka Cipta. BNSP, (2014). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Kelas V. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Depdikbud. (2014). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Badan Penelitian Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah. Bandung: Dikti. 11. 9 Ringkasan Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk laporan, makalah, buku, maupun terjemahan, baru dapat disebut karya tulis ilmiah bila sedikitnya memenuhi tiga syarat berikut > Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah. > Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode (berikir) ilmiah. > Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai satu sosok tulisan ilmiah. Judul bab diketik dengan huruf kapital seluruhnya dan diletakkan pada tengah halaman kertas dengan huruf times new roman atau Arial yang telah ditebalkan. Kutipan adalah salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik. Catatan kaki merupakan salah satu bagian penting dalam penulisan karya tulis, biasa digunakan pada penulisan buku, skripsi, makalah dan juga karya tulis lainnya. 2016 11 Bahasa Indonesia Dra. Hj. Winarmih,M.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Penulisan daftar pustaka juga berbeda-beda tergantung dari apa yg dijadikan sumber daftar pustaka tersebut. Berikut penulis daftar pustaka yang bersumber dari : Buku Nama pengarang (penulisan nama dibalik dari belakang Misal : Naufal Zahrani, maka menjadi “Zahrani, Naufal” ), tahun terbit, judul, tempat terbit dan tahun terbit. 11. 9 Latihan dan Tugas: A. Soal-soal Pelatihan 1. Sebutkan tiga syarat yang harus dipenuhi dalam penulisan karya tulis ilmiah? 2. a. Apa yang dimaksud dengan kutipan? b. Buatlah contoh kutipan yang anda ketahui? 3. a. Sebutkan perbedaan catatan kaki dan daftar pustaka? b. Buatlah contoh catatan kaki dan daftar pustaka? B. Tugas Buatlah sebuah karya ilmiah sederhana, dengan memperhatikan:kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka? 2016 12 Bahasa Indonesia Dra. Hj. Winarmih,M.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Hs. Widjono. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo. Nashuca, Yakub, Muhammad Rohmad, Agus Budi Wahyudi. 2010. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah: Mata Kuliah Kepribadian. Yogyakarta: Media Perkasa. Solihin, Hudori K. A., dan Embay Sa’adiah.2003. Terampil Berbahasa untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Uhamka. 2016 13 Bahasa Indonesia Dra. Hj. Winarmih,M.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id