Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah: Mata Kuliah

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
BAHASA INDONESIA
TATA TULIS
DALAM RAGAM
ILMIAH
Fakultas
Program
Studi
TatapMuka
Kode MK
PSIKOLOG
PSIKOLOG
01
A316121EL
Abstract
Disusun Oleh
DRA. HJ. WINARMIH.M.PD
Kompetensi
Setelah membaca bab ini diharapkan
mahasiswa memahami tata paragraf
2016
1
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
1. Mahasiswa mampu memahami
aturan penulisan kutipan
2. Mahasiswa mampu memahami
aturan penulisan catatan kaki
3. Mahasiswa mampu memahami
aturan penulisan daftar
pustaka
4. Mahasiswa mampu memahami
teknik pengetikan karya
ilmiah
5. Mahasiswa mampu memahami
penulisan judul bab
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
11
00
00
00
00
TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH
11. 1 Standar Kompetensi
Setelah mempelajari materi pada bab ini diharapkan mahasiswa dapat
memahami aturan penulisan judul bab dan subbab, kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka, serta teknik pengetikan ilmiah.
11. 2 Kompetensi Dasar:
1. Mampu memahami aturan penulisan kutipan
2. Mampu memahami aturan penulisan catatan kaki
3. Mampu memahami aturan penulisan daftar pustaka
4. Mampu memahami teknik pengetikan karya ilmiah
5. Mampu memahami penulisan judul bab dan sub bab
11. 3 Indikator:
1. Mampu menjelaskan bahan dan jumlah halaman
2. Mampu menjelaskan aturan penulisan kutipan
3. Mampu menjelaskan aturan penulisan catatan kaki
4. Mampu menjelaskan aturan penulisan daftar pustaka
5. Mampu menjelaskan teknik pengetikan karya ilmiah
6. Mampu menjelaskan penulisan judul bab dan sub bab
2016
2
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
11. 4 Bahan dan Jumlah Halaman
Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk laporan, makalah, buku, maupun
terjemahan, baru dapat disebut karya tulis ilmiah bila sedikitnya memenuhi tiga
syarat berikut
> Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
> Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode (berikir) ilmiah.
> Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai satu
sosok tulisan ilmiah.
Penulisan ilmiah di samping harus menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar, juga harus dapat menggunakan bahasa itu sebagai sarana
komunikasi ilmu. Penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam
tulis-menulis, harus pula ditunjang oleh penerapan peraturan ejaan yang berlaku
dalam bahasa Indonesia, yaitu EyD. Di samping penggunaan bahasa, penulis
juga dituntut untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang
berhubungan dengan teknik penulisan ilmiah. Bentuk dan format penulisan ilmiah
sangat beragam, mulai dari laporan ilmiah berbentuk buku, makalah atau artikel
sampai dengan gagasan yang ditulis melalui media massa. Bentuk dan format
tersebut disesuaikan dengan tujuannya. Namun begitu, pada umumnya, akan
terdapat sebuah patokan dalam teknik penulisan ilmiah.
Patokan secara umum teknik penulisan ilmiah dapat kita baca dalam
buku yang berjudul Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang
dikarang oleh Drs. H. Yakub Nasucha, M.Hum., Dr. Muhammad Rohmadi,
M.Hum. dan Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum. bahwa bahan untuk menulis karya
ilmiah berupa kertas HVS berukuran kuarto (21,5 cm x 28 cm) antara 70 – 80
gram. Pengetikan dengan huruf times new roman atau arial 12 poin, kecuali untuk
pengetikan judul dapat 14 – 16 poin. Jumlah halaman makalah berkisar 15 – 25
halaman, skripsi berkisar antara 30 – 60 halaman, tesis berkisar antara 150 – 200
halaman, dan disertasi sekitar 300 halaman atau lebih. Agar halaman karya
ilmiah terlihat rapi, sebaiknya gunakanlah kertas yang sesuai dengan ukuran.
Garis pembatas kertas bersifat standar dengan ukuran margin atas 4 cm, margin
bahwa 3 cm, margin kiri juga 4 cm, serta margin kanan 3 cm.
Angka yang lazim digunakan dalam karya ilmiah adalah angka romawi
kecil, angka romawi besar, dan angka Arab. Angka romawi kecil seperti i, ii, iii, iv,
dan seterusnya dipergunakan untuk memberi nomor halaman judul, abstrak,
daftar isi, dan sebagainya. Angka romawi besar, seperti I, II, III, dan seterusnya
digunakan untuk memberi nomor pada bab pendahuluan, landasan teoretis,
metodologi penelitian, pembahasan, kesimpulan dan saran. Misalnya, BAB I
2016
3
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PENDAHULUAN. Angka Arab (1,2,3,…) digunakan untuk menomori halamanhalaman naskah mulai bab pendahuluan sampai halaman terakhir.
Semua nomor halaman berangka Arab tersebut harus diketik di sebelah
kanan atas, kecuali untuk halaman judul bab ditulis di tengah bawah. Lalu, sistem
penomoran pada karya ilmiah mengikuti standar berikut:
> Tingkat pertama menggunakan angka romawi besar, contoh: I, II, III
> Tingkat kedua menggunakan huruf Latin besar, contoh: A, B, C
> Tingkat ketiga menggunakan angka Arab, contoh: 1, 2, 3
> Tingkat keempat menggunakan huruf Latin kecil, contoh: a, b, c
> Tingkat kelima menggunakan angka Arab dengan selalu satu kurung tutup,
contoh: 1), 2), 3)
> Tingkat keenam menggunakan huruf Latin kecil dengan satu kurung tutup,
contoh: a), b), c)
> Tingkat ketujuh menggunakan angka Arab dengan dua kurung, contoh: (1), (2),
(3)
> Tingkat kedelapan menggunakan huruf Latin kecil dengan dua kurung, contoh:
(a), (b), (c).
11. 5 Penulisan Judul, Bab dan Subbab
Judul bab diketik dengan huruf kapital seluruhnya dan diletakkan pada
tengah halaman kertas dengan huruf times new roman atau Arial yang telah
ditebalkan.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Judul subbab
Pada judul subbab, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf
kapital (kecuali preposisi dan konjungsi) lalu diletakkan di tengah halaman,
contoh:
A. Latar Belakang Masalah
2. Judul Subsubbab
Huruf pertama pada setiap kata berhuruf kapital dan ditulis di sebelah
kiri halaman,
contoh:
1. Pengertian Ejaan
11.6 Teknik Penulisan Kutipan
Menyisipkan kutipan-kutipan dalam sebuah tulisan ilmiah bukanlah
merupakan suatu keaiban bahkan tindakan mengutip dalam penulisan karya
ilmiah dibenarkan. Tidak jarang, pendapat, konsep, dan hasil penelitian dikutip
kembali untuk dibahas, ditelaah, dikritik, dipertentangkan, atau diperkuat.
Tindakan ini untuk memberikan kejelasan tentang topik yang sedang
dikerjakan, bahkan memberikan penanda penulis menguasai informasi yang
sudah ada, bahkan penulis bisa mengaitkan dengan informasi yang ada
2016
4
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tersebut dengan topik yang sedang dikerjakan. Namun demikian, kita hanya
mengutip kalau memang perlu. Janganlah tulisan kita itu penuh dengan
kutipan. Di samping itu, kita juga harus bertanggung jawab penuh terhadap
ketepatan dan ketelitian kutipan terutama kutipan yang tidak langsung.
Kutipan adalah salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang
pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat
dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik. Kutipan
ditulis untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran
menggunakan sumber penulisan. Pengutipan adalah proses peminjaman
kalimat atau pendapat seseorang pengarang atau ucapan seseorang yang
ahli
dalam
bidang
yang
sedang
ditulis.
Tindakan mengutip bukan semata-mata meniru teks orang lain. Tindakan
mengutip bukan untuk kesombongan, bahwa penulis memajang sejumlah
pustaka yang dikuasai. Akan tetapi, sebenarnya, penulis telah melakukan
tindakan dengan itikad baik, sebab penulis telah meneliti informasi yang ada
dan telah ditulis oleh orang lain. Selain itu, kutipan juga dapat berfungsi
sebagai landasan teori, sebagai penjelasan, serta sebagai penguat pendapat
yang dikemukakan penulis.
Namun, terlepas dari itu semua, tindakan mengutip harus dilakukan
agar pembaca mengetahui bahwa informasi yang disampaikan oleh penulis
berhubungan dengan informasi yang ditulis oleh orang lain. Tindakan mengutip
tentunya juag mengandung tujuan tertentu, yaitu selainj untuk memperkuat
pendapat penulis, juga bisa membedakan dengan pendapat penulis, bahkan
untuk
menyanggah
pendapat
seseorang.
Jenis kutipan ada dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Kutipan langsung, yaitu penulis menulis apa adanya teks yang dikutip. Penulis
tidak mengubah kata-kata atau ejaan yang digunakan dalam teks yang dikutip.
Sementara itu, kutipan tidak langsung adalah penulis menuliskan intisari dari
pendapat yang ada di sumber kutipan. Kutipan langsung terkadang memang
diperlukan dengan tujuan untuk mempertahankan keaslian pernyataan itu.
Seseorang mungkin membuat pernyataan yang otentik, yang bila
disalin dalam bentuk pernyataan yang lain, akan kehilangan keotentikannya.
Kutipan tidak langsung diperlukan juga karena seorang ilmuwan dituntut
untuk mampu menyatakan pendapat orang lain dalam bahasa ilmuwan itu
sendiri yang mencerminkan kepribadiannya. Kutipan tidak langsung
merupakan pengungkapan kembali maksud penulis dengan katakata/kalimatnya
sendiri.
Tata cara penulisan kutipan langsung yang kurang dari lima baris yaitu
kutipan tersebut diintegrasikan dengan teks penulis, jarak antarbaris berspasi
ganda/dua spasi, kutipan diapit dengan tanda kutip “…”, dan di akhir kutipan
diikuti dengan tanda kurung buka, nama singkat pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman tempat kutipan, diakhiri dengan tanda kurung tutup, contoh;
………………………………………………………………………………………….
.
Amir mengatakan, “Bahasa Rusia merupakan rumpun bahasa Slavia yang
paling banyak dipertuturkan. Bahasa Rusia termasuk kelompok Timur
2016
5
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bahasa-bahasa Slavia rumpun bahasa Indo-Eropa, sehingga berkerabat
dengan
bahasa
Sansekerta,
Yunani,
dan
Latin.
(2006:285)………………………………………………………………….
Berikutnya, tata cara penulisan kutipan langsung yang lebih dari empat baris,
kutipan harus dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi, jarak antarbaris
satu spasi, kutipan boleh diapit dengan tanda kutip, di akhir kutipan diikuti
dengan tanda kurung tutup; dan seluruh kutipan menjorok ke dalam 5 – 7
huruf/karakter, bila paragraf baru yang dikutip, baris pertama ditulis 5 – 7
huruf/karakter,
contoh:
…………………………………………………………………………………………
……
sebagaimana
yang
telah
diungkapkan
oleh
Amir
berikut.
“Bahasa Rusia merupakan rumpun bahasa Slavia yang paling banyak
dipertuturkan. Bahasa Rusia termasuk kelompok Timur bahasa-bahasa
Slavia rumpun bahasa Indo-Eropa, sehingga berkerabat dengan bahasa
Sansekerta, Yunani, dan Latin. Dalam rumpun bahasa Slavia, bahasa Rusia
berkerabat dengan bahasa-bahasa Slavia Timur, yaitu bahasa Belarus dan
bahasa Ukraina. Seperti kedua bahasa ini, bahasa Rusia ditulis
menggunakan abjad Sirilik yang terdiri dari 33 huruf. Bahasa Rusia
merupakan perpaduan bahasa Sansekerta di wilayah Timur serta Yunani dan
Latin di wilayah Barat. Terjadinya perpaduan Timur dan Barat dalam bahasa
Rusia karena bentangan negara Rusia meliputi wilayah Barat dan Timur,
sehingga wajar jika Rusia merupakan negara terbesar di dunia (Amir,
2006:285-286).”
Untuk kutipan yang tidak langsung, gagasan yang dikutip diintegrasikan
dengan teks, jarak antarbaris dua spasi, tanpa penggunaan tanda kutip, dan
diakhiri dengan tanda kurung buka, nama singkat, tahun terbit, dan nomor
halaman,
lalu
diakhiri
dengan
tanda
kurung
tutup,
contoh:
……………….………………………………Amir (2006:286) mengatakan bahwa
bahasa Rusia digolongkan sebagai bahasa tingkat III, yaitu bahasa yang
cukup sulit untuk dipelajari oleh orang-orang yang berbahasa ibu Inggris asli,
dan membutuhkan waktu 780 jam intensif untuk bisa berbicara bahasa Rusia
dengan
cukup
lancar.
Dengan
demikian,
dapat
kita
katakan……………………atau……………………………………………. Bahasa
Rusia digolongkan sebagai bahasa tingkat III, yaitu bahasa yang cukup sulit
dipelajari oleh orang berbahasa ibu Inggris asli, dan membutuhkan waktu 780
jam intensif untuk bisa berbicara bahasa Rusia dengan cukup lancar (Amir,
2006:286).
Dengan
demikian
dapat
kita
katakan
…………………………………………………………………………………………
Untuk melakukan kutipan tidak langsung bisa dengan cara menyadur, yaitu
mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya kembali dengan kalimat
atau bahasa sendiri dan menyadur tersebut ada dua macam, yaitu meringkas
atau membuat ikhtisar. Meringkas berarti menyajikan suatu karangan atau
bagian karangan yang panjang dalam bentuk ringkas, sedangkan ikhtisar
berarti menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk ringkas,
bertolak dari naskah asli, tidak mempertahankan urutan, tidak menyajikan
keseluruhan isi, tetapi langsung kepada inti bahasan yang terkait dengan
masalah yang hendak dipecahkan. Ihktisar memerlukan ilustrasi untuk
2016
6
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menjelaskan inti persoalan. Penulisan kutipan tidak langsung yang dengan
cara menyadur, baik meringkas atau pun membuat ikhtisar, harus disertai
dengan data pustaka pada sumber yang dikutip, dapat berupa catatan kaki
atau data pustaka dalam teks.
11. 7 Teknik Penulisan Catatan Kaki
Catatan kaki merupakan salah satu bagian penting dalam penulisan
karya tulis, biasa digunakan pada penulisan buku, skripsi, makalah dan juga
karya tulis lainnya. Seperti halnya dengan daftar pustaka yang telah
diuraikan pada artikel sebelumnya catatan kaki sebenarnya hampir sama
dengan daftar pustaka namun catatan kaki lebih spesifik dalam hal merujuk
sumber dari bacaan yang dikutip. Catatan kaki ditulis disetiap
lembar/halaman dimana sumber tersebut dimuat dalam sebuah karya tulis
berbeda halnya dengan daftar pustaka yang penulisannya berada diakhir
karya tulis. Catatan kaki biasanya digunakan untuk memberi penjelasan
tentang sumber kutipan dari suatu karya tulis.
Cara Penulisan
Untuk menambahkan catatan kaki pada karya tulis anda, sebaiknya
memperhatikan beberapa acuan yang sebaiknya anda terapkan, diantaranya
sebagai berikut :
1. Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat
belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
2. Catatan kaki diketik berspasi satu.
3. Diberi nomor.
4. Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
5. Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya
dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
6. Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan
catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
7. Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
8. Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya.
Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
9. Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2
sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang
keterangan catatan kaki.
10. Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan
keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
2016
7
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
11. Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel,
gunakanloc.cit.
12. Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya
mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.
Contoh Cara Penulisannya :
Apabila anda sering menjelajahi dunia internet tentu anda sering
menemukan situs wikipedia, nah pada situs itu terdapat contoh yang kongkret
dalam membuat catatan kaki.
[1] Sidi Gazalba, Maut: Batas Kebudayaan dan Agama (Jakarta: Penerbit
Tintamas Indonesia, 1972), 100
[2] Ibid., 150
[3] Soerjono Soekanto, “Tanggung Jawab Perdata dan Pembantu Dokter,”
Kompas, 12 November 1981.
[4] Sidi Gazalba, Op.Cit., 200
[5] Loc. Cit.
Keterangan :
Catatan kaki pertama, buku bersangkutan baru pertama kali dikutip, dan
kutipan itu diambil di halaman 100.
ibid. = ibidem — buku dan pengarang yang sama, artinya halaman 150 dan
karya yang sama pada nomor satu. lni dilakukan bila buku pada catatan kaki
pertama perlu dikutip lagi di halaman 150- nya (catatan kaki kedua).
Jika sesudah itu karangan lain perlu dikutip, maka perlu dibuat catatan kaki
selengkapnya seperti catatan kaki pertama.
Jika kemudian buku dalam catatan kaki pertama perlu dikutip lagi, maka
catatan kaki perlu dibuat seperti catatan kaki keempat.
Op.Cit., hlm.200. artinya Opus Citatum, yakni halaman 200 dari sebuah
buku/karya yang telah dikutip sebelumnya (dalam hal ini bukunya Sidi
Gazaiba).
Bila kutipan yang menyusul kemudian diambil dari karya dan halaman yang
sama seperti pada kutipan terakhir (catatan kaki yang keempat), maka
catatan kakinya cukup disingkat dengan Loc.Cit. (Loco Citato), artinya di kutip
di tempat yang sama.
Tujuan Catatan Kaki (Footnote)

2016
8
Catatan kaki dicantumkan untuk memenuhi kode etik yang berlaku
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Dapat juga sebagai penghargaan terhadap orang lain yang mungkin
berjasda dalam penulisan tersebut

Dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan yang
dipergunakan dalam teks
Macam-Macam Catatan Kaki (Footnote)
Macam-macam kutipan yang disertai dengan catatan kaki yang
didalamnya ada kutipan langsung dan kutipan tidak langsung, serta kutipan
tanpa catatan kaki

Kutipan langsung – Yaitu salinan persis dari sumbernya tanpa
perubahan. Kutipan ini terdiri dari kutipan langsung kurang dari lima baris
dan kutipan langsung terdiri atas limabaris ke atas.

Kutipan tidak langsung – Menyadur, mengambil ide dari suatu dan
menuliskannya sendiri dengankalimat dan bahasa sendiri. Penulisan
diintegrasikan ke dalam teks, tidak diapit tanda petik, spasi sama
dengan teks, dan tidak mengubah isi atau ide penulis aslinya.
Penulisan disertai data pustaka sumber yang dikutip, dapat berupa
catatan kaki atau data pustaka dalam
teks.Cara menyadur ada dua macam, masing-masing berbeda cara,
tujuan dan manfaatnya. Cara pertama yaitu meringkas dan yang kedua
adalah membuat ikhtisar

Meringkas – Penyajian suatu karangan atau bagian karangan yang
panjang dalam bentuk yang singkat. Meringkas
bertujuan untuk mengembangkan ekspresi penulisan, menghemat kata,
memudahkan pemahaman naskah asli, dan memperkuat pembuktian..
Proses meringkas sebagai berikut :
1.Bertolak dari karangan asli
2.Mereproduksi karya asli dalam bentuk ringkasan
3.Menyusun ringkasan dengan mempertahankan keaslian naskah

Membuat ikhtisar – Menyajikan suatu karangan yang panjang dalam
bentuk ringkas, bertolakdari naskah asli, tapi tidak mempertahankan
urutan, tidak menyajikankeseluruhan isi, langsung kepada inti bahasan
yang terkait denganmasalah yang akan dipecahkan. Ikhtisar memerlukan
ilustrasi untukmenjelaskan inti persoalan. Teknik pengetikannya : spasi,
huruf danmargin sama dengan teks.

Kutipan tanpa catatan kaki – Artikel dan makalah pendek (kurang dari
sepuluh lembar) yang tidakmenggunakan catatan kaki dapat
menggunakan data pustaka dalam teks.
Pemikiran yang mendasari penulisan demikian, antara lain :
2016
9
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Artikel lazim dimuat di surat kabar dan majalah popular
2. Ruang untuk menuliskan catatan kaki dan bibliografi terbatas
3. Penulis cenderung menggunakan ragam popular, dan lain sebagainya
Data pustaka dalam teks digunakan dalam menulis karangan
pendek,misalnya artikel disurat kabar. Data pustaka dapat ditempatkan pada
awal kutipan (saduran) dan dapat pula pada akhir kutipan (saduran).
Datapustaka yang dituliskan : pencipta ide, penulis buku, nama buku,
tahundan halaman.
11. 8 Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka juga berbeda-beda tergantung dari apa yg
dijadikan sumber daftar pustaka tersebut. Berikut penulis daftar pustaka yang
bersumber dari :
Buku
Nama pengarang (penulisan nama dibalik dari belakang Misal : Naufal
Zahrani, maka menjadi “Zahrani, Naufal” ), tahun terbit, judul, tempat terbit
dan tahun terbit.

Arni, Yahima dan Yuvita Andrini. 2014. Tanaman Obat Plus Pengobatan
Alternatif. Bandung: Setia Kawan

Sahid, Ahmadi. 2008. Khasiat dan Manfaat Temulawak. Bandung: Sinar
Wadja Lestari

Dalmartha, Setyawan, dr. 2014. Resep Tumbuhan Obat untuk
Menurunkan Kolesterol. Bandung: Penebar Swadaya

Hariany, Sangad M. dkk. 2014. Kamus Penyakit dan Tumbuhan Obat
Indonesia. Bandung: Yayasan Obor Indonesia
Internet
Rahimawan. 2014. Contoh Penulisan Daftar Pustaka Yang Baik dan Benar,
http://mazinubersahabat.blogspot.com/2014/02/contoh-penulisan-daftarpustaka-yang.html, (diakses 1 Januari 2014)
Koran
Rahimawan, B. 10 Mei, 2014. Unsur penting dalam penulisan daftar pustaka.
Majapahit Pos , hlm. 2 & 6
UU, Permen dan Kepres
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara
Ensiklopedia, Kamus
2016
10
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Stafford-Clark, D. 1978. Mental disorders and their treatment. The New
Encyclopedia Britannica. Encyclopedia Britannica. 23: 956-975.
Chicago, USA . Echols, J.M. dan Shadily, H. (Eds). 1989. Kamus Inggris –
Indonesia. Jakarta: PT
Gramedia.
Skripsi, Tesis, Disertasi, Laporan Penelitian:
Kuncoro, T. 1996. Pengembangan Kurikulum Pelatihan Magang di STM
Nasional Malang Jurusan Bangunan, Program Studi Bangunan Gedung:
Suatu Studi Berdasarkan Kebutuhan Dunia Usaha Jasa Konstruksi . Tesis
tidak diterbitkan. Malang: PPS IKIP MALANG.
Film (Movie)
Oldfield, B. (Producer) 1977. On the edge of the forest. Tasmanian Film
Corporation. Hobarts, Austraalia,. 30 mins.
Contoh Daftar Pustaka yang Sering Digunakan
Arikunto, S. (2014). Manajemen Penelitian. Bandung: Rineka Cipta.
BNSP, (2014). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Kelas V. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Depdikbud. (2014). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Badan Penelitian Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah. Bandung: Dikti.
11. 9 Ringkasan
Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk laporan, makalah, buku, maupun
terjemahan, baru dapat disebut karya tulis ilmiah bila sedikitnya memenuhi tiga
syarat berikut
> Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
> Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode (berikir) ilmiah.
> Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai satu sosok
tulisan ilmiah.
Judul bab diketik dengan huruf kapital seluruhnya dan diletakkan pada
tengah halaman kertas dengan huruf times new roman atau Arial yang telah
ditebalkan.
Kutipan adalah salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang
pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat
dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik.
Catatan kaki merupakan salah satu bagian penting dalam penulisan karya
tulis, biasa digunakan pada penulisan buku, skripsi, makalah dan juga karya tulis
lainnya.
2016
11
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Penulisan daftar pustaka juga berbeda-beda tergantung dari apa yg dijadikan
sumber daftar pustaka tersebut. Berikut penulis daftar pustaka yang bersumber dari :
Buku
Nama pengarang (penulisan nama dibalik dari belakang Misal : Naufal
Zahrani, maka menjadi “Zahrani, Naufal” ), tahun terbit, judul, tempat terbit dan tahun
terbit.
11. 9 Latihan dan Tugas:
A. Soal-soal Pelatihan
1. Sebutkan tiga syarat yang harus dipenuhi dalam penulisan karya tulis ilmiah?
2. a. Apa yang dimaksud dengan kutipan?
b. Buatlah contoh kutipan yang anda ketahui?
3. a. Sebutkan perbedaan catatan kaki dan daftar pustaka?
b. Buatlah contoh catatan kaki dan daftar pustaka?
B. Tugas
Buatlah sebuah karya ilmiah sederhana, dengan memperhatikan:kutipan,
catatan kaki, dan daftar pustaka?
2016
12
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan. 2003.
Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.
Hs. Widjono. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta:
Grasindo.
Nashuca, Yakub, Muhammad Rohmad, Agus Budi Wahyudi. 2010.
Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah: Mata Kuliah
Kepribadian. Yogyakarta: Media Perkasa.
Solihin, Hudori K. A., dan Embay Sa’adiah.2003. Terampil
Berbahasa untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Uhamka.
2016
13
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download