Uploaded by User84562

Modul Kelas 11 BAB 3-A

advertisement
BAHAN AJAR
STRUKTUR SOSIAL
Manusia sebagai makhluk sosial yang tinggal dalam suatu masyarakat tentu akan
menjadi sebuah struktur dari masyarakat tersebut. Kata struktur dalam sosiologi menurut
Karel J. Veeger diambil dari tatanan bangunan fisik yang merujuk pada pola interaksi tetap,
terdiri atas timbal balik serta adanya pembagian kerja tertentu dan dikuatkan oleh peraturan
dan nilai budaya. Jika kita lihat dari arti katanya, “Struktur” berarti susunan, dan “Sosial” berarti
masyarakat. Jadi secara sederhana, struktur sosial adalah pola perilaku berulang yang
menciptakan hubungan antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat. ©©
A. Hakikat Struktur Sosial
Para ahli sosiologi memiliki pendapat berbeda dalam mendefinisikan struktur sosial,
pendapat para ahli dapat kita lihat di bawah ini:
● George C. Homans mengaitkan struktur sosial dengan perilaku sosial dalam
kehidupan sehari-hari.
● Talcott Parsons berpendapat bahwa struktur sosial keterkaitan antarmanusia.
● J. C. Coleman melihat struktur sosial sebagai hubungan antarmanusia dan
antarkelompok manusia.
● William Kornblum menekankan konsep ini pada pola perilaku berulang-ulang yang
menciptakan hubungan antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat.
● Soerjono Soekanto melihat struktur sosial sebagai hubungan timbal balik antara
posisi-posisi sosial dan peranan-peranan sosial.
● Abdul Syani melihat struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan
masyarakat.
Di dalam tatanan sosial tersebut, terdapat hubungan timbal balik antara status dan
peran yang menunjuk pada suatu keteraturan perilaku yang dapat membentuk suatu
masyarakat. Secara sederhana, struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara
unsur-unsur sosial yang pokok, seperti status, peran, kelompok sosial, dan
lembaga sosial.
B. Ciri-ciri struktur sosial
● Mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang pokok dan dapat memberikan bentuk
dasar pada masyarakat, serta memberikan batas pada kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi di dalam masyarakat.
● Mencakup semua hubungan sosial antarindividu pada saat tertentu.
● Meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat
● Merupakan realitas sosial yang bersifat statis dan memiliki kerangka yang membentuk
suatu tatanan.
● Merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang bersifat empiris
dan terjadi stabilitas, keteraturan. serta integrasi sosial yang berkesinambungan.
C. Elemen struktur sosial
● Status sosial, merupakan posisi atau kedudukan dalam kelompok sosial atau
masyarakat dan berhubungan dengan keberadaan orang lain disekitarnya. Menurut
Ralph Linton, dalam kehidupan masyarakat terdapat 3 macam memperoleh status
yaitu:
a. Ascribed status, status yang diperoleh dengan sendirinya, secara otomatis
tanpa usaha dan diperoleh sejak lahir.
Contoh: anak yang lahir dari keluarga bangsawan dengan sendirinya akan
langsung memperoleh status bangsawan.
b. Achieved status, status yang diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang di
sengaja, dan tergantung pada kemampuan individu dalam mencapai tujuannya.
Contoh: seseorang bias menjadi hakim asalkan dia lulus dari kuliah di fakultas
hokum.
c. Assigned status, merupakan kombinasi perolehan status melalui usaha dan
status yang diperoleh secara otomatis. Status ini diperoleh melalui
penghargaan atau pemberian dari pihak lain.
Contoh: gelar pahlawan revolusi.
● Peran sosial, merupakan pelaksanaan hak dan kewajiban individu sesuai dengan
status sosialnya di masyarakat. Peran sosial dianggap penting karena mengatur
perilaku seseorang dalam masyarakat dan berdasar norma yang berlaku di
masyarakat. Beragamnya peran sosial membawa beberapa dampak dinamis, yaitu:
a. Konflik Peran, terjadi apabila seseorang dengan kedudukan tertentu harus
melaksanakan peran yang sesungguhnya tidak ia harapkan. Hal ini terjadi
dikarenakan ia mempunyai banyak status di masyarakat.
Contoh: seorang polisi harus menangkap pelaku kejahatan yang sebenarnya
adalah anaknya sendiri. Padahal, sebagai ayah ia harus melindungi
keluarganya.
b. Ketegangan Peran, terjadi apabila seseorang mengalami kesulitan untuk
melaksanakan peran sosial yang dimilikinya karena adanya ketidaksesuaian
antara kewajiban yang harus ia jalankan dengan tujuan peran sosial itu sendiri.
Contoh: seorang pemimpin harus menerapkan disiplin waktu yang sangat ketat
kepada karyawannya yang sebagian besar adalah kerabat dekatnya.
c. Kegagalan Peran, terjadi apabila seseorang tidak sanggup menjalakan
beberapa peran sekaligus karena terdapat tuntutan-tuntutan yang saling
bertentangan.
Contoh: seorang ibu rumah tangga yang suaminya telah meninggal dunia, dia
berperan sebagai pemimpinan bagi anak-anaknya, pencari nafkah keluarga,
pengasuh, sekaligus sebagai pendidik bagi putra-putrinya. Peran yang banyak
dan berat tersebut dapat saja gagal dijalankannya
d. Kesenjangan Peran (Role Distance), terjadi apabila seseorang harus
menjalankan peran yang tidak menjadi prioritas hidupnya sehingga merasa
tertekan atau tidak cocok menjalankan peran tersebut.
Contoh: seorang remaja putri yang terpaksa menikah dan menyandang peran
sebagai istri dan ibu rumah tangga.
● Kelompok sosial, adalah sejumlah orang yang memiliki harapan, nilai dan norma.
● Lembaga sosial, adalah pola terorganisasi dari kepercayaan dan perilaku yang
dipusatkan pada kebutuhan yang mendasar.
D. Fungsi struktur sosial
Dalam struktur sosial, terdapat perilaku-perilaku sosial yang cenderung tetap dan teratur.
Perilaku tersebut dapat menjadi pembatas perilaku individu dan kelompok. Dalam struktur
sosial, individu dan kelompok akan menyesuaikan perilakunya dengan kelompok atau
masyarakat di lingkungannya.
Mayor polak dapat menyatakan bahwa struktur sosial dapat berfungsi sebagai pengawas
sosial, yakni sebagai penekan kemungkinan adanya pelanggaran terhadap nilai, norma dan
aturan. Struktur sosial juga dapat berfungsi sebagai dasar untuk menanamkan disiplin sosial
dalam kelompok dan masyarakat.
E. Bentuk struktur sosial
Peter M. Blau membagi bentuk struktur sosial menjadi 2 tipe, yakni intersected social
structure dan consolidated social structure.
1. Sebuah struktur sosial dikatakan intersected jika keanggotaan dalam kelompokkelompok sosial yang ada bersifat menyilang (berpotongan). Artinya, keanggotaan
dalam kelompok sosial tersebut memiliki latar belakang ras, agama, maupun suku
bangsa yang berbeda-beda.
2. Sebuah struktur sosial dikatakan consolidated jika terjadi tumpang tindih tolok ukur
yang mengakibatkan penguatan identitas keanggotaan dalam sebuah kelompok sosial.
Dalam proses tersebut, kelompok sosial berkembang menjadi wadah bagi individuindividu yang memiliki latar belakang ras, suku bangsa dan agama yang sama.
Menurut Nasikun, struktur sosial dapat dilihat secara horizontal dan vertikal. Secara
horizontal, struktur sosial ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan
suku bangsa, agama, adat sehingga akan menghasilkan diferensiasi sosial. Sedangkan secara
vertikal, struktur sosial ditandai dengan adanya perbedaan lapisan atas dan lapisan bawah
yang cukup tajam sehingga akan menghasilkan stratifikasi sosial.
Download