Uploaded by User83755

Mitigasi Bencana Gunung Meletus

advertisement
Mitigasi Bencana Gunung Meletus
Departemen Akpro
September 14, 2015Humed1 CommentOn Mitigasi Bencana Gunung Meletus
Dari sebanyak 129 gunung api di Indonesia atau 13% dari seluruh gunung api di dunia, terbentang dari pulau
Sumatera menyusuri pulau Jawa kemudian menyeberang ke Bali, Nusa Tenggara hingga bagian timur Maluku
dan berbelok ke utara pulau Sulawesi. Atau melingkari Kepulauan Indonesia sehingga dikenal dengan sebutan
lingkaran api (The Ring of Fire) Indonesia, atau jalur tektonik Indonesia. Banyaknya gunung api di Indonesia,
karena negara kepulauan ini tercabik-cabik oleh keberadaan pusat hiruk-pikuk tiga lempeng tektonik (tectonic
plate), yang saling bertabrakan sebagai zona subduksi, yakni : Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan
Lempeng Pasifik, tumbukan ketiga lempeng tersebut pada akhirnya menjadikan Indonesia menyimpan bencana
yang sewaktu-waktu terjadi, baik dari letusan vulkanik gunung api, tsunami, maupun gempa bumi. Namun
dibalik semua itu, bumi Indonesia memiliki kekayaan alam, seperti : tanah yang subur, mineral-mineral
berharga, migas, dan panas bumi.
Mengingat banyaknya gunung api yang terdapat di Indonesia, maka Indonesia sangat rawan dengan letusan
gunung api. Yang masih sangat melekat dalam ingatan kita tentunya letusan gunung Merapi pada tahun 2010
di Yogyakarta yang mengeluarkan material vulkanik yang begitu dahsyat sehingga memakan korban yang
banyak.
Suatu bencana muncul, ketika ancaman alam seperti gunung api bertemu dengan masyarakat yang tinggal di
perkampungan lereng gunung api, yang mempunyai kemampuan rendah atau tidak mempunyai kemampuan
untuk menanggapi ancaman tersebut. Berikut merupakan bahaya dari letusan gunung api, antara lain :
 Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung api, antara lain
Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur Dioksida (SO2), dan
Nitrogen (N2) yang membahayakan/beracun bagi manusia.
 Lava adalah cairan magma bersuhu sangat tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah gunung api.
Lava ini bisa merusak/membakar apapun yang dilewatinya, seperti rumah warga bahkan dapat memakan
korban jiwa
 Lahar adalah banjir bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran bahan vulkanik berukuran
lempung sampai bongkah. Lahar dapat berupa lahar panas atau lahar dingin. Lahar panas berasal dari letusan
gunung api yang memiliki danau kawah, dimana air danau menjadi panas kemudian bercampur dengan
material letusan dan keluar dari mulut gunung. Lahar dingin atau lahar hujan terjadi karena percampuran
material letusan dengan air hujan di sekitar gunung yang kemudian membuat lumpur kental dan mengalir dari
lereng gunung. Lahar dingin merupakan bahaya sekunder dari erupsi gunung api yang bersifat menghancurkan
pemukiman warga yang berada di area DAS (daerah aliran sungai) gunung api.
 Awan panas (wedhus gembel) adalah hasil letusan gunung api yang paling berbahaya, karena memiliki
kecepatan yang cukup tinggi, sehingga tidak ada cara untuk menyelamatkan diri dari awan panas tersebut
kecuali melakukan evakuasi sebelum gunung meletus.
 Abu letusan gunung api adalah material letusan yang sangat halus. Abu vulkanik ini sangat berbahaya bagi
saluran pernapasan manusia.
Dampak yang muncul dari letusan gunung api bagi masyarakat adalah terganggunya kehidupan masyarakat,
seperti kehancuran rumah, kerusakan harta benda, bahkan sampai hilangnya korban jiwa. Untuk mengurangi
dan memperkecil akibat bencana letusan gunung api diperlukan Mitigasi Bencana Gunung Meletus. Mitigasi
Bencana Gunung Meletus dapat dilakukan mulai dari sebelum terjadi bencana, saat terjadi bencana, dan
setelah terjadi bencana. Berikut akan dibahas mengenai mitigasi sebelum terjadinya bencana gunung meletus.
Umumnya bahaya letusan gunung api dapat terjadi kapan saja dengan sedikit atau tanpa peringatan, maka
sangat penting bersiaga terhadap bahaya bencana letusan gunung api untuk mengurangi risiko dampaknya.
Melalui pendidikan masyarakat, dapat dilakukan beberapa hal untuk mengurangi risiko bencana letusan
gunung api. Selain itu, agar masyarakat mengetahui langkah-langkah penanggulangan bencana letusan gunung
api, sehingga dapat mengurangi ancaman, mengurangi dampak, menyiapkan diri secara tepat bila terjadi
ancaman, menyelamatkan diri, memulihkan diri, dan memperbaiki kerusakan yang terjadi agar menjadi
masyarakat yang aman, mandiri dan berdaya tahan terhadap bencana letusan gunung api. Adapun penanganan
yang dapat dilakukan sebelum terjadi letusan adalah sebagai berikut :
1. Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada semua gunung api yang aktif.
2. Pembuatan dan penyediaan Peta Kawasan Rawan Bencana dan Peta Zona Resiko Bahaya Gunung Berapi
yang didukung dengan Peta Geologi gunung api.
3. Melaksanakan prosedur perihal penanggulangan bencana letusan gunung api.
4. Melakukan sosialisasi berupa pembimbingan dan pemberian informasi terkait gunung api.
5. Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika, dan geokimia di gunung api.6. Melakukan
peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pendukungnya seperti peningkatan sarana dan prasarana.
Referensi :
http://bnpb.go.id
http://adindasasvia.blogspot.com
Share this:






Facebook
Twitter
Tumblr
LinkedIn
Pinterest
Post navigation
Open Recruitment Panitia Adiwidya 2015
The 5th Gruber Soedigdo Lecture
RELATED POST
Akpro: Mari Belajar Menulis Dan Publikasi Bersama Sekolah Ilmiah Pascasarjana Kamil ITB 2017
April 21, 2017humed
IELTS CLUB AKPRO (ICA): Belajar IELTS Bersama Kamil
March 18, 2015Kamil Post
Indonesia Postgraduate Students Conference 2015
April 13, 2015humed
1 thought on “Mitigasi Bencana Gunung Meletus”
1.
Fawzy Ismullah
September 14, 2015 at 7:43 AM
masukan:
1. “jalur tektonik Indonesia”, mungkin cocoknya “jalur vulkanik Indonesia”
2. “yang saling bertabrakan sebagai zona subduksi” bisa digali lebih lanjut tentang ini
maaf, cuma masukan
Good Job!!!
Reply
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment
Name *
Email *
Website
Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
Notify me of follow-up comments by email.
Notify me of new posts by email.
Keluarga Mahasiswa Islam Pascasarjana ITB | Theme: News Portal by Mystery Themes.
Download