Uploaded by namiradinta23

PEMERIKSAAN LOGAM BERAT PADA MAKANAN

advertisement
PEMERIKSAAN LOGAM BERAT PADA MAKANAN
( Cu dan Pb)
Dosen Pembimbing :
1. Umi Rahayu, SKM, M.Kes
2. A.T.Diana N, SKM, M.Kes
3. Narwati, S.Si, M.Kes
Disusun Oleh Kelompok B Sub 3 :
JURUSAN DIVSEMESTER 4
KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
TAHUN AJARAN 2017/2018
A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apakah makanan yang diuji mengandung logam berat atau tidak
2. Untuk mengetahui jenis logam berat yang terkandung pada makanan
B. PELAKSANAAN
Tanggal
: 6 Februari 2019
Pukul
: 10.00-selesai
Tempat
:
Laboratorium
lab
pemeriksaan
makanan
minuman
kesehatan
lingkungan Jl. Pucang Jajar Timur Surabaya
C. DASAR TEORI
Logam berat merupakan salah satu bahan pencemar perairan. Adanya logam berat
di perairan berbahaya baik secara langsung terhadap kehidupan organisme, maupun
efeknya secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Hal ini berkaitan dengan
sifat-sifat logam berat yaitu sulit terurai, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan
perairan dan keberadaannya secara alami sulit terurai. Meskipun semua logam berat dapat
mengakibatkan keracunan pada makhluk hidup, namun sebagian dari logam berat
tersebut tetap dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Bila kebutuhan yang sangat
sedikit itu tidak dipenuhi, maka dapat berakibat fatal bagi kelangsungan hidup organisme
(Rusman, 2010).
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang secara langsung berperan
meningkatkan kesehatan sehingga kita mampu melakukan kegiatan sehari-hari secara
baik. Untuk itulah, higienitas dan keamanan makanan menjadi sangat penting agar tidak
menimbulkan gangguan kesehatan. Seringkali ditemukan bahan makanan yang berasal
dari perairan mengandung logam berat seperti kerang, tiram, ikan, kupang, dan yang
lainnya.
Logam timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer dan banyak dikenal
oleh masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya Pb yang digunakan di industri
nonpangan dan paling banyak menimbulkan keracunan pada makhluk hidup. Timbal (Pb)
adalah logam yang mendapat perhatian khusus karena sifatnya yang toksik (beracun)
terhadap manusia. Timbal (Pb) dapat masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan,
minuman, udara, air, serta debu yang tercemar Pb.
Tembaga (Cu) sangat berguna untuk pertumbuhan jaringan tumbuhan teruta-ma
jaringan daun dimana terdapat proses fotosintesis. Selain itu, logam juga mempunyai
fungsi sebagai salah satu mikronutrien yang diperlukan didalam mitokondria dan
kloroplas, enzim yang berhubungan dengan transpor elektron, proses sintesis dan
metabolisme karbohidrat dan protein serta sebagai dinding sel lignin. Namun apabila
kandungan Cu dalam tubuh berlebih juga akan bersifat toksik bagi manusia.
D. ALAT DAN BAHAN
 Alat :
1. Mortar / lumpang
2. Timbangan
3. Sendok
4. Pi-pumb
5. Pipet ukur
6. Kertas Etiket
7. Beaker glass
8. Tabung reaksi
9. Sentrifuge
10. pH meter
 Bahan
1. Sampel makanan (Kupang)
2. Aquades
3. Na2S 10%
4. NaOH
5. KCN kristal
6. Ditizon
E. LANGKAH KERJA

Pembuatan Supernatan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang 50 g kupang
3. Menumbuk kupang hingga halus dengan menggunakan mortar
4. Memindahkan ke dalam beaker glass
5. Menambahkan 50 mL aquades (dengan perbandingan kupang dan aquades adalah 1 :
1)
6. Aduk hingga homogen
7. Memasukkan ke dalam tabung reaksi khusus untuk sentrifuge dengan jumlah yang
sama dan perhitungkan jumlah supernatan yang akan diperoleh
8. Apabila tersisa tabung reaksi yang belum terisi, isilah dengan menggunakan aquades
dengan tinggi yang sama
9. Lalu disentrifuge selama 15 menit
10. Setelah 15 menit, ambil tabung reaksi dari sentrifuge
11. Mengambil supernatan dengan menggunakan pipet ukur dan memindahkan ke dalam
3 tabung reaksi masing-masing 5 mL

Identifikasi Logam berat
1. Mengambil 1 tabung reaksi yang berisi supernatan sebanyak 5 mL
2. Menambahkan 1 mL Na2S 10% dan mengamati perubahan yang terjadi
3. Apabila supernatan menjadi keruh maka sampel kupang tersebut mengandung logam
berat

Identifikasi logam berat Pb
1. Mengambil 1 tabung reaksi yang berisi supernatan sebanyak 5 mL
2. Mengukur pH dari supernatan
3. Menambahkan NaOH ke dalam tabung reaksi yang berisi supernatan hingga pH
mencapai 8,5 (cek dengan menggunakan pH meter)
4. Lalu tambahkan KCN kristal
5. Menambahkan 5 mL ditizon dan amati
6. Apabila terdapat endapan berwarna merah maka sampel kupang tersebut
mengandung logam berat Pb

Identifikasi logam Cu
1. Mengambil 1 tabung reaksi yang berisi supernatan sebanyak 5 mL
2. Mengukur pH dari supernatan
3. Menambahkan NaOH ke dalam tabung reaksi yang berisi supernatan hingga pH
mencapai 8,5 (cek dengan menggunakan pH meter)
4. Menambahkan 5 mL ditizon dan amati
5. Apabila terdapat endapan berwarna violet maka sampel kupang tersebut mengandung
logam berat Cu
F. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pemeriksaan terhadap makanan kupang
Pemeriksaan
Kondisi
Hasil
Identifikasi
Keruh
Positif
Logam berat
(-) endapan
Negative
Cu
bewarna violet
Logam berat
(+) endapan
Pb
berwarna merah

Positif
Pembahasan
Pemeriksaan pertama adalah pemeriksaan untuk identifikasi kandungan
logam berat pada makanan kupang. Dan didapatkan kekeruhan pada supernatan
kupang setelah diberi Na2S 10%. Sehingga dapat dipastikan terdapat logam berat
pada makanan kupang yang diuji.
Pemeriksaan kedua adalah pemeriksaan untuk kandungan logam berat
jenis Pb pada makanan kupang. Dan didapatkan endapan warna merah sehingga
dapat dipastikan mengandung logam berat Pb
Pemeriksaan ketiga adalah pemeriksaa untuk kandungan logam berat jenis
Cu pada makanan kupang. Dan tidak didapatkan endapan berwarna violet sebagai
indikator adanya logam berat Cu.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan uji kandungan logam berat Pb dan Cu pada sampel makanan berupa
kupang yang didapatkan dari Pasar Pucang Surabaya, menunjukkan bahwa sampel
makanan tidak mengandung Pb dan Cu. Untuk uji kandungan Pb sampel kupang
menunjukkan perubahan warna sampel menjadi lebih gelap ataupun terdapat endapan
berwarna merah,sementara itu untuk uji kandungan Cu, tidak menunjukkan adanya
endapan berwarna violet sehingga sampel makanan tidak mengandung Cu. Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel kupang yang didapatkan di Pasar Pucang
Surabaya kurang aman karena mengandung timbal (Pb) meskipun tidak mengandung Cu.
H. SARAN
Untuk meminimalisir terjadinya keracunan logam berat yang terdapat pada
makanan kupang, sebaiknya pastikan kupang dicuci hingga bersih serta dimasak hingga
benar-benar matang
I. LAMPIRAN
Menghaluskan kupang
Memasukkan ke dalam tabung khusus
sentrifuge
Memasukkan ke dalam sentrifuge
Mengambil supernatan dan memasukkan
ke tabung reaksi
Terdapat kekeruhan pada supernatan yang
diberi Na2S 10%.
Mengukur pH supernatan untuk
pemeriksaan Pb dan Cu setelah diberi
NaOH
Memberi KCN kristal pada supernatan
untuk pemeriksaan Pb
Hasil pemeriksaan identifikasi, Pb, dan Cu
Pemberian ditizon untuk pemeriksaan Pb
dan Cu
Daftar pustaka
Ika, Tahril dan Irwan Said. 2012. ANALISIS LOGAM TIMBAL (Pb) DAN BESI (Fe) DALAM
AIR LAUT DI WILAYAH PESISIR PELABUHAN FERRY TAIPA KECAMATAN PALU
UTARA. Jurnal Pendidikan Kimia/FKIP - University of Tadulako, Palu
Nastia, Prayudi. 2014. Akumulasi Logam Berat Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb) pada Pohon
Avicennia marina Forsk. di Hutan Mangrove Desa Nelayan Kecamatan Medan Labuhan dan
Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang. Jurnal fakultas kehutanan Universitas Sumatera
Utara
Rusman. (2010). Analisis kandungan logam kromium (Cr) dan timbal (Pb) dalam air muara
sungai Palu (skripsi). Untad Press, Palu
Download