Judul Jurnal : Uji Toksisitas Akut Ekstrak Daun Kamboja (Plumiera rubra L.) pada Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus) Tahun : 2015 Penulis : Rangga Warsito,Yunasfi, Zulham Apandy Harahap Reviewer : Syarifah Nabilah (D1051151047) Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai LC50 96 jam dan konsentrasi ekstrak daun kamboja yang aman dari benih ikan nila merah. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah ikan nila merah ukuran 5-7 cm sebanyak 300 ekor dan daun kamboja. Ikan digunakan sebagai subjek penelitian karena ikan nila merupakan ikan konsumsi air tawar yang banyak diminati oleh masyarakat. Ikan ini dapat dibudidayakan pada keramba jaring apung maupun kolam, sehingga banyak masya-rakat yang membudidayakannya. Daun kamboja digunakan sebagai subjek penelitian karena penggunaan ekstrak daun kamboja diharapkan mampu menggantikan penggunaan anti-biotik sebagai zat antibakteri. Ekstrak daun kamboja lebih mudah diperoleh dengan biaya yang tidak terlalu mahal yang akan mempengaruhi ongkos produksi pembudidaya di lapangan. Ekstrak daun kamboja tidak menjadi residu di tubuh ikan yang berbahaya apabila terakumulasi dan masuk ke tubuh manusia. Oleh karena itu, ikan dan daun kamboja merupakan organisme yang dapat digunakan untuk uji toksisitas. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan satu kontrol dengan masing-masing tiga kali ulangan. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu tes pendahuluan dan tes definitif. Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui konsentrasi ambang di atas dan di bawah ambang batas. Tes definitif menggunakan konsentrasi 0 ppm; 98,40 ppm; 193,65 ppm; 381,10 ppm; dan 750,00 ppm diperoleh dari perhitungan berdasarkan konsentrasi ambang batas 750 ppm dan di bawah ambang batas 50 ppm. Parameter Penelitian Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah mencakup parameter oksigen terlarut (DO), pH, dan suhu. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dibagi menjadi 4 bagian yaitu Ekstraksi Daun Kamboja, Uji Fitokimia Ekstrak, Uji Pendahuluan,dan uji definitif. Pada ekstraksi daun kamboja, disiapkan daun kamboja segar sampai diperoleh bubuk kering. Hingga didapat hasil filtrat ekstrak metanol yang bebas dari kotoran. Lalu dievaporasi sampai tidak terjadi lagi pengembunan pelarut pada kondensor. Selanjutnya yaitu uji fitokimia ekstrak dibagi lagi menjadi 8 yaitu Pembuatan Larutan Uji untuk melarutkan simplisia daun kamboja di dalam maserator dan direndam selama 24 jam. Pengujian Golongan Fenolik,Pengujian Golongan Alkaloid,Pengujian Golongan Terpenoid/ Steroid,Pengujian Golongan Saponin,Pengujian Flavonoid,Aklimatisasi Hewan Uji,dan Persiapan wadah. Kemudian Uji Pendahuluan,Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui konsentrasi ambang atas dan ambang bawah dalam menentukan konsentrasi perlakuan uji definitif. Batas ambang atas adalah konsentrasi terkecil yang dapat membunuh seluruh hewan uji dalam waktu 24 jam yang disimbolkan dengan “N”. Batas ambang bawah adalah konsentrasi terbesar yang tidak membunuh hewan uji dalam waktu 48 jam yang disimbolkan dengan “n”. Konsentrasi perkalakuan dari pertama sampai perlakuan kelima secara berurut yaitu 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 200 ppm, dan 750 ppm. Hewan uji dimasukkan sebanyak 10 ekor dan dilakukan pengamatan selama 48 jam. Pengamatan mortalitas ikan dilakuan pada jam ke 0 , 2, 4, 8, 16, 24, dan 48. Pengamatan pada uji pendahuluan dilakukan tanpa diberikan aerasi dan pakan. Selanjutnya Uji Definitif ,Uji definitif dilakukan untuk mendapatkan data mortalitas dari konsentrasi yang diberikan berdasarkan uji pendahuluan. Data mortalitas kemudian akan digunakan untuk menentukan LC50 (Lethal Concentration 50%) dari ekstrak daun kamboja terhadap ikan nila merah. Persiapan wadah dan ikan uji dilakukan sama dengan uji pendahuluan sebelumnya. Setiap wadah diberikan aerasi dan dilakukan pengamatan mortalitas ikan selama 96 jam tanpa diberikan pakan dengan waktu pengamatan pada jam ke 0, 2, 4, 8, 16, 24, 36, 48, 72 dan 96. Hasil Penelitian Secara keseluruhan hasil penelitian serta pembahasan yang dikaji dalam jurnal mencakup dengan prosedur penelitian yang dilakukan. Pertama yaitu uji fitokimia daun kamboja, hasil uji fitokimia ekstrak daun kamboja diketahui bahwa daun kamboja mengandung senyawa fenolik, terpenoid/ steroid, dan alkaloid dengan pereaksi dragendroff. Selanjutnya uji pendahuluan,uji pendahuluan dilakukan untuk menentukan konsentrasi ambang bawah dan ambang atas. Uji pendahuluan dilakukan dengan konsentrasi 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 200 ppm, dan 750 ppm. Konsentrasi 750 ppm ikan uji mati seluruhnya dalam waktu kurang dari 24 jam. Konsentrasi 100 sampai 200 ppm masih ditemukan kematian ikan uji dan pada konsentrasi 50 ppm tidak ada ikan uji yang mati. Konsentrasi ambang bawah dan atas dapat ditentukan dari uji pendahuluan, dimana konsentrasi ambang atas 750 ppm dan konsentrasi ambang bawah 50 ppm. Setelah itu dilakukan uji definitif , konsentrasi ambang atas dan bawah digunakan untuk menentukan konsentrasi pada uji definitif dengan konsentrasi 0 ppm; 98,4 ppm; 193,65 ppm; 381,1 ppm; dan 750 ppm. Tingkat kematian pada uji definitif lebih rendah diban-dingkan uji pendahuluan yang dipengaruhi oleh pemberian aerasi pada seluruh akuarium. Kualitas air diukur selama pengamatan setiap 24 jam sekali yang dapat dilihat pada Lampiran 5. Suhu pada masing-masing akuarium berada pada kisaran 26,5 – 31 0C. Oksigen terlarut selama pengamatan tergolong tinggi yaitu berkisar 6 – 8,2 mg/l, dimana oksigen tertinggi pada hari kedua pengamatan dan mulai mengalami penurunan pada hari ketiga hingga keempat. Kadar keasaman (pH) untuk seluruh konsentrasi cenderung netral yaitu berkisar antara 7,4 – 8,5 selama pengamatan berlangsung. Kemudian dilakukan persentase mortalitas,persentase mortalitas semakin tinggi sesuai dengan kenaikan konsentrasi terhadap ikan uji. Persentase mortalitas setiap konsentrasi digunakan dalam analisis probit untuk menentukan nilai LC50 selama 96 jam. Selanjutnya dilakukan uji analisis probit,analisis probit dilakukan dengan mengubah persentase mortalitas kedalam bentuk probit menggunakan tabel probit. Berdasarkan analisis probit dan persamaan regresi untuk penentuan LC50 selama 96 jam yang terdapat pada Lampiran 6, maka diperoleh nilai LC50 selama 96 jam sebesar 510,63 ppm. Artinya ikan uji mati sebanyak 50% dalam waktu 96 jam pada konsentrasi 510,63 ppm dalam kondisi diberikan aerasi. Analisis hubungan mortalitas terhadap konsentrasi, suhu, pH, dan DO analisis determinasi (R2) , analisis determinasi menjelaskan besarnya persentase pengaruh variabel besas atau variabel prediktor terhadap variabel terikatnya. Analisis determinasi dapat ditentukan dari nilai R kuadrat yaitu sebesar 0,386. Bersama-sama (Uji F), Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variable dependen, apakah pengaruhnya signifakan atau tidak. Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini sudah lengkap sehingga konsentrasi yang didapat aman. Kelemahan Penelitian Kelemahan penelitian ini adalah belum ada penelitian lebih lanjut terhadap penyembuhan ikan sakit dengan menggunakan ekstrak daun kamboja untuk mengetahui konsentrasi aman mampu menyembuhkan ikan yang sakit.