ANATOMI DAN HISTOLOGI PARATIROID HORMON PARATIROID Sekar Nabila Ramadhani 1710211087 KELENJAR PARATIROID Kelenjar paratiroid -> kecil, kuning kecoklatan, bentuk oval Lokasi: antara garis lobus posterior dari kelenjar tiroid dan kapsulnya. Ukurannya kira2 6x3x2 mm. Beratnya 50 mg. Biasanya 2 pada tiap sisi, superior dan inferior. VASKULARISASI Kelenjar paratiroid divaskularisasi oleh a. tiroid inferior atau dari anastomose antara a. tiroid superior dan inferior. Kadang suplai arteri juga bisa berasal dari arteri tiroidea superior, arteri tiroidea ima dan anastomosis pembuluh arteri yang menyuplai laring, trakea dan esofagus. Pembuluh darah vena yang mengaliri kelenjar paratiroid adalah pembuluh vena tiroidea superior, medius dan inferior, menyatu dengan vena jugularis interna, vena inominata dan vena brakiosefalik INERVASI Persarafan kelenjar paratiroid terutama berasal dari sistem saraf otonom. Saraf parasimpatis -> dari cabang nervus vagus (nervus laringeus rekuren) Saraf simpatis-> dari percabangan trunkus simpatik pars servikalis yang membentuk ganglion simpatis superior, medial dan inferior Cara kerja saraf otonom dalam hubungannya dengan sekresi kelenjar -> belum diketahui secara pasti Diperkirakan sebagian besar pengaruh -> pada pembuluh darah dan tingkat perfusi kelenjar HISTOLOGI Tersusun dari jaringan parenkim, stroma, dan sel lemak. Sel kelenjar paratiroid dewasa terdiri dari 2 tipe yaitu ‘chief cell’ atau ‘principal cell’ (predominan dalam kelenjar paratiroid) dan sel oksifil (oxyphil cell). Chief cell -> produksi PTH Sel oksifil -> belum diketahui fungsinya. Membantu identifikasi sel paratiroid. -> pada kanker kelanjar paratiroid sel oksifil hasilkan PTH HORMON PARATIROID Hormon paratiroid adalah suatu hormon peptida yang disekresikan oleh kelenjar paratiroid. Hormon Paratiroid bersama-sama dengan vitamin D dan kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah. Sintesis -> kadar kalsium plasma Mekanisme kerja - pengaturan reabsorpsi di usus - ekskresi di ginjal - pertukaran ion-ion kalsium dan fosfat antara cairan ekstraselular dan tulang. SINTESIS PTH PTH disekresi di ribosom Chief Cell -> disekresikan preproPTH yang terdiri dari 115 asam amino, 25 asam amino dipecah -> membentuk proPTH dengan 90 asam amino. ProPTH menuju aparatus golgi, 6 asam amino dipecah -> membentuk PTH dengan 84 asam amino PTH disimpan dalam vesikel sekretoris -> sekresi Sekresi -> PTH secara cepat dimetabolisme di hati dan ginjal -> fragmen2 kecil Fragmen -> Terminal N (rantai amino 1 – 34) yang mempunyai aktivitas biologik dan Terminal C (rantai amino 34-84) yang inaktif CONTROL OF SECRETION Low blood Ca2+ levels stimulate secretion -> diet kalsium dan vit D rendah, rakhitis, ibu hamil, dan menyusui, High blood Ca2+ levels inhibit secretion. -> jumlah kalsium yang berlebihan dalam diet, meningkatnya vitamin D dalam diet, dan absorpsi tulang yang disebabkan oleh faktorfaktor selain PTH (contohnya, oleh tidak digunakannya tulang). RESEPTOR DAN SEKRESI 1. 2. 3. 4. Reseptor: calcium sensing receptor (CaSR) di membran sel paratiroid. CaSR adalah suatu G protein-coupled receptor -> mekanisme berbeda dengan banyak jaringan endokrin Peningkatan Ca2+ Ca2+ merangsang reseptor CaSR mengaktifkan fosfolipase C meningkatkan inositol 1,4,5-trifosfat intrasel dan pembentukan diasilgliserol. Menurunkan sekresi PTH. Penurunan konsentrasi ion kalsium cairan ekstraselular -> menghambat jalur ini dan merangsang sekresi PTH. MEKANISME KERJA PTH Target organ UTAMA tempat kerja PTH adalah tulang, ginjal (efek langsung) dan intestinal (efek tak langsung melalui vitamin D) Increases blood Ca2+ and Mg2+ levels and decreases blood HPO4level increases bone resorption by osteoclasts increases Ca+ reabsorption and HPO42+ excretion by kidneys promotes formation of calcitriol (active form of vitamin D), which increases rate of dietary Ca2+ and Mg2+ absorption -> 25-hidroksikolekalsiferol menjadi 1,25- dihidroksikolekalsiferol MEKANISME KERJA PTH DI GINJAL Kerja PTH pada ginjal melalui 2 cara yaitu -menghambat reabsorpsi fosfat dan -menstimulasi reabsorpsi kalsium Menghambat Reabsorpsi Fosfat -> PTH menghambat kotransporter Na+- Fosfat pada tubulus kontortus proksimal -> hambat reabsorpsi fosfat -> fosfaturia Menstimulasi Rabsorbsi Kalsium -pada tubulus proksimal, Loop of Henle asenden, tubulus distal dan tubulus kolektivus -> aktivasi AC -reabsorpsi tubulus proksimal serta Loop of Henle berkaitan dengan transpor Na+ -reabsorpsi pada tubulus distal tidak terikat oleh Na+ dan langsung dipengaruhi oleh PTH. MEKANISME KERJA PTH DI TULANG Mekanisme Utama -meningkatkan resorpsi tulang -melepaskan kalsium – fosfat kedalam cairan ekstraseluler -> fosfat akan membentuk kompleks dengan kalsium -> membatasi peningkatan kadar kalsium terionisasi dalam plasma -pembentukan tulang kembali (bone remodelling). Kerja PTH -> osteosit, osteoblas, osteoklas Fase Cepat dan Fase Lambat Fase Cepat (rapid phase) -> osteolisis osteosit -> disolusi permukaan tulang > kalsium bergerak dari cairan kanalikular tulang -> osteosit -> cairan ekstraseluler. Fase Lambat Dua mekanisme 1. PTH (secara sinergis dengan vitamin D) menstimulasi osteoklas -> meningkatkan resorpsi tulang -> melepaskan kalsium dan fosfat kedalam cairan ekstraseluler. 2. Proliferasi osteoklas MEKANISME PTH DI USUS PTH menstimulasi enzim 1α-hidroksilase pada ginjal yang bertanggung jawab dalam pembentukan vitamin D3 aktif. Vitamin D3 aktif meningkatkan absorpsi kalsium usus halus dengan cara menstimulasi pembentukan calcium-binding protein (calbindinD3) pada sel epitel usus.