BAB xI - Digilib UIN Sunan Ampel Surabaya

advertisement
BAB XI
Kelenjar Paratiroid
A. Struktur Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid terdiri dari 4 struktur kecil, yang tertanam
dalam permukaan belakang kelenjar tiroid, dimana dua diantaranya
tertanam dalam kutub superior tiroid dan dua lainnya tertanam dalam
kutub inferior tiroid.57 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
11.1:
Gambar 11.1: Struktur Kelenjar Paratiroid
57
Fita Fathimah, Kelenjar Paratiroid, makalah (Surabaya: Prodi Psikologi Fak. Dakwah
IAIN Sunan Ampel, 2004), hal.1
Kuliah Psikologi FAAL
113
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Kelenjar ini mensekresikan hormon parathormon (PTH) yaitu suatu
polipeptida yang terlibat dalam pengontrolan konsentrasi ion kalsium
dalam darah.
B. Fungsi Parathormon (PTH)
Pada dasarnya parathormon (PTH) berperan dalam meningkatkan
jumlah kalsium plasma dengan cara:
1. Meningkatkan pelepasan kalsium dari tulang menuju plasma
2. Meningkatkan reabsorbsi kalsium dalam tubulus ginjal, sehingga
ekskresi melalui urin berkurang
3. Meningkatkan absorbsi kalsium dari makanan dalam usus.58
PTH selain berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dalam darah,
juga berfungsi untuk:
1. Meningkatkan 1,25-dihidroksi kolekalsiferol (vitamin D)
2. Menekan kadar fosfat plasma
3. Meningkatkan ekskresi fosfat dalam urin.59
C. Mekanisme Kontrol Parathormon (PTH)
Dalam rangka pengaturan kadar kalsium dalam darah, diperlukan
adanya mekanisme kontrol yang tetap dari kelenjar tiroid untuk
mengendalikan sekresi PTH. Jumlah PTH yang disekresikan oleh
kelenjar paratiroid ini ditentukan oleh kadar kalsium dalam darah. Bila
kadar kalsium dalam darah turun, kelenjar paratiroid akan dirangsang
untuk mensekresikan PTH hingga didapatkan kadar kalsium yang
normal dalam darah.
58
John Gibson, Fisiologi, hal. 255
59
Umi Faridah, dkk., Kelenjar Paratiroid, makalah (Surabaya: Prodi Psikologi Fak. Dakwah
IAIN Sunan Ampel, 2004), hal. 4-5
114
Kuliah Psikologi FAAL
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Demikian pula sebaliknya, bila kadar kalsium dalam darah
meningkat, maka pengeluaran hormon PTH dari kelenjar paratiroid
ditekan, sehingga kadar kasium dalam darah kembali normal. Dengan
mekanisme kontrol semacam ini, kadar kalsium dalam darah dapat
dipertahankan dalam keadaan normal.
Berkaitan dengan mekanisme kontrol ini, pada tahun 1961
ditemukan hormon lain yang juga ternyata memiliki keterlibatan
dalam pengendalian kadar plasma dalam darah, yaitu kalsitonin yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid dan bekerja secara antagonis terhadap
PTH. Artinya, bila kadar kalsium dalam darah turun dibawah batas
normal, maka paratiroid akan dirangsang untuk membebaskan
PTH. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa sistem ini
akan bekerja secara berlebihan, sehingga kadar kalsium dalam
darah menjadi sangat tinggi. Demikian pula sebaliknya, bila kadar
kadar kalsium dalam darah meningkat, maka pengeluaran PTH dari
kelenjar paratiroid akan ditekan. Akan tetapi proses ini juga seringkali
berlangsung sangat cepat. Untuk itu, pelepasan kalsitonin dari
kelenjar tiroid yang bekerja secara cepat dan antagonis terhadap PTH
akan mencegah kerja berlebihan dari PTH dan mengembalikan kadar
kalsium dalam darah lebih cepat dan mantap.60
D. Gejala Klinis Akibat Gangguan Hormon PTH
Gangguan yang dimaksudkan adalah kelebihan dan kekurangan
hormon PTH, yang akan diuraikan sebagai berikut:
1. Hiperparatiodisme
Hiperparatiodisme adalah keadaan dimana terdapat kelebihan
sekresi hormon PTH yang biasanya diakibatkan oleh pertumbuhan
tumor jaringan paratiroid. Hal ini menyebabkan keseimbangan
60
Ibid., hal 2-3
Kuliah Psikologi FAAL
115
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
distribusi kalsium mengalami gangguan. Akibatnya, kalsium
dikeluarkan dari tulang dan masuk kembali ke dalam darah.
Keadaan ini mengakibatkan terjadinya penyakit tulang dengan
tanda-tanda khas berupa pengeroposan beberapa bagian tulang
yang disebut osteomilitis fibrosa kistik karena berbentuk kristal
pada tulang. Selanjutnya jumlah kalsium yang tinggi di dalam
darah, mengakibatkan peningkatan ekskresi kalsium dalam urine.
Hal ini dapat mengakibatkan terbentuknya batu ginjal.61
2. Hipoparatiroidisme
Hipoparatiroidisme adalah suatu keadaan dimana sekresi
hormon PTH terlalu sedikit. Akibatnya, jumlah kalsium dalam
darah berkurang. Keadaan ini menyebabkan tetani, dimana terjadi
kejang otot dan sensasi nyeri pada ekstremitas. Gejala ini dapat
diringankan dengan pemberian kalsium.62
116
61
Syaifuddin, Anatomi, hal. 102
62
John Gibson, Fisiologi, hal. 255
Kuliah Psikologi FAAL
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Download