MARKET PLAN Go Radiology Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Di Susun Oleh : Rachma Sari Rusli Nia Melinda Pardede Randhy Rahmawan H Peni Susanti MAGISTER MANAJEMEN MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS PASUNDAN 2020 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan dalam pasar global merupakan sektor yang sangat kompetitif. Pertumbuhan yang pesat dalam industri kesehatan memberi tekanan bagi penyedia layanan. Tekanan tersebut merupakan dampak dari perubahan tingkat pendidikan, standar hidup, kompetisi, kemajuan teknologi, evaluasi dan pemantauan dari sektor publik dan swasta, ketersediaan informasi, struktur pembiayaan dan akses informasi bagi pelanggan. Agar dapat berkompetisi maka penyedia layanan kesehatan harus mampu memuaskan kebutuhan pasien yang akan menghasilkan kepuasan pasien (Padma, P., Rajendran, C., dan Prakash, 2009). Kepuasan pasien merupakan input krusial dalam menentukan strategi pemasaran (Ofir dan Simonson, 2001) dan merupakan variabel yang penting bagi pelayanan jasa yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan (Szysmanski dan Henard, 2001). Kepuasan pasien akan berpengaruh langsung terhadap profit perusahaan sehingga penyedia pelayanan kesehatan dituntut untuk meningkatkan overall performance yang akan berdampak positif terhadap kepuasan pasien. Kepuasan pasien tidak dapat dipandang sebelah mata, bila penyedia layanan kesehatan dapat memuaskan pasiennya, maka akan menjadi keuntungan yang besar bagi penyedia layanan kesehatan tersebut (Khunwuthikorn, 2011). Seperti halnya layanan jasa nonmedis, hasil layanan radiografi konvensional yang cepat merupakan hal yang penting bagi kepuasan pasien. Kecepatan layanan radiologi diagnostik merefleksikan aksesbilitas dari pasien terhadap prosedur pelayanan dan hasil ekspertise setelah prosedur (Parra dkk. , 2006). Selain kecepatan layanan, standar pelayanan radiologi juga mengisyaratkan bahwa seluruh pemeriksaan radiografi konvensional harus diekspertisi oleh dokter spesialis radiologi (Kementerian Kesehatan RI, 2008). Permasalahannya saat ini adalah adanya kesenjangan antara jumlah kebutuhan akan pelayanan radiografi yang berkualitas dengan jumlah spesialis radiologi (The Royal College Of Radiologist, 2012). Selain itu permasalahan di Indonesia adalah kepemilikan provider swasta dan dual-practice bagi dokter-dokter pada organisasi pemerintah (Hort dkk., 2011). Kekurangan jumlah dokter spesialis radiologi dan dual practice menyebabkan waktu yang dibutuhkan pasien untuk memperoleh hasil pemeriksaan menjadi panjang yang pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas layanan radiografi konvensional. Kualitas merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien. Di sisi lain survei kepuasan pasien merupakan alat ukur kualitas sebuah layanan kesehatan berdasarkan penilaian subjektif dari pasien (Tjiptono, 2014). Jumlah pemeriksaan radiologi selama periode tahun 2010-2013 di RSUP Dr. Hasan Sadikin menunjukkan penurunan, yaitu 119.078 menjadi 111.223 di tahun 2013. Penurunan ini seiring dengan penurunan kunjungan rawat jalan yang terjadi selama periode tersebut. Capaian pertumbuhan pemeriksaan radiologi di tahun 2013 mencapai 0,99 dengan nilai 1,25. Kegagalan hasil radiologi tahun 2013 adalah 2%, dengan nilai 1,5. Indikator waktu tunggu pelayanan radioogi tahun 2013 dilaporkan 3 jam 52 menit dengan nilai 1,5. Pada triwulan I tahun 2014 pertumbuhan rata-rata per hari pemeriksaan radiologi mencapai 0,87 dengan capaian nilai 0,5. Penurunan jumlah pemeriksaan di tahun 2014, secara signifikan disebabkan karena adanya pengendalian pemeriksaan penunjang di masa transisi pelaksanaan pelayanan JKN. Bentuk upaya kendali biaya untuk pemeriksaan penunjang tengah diupayakan melalui proses verifikasi pelayanan penunjang. Namun di sisi lain, hal ini perlu dievaluasi lebih lanjut karena pengendalian pelayanan tidak semata-mata kendali biaya namun tetap melakukan kendali mutu dalam arti pelaksanaan pelayanan sesuai standard tetap harus dilaksanakan. Untuk itu, sosialisasi ke SMF dan instalasi serta monitoring dan evaluasi pengendalian pelayanan JKN perlu terus dilakukan. Pada era JKN ini justru pelayanan radioterapi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. pada Semester I tahun 2014 mencapai 50.428 pelayanan meningkat dibandingkatan Semester I tahun 2013 sebanyak 55.632 pelayanan, yaitu dengan capaian 1,82. Masalah yang dihadapi dalam pelayanan radiologi adalah masih diperlukannya peningkatan sarana prasarana khususnya maintenance peralatan. Pengelolaan sarana, prasarana, dan alat melalui koordinasi dengan Instalasi Penunjang yang telah terbentuk. Untuk itu, perlu ditingkatkan penataan organisasi dan tata kelola Instalasi Penunjang RSHS. Dengan telah dibangunnya diagnostic center, maka para tahap operasionalnya perlu direalisasikan pelayanan penunjang one stop service di RSHS. Kebutuhan peralatan kesehatan untuk pelayanan penunjang mempertimbangkan peluang kerja sama penyerataan (KSP). Radiology Information System (RIS) adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mendukung alur kerja operasional dan analisis bisnis dalam departemen radiologi (The Royal Collage of Radiologist, 2008:3). Radiology Information System juga digunakan sebagai tempat penyimpanan data pasien, laporan dan berkontribusi dalam pencatatan data pasien secara elektronik. RIS membuat informasi dengan segera, mudah untuk diakses, mudah untuk melakukan pembaharuan, informasi juga selalu tersedia bagi mereka yang membutuhkanya. RIS membantu pengelolaan fungsi administrasi dan operasional mengenai radiologi seperti permintaan pemesanan, pendaftaran, pemeriksaan, hasil laporan, daftar persiapan pekerjaan, hasil persetujuan, penjadwalan dan sistem manajemen. RIS bukanlah sebuah sistem yang bersifat otonom melainkan berinteraksi dengan sistem lainnya secara integrasi untuk prosedur medis. Ada dua pertukaran utama dalam proses RIS dengan sistem lainnya seperti RIS harus berkomunikasi dengan PACS (Picture Archiving and Communication System) yang bertanggung jawab untuk prosedur internal yang dilakukan ke dalam departemen radiologi. Proses tersebut merupakan proses utama dalam pengambilan, pengolahan dan pengarsipan berkas pencitraan medis. RIS harus mengumpulkan informasi ini dengan tepat agar dapat menghasilkan laporan akhir medis untuk setiap pemeriksaan. RIS juga berinteraksi dengan HIS (Hospital Information System) untuk melakukan pengambilan informasi pasien, memperbaharui catatan medis untuk pengujian baru dan proses prosedur penagihan biaya yang sesuai. Perancangan sistem informasi radiologi ini menggunakan metode FAST (Framework for the Application of System Technology) dengan langkah-langkah (1)preliminary investigation, (2)problem analysis, (3)requirement analysis, (4)decision analysis, dan (5)design system. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode grounded theory. Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem informasi radiologi membantu menyelesaikan permasalahan sistem di instalasi radiologi sebelumnya. Rancangan sistem ini mampu melakukan bridging system dengan menggabungkan aplikasi SIMRS dan aplikasi work list pada alat modalitas. Bridging system ini mampu menghomogenkan data dari mulai front office sampai dengan back office, hasil pemeriksaan radiologi dapat diakses secara offline maupun online tidak terbatas ruang dan waktu karena dilengkapi dengan aplikasi teleradiologi. Perancangan sistem informasi radiologi ini berbasis web sehingga layanan hasil pemeriksaan radiologi dapat diakses secara online oleh pasien ataupun keluarganya dengan memperhatikan kode etik kedokteran. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana marketing research dari pelayanan radiologi online? 2. Bagaimana marketing strategy dari pelayanan radiologi online? 3. Bagaimana marketing mix dari pelayanan radiologi online? 4. Bagaimana financial plans dari pelayanan radiologi online? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui marketing research pelayanan radiologi online. 2. Mengetshui marketing strategy pelayanan radiologi online. 3. Mengetahui marketing mix radiologi online. 4. Mengetahui financial plans radiologi online. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil Radiologi Information System Nama Program : Go Radiologi A. Visi Menjadi jasa yang terkemuka dalam Bidang Kesehatan dengan produk dan pelayanan yang berkualitas tinggi dan prima untuk mengutamakan kepercayaan dan kepuasan setiap pelanggan secara berkesinambungan. B. Misi 1. Menjadi sarana Radiologi lengkap yang memiliki pelayanan ramah, sigap, tepat waktu dan tepat guna. 2. Menjadi sarana Radiologi Klinik lengkap yang memberikan harga kompetitif serta hasil pemeriksaan yang berkualitas, akurat dan dapat dipercaya. 3. Memiliki jaringan yang luas dan handal dalam bidang pelayanan radiologi dan diagnosis kesehatan. Company Analysis Setelah cukup mengenal karakteristik pemasaran program Radiologi online khsususnya di daerah Cimahi-Jawa barat kami akan mengembangkan 1 proyek berupa Go Radiologi Deskripsi Proyek Nama Proyek : Go Radiologi Luas Lahan Brutto : 200M2 Potensi Perluasan : 500M2 Lokasi : Jalan Kolonel Masturi Pemilik Lahan : Bapak Dustira Status Hak Atas Tanah : SHM Konsep Investasi : Melayani konsultasi dan penjelasan online hasil pemeriksaan Radiologi Implementasi : Implemantasi usaha yang dikembangkan oleh Go Radiologi adalah memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan memberikan pelayanan secara komperhensif dengan sasaran masyarakat di sekitar lokasi Cimahi dan sekitarnya. Go radiologi juga memberikan pelayanan kesehatan secara masal kepada institusi, lembaga, komunitas dan perkumpulan masyarakat. Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dapat dilakukan dengan cara pasien menghubungi layanan Go radiologi secara online, kemudian menanyakan pemeriksaan apa yang akan dilakukan, kemudian kami akan menjadwalkan pemeriksaan. Setelah itu untuk hasil bisa ditunggu langsung atau di jelaskan secara online oleh dokter spesialis radiologi. Tujuan Perusahaan Memberikan layanan penunjang Diagnostik yang Akurat, Amanah dan Terpercaya Analisis Perusahaan Singkat Sumber daya yang ada di Go Radiologi terbagi beberapa bagian antara lain : a. Sumber daya manusia 1) Komisaris 2) Direksi 3) Manajer Operasional a) Dokter spesialis radiologi b) Radiografer 4) Manajer Marketing dan Umum a) Marketing b) Costumer Service c) Security d) House Keeping e) Kurir f) Sopir 5) Manajer Keuangan b. Sarana dan Prasarana 1) Xray 2) Ct-Scan 3) MRI 4) USG 1. Customer analysis Perilaku customer yang mempengaruhi pembelian: a) Faktor Budaya Kebutuhan akan kesehatan menjadi prioritas utama masyarakat perkotaan agar dapat bekerja dengan baik. b) Faktor Sosial Masyarakat perkotaan yang cenderung sibuk bekerja atau memiliki keterbatasan aktivitas fisik sehingga mudah menyisihkan waktu untuk berulang kali datang hanya untuk mengambil hasil pemeriksaan. c) Faktor Pribadi Keingintahuan pribadi terkait dengan kondisi kesehatanya saat ini apakah masih dapat dikatakan baik atau tidak jika ditinjau dari aspek pemeriksaan laboratorium sebagai penunjang kesehatan. Tujuan yang ingin dicapai yaitu: a) Memberikan Kepuasan pada Customer Dengan memegang prinsip “What We Say Is What Customer Get”. Dan hindari “Over Promise Under Delivery”. Artinya, cukup kita janjikan apa yang memang akan direalisasikan dan bisa diberikan kepada customer. Jangan membuat ekspektasi customer melambung terlalu tinggi. b) Menciptakan Value Penuhi kebutuhan (need) dan keinginan (want) customer, itu akan membuat mereka puas. Ciptakan value dengan cara memenuhi harapan- harapan (expectation) customer. Artinya, berikanlah hal yang melebihi kebutuhan dan keinginan customer. c) Mempertahankan Pelanggan Penuhi kebutuhan dan keinginan customer. Berikan value lebih dengan cara menciptakan value yg bisa customer nikmati dan rasakan. Maka tanpa perlu diminta customer akan loyal terhadap jasa Go Radiologi menjadi pelanggan dan tak segan merekomendasikan Jasa Go Radiologi kepada pihak lain. 2. Environment Analysis Go Radiologi yang berada di wilayah Jl. Kolonel Masturi merupakan daerah perbatasan langsung dengan Kota bandung barat dan bandung raya yang dikelilingi oleh Perumahan penduduk dengan kemampuan ekonomi menengah ke atas Adapun daerah yang mengelilingi sekitar Fairuz antara lain a. Sebelah Barat : Cimahi tengah, padalarang, batujajar, ngamparah b. Sebalah Timur : Sukasari, Sukajadi, Cicendo, Andir c. Sebelah Utara : Parongpong, Cisarua, Ngamprah d. Sebelah Selatan : Marga asih, Batujajar, Bandung kulon. 3. Competitor Analysis Kompetitor yang ada di wilayah Cimahi dan Sekitarnya antara lain 1) RS Cibabat 2) RS Mitra Kasih 3) RS Dustira 4. Analisis Pelanggan a. Permintaan sendiri dan Rekanan Secara geografis Go Radiologi dikelilingi oleh beberapa perumahan yang mempunyai karakteristik berbedaa-beda yang rata-rata kelas menengah ke atas dengan perbandingan antara Jumlah penduduk yang tinggal di Komplek perumahan dan jumlah penduduk yang tinggal di pemukiman Sedangkan jumlah lembaga/instansi yang memberikan pelayanan kesehatan di wilayah cimahi terdiri dari : 1) Dokter Praktek Pribadi : 50 Orang 2) Klinik umum dan Spesialis : 15 Klinik 3) Rumah Sakit : 3 ( Dustira, Cibabat, Mitra Kasih) b. Komunitas Pelanggan komunitas yang diharapkan berasal dari : 1) Komunitas Guru 2) Komunitas Lansia 3) Komunitas Ibu-ibu Pengajian 4) Komunitas Olahraga c. Perusahaan Data perusahaan yang ada dalam ruang lingkup kota cimahi d. Sekolah Sekolah yang ada di wilayah Kota cimahi dan sekitarnya e. Perguruan Tinggi f. Kota cimahi juga dikenal dengan kota yang memiliki jumlah perguruan tinggi cukup tinggi. g. Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia h. Asuransi Kesehatan ANALISIS SWOT 1. Kekuatan a) Pelayanan ramah dan Cepat b) Peralatan canggih c) Adanya Quality Control yang memadai d) Sumber Daya Insani yang Handal e) Lokasi yang Strategis f) Pelayanan sampling dirumah g) Hasil dapat dikirimkan melalui email, kurir, atau ekspedisi dan dijelaskan secara online oleh dokter spesialis radiologi. 2. Kelemahan a) Keterbatasan Jumlah Sumber Daya Insani b) Sistem Pelayanan yang berlum berjalan dengan baik c) Fasilitas pelayanan yang belum mendukung secara utuh d) Harga kurang kompetitf (cukup terbilang mahal) 3. Peluang a) Lokasi yang strategis di Jalan Protokol b) Peraturan pemerintah tentang kewajiban Medical Check up pada suatu event c) Potensi pasar belum tergarap dengan baik d) Sumber Daya yang Mobile 4. Ancaman a) Berdirinya/berkembangnya layanan Laboratorium di beberapa klinik b) Produk jasa yang ditawarkan oleh Laboratorium lain yang sejenis dengan harga yang lebih murah. 2.2. Marketing Strategy 2.2.1 Segmentation Dipilih Spesialisasi Selektif. Bermula dari segmen yang luas, lalu diseleksi hingga mengerucut menjadi calon konsumen potensial yang akan disasar. demografi: Usia 19 s/d 55 th (usia produktif) dan usia 55 th keatas yang sudah tidak dapat beraktivitas dengan baik (Memiliki keterbatasan aktivtitas), Income 5-6 jt/bln, Keluarga memiliki 1 atau 2 anak, dengan atau tanpa pembantu, Pegawai swasta (level manager/pimcab) dan wiraswasta, Pendidikan D3 & S1. Psikografis: Mengikuti gaya hidup (life style) modern masa kini, konsumtif, dinamis. Perilaku: Kebutuhan akan kesehatan 2.2.2 Targeting Pasar segmen potensial yang akan dijadikan obyek penjualan adalah Demografi: Semua usia, berpendapatan diatas 5 juta, status pegawai, dengan siklus hidup keluarga. Biasanya pada keluarga ataupun orang yang sibuk bekerja atau memiliki keterbatasan aktivitas fisik sehingga tidak dapat datang ke laboratorium langsung. Perilaku : Kebutuhan akan kesehatan, status produk : sebagai prasarana penunjang kesehatan dalam mendiagnosis dan kontrol/evaluasi Geografi : Wilayah kota kota besar dengan kepadatan penduduk Psikografi : Keluarga modern, sering menggunakan komputer, email, internet dan mendia sosial. Sehingga dapat mengikuti perkembangan kesehatan. 2.2.3 Positioning Triple benefit positioning dari Go Radiologi yang sengaja diciptakan untuk mengungguli produk pesaing adalah: Lokasinya sudah strategis Memiliki ikon spesial yang belum ada di kota Cimahi yaitu Layanan Pemeriksaan Ditempat customer Harga kompetitif Pemeriksaan tepat dan hasil cepat Hasil lab dapat dikirim melalui email, kurir Gosend / Grab, atau via ekspedisi. STRATEGI PEMASARAN 1. Strategi Bauran Pemasaran Product : Jasa yang diberikan secara ramah Harga : Harga kompetitif untuk setiap segment dan Harga yang ditawarkan bervariasi tergantung dari segment pasar Distribusi : Pelayanan yang diberikan melalui home service Promosi : Periklanan melalu Brosur, influencer via instagram atau youtube. 2. Strategi Pemasaran Strategi yang digunakan dengan cara memberikan pelayanan jemput Bola 3. Pengembangan Produk 4. Kebijakan Harga Dalam menentukan harga dilihat dari harga pasar dan permbandingan harga 5. Periklanan (Advertising) Media promosi yang digunakan adalah Media Cetak dan Elektronik diantaranya Cetak : Brosur, Spanduk, Artikel, promote instagram pribadi dan influencer. Elektronik : Telephon, Internet 6. Promosi Penjualan melelui event 7. Distribusi dan Penjualan sesuai dengan coverage dan basis segmentasi pasar 2.3 Marketing Mix 2.3.1 Product Pelayanan yang kami berikan adalah dibidang Radiologi. Kami juga menawarkan Pelayanan kami tersebut dalam bentuk paket yang pemilihannya berdasarkan jenis penyakit yang diderita pasien. Pasien dapat mengakses hasil laboratorium melalui internet dimana pun dan kapan pun tanpa harus datang menagntri kembali ke laboratorium. Pasien akan memperoleh username dan password untuk log in dan melihat hasil laboratorium sehingga kerahasiaan data pasien terjamin. 2.3.2 Price Harga yang kami tawarkan cukup kompetitif bila dibandingkan dengan kompetitor sehingga dapat menarik perhatian pasien. Berikut ini adalah daftar harga dan pelayanan yang disediakan : Jenis Pemeriksaan X-Ray Abdomen Pelvis AP/Lat Fermur AP/Lat Cruris AP/Lat Ante Brachi AP/Lat Humerus Genu AP/Lat Tangan AP/Lat Pedis Basis Crani Clavicula Thorax AP/Lat Thorax AP/PA Lumbal Sacral (2 posisi) Tarif Rp70.000 Rp126.000 Rp126.000 Rp126.000 Rp278.000 Rp126.000 Rp306.000 Rp110.000 Rp306.000 Rp41.000 Rp51.000 Rp210.000 – Rp263.000 Rp210.000 – Rp263.000 Rp321.000 Lumbosacral (4 posisi) Kepala AP/Lat Cervical AP/Lat Panoramic/Gigi BNO 2 Posisi Dewasa (3 film) BNO 2 Posisi Anak BNO 3 Posisi Dewasa BNO 3 Posisi Anak Manus AP-Lat Shoulder/Bahu AP Bone Age Artic Cubiti Sinus Paranasal Waters Sky Line Rp510.000 Rp230.000 Rp130.000 Rp250.000 – Rp315.000 Rp140.000 Rp140.000 Rp210.000 Rp200.000 Rp252.000 – Rp278.000 Rp65.000 Rp180.000 Rp321.000 Rp333.000 Rp378.00 2.3.3 Place Lokasi Laboratorium kami adalah di RS Dustira tepat di daerah pusat kota sehingga lokasi tersebut dapat diakses dengan mudah karena dilalui oleh berbagai angkutan umum, dan dekat dengan beberapa praktek dokter. 2.3.4 Promotion Cara pemasaran yang kami lakukan adalah dengan memasang iklan di surat kabar untuk, menyebarkan leaflet dan brosur pelayanan yang diberikan. Tidak lupa memberikan promo seperti promo akhir tahun, promo hari kesehatan nasional, atau promo by members. Kami juga memberikan penawaran medical check up tahunan, MCU calon siswa TNI, atau MCU asuransi kepada perusahaan. PROGRAM PEMASARAN 1. Atas Permintaan Sendiri Mengenalkan Laboratorium online kepada masyarakat sekitar Melakukan aktivitas kemasyarakatan Melakukan Aktivitas Sosial 2. Rekanan Mengenalkan jenis pelayanan kepada Rekanan Memberikan kompensasi kepada rekanan Memberikan pelayanan home service kepada rekanan 3. Perusahaan Melakukan Penawaran Medical Check Up Tahunan Melakukan Penawaran Medical Check Up Spesial Melakukan Penawaran Medical Check Up Calon Siswa TNI Melakukan Penawaran Medical Check Up Asuransi Melakukan Penawaran By Event NO JENIS BAHAN DAN URAIAN TOTAL BARANG 1 Meubelair Dan Renovasi Kecil Meja, Kursi,Tempat Rp. 5.000.000 Rp. 1.000.000 Tidur 2 Peningkatan Mutu Penataan Halaman Pelatihan Mutu Pelayanan 3 4 5 Administrasi Setrategi Pemasaran Pelayanan Rp. 3.000.000 Rp. 2.500.000 Alat Tulis Rp. Komputer Rp. 3.000.000 Brosur Rp..100.000 Sepanduk Rp. 500.000 Biaya Perizinan TOTAL 500.000 Rp. 5.000.000 RP. 20.600.000 Hal-hal tersebut diatas dilakukan secara bertahap sedangkan untuk kegiatan pemasaran selanjutnya akan disesuaikan dengan kebutuhan, atau hanya untuk memperkenalkan pelayanan yang baru. Kami juga sangat mengandalkan cara pemasaran melalui word of mouth dari konsumen-konsumen kami yang telah merasakan kualitas dan pelayanan yang kami berikan. 2.4 Financial Plans 2.4.1 Rencana Pengeluaran Biaya Dasar dan Biaya Peralatan NO JENIS BAHAN DAN URAIAN TOTAL Meubelair Dan Renovasi Rp. 5.000.000 Kecil Kursi,Tempat Tidur BARANG 1 2 3 4 Meja, Rp. 1.000.000 Penataan Halaman Peningkatan Mutu Pelatihan Mutu Pelayanan Pelayanan Administrasi Alat Tulis Rp. Komputer Rp. 3.000.000 Brosur Rp..100.000 Sepanduk Rp. 500.000 Setrategi Pemasaran Rp. 3.000.000 Rp. 2.500.000 500.000 5 Biaya Perizinan Rp. 5000.000 6 Bangunan Rp.60.000.000 TOTAL RP.80.600.000 NO NAMA MODEL/TIPE MEREK SATUAN HARGA (RP) 1 Unit 557.522.380 MayaMed 1 Unit 2.991.048.000 PERALATAN 1 Mesin X Ray WSR-40 Won Solutins MY-D055 2 CT Scan 3 MRI JM-BS70 JoyMed 1 Unit 8.374.934.400 4 USG AG-BU060 AEGEA 1 Unit 132.597.160 Tech Total 12.056.101.940 Sumber pemasukan Mengajukan pemohonan dana ke dinas setempat dengan cara mengajukan proposal pendirian instalasi radiologi Rp 10.000.000.000. Dana pribadi Rp 2.000.000. Dana yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan laboratorium adalah sebagai berikut : 1. Modal Awal Biaya dasar Rp 80.600.000 Peralatan Rp. 12.056.101.940 Peralatan habis pakai Rp 1.000.000 + Total Rp 12.137.701.940 2. Rencana anggaran dan pendapatan Bulan ke-1 a. Biaya rutin bulanan 1) Ketenagakerjaan a) Tenaga Kerja 1. 4 tenaga petugas pelayanan (@ Rp 1.500.000) Rp. 6.000.000 2. 1 orang Administrasi Rp. 1.200.000 3. 1 Keamanan/security (SMA) 4. 1 cleaning sarvise @ Rp 1.200.000,- ` Rp. 1.000.000 Rp. Total 800.000 + Rp 9.000.000 Biaya lain-lain Telepon Rp 100.000 Administrasi Rp Listrik Rp 100.000 PAM Rp 150.000 Total Rp 400.000 50.000 b. Biaya rutin bulan ke-1 Direktur Rp. 2.500.000 Wakil Direktur Rp. 2.000.000 Sekretaris Rp. 1.500.000 Bendahara Rp. 1.500.000 + Anggota Rp Total Rp. 1.000.000 + 8.500.000 Toal Pengeluaran Perbulan 1. Tenaga Kerja Rp 9.000.000 2. Biaya lain-lain Rp 400.000 3. Biaya rutin bulan ke-1 Rp 8.500.000 + Total Rp 17.900.000 2.4.2 Rencana Penerimaan Proyeksi pendapatan bulan ke-1 a. Pendapatan bulan pertama Foto polos Thorax 70 [email protected] x 26hri = Rp 382.200.000 Abdomen 10 pasien @70.000x 26 hri = Rp 18.200.000 MRI 5 pasien @3.400.000 x 26 hri = Rp 442.000.000 CT Scan 10 pasien @850.000 x26 hari = Rp 221.000.000+ Total Rp. 1.063.400.000 b. Perkiraan laba rugi perbulan pd bulan ke-1 Pendapatan bulan pertama Rp . 1.063.400.000 Pengeluaran perbuan Rp 17.900.000 - Laba sebelum pajak Rp 1.045.500.000 Pajak pendapatan (10%) Rp 104.550.000 - Total laba netto Rp 1.035.045.000 c. BEP (Break Event point) modal sendiri : laba bersih x 100 % 2.000.000.000 : 1.035.045.000 = 1.93 x 100 =14.bulan 33 hari BAB III PENUTUP 1. KESIMPULAN Pemeriksan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari penderita, dapat berupa urin, darah, spuntum, dan sebagainya untuk menetukan diagnosis atau membantu menentukan diagnosis penyakit bersama dengan tes penunjang lainnya, anamnesis, dan pemeriksaan lainnya. Sekumpulan pemeriksaan laboratorium yang dirancang, untuk tujuan tertentu misalnya unuk mendeteksi penyakit, menentukan resiko, memantau perkembangan penyakit, memantau perkembangan pengobatan, dan lain-lain. Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan. Pemeriksaan yang juga merupakan proses general medical chek up (GMC) meliputi ; hematologi rutin, urine rutin, feaces rutin, bilirubin total, bilirubin direx, GOT, GPT, fotafase alkali, gamma GT, protein elektroforesis, glukosa puasa, urean, kreatinin, asam urat, cholestrol HDL, cholestrol LDL-direk. Tes atau periksaan dapat secara kimia klinik, hematologi, imunologi, serologi, mikrobiologi klinik, dan parasitologi klinik. Metode pemeriksaan terus berkembang dari kualitatif, semi kuantitatif, dan dilaksanakan dengan cara menual, semi otomatik, otomatik, sampai robotik. Hal ini berarti peralatananpun berkembang dari yang sederhana sampai yang canggih dan mahal hingga biaya tes pun dapat meningkat. Oleh karena itu hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu diagnosa, memantau perjalanan penyakit, sertamenentukan pronogsa dari suatu penyakit atau keluhan pasien. Seperti halnya layanan jasa nonmedis, hasil radiografi konvensional yang cepat merupakan hal yang penting bagi kepuasan pasien. Kecepatan layanan radiologi diagnostik merefleksikan aksesibilitas dari pasien terhadap prosedur pelayanan dan hasil ekspertise setelah prosedur, manfaat lain yang didapatkan pasien yaitu: Prediksi, meramalkan terjadinya penyakit dikemudian hari, deteksi dini, mengetahui penyakit sebelum gejala, penunjang diagnosa, pemantauan pengobatan Manfaat yang didapatkan pemerintah yaitu dapat memantau kesehatan masyarakat sehingga nantinya dapat menyusun kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu. 2. SARAN Hasil layanan radiografi ini perlu memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen agar masyarakat yang mengunakan fasilitas radiologi merasakan kepuasan terhadap pelayananya, hal ini juga dapat bertujuan agar pelayanan kesehatan meningkat dan mencapai derajat kesehatan semaksimal mungkin.