Nama : Azizah Khoirun Nisa Nim/Kelas : K4319021/A Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan BAB I IDENTITAS NASIONAL a. Hakekat Identitas Nasional Secara etimologi identitas nasional berasal dari kata ”identitas” dan “nasional”. Kata identitas berasal dari Bahasa Inggris yang memiliki pengertian harafiah sebagai; ciri, tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu. Identitas Nasional adalah seperangkat ciri yang melekat, tumbuh, dan berkembang pada bangsa Indonesia sebagai manifestasi nilai-nilai budaya bangsa sehingga dapat dibedakan dengan bangsa lain. Kata nasional berasal dari kata nation (bahasa inggris) yang berarti bangsa. Kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan. Identitas nasional berarti seperangkat ciri, tanda atau jati diri yang dimiliki oleh sebuah nation/ bangsa sehingga bisa membedakan bangsa itu dengan bahasa lain. Identitas Nasional Indonesia adalah seperangkat ciri yang melekat, tumbuh, dan berkembang pada bangsa Indonesia sebagai manifestasi nilai-nilai budaya bangsa sehingga dapat dibedakan dengan bangsa lain. identitas nasional tidak terlepas dari sejarah nasionalisme Indonesia serta proses terbentuknya bangsa Indonesia. Jati diri ditentukan dari: 1. Jati diri sebagai konsep teologi (fitrah manusia) : kualitas universal yang inheren pada setiap manusia 2. Jati diri dari segi politik : Pembentuk jati diri bangsa Indonesia terdiri dari suku bangsa, agama, bahasa, budaya nasional, dan wilayah nusantara. Pembentukan jati diri bangsa indonesia bisa terdiri dari Suku Bangsa, Agama, Bahasa, Budaya Nasional, Wilayah Nusantara. Identifikasi Nasional didekati dengan 4 pendekatan, yaitu : 1. Pendekatan ke-nilaian, yaitu mengacu pada nilai-nilai dan pandangan hidup bangsa Indonesia yaitu yang bersifat agamis dan menunjung tinggi nilai kemanusiaan. 2. Pendekatan simbolik, yaitu bangsa Indonesia meyakini adanya symbol bagi negaranya seperti Bhinneka Tunggal Ika. Memiliki lambing Garuda Pancasila dan memiliki bendera Merah Putih. 3. Pendekatan kefisikan, terdiri dari berbagai latar belakang atau ras dan etnis. 4. Pendekatan Kebudayaan, mengacu pada 7 unsur universal kebudayaan. Menurut Castells dalam bukunya, Identitas Nasional muncul dari hasil interaksi historis antara 4 faktor, yaitu: 1. Faktor Primer, mencakup etnis, territorial, agama, dan Bahasa. 2. Faktor Pendorong, yaitu pembangunan komunikasi dan teknologi 3. Faktor Penarik, seperti Bahasa resmi, birokrasi, dan sistem Pendidikan nasional. 4. Faktor Reaktif, seperti penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternative melalui kolektif rakyat. B. Nasionalisme Indonesia 1. Pengertian Nasionalisme Nasionalisme diartikan sebagai paham kebangsaan, kesadaran kebangsaan atau semangat kebangsaan. Dari banyak pendapat para tokoh dapat ditarik kesamaan bahwa nasionalisme adalah paham kebangsaan untuk mau dalam bersatu di bidang politik dan memiliki cita-cita sama untuk mendirikan suatu negara kebangsaan. Rasa nasionalisme ini akan membentuk kesadaran untuk tidak memberikan loyalita untuk suatu kelompok saja tapi kepada bangsa dan negara. 2. Kemunculan Nasionalisme di Indonesia Nasionalisme Indonesia muncul pada decade awal abad ke 20, ketika bangsa Indonesia sedang menuntut kemendekaan dan rasa inilah yang menjadikan berdirinya bangsa Indonesia seperti sekarang ini. Sadar atas penderitaan dan penindasan saat dijajah memunculkan bentuk perlawanan bangsa yang semula bersifat kedaerahan kemudian bergerak melawan penjajah secara nasional. a. Perjuangan sebelum 1908 lebih kearah kedaerahan, masih menggunakan alat sederhana, dan dilakukan oleh prajurit di wilayahnya saja. b. Perjuangan setelah 1908 ditandai dengan adanya kesadaran untuk berjuang Bersama dalam lingkup nasional, alat yang digunakan adalah bambu runcing dan telah menciptakan taktik. Serta muncul berbagai organisasi pergerakan. Perkembangan nasionalisme Indonesia telah melalui berbagai tahap, yang pertama yaitu masa perintis merupakan masa dirintisnya semngat kebangsaan rakyat untuk berjuang melawan penjajah. Dimulai ketika lahirnya Budi Utomo 20 Mei 1908. Selanjutnya ada masa penegas yaitu ditegaskannya perjuanggan rakyat dengan ditandai oleh Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Masa Pencoba yaitu melalui organisasi kemerdekaan yang ada mendesak kemerdekaan oleh Belanda namun tidak berhasil. Yang terakhir adalah masa pendobrak yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya sendiri. C. Negara Bangsa Indonesia 1. Hakikat Negara Bangsa-Bangsa (nation-state) Negara-bangsa (nation state) adalah fenomena baru mengenai tipe negara yang mulai bermunculan pada akhir abad ke-20 terlebih pada pasca perang dunia II. Negara bangsa merupakan format modern kebangsaan dimana mengatur kepentingan wilayah negara yang masuk dalam teritorialnya. 2. Indonesia sebagai nation-state Untuk menyatukan negara Indonesia sebelum merdeka, maka hendaknya negara harus dapat mengayomi seluruh rakyat tanpa memandang suku, ras, bahasa, dan budaya. Harus ditanamkan kesadaran untuk ingin hidup bersatu karena adanya persamaan nasib, cita-cita, dan karena berasal dari wilayah yang sama. Dan perasaan tersebut akan memunculkan kesadaran semangat nasionalisme. D. Proses Berbangsa dan Bernegara Indonesia 1. Proses Berbangsa Indonesia Bangsa memiliki dua pengertian yaitu dalam artian sosiologis dan politis yaitu : a. Bangsa Arti Sosiologi Antropologis Adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu ras, bahasa agama dan adat istiadat. b. Bangsa Arti Politis Adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk keapada kedaulatan negaranya sebagai kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Bangsa indonesia dikenal sebagai bangsa yang heterogen, karena banyak bangsa didalamnya. Maksudnya adalah bangsa indonesia adalah bangsa dalam pengertian polotic unity. Sedangkan bangsa-bangsa dididalamnya adalah bangsa dalam pengertian cultural unity. Dua proses pembentukan bangsa negara yaitu yang pertama model orthodoks bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu kemudian bangsa itu membentuk satu negara tersendiri. contoh: bangsa Yahudi berupaya mendirikan negara Israel untuk satu bangsa Yahudi. Yang kedua model mutakhir yang berawal dari adanya negara terlebih dahulu yang terbentuk melalui proses tersendiri sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras. 2. Proses Bernegara Indonesia Terbentuknya negara Indonesia adalah sejak diproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Tahapan proses pembentukan negara terdapat pada pembukaan UUD 1945. a. Pengakuan hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya dengan menghapus segala penindasan bangsa diatas bangsa lain. (Alinea I) b. Proklamasi tidak berhenti ketika sudah bernegara tetapi justru menjadikan cita-cita untuk selalu menuju kemerdekaan, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. (Alinea II) c. Terjadinya negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh bangsa Indonesia dan juga rahmat Tuhan Yang Maha Esa. (Alinea III) d. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara yang meliputi tujuan negara, bentuk negara, sistem pemerintahan, UUD negara, dan dasar negara. (Alinea IV) E. Karakteristik Identitas Nasional Indonesia Identitas nasional menunjuk pada identitas kebangsaan. Bangsa sebagai persekutuan hidup yang lebih dari kelompok etnik, ras, bahasa, agam dan budaya. Memiliki dua konsep identitas yaitu : 1. Identitas Cultural Unity atau Identitas Kesukubangsaan Cultural unity disatukan oleh adanya kesamaan dalam hal ras,suku, agama, adat dan budaya keturunann(darah)dan daerah asal(homeland). identitas cultural unity memiliki sifat askriptif (sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah (bawaan), primer dan etnik.Anggotanya memiliki kestiaan pada identitasnya atau biasa disebut identitas primordial, mereka juga memiliki emosional yang kuat dan melahirka solidaritas yang kuat. 2. Identitas Political Unity atau Identitas Kebangsaan Polical unity merupakan kesepakatan dari banyak bangsa didalamnya. Identitas kebangsaan bersifat buatan, sekunder, etis, nasional. Contoh, bahasa nasional, lambang nasional, semboyan nasional, bendera nasional, dan ideology nasional. 3. Identitas Nasional Indonesia Identitas nasional indonesia yang dimaksudkan adalah identitas sebagai bangsa yang telah bernegara (polical unity) bukan lagi bangsa yang masih bertebaran dengan cultural unity. Identitas nasional bersifat buatan atau sekunder. Bentuk identitas nasional indonesia yaitu : a. Pancasila sebagai dasar falsafah negara Lima nilai dasar dijadikan sebagai dasar filsafat dan ideology dari negara Indonesia dan Pancasila dianggap sebagai jati diri bangsa. b. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa persatuan Diangkat sebagai bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928 c. Bendera Merah Putih sebagai bendera negara Warna merah berarti berani, sedang putih berarti suci. Dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945 d. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya Dinyanyikan pertama kali pada tanggal 28 Oktober 1928 e. Lambang negara yaitu Garuda Pancasila Pada dada burung Garuda ini terdapat lima nilai dasar Pancasila f. Semboyan negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika Memaknai bahwa Indonesia adalah negara dengan banyak keragaman namun dapat disatukan sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ini g. Kontitusi (hukum dasar) yaitu UUD 1945 Merupakan hukum tertulis yang menduduki peringkat tertinggi dalam tata urutan perundang-undangan dan dijadikan sebagai pedoman penyelenggaraan bernegara h. Bentuk negara kesatuan republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat Bentuk negara adalah kesatuan, bentuk pemerintahannya adalah republik, dan sistem politiknya adalah sistem demokrasi. i. Konsepsi wawasan nusantara Sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan memiliki nilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan benegara untuk mencapai tujuan nasional. j. Kebudayaan daerah yang sudah diterima menjadi kebudayaan nasional Berbagai kebudayaan dari kelompok-kelompok di Indonesia memiliki citrasa tinggi sehingga dapat dinikmati dan diterima oleh masyarakat luas dan merupakan identitas kebudayaan nasional. Identitas ini mejadi identitas nasional melalui proses Integrasi. Bagi negara baru tuntutan integrasi ini menjadi masalah pelik karena pertalian pertalian primordial yang merupakan unsur negara telah menjadi suatu kesatuan. Karena itu dari keragaman etnik dan ikatan primordial inilah integrasi bangsa menjadi hal yang sangat penting. Setiap pembentukan suatu negara yang berdaulat dan kuat juga akan membangkitkan sentiment primordial, yang dapat berbentuk gerakan separatis, rasialis, dan gerakan keagamaan. Identifikasi identitas nasional didekati melalui empat pendekatan yaitu 1. Pendekatan kenilaian. Mengacu pada nilai nilai pandangan hidup bangsa Indonesia yaitu a. Bangsa Indonesia bangsa yang agamis b. Bangsa Indonesia bangsa yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan c. Bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai persatuan dalam keIndonesiaan d. Bangsa Indonesia bangsa yang demokratis dengan mengedepankan musyawarah untuk mufakat, bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkeadilan sosial 2. Pendekatan Simbolik. Manusia Indonesia memiliki dan meyakini berbagai simbol sebagai identitas nya a. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang ber Bhinneka tunggal Ika b. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki lambang negara garuda Pancasila c. Bangsa Indonesia bangsa yang berbendera merah putih 3. Pendekatan kefisikan, pendekatan ini bangsa Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari berbagai latar belakang ras dan atau etnis 4. Kapan kebudayaan yaitu mengacu tujuh unsur universal kebudayaan seperti pendapat Koentjaraningrat 1998. a. Bangsa Indonesia bangsa yang agamis b. Bangsa Indonesia dalam penguasaan Iptek adalah negara berkembang c. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang Multikultur d. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang bahasa persatuan Indonesia e. Bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai Kekeluargaan dan Gotongroyong f. Bangsa Indonesia bermata pencaharian di sektor agraria dan maritim g. Bangsa Indonesia menjunjung nilai ke Kerapatan dan adat ketimuran.