“FRAUD dalam Dunia Akuntansi” Disusun Oleh (Kelompok 5) : 1. Meilenita Rezky (31401800094) 2. M. Rizal dwi fatahillah (31401800233) 3. Novi Wulandari (31401800239) 4. Nilla Listiya Rahmawati (31402000241) Pengertian Fraud • Dalam literatur akuntansi dan auditing, fraud diterjemahkan sebagai praktik kecurangan dan fraud sering diartikan sebagai irregularity atau ketidakaturan dan penyimpangan (Priantara,2013) • Menurut Black Law Dictionary (8th Ed) dalam (fraud auditing & investigation,2013) fraud digambarkan sebagai: suatu perbuataan yang disengaja untuk menipu atau membohongi, suatu tipu daya atau cara-cara yang tidak jujur untuk mengambil atau menghilangkan uang, harta, hak yang sah milik orang lain. • Adapun definisi fraud yang lebih spesifik yang di ungkapkan oleh The Association of Certified Fraud Examiners(ACFE) menyatakan fraud adalah segala upaya untuk mengelabui atau memperdaya pihak lain untuk mendapatkan manfaat Jenis Jenis Fraud The Association of Certified Fraud Examiner (ACFE) membagi fraud dalam tiga jenis tipologi berdasarkan perbuataannya yaitu : 1. Penyimpangan atas aset (Asset Misappropiation) 2. Penipuan Laporan Keuangan (Fraudulent Financial Statement) 3. Korupsi (Corruption) Dari Jenis Jenis Fraud adapun beberapa jenis pelaku fraudnya antara lain seperti : • Employee Fraud (Kecurangan Pegawai), ialah suatu kecurangan yang dilakukan oleh pegawai dalam suatu organisasi kerja. • Management Fraud (Kecurangan Manajemen), yaitu salah satu kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan menggunakan laporan keuangan atau transaksi keuangan sebagai sarana fraud • Investment Scams, yakni yang dapat melakukan kebohongan investasi dengan menanam modal. • Vendor Fraud, merupakan suatu perusahaan mengeluarkan tarif yang mahal dalam hal pengiriman barang. • Customer Fraud, adalah para pelanggan menipu penjual agar mereka mendapatkan sesuatu yang lebih dari seharusnya. Teori-Teori Fraud Fraud Triangle Fraud triangle adalah konsep yang menggambarkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya fraudulent. Fraud triangle terdiri dari tiga kondisi yang umumnya hadir pada saat fraud terjadi yaitu : 1. Tekanan (Pressure) Terdapat enam jenis kondisi tekanan yang berdampak pada timbulnya fraud yaitu a. Stabilitas Keuangan b. Tekanan Eksternal c. Target Keuangan d. Debt (Hutang) e. Likuiditas f. Tingkat Kinerja 2. Peluang (Oppurtunity) Terdapat dua kondisi peluang yang dapat memicu terjadinya fraud yaitu: a. Efektivitas Pengawasan b. Kualitas Auditor Eksternal 3. Rasionalisasi (Rationalization) Rasionalisasi berdasarkan perspektif fraud triangle adalah pembenaran atas suatu aktifitas yang mengandung fraud. Dimana alasan-alasan yang diberikan dalam rasionalisasi adalah bentuk yang tidak sebenarnya dan dipengaruhi dengan adanya kepentingan pribadi seseorang ketimbang kebenaran itu sendiri Berdasarkan Penjelasan sebelumnya yang menjelaskan tiga kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya fraudulent, konsep fraud triangle digambarkan pada sebagai berikut: Fraud Triangle Fraud Diamond Fraud diamond adalah konsep yang dapat digunakan untuk meningkatkan pencegahan dan deteksi fraud dengan mempertimbangkan elemen yang keempat selain tekanan, peluang dan rasionalisasi yaitu mempertimbangkan kemampuan individu (fraud auditing & investigation h.47,2013) Menurut fraud diamond terdapat empat elemen yang menyebabkan fraud yaitu : Tekanan (Pressure) Peluang (Oppurtunity) Rasionalisasi (Rationalization) Kemampuan Individu (Capability) Berikut gambar dari Fraud Diamond Fraud Scale Penyebab terjadinya fraud sama dengan teori fraud triangle. Dan teori scale ini merupakan teori lanjutan dari teori Fraud Triangle yang merupakan pengukuran dari teori tersebut. Karakteristik khusus menurut teori fraud scale adalah: • Hidup di luar kemampuan mereka • Keinginan yang besar untuk keuntungan • Hutang pribadi yang tinggi Sedangkan faktor risiko terjadinya fraud menurut teori ini adalah dikarenakan terlalu besar dalam menaruh kepercayaan kepada karyawan serta lemahnya pengendalian dari atasan. Kecurangan paling sering terjadi ketika : (i) tekanan pada situasi sangat tinggi, (ii) Integritas pribadi yang rendah, (iii) adanya kesempatan atau peluang yang tinggi untuk melakukan fraud. Fraud Scale Fraud Crowe Pentagon Menurut fraud pentagon terdapat lima elemen yang menyebabkan fraud yaitu : • Pressure • Opportunity • Rasionalisasi • Capability/Competency • Arrogance Gone Theory Teori Gone merupakan teori yang dikemukakan oleh Bologna pada tahun 1999. Dalam teori ini terdapat empat faktor yang mendorong terjadinya fraud, yaitu : • Greed (keserakahan), berkaitan dengan keserakahan potensial. • Opportunity (Kesempatan), berkaitan dengan keadaan dalam organisasi yang terbuka sehingga dapat membuka kesempatan untuk melakukan kecurangan. • Need (Kebutuhan), adalah suatu tuntutan kebutuhan individu yang harus terpenuhi. • Exposure (Pengungkapan), adalah berkaitan dengan kemungkinan diungkapkannya serta sanksi hukum yang menjerat. Upaya Meminimalisir Terjadinya Fraud Mengacu pada Albrecht dan Zimbelman (2009:109), salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mencegah fraud yaitu dengan mengurangi peluang terjadinya fraud dengan memperhatikan hal–hal berikut ini: • Memiliki Sistem Pengendalian Yang Baik • Menghambat terjadinya kolusi • Mengawasi karyawan dan menyediakan saluran telekomunikasi untuk pelaporan fraud • Menciptakan gambaran hukuman yang akan diterima bila melakukan fraud • Melaksanakan pemeriksaan secara proaktif. Tiga (3) langkah yang bisa menjadi pilihan bagi pelaku usaha, untuk menghindari terjadinya fraud yaitu : • Menggunakan Software yang Accountable • Memperketat Pelaksanaan SOP • Menciptakan Kultur Perusahaan yang Baik Trend Penelitian Mengenai Fraud • Penelitian yang dilakukan oleh Langgeng Prayitno Utomo mengenai “Kecurangan Dalam Laporan Keuangan (Menguji Teori Fraud Triangle)” • Penelitian yang dilakukan oleh Yulia Zahro, Nur Diana, M. Cholid Mawardi mengenai “Deteksi Financial Statement Fraud Dengan Analisis Fraud Triangle Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei” • Penelitian yang dilakukan oleh Yani Riyani, Bob Mustafa & Linda Suherma mengenai “Analisis Pengaruh Fraud Diamond Dalam Mendeteksi Tingkat Accounting Irregularities” • Penelitian yang dilakukan oleh Yossi Septriani1 dan Desi Handayani mengenai “Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan dengan Analisis Fraud Pentagon.” • Penelitian yang dilakukan oleh Putri Rachmasari dan Darsono mengenai “Analisis Pengaruh Faktor Risiko Kecurangan Terhadap Manajemen Laba” • Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh financial stability , external pressure , personal financial need , financial targets , nature of industry , ineffective monitoring, dan rationalization terhadap financial statement fraud. Financial Stability secara parsial tidak berpengaruh terhadap financial statement fraud. External Pressure secara parsial berpengaruh positif terhadap financial statement fraud. Personal Financial Need secara parsial tidak berpengaruh terhadap financial statement fraud. Financial Targets secara parsial tidak berpengaruh terhadap financial statement fraud. Nature of Industry secara parsial tidak berpengaruh terhadap financial statement fraud. Ineffective Monitoring secara parsial tidak berpengaruh terhadap financial statement fraud. SEKIAN. TERIMAKASIH