Uploaded by Riri

Utang Jangka Pendek

advertisement
Nama : Rizky Anugra Putri
NIM : 061840511673
Kelas : 4 AP.A
MK
: Akuntansi Keuangan Menengah 2
UTANG JANGKA PENDEK
 UTANG DAGANG
1. PT. Anugerah tanggal 1 November 2013 membeli peralatan secara kredit sebesar Rp
20.000.000. Syarat pembelian 2/10, n/30.
Jawab:
1 November 2013
Persediaan
20.000.000
Utang Dagang
20.000.000
Jika dilunasi 10 Nopember 2013
Utang Dagang
20.000.000
Kas
19.600.000
Potongan pembelian
400.000
Jika dilunasi 15 Nopember 2013
Utang Dagang
20.000.000
Kas
20.000.000
Membeli bahan baku seharga 5.000.000, 40% dibayar tunai dan sisanya dibayar bulan
depan. Pencatatan dengan metode perpetual.
Persediaan
5.000.000
Kas
2.000.000
Utang Dagang
3.000.000
2. Membeli bahan baku seharga 5.000.000, 40% dibayar tunai dan sisanya dibayar bulan
depan dengan menerbitkan promes/wesel dengan bunga 12% p.a. Pencatatan dengan
metode perpetual.
Jawab:
Persediaan
5.000.000
Kas
2.000.000
Utang Wesel
3.000.000
Jurnal pada saat pembayaran utang wesel beserta bunganya :
Beban Bunga
30.000
Utang Wesel
3.000.000
Kas
3.030.000
 UTANG PENDAPATAN YANG DIBAYAR DI MUKA
1. PT SKZ menerima uang muka sebesar Rp 480.000 untuk berlangganan majalah “Bola”
selama 1 tahun pada tanggal 1 April 1990.
Jawab:
1 April 1990
Kas
480.000
Pendapatan diterima dimuka
480.000
Penerimaan uang muka sebesar 480.000 untuk 12 bulan. Jadi per bulannya = 480.000 12
= 40.000
Pada akhir tahun, 31 desember 1990 PT ABC akan mengakui pendapatan untuk 9 bulan (
1 april s/d 31 desember = 9 bulan). Pendapatan diakui jika majalah “Bola” sudah diberikan
kepada pelanggannya. Karena selama 9 bulan sudah diberikan, maka pendapatan diakui.
31 Desember 1990
Pendapatan diterima dimuka
Pendapatan
360.000
360.000
Pengakuan pendapatan selama 9 bulan.
Per bulannya sebesar Rp 40.000. Jadi 9 bulannya sebesar Rp 40.000 x 9 = 360.000
NB: diasumsikan jurnal penutup dibuat.
31 Maret 1990
Pendapatan diterima dimuka
Pendapatan
120.000
120.000
Pengakuan pendapatan sisanya yaitu 3 bulan ( 1 jan s/d 31 maret = 3 bulan). Per bulannya
sebesar Rp 40.000, jadi 3 bulannya sebesarnya Rp 40.000 x 3 = 120.000
2. PT SKZ pada tanggal 1 September 2013 menerima pembayaran sebesar 1.200.000 sebagai
hasil dari penyewaan gedung perusahaan kepada pihak lain dalam jangka waktu 12 bulan
sejak tanggal 1 September 2013.
Jawab:
1 September 2013
Kas
1.200.000
Sewa dibayar dimuka
1.200.000
31 Desember 2013
Sewa dibayar dimuka
Pendapatan sewa
400.000
400.000
31 Desember 2013 diakui pendatan sewa selama 4 bulan (1 sept – 31 des )
3. PT ABC memperoleh laba bersih sebelum bonus sebesar 100.000.000. Sesuai dengan
perjanjian, perusahaan harus menyisihkan 20% dari laba tersebut sebagai bonus tahunan.
Hitunglah bonus untuk komisaris jika bonus dihitung berdasarkan laba sebelum dikurangi
pajak (40%) dan bonus!
Jawab
Bonus
= 20% X Laba Bersih
Bonus
= 20% X 100.000.000
Bonus
= 20.000.000
Beban Gaji (Bonus)
Utang Gaji (Bonus)
20.000.000
20.000.000
 UTANG GARANSI
1. Perusahaan EMPAT MATA memulai produksinya pada mesin baru dalam bulan juli 2001,
dan menjual 100 unit masing-masing seharga $5000 pada akhir tahun, yaitu 31 Desember
2001. Setiap mesin mendapat jaminan selama satu tahun dan perusahaan telah
mengestimasi, dari pengalaman masa lalu dengan mesin sejenis, bahwa biaya jaminan ratarata mungkin sebesar $200 per unit. Lebih lanjut, sebagai penggantian dari komponen dan
service yang diberikan sesuai dengan jaminan mesin, perusahaan mengeluarkan biaya
garansi sebesar $4.000 pada tahun 2001 dan $16.000 pada tahun 2002.
Jawab:
Penjualan 100 mesin masing-masing seharga $5.000, selama bulan juli hingga desember
2001:
Kas
500.000
Penjualan
500.000
Pengakuan Beban jaminan, bulan juli hingga desember 2001:
Beban GARANSI
4.000
Persediaan suku cadang
4.000
(biaya jaminan yg terjadi thn 2001)
Pengakuan taksiran beban jaminan tahun 2002
Beban garansi
16.000
Taksiran kewajiban menurut jaminan
16.000
Neraca per 31 Desember 2001 akan melaporakan Estimasi kewajiban menurut jaminan sebagai
kewajiban lancar sebesar $16.000, dan laporan laba rugi untuk tahun 2001 akan melaporkan
beban jaminan sebesar $20.000.
 UTANG JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO DALAM PERIODE ITU
1. PT. Maju akan melakukan pelunasan wesel bayar yang berjangka waktu 3 tahun dimulai
pada tahun 2009 dan akan jatuh tempo pada tahun ini senilai Rp100.000.000 dengan bunga
10% pertahun. Bunga dibayarkan setiap awal tahun (setiap tanggal 1 Januari) dan
pelunasan pada akhir tahun (tanggal 31 Desember). Buatlah ayat jurnal untuk mencatat
transaksi tanggal 1 januari 2011 dan 31 desember 2011!
Jawab:
1 Januari 2011
Beban bunga
Kas
10.000.000
10.000.000
31 Desember 2011
Utang wesel
Kas
100.000.000
100.000.000
2. Pada tanggal 1 Januari 2013 PT ABC menerima pinjaman jangka panjang dari Bank
sebesar 120.000.000, jangka waktu pinjaman 3 tahun dan bunga 2% per tahun.
Pembayaran angsuran dilakukan sebanyak 3 kali setiap tanggal 1 januari mulai tanggal 1
januari 2014.
Jawab:
1 Januari 2013
Kas
120.000.000
Utang Wesel
120.000.000
Neraca tanggal 31 Desember 2013
Liabilitas jangka pendek :
Utang Bunga
2.400
Utang Wesel
40.000 42.400
Liabilitas jangka panjang :
Utang Wesel
80.000 80.000
 UTANG DEVIDEN
1. Pada tanggal 31 Desember 2010 PT SGM mengumunkan pembagian deviden tunai sebesar
Rp 10,00 untuk per lembar saham. Deviden akan dibayar tanggal 15 Januari 2011. Dengan
anggapan bahwa jumlah saham yang beredar adalah 150.000 lembar, maka deviden
terutang adalah Rp 1.500.000,00.
Jawab:
31 Desember 2010
Laba ditahan
Utang deviden
(mencatat pengumunan deviden tunai)
1.500.000
1.500.000
15 Januari 2011
Utang deviden
1.500.000
Kas
1.500.000
(mencatat pembayaran deviden tunai)
2. PT ABC pada tanggal 15 Desember 2013 mengumumkan membagikan deviden kas
sebesar 2,50 per lembar. Tanggal pendaftaran paling lambat adalah 10 Januari 2014.
Jumlah saham yang beredar pada saat itu adalah 10.000.000 lembar. Deviden tersebut
dibayar pada tanggal 25 Januari 2014.
Jawab:
15 Desember 2013
Laba Ditahan
25.000
Utang Deviden
25.000
25 Januari 2014
Utang Deviden
Kas
25.000
25.000
 UANG MUKA DAN JAMINAN YANG DAPAT DIMINTA KEMBALI
1. PT Rezeki menggunakan kemasan berupa botol khusus yg dpt digunakan ulang, dan
menjual produknya hanya melalui distributor resmi.Oleh karena itu setiap distributor
diwajibkan untuk membayar uang tanggungan botol; sesuai kuantitas produk yg
dikirimkan kpd distributor. Uang tanggungan botol yg akan dikembalikan sebesar 100%,
apabila botol dikembalikan dlm waktu tdk lebih dari 2 tahun, dihitung dari tahun
pengiriman. Uang tanggungan botol dianggap hangus dan disita oleh perusahaan, apabila
botol tdk dikembalikan dalam batas waktu 2 th tsb. Jumlah yang disita dan hangus adalah
Rp6.000.000.
Berikut ini informasi yg berhubungan dg uang tanggungan botol dalam periode th buku
19x7 Uang tanggungan botol, saldo 31/12/19x6:
Berasal dari pengiriman tahun 19x6
Rp 43.000.000
Berasal dari pengiriman tahun 19x5
Rp 15.000.000
Jumlah
Rp 58.000.000
Penerimaan uang tanggungan botol 19x7
Rp 78.000.000
Uang tanggungan dikembalikan th 19x7 :
Berasal dari pengiriman tahun 19x7
Rp 28.600.000
Berasal dari pengiriman tahun 19x6
Rp 25.000.000
Berasal dari pengiriman tahun 19x5
Rp 9.000.000
Rp 62.600.000
Berapakah saldo rekening uang tanggungan botol pd 31/12/19x7
Jawab:
Uang tanggungan botol, so 1/1/19x7
Rp 58.000.000(K)
Penerimaan uang tggan botol 19x7
Rp 78.000.000(K)
Jumlah
Rp 136.000.000(K)
Dik:
Pengembl uang tggan
Rp 62.600.000
Uang tggan disita
Rp 6.000.000
Jumlah
Rp 68.600.000(D)
Uang tanggungan botol, so per 31/12/x7 Rp 67.400.000(K)
2. Pada tanggal 19 September 2013 PT ABC menjual 10 krat (1krat berisi 24 botol) kemasan
dalam botol dengan harga 100.000 per krat. Untuk setiap botol yang dijual, perusahaan
membebankan uang tanggungan botol kepada pembeli sebesar 500. Pada tanggal 15
Januari 2014 perusahaan menerima pengembalian botol kosong sejumlah 216 botol (9
krat)
Jawab:
Kas
1.120
Penjualan
1.000
Utang Jaminan Botol
120
15 Januari 2014
Utang Jaminan Botol
Kas
108
108
 DANA YANG DIKUMPULKAN UNTUK PIHAK KETIGA
1. Setiap membayar gaji pegawai dipotong 15% sebagai pajak penghasilan pegawai yang
nantinya akan disetor ke kas negara. Pajak yang dipotong oleh perusahaan dicatat sebagai
utang lancar. Apabila gaji pegawai bulan november 2005 sebesar Rp.1.200.000,00 maka
pencatatan PPh pegawai sebesar 15% yaitu :
Jawab:
Gaji dan upah
1..200.000
Utang pajak penghasilan
180.000,00
Kas
1.020.000
Perusahaan-perusahaan yang dikenal pajak tambahan nilai (PPN) akan membebankan
PPN ini kepada pembeli, yaitu dengan menambahkan PPN harga jual PPN yang diterima
dicatat sebagai utang sampai saat penyetorannya ke kas negara. Misalnya: penjualan bulan
maret 2005 sebesar Rp22.000.000,00, termasuk PPn sebesar 10% maka pencatatan
penjualan dilakukan dengan jurnal sebagai berikut :
Kas
22.000.000
Penjualan
20.000.000
Utang PPN
2.000.000
Perhitungan: PPN = 10/110 x Rp22.000.000,00 = Rp2.000.000,00.
Pada saat menyetorkan PPN tersebut ke kas negara, dibuat jurnal sebagai berikut :
Utang PPN
Kas
2.000.000
2.000.000
 UTANG BIAYA
1. Hari kerja PT ABC 6 hari dalam seminggu, perusahaan mempekerjakan 100 orang yang
gaji/upahnya dibayar secara mingguan setiap hari Sabtu. Tanggal 31 Desember 2004 jatuh
pada hari rabu, gaji dan upah selama 3 hari yang belum dibayar Rp 7.500.000,Jawab:
31 Desember 2004
Gaji dan Upah
Utang Gaji & Upah
7.500.000
7.500.000
2. PT ABC melakukan pembayaran gaji karyawan bulan Desember sebesar 50.000.000
pada tanggal 1 Januari.
Jawab:
Beban Gaji
Utang Gaji
50.000.000
50.000.000
 UTANG BONUS
1. PT Raisa memberikan bonus untuk kepala bagian penjualan sebesar 10% dari laba. Laba
tahun 2005 sebesar Rp1.000.000,00. PPh sebesar 15% dari laba bersih.
Jawab:
Misalnya :
B = Bonus dan P = Pajak
Perhitungan bonus masing-masing cara diatas sebagai berikut :
a. Bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPh :
B
= 0,1 x Rp1.000.000,00
B
= Rp1.00.000,00
PPh = 15% x (Rp1.000.000,00 – Rp100.000,00)
PPh = Rp135.000,00
b. Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi PPh sebelum dikurangi dengan bonus :
B
= 0,1 (Rp1.000.000,00 – P)
P
= 0,15 (Rp1.000.000,00 – B)
P dalam persamaan pertama diganti dengan persamaan kedua, maka b dapat dihitung
sebagai berikut :
B
= 0,1 (Rp1.000.000,00 – 0,15(Rp1.000.000,00 – B))
B
= 0,1 (Rp1.000.000,00 – Rp150.000,00 + 0,15 B)
B
= Rp100.000,00 – Rp15.000,00 + 0,015 B
B – 0,015 B = Rp85.000,00
0,985 B
B
= Rp85.000,00
= Rp86.294,40
PPh dihitung dengan menganti B persamaan kedua sebagai berikut :
P
= 0,15 (Rp1.000.000,00 – Rp86.249,40)
P
= 0,15 x Rp913.70560
P
= Rp137.055,84.
Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan PPH:
B
= 0,10 (Rp1000.000,00 - B - P)
P
= 0,15 (Rp1000.000,00 - B)
P dalam persamaan pertama diganti dengan persamaan kedua, maka B dapat dihitung
sebagai berikut:
B
= 0,10 (Rp1000.000,00 – B – 0,15 (Rp1000.000,00 - B))
B
= 0,10 (Rp.1000.000,00 – B – Rp150.000,00 – 0,15B)
B
= Rp100.000,00 – 0,1B – Rp15.000,00 + 0,015B)
B + 0,10B – 0,015B = Rp85.000,00
1,0985B = Rp85.000,00
B
= Rp77.378,00
PPH dihitung dengan mengganti B dari persamaan kedua sebagai berikut:
P
= 0,15 (Rp.1000.000,00 - Rp77.378,00) = (Rp922.622,00)
P
= Rp138.393,00
2. PT Sekawan Kontrindo memberikan insentif berupa bonus kepada para anggota direksi
sebesar 10% dari jumlah laba setelah dikurangi bonus, tetapi sebelum dikurangi pajak
penghasilan. Dalam tahun buku 19x6, jumlah laba perusahaan, sebelum dikurangi bonus
dan pajak penghasilan badan adalah Rp 165 jt. Bonus pada para anggota direksi dibayarkan
pd setiap tgl 1 April th buku berikutnya. Tarif PPH badan yg berlaku dlm tahun 19x6
adalah : 10% dr jumlah laba Rp 25 juta pertama; 15% dr jmlh laba 25 juta kedua; dan 30%
dari jumlah laba selebihnya. Berapakah hutang bonus kpd para anggota direksi 31/12/x5?
Jawab:
B
=
0,1 (165.000.000 – B)
B
=
Rp 16.500.000 – 0,1 B
1,1B
=
Rp 16.500.000
B
=
Rp 15.000.000
3. PT Stay memberikan insentif berupa bonus kepada semua karyawan, sebesar seluruhnya
10% dari jumlah laba sebelum dikurangi bonus tetapi setelah dikurangi pajak penghasilan
badan. Dalam tahun buku 19x6, perusahaan memperoleh laba sebelum bonus dan pajak
penghasilan badan sebesar Rp 200 juta. Dalam tahun 19x6, perusahaan dikenakan pajak
penghasilan dengan tarif efektif sebesar 40%. Berapakah bonus yg harus dibayarkan
kepada karyawan tahun buku 19x6?
Jawab:
Jika P adalah Pajak Penghasilan dan B adalah Bonus, maka untuk tahun buku 19x6 saling
hubungan antara kedua variabel dapat dinyatakan sebagai berikut:
(1) P
= 0,4 (Rp 200.000.000 – B)
(2) B
= 0,1 (Rp 200.000.000 – P)
P
= 0,4 (Rp200.000.000 – B)
P
= Rp 80.000.000 – 0,4 B
B
= 0,1 (Rp200.000.000 – P)
B
= Rp 20.000.000 – 0,1 (Rp 80.000.000 – 0,4B)
B
= Rp 20.000.000 – Rp 8.000.000 + 0,04B
0,96B
= Rp 12.000.000
B
= Rp 12.500.000
4. PT ABC membayar gaji kepada karyawan sebesar 100.000 dipotong PPh Karyawan
sebesar 7.500.000. Perusahaan menyetor PPh Karyawan tersebut bulan depan.
Jawab:
Beban Gaji
100.000.000
Kas
92.500.000
Utang PPh Karyawan
7.500.000
Pada saat penyetoran PPh Karyawan
Utang PPh Karyawan
Kas
7.500.000
7.500.000
Download