Poltekkes Kemenkes Surabaya BAB VI Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya berdiri sejak tahun 2002 merupakan Politeknik Kesehatan yang memiliki aset cukup besar, dan dalam kurun waktu lebih delapan tahun Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya telah meluluskan sebanyak 9.052 0rang. Dengan dikeluarkan PP No. 23 / 2005, berarti ada kesempatan bagi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya diubah statusnya menjadi BLU, dengan senantiasa memperhatikan perkembangan, tuntutan dan kebutuhan masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan sesuai kompetensi Jurusan. Sebagaimana yang telah terurai pada bab per bab dapat disimpulkan bahwa Poltekkes Kemenkes Surabaya mempunyai peluang yang cukup potensial untuk membantu pemerintah dalam mencetak tenaga kesehatan yang profesiona dan bermartabat. Hasil analisis SWOT atas kondisi Poltekkes Kemenkes Surabaya saat ini berada dalam posisi kuadran satu : strategi bertumbuh ( Stable Growth ). Sementara itu hasil pemetaan pelayanan menunjukkan sangat bervariatif yaitu Jurusan Kebidanan pada posisi Leader, Jurusan Keperawatan dan Kesehatan Lingkungan pada posisi Try Harder serta Jurusan Teknik Elektromedik, Jurusan Analis Kesehatan, Jurusan Kesehatan Gigi, dan Usaha Bisnis Unit berada pada posisi Growth. Dari kajian tersebut diatas, Poltekkes Kemenkes Surabaya memiliki prospek untuk bertumbuh atau dikembangkan sehingga dapat mencapai kemandirian sesuai visi Poltekkes Kemenkes Surabaya yaitu Institusi Pendidikan Kesehatan yang mandiri dan Inovatif dalam menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional dan bermartabat. Penyusunan Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan R.I. Strategi umum yang akan ditempuh adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Rencana Strategis ( Renstra ) BLU 153 Poltekkes Kemenkes Surabaya 2. Peningkatan daya tarik pasar dan daya saing. 3. Peningkatan kinerja dan pertanggungjawaban. 4. Peningkatan motivasi karyawan melalui penerapan sistem remunerasi yang berasaskan proporsional, kesetaraan dan kepatutan. 5. Peningkatan sarana prasarana pembelajaan secara bertahap. Dengan tersusunnya Renstra Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, bagi organisasi akan diperoleh beberapa manfaat : 1. Dapat dijadikan acuan dalam menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Sasaran Kerja / Program Kerja tiap unit pertanggung jawaban. 2. Dapat dijadikan acuan dalam membuat dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban, sehingga akuntabilitas menjadi lebih jelas. 3. Dari matrik kegiatan dapat diidentifikasi prioritas pelayanan yang akan dikembangkan dan usaha ditingkatkan secara efisien guna mobilisasi sumberdaya. 4. Dapat dijadikan acuan dalam diversifikasi dan intensifikasi jenis pelayanan sesuai dengan daya tarik / peluang pasar sesuai hasil pemetaan business beberapa unit kerja. 5. Dapat dijadikan acuan dalam menetapkan strategi pencapaian sasaran kerja unit pertanggungjawaban. Untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut seluruh jajaran civitas akademika Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya dalam melaksanakan tugasnya harus meningkatkan efisiensi dan produktifitas khususnya dalam bidang pelayanan, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana / prasarana. Guna mewujudkan hal tersebut diperlukan komitmen dan integritas yang tinggi dari berbagai pihak terkait melalui berbagai perubahan yang harus diciptakan dan dilaksanakan secara konsisten, sistimatis, terencana dan berkesinambungan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan demi tercapainya Visi dan Misi yang telah ditetapkan. - oOOOo - Rencana Strategis ( Renstra ) BLU 154