Uploaded by User71801

F221 18 057 MOH. RIZKI AZIZ

advertisement
S T U D I O P E R A N C A N G A N
A R S I T E K T U R 4
GEDUNG CONCER MUSIK SULAWESI
TENGAH
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
GEDUNG CONCER MUSIK SULAWESI TENGAH
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4
MOH. RIZKI AZIZ
F 221 18 057
PENGERTIAN
Musik adalah ilmu pengetahuan dan seni tentang
kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun
instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai
ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan
terutama aspek emosional. (Sumber : David Ewen)
Konser merupakan pertunjukan music di depan umum.
Konser musik adalah pertunjukan oleh sekelompok
pemain musik yang terjadi dari beberapa komposisi
perseorangan. (Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) )
Gedung Konser adalah suatu bangunan yang
diperuntukkan bagi penyelenggaraan dan pegelaran
konser musik. Sesuai dengan tujuannya maka hal-hal
teknis utama yang diperlukan adalah kondisi akustik di
dalam gedung konser tersebut, baik secara objektif
maupun subjektif harus berada pada kondisi optimal
sesuai dengan tuntutan pemusik maupun penontonnya.
FUNGSI GEDUNG
KONSER MUSIK
Fungsi utama dari Gedung Konser Musik adalah sebagai
tempat/ruangan yang dapat menampung semua jenis
pertunjukan musik seperti : musik klasik, orkestra, jazz,
pop, rock dan lain-lain secara profesional. Akan tetapi
gedung ini juga bisa disewa masyarakat untuk kegiatan
yang lainnya.
KAJIAN TEORI
GEDUNG CONCER MUSIK SULAWESI TENGAH
MOH. RIZKI AZIZ
F 221 18 057
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4
BENTUK-BENTUK DASAR GEDUNG KONSER MUSIK
Bentuk-bentuk dasar Gedung pertunjukan dapat dibedakan
menjadi beberapa bagian, diantara bentuk-bentuk tersebut adalah
sebagai berikut:Bentuk Gedung pertunjukan berdasarkan akustik.
BENTUK SEGI EMPAT
BENTUK AUDITORIUM 360'
BENTUK KIPAS (MELINGKAR)
BENTUK AUDITORIUM 210'–
220'
BENTUK TAPAK KUDA
BENTUK AUDITORIUM SPACE
STAGE
KAJIAN ARSITEKTURAL
GEDUNG CONCER MUSIK SULAWESI TENGAH
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4
MOH. RIZKI AZIZ
F 221 18 057
PERSYARATAN FISIK GEDUNG KONSER MUSIK
LIGHTHING
Didalam Gedung pertunjukkan seni, sistem pencahayaan sangat penting untuk
memberikan kesan dramatis dalam sebuah acara musik. Meskipun fungsinya
tidak sekrusial dalam pentas theater karena lebih menjadi estetika didalam
panggung saja. Pengaturan lighting memiliki karakteristik sesuai jenis musik yang
ditampilkan. Untuk tingkat illuminasi pada gedung konser yaitu sebesar 100 lux,
sedangkan untuk ruang lain seperti foyer/hall yaitu 200 lux (Mirayani,2008).
Pencahayaan dalam auditorium mencakup :
a)Pencahayaan Pengisi acara
b)Pencahayaan pada Auditorium
c)Pencahayaan darurat
d)Pencahayaan untuk bekerja
e)Blue Lights
Sumber : Strong, 2010:134
KAJIAN ARSITEKTURAL
GEDUNG CONCER MUSIK SULAWESI TENGAH
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4
MOH. RIZKI AZIZ
F 221 18 057
PERSYARATAN FISIK GEDUNG KONSER MUSIK
AKUSTIK
Perlengkapan suara pada penjelasan berikut dibutuhkan pada sebagian
besar
desain auditorium. Letak dari pengeras suara untuk mendukung
performa pengisi acara membutuhkan amplifikasi contohnya pada konser
dengan musik rockdan pop. Tujuannya adalah untuk menentukan lokasi
loudspeakers utama yang suaranya akan didistribusikan ke seluruh penonton.
Bunyi yang harus dihindari dalam sebuah auditorium adalah hadirnya suara
suara yang tidak diinginkan akibat pantulan suara yang tidak sempurna.
Menurut Doelle (1990;64) ada delapan jenis bunyi yang harus dihindari, yakni :
a)Gema (echoes)
b)Pemantulan Yang Berkepanjangan ( long delayed reflection )
c)Gaung
d)Pemusatan Bunyi
e)Ruang Gandeng ( coupled spaces)
f)Distorsi
g)Bayangan Bunyi
h)Bisikan (whispering gallery)
Sumber : Strong , 2010 : 132
KAJIAN ARSITEKTURAL
GEDUNG CONCER MUSIK SULAWESI TENGAH
MOH. RIZKI AZIZ
F 221 18 057
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4
PERSYARATAN FISIK GEDUNG KONSER MUSIK
PENGHAWAAN
Pengunaan sistem penghawaan pada gedung auditorium lebih cocok menggunakan AC
central untuk memudahkan sirkulasi udara pada bangunan yang bersifat bentang lebar.
AC sentral menggunakan alat pendingin (chiller). Sistem AC sentral menggunakan alat
pendingin (chiller) yang terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian akan mensuplai
udara dingin (air chilled
system)
atau air
dingin
(water
chilled
system)
ke
seluruh ruangan.
Standar kenyamanan sebuah ruang (Termal Comfort) berkisar antara 18o--20oC, selisih
suhu pada ketinggian 0,5m –1,5m diatas lantai kurang dari 2oC. Volume ruang
sangat erat hubungangnnya dengan sistemp penghawaaan sehingga menjadi penentu
besar dan kecilnya kebutuhan pengahawaan dalam ruang. Sirkulasi udara pada
auditorium dapat dilihat pada gambar berikut :
Sumber : Strong , 2010:85
KAJIAN ARSITEKTURAL
GEDUNG CONCER MUSIK SULAWESI TENGAH
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4
MOH. RIZKI AZIZ
F 221 18 057
PERSYARATAN FISIK GEDUNG KONSER MUSIK
AUDITORIUM SEATING
1. Kepadatan Jumlah Tempat Duduk
Kepadatan dari jumlah tempat duduk bergantung pada dimensi dari
kursi dari penonton. Semakin besar dimensi kursi akanmembuat kapasitas
menjadi lebih sedikit. Apabila dimensi kursi semakin kecil maka akan
menambah jumlah kursi tetapi mengurangi kenyamanan dari penonton.
Segi kenyamanan merupakan hal yang harus diperhitungkan, terutama
kenyamanan area kaki dari penonton.
2. Spasi Baris ke Baris
Kepadatan dari jumlah tempat duduk bergantung pada dimensi dari
kursi dari penonton. Semakin besar dimensi kursi akanmembuat kapasitas
menjadi lebih sedikit. Apabila dimensi kursi semakin kecil maka akan
menambah jumlah kursi tetapi mengurangi kenyamanan dari penonton.
Segi kenyamanan merupakan hal yang harus diperhitungkan, terutama
kenyamanan area kaki dari penonton. jarak antara ujung depan tempat
duduk kursi terdepan dengan
ujung belakang dari kursi di
belakangnya.
Sumber : Appleton, 2008:120
KAJIAN ARSITEKTURAL
GEDUNG CONCER MUSIK SULAWESI TENGAH
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4
MOH. RIZKI AZIZ
F 221 18 057
PERSYARATAN FISIK GEDUNG KONSER MUSIK
AUDITORIUM SEATING
3. Seating Geometry
Penempatan tempat duduk biasanya menghasilkan tata kursi yang linear
atau melingkar dan terfokuskan pada artis. bentukyang lebih kompleks
adalah baris dengan sudut kemiringan tertentu.
Sumber : Appleton, 2008:121
4. Gangways
Sumber : Appleton, 2008:121
Dimensi lebar dari gang di dalam layout temat duduk dalam tiap
tingkat auditorium detentukan oleh fungsi mereka sebagai jalur evakuasi dan
jumlah tempat duduk yang disediakan. Lebar minimum adalah 1.100 mm dan
dalam 1300 apabila ada dikondisikan untuk kursi roda.
KAJIAN ARSITEKTURAL
GEDUNG CONCER MUSIK SULAWESI TENGAH
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4
MOH. RIZKI AZIZ
F 221 18 057
PERSYARATAN FISIK GEDUNG KONSER MUSIK
AUDITORIUM SEATING
5. Sightline
a) Sightline Horizontal
Sumber : Pickard, 2002:382
Sumber : Pickard, 2002:382
b)Sightline Vertical
Sumber : Pickard, 2002:382
KAJIAN ARSITEKTURAL
GEDUNG CONCER MUSIK SULAWESI TENGAH
MOH. RIZKI AZIZ
F 221 18 057
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4
PERSYARATAN FISIK GEDUNG KONSER MUSIK
AUDITORIUM SEATING
6. Balcony
Dengan jumlah kursi yang banyak maka baris tempat duduk akansekaligus
menjadi panjang sehingga penonton yang duduk dibelakang akan terganggu.
Demi menjaga kenyamanan penonton terutama yang duduk di bagian belakang,
maka dapat dilakukan dengan menggunakan balkon sebagai berikut :
Sumber : Pickard, 2002 :381
Perbandingan maksimal dari jarak D:H adalah 1:1 untuk sebuah gedung
konser. Garis pandang dari balkon menuju panggung tidak boleh lebih dari
30 derajat dan baris paling belakang harus punya pandangan yang bebas
menuju panggung.
KAJIAN ARSITEKTURAL
GEDUNG CONCER MUSIK SULAWESI TENGAH
MOH. RIZKI AZIZ
F 221 18 057
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4
PERSYARATAN FISIK GEDUNG KONSER MUSIK
AUDITORIUM SEATING
7. Dimensi Tempat Duduk
enonton memiliki dimensi tubuh yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena
itu dibuat standar ukuran kursi untuk membantu menyimpulkan dimensi kursi yang dibutuhkan
dalamgedung pertunjukkan. Sebagai berikut :
Sumber : Pickard, 2002 :381
Sumber : David, 2003 : 60
KAJIAN ARSITEKTURAL
Download