KRITERIA INVESTASI DALAM USAHA AGRIBISNIS PERTEMUAN MATA KULIAH :3-4 : KELAYAKAN AGRIBISNIS OKI WIJAYA, S.P., M.P. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Mobile Phone : 0819 884 800 Email : [email protected] 2 PENDAHULUAN • • • • • Hasil perhitungan kriteria investasi merupakan indikator dari modal yang diinvestasikan, yaitu perbandingan antara total benefit yang diterima dengan total biaya yang dikeluarkan dalam bentuk present value selama umur ekonomis. Perkiraan benefit (cash in flows) dan perkiraan cost (Cash out flows) merupakan alat kontrol dalam pengendalian biaya untuk memudahkan dalam mencapai tujuan usaha/proyek. Hasil perhitungan kriteria investasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan penanaman modal. Kriteria investasi yang dapat digunakan: NPV, Net B/C Ratio, Gross B/C Ratio, IRR, Profitability Ratio, Payback Period, dan BEP. Keputusan yang timbul dari hasil analisis: menerima atau menolak, memilih satu atau beberapa proyek, atau menetapkan skala prioritas dari proyek yang layak. TUJUAN Setelah mempelajari Bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami: • Apakah gagasan usaha (proyek) yang direncanakan dapat memberikan manfaat (benefit) • Penilaian rencana bisnis melalui metode Net Present Value (NPV), Net B/C Ratio, Gross B/C Ratio, {IRR, Profitability Ratio Payback Period} ο Pertemuan Ke-4. 5 PERHITUNGAN KRITERIA INVESTASI 1. Net Present Value (NPV) NPV adalah selisih antara benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada discount rate tertentu Rumus: π NPV = π‘=0 π΅π‘ − (1 + π)π‘ π π‘=0 πΆπ‘ = (1 + π)π‘ π π‘=0 π΅π‘ − πΆπ‘ (1 + π)π‘ Dimana: Bt : benefit sosial bruto pada tahun t, Ct : biaya sosial bruto pada tahun t, baik yang berifat modal maupun pengeluaran rutin dalam tahun t; n : umur ekonomis usaha atau proyek; dan i : Social Opportunity Cost Of Capital (SOCC) yang digunakan sebagai social discount rate (tingkat suku bunga). Kriteria: NPV > 0 (nol) → usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan NPV < 0 (nol) → usaha/proyek tidak layak (feasible) untuk dilaksanakan NPV = 0 (nol) → usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana TR=TC dalam bentuk present value. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan benefit dari proyek yang direncanakan. Tahun Ke0 Biaya Investasi Total Cost Operasional Rp 12,000,000 Benefit Net B/C Df PV Rp 12,000,000 Rp - Rp (12,000,000) 1.00 Rp (12,000,000.00) 1 Rp 3,000,000 Rp 3,000,000 Rp - Rp (3,000,000) 0.85 Rp (2,564,102.56) 2 Rp 3,000,000 Rp 3,000,000 Rp - Rp (3,000,000) 0.73 Rp (2,191,540.65) 3 Rp 4,000,000 Rp 4,000,000 Rp 4,500,000 Rp 500,000 0.62 Rp 312,185.28 4 Rp 4,000,000 Rp 4,000,000 Rp 6,500,000 Rp 2,500,000 0.53 Rp 1,334,125.12 5 Rp 5,000,000 Rp 5,000,000 Rp 6,500,000 Rp 1,500,000 0.46 Rp 684,166.73 6 Rp 5,000,000 Rp 5,000,000 Rp 9,000,000 Rp 4,000,000 0.39 Rp 1,559,354.37 7 Rp 6,000,000 Rp 6,000,000 Rp 13,000,000 Rp 7,000,000 0.33 Rp 2,332,367.64 8 Rp 6,000,000 Rp 6,000,000 Rp 17,000,000 Rp 11,000,000 0.28 Rp 3,132,606.11 9 Rp 7,000,000 Rp 7,000,000 Rp 22,000,000 Rp 15,000,000 0.24 Rp 3,651,056.08 10 Rp 7,000,000 Rp 7,000,000 Rp 28,000,000 Rp 21,000,000 0.21 Rp 4,368,785.05 Rp 619,003.16 8 2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) Net B/C adalah perbandingan antara net benefit yang telah didiskon positif (+) dengan net benefit yang telah didiskon negatif. Rumus: π΅π‘ − πΆπ‘ 1+π π‘ πππ‘ π΅/πΆ = = π πΆπ‘ − π΅π‘ π‘=0 1 + π π‘ π π‘=0 π π‘=0 πππ π π‘=0 πππ (+) (−) Jika: Net B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan Net B/C < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan Net B/C = 1 (satu) berarti cash in flows = cash out flows (BEP) atau TR=TC 3. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) Gross B/C adalah perbandingan antara benefit kotor yang telah didiskon dengan cost secara keseluruhan yang telah didiskon. Rumus: π π‘=0 πΊπππ π π΅/πΆ = π π‘=0 π΅π‘ 1+π πΆπ‘ 1+π π‘ π‘ Jika: Gross B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan Gross B/C < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan Gross B/C = 1 (satu) berarti proyek dalam keadaan BEP. TUGAS PRAKTIKUM : Pengusaha merencanakan membuka perkebunan kelapa sawit. Berdasarkan hasil penelitian, untuk membuka perkebunan kelapa sawit membutuhkan dana investasi sebesar 35 juta rupiah yang akan dialokasikan dalam 2 tahun, yaitu pada tahun persiapan 20 juta dan tahun pertama 15 juta. Kelapa sawit baru mulai menghasilkan pada tahun ketiga. Jumlah biaya operasi pada tahun pertama dan kedua 5 juta, tahun ketiga dan ke empat 6 juta dan seterusnya setiap dua tahun naik sebesar satu juta. Benefit akan diperoleh mulai tahun ketiga yaitu 12 juta, tahun ke empat sampai kesepuluh berturut- turut 14 jt,17 jt,21 jt,25jt, 30 jt, 36 jt, 43 jt. Berdasarkan data diatas apakah rencana pembukaan kebun kelapa sawit layak? Dilihat dari GrossB/C, IRR,PR,PP dengan discount factor 16 % TERIMA KASIH OKI WIJAYA, S.P., M.P. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Mobile Phone : 0819 884 800 Email : [email protected]