Uploaded by User18617

The Arrangement of Financial Statement a

advertisement
PROPOSAL
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA BUTIK FATIMA PERIODE
DESEMBER 2015
The Arrangement of Financial Statement at Butik Fatima on December, 2015
Oleh :
Dinda Orieama Yoga Pratica
13/344910/SV/03425
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015
A. Latar Belakang
Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, UMKM selalu digambarkan
sebagai sektor yang mempunyai peranan penting. Melihat kondisi tersebut, pemerintah
turut serta dalam mendukung UMKM yang berkembang dalam masyarakat. Salah
satunya dengan mengeluarkan peraturan tentang UMKM yaitu Undang-Undang No.
20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Peraturan Pemerintah
No. 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Tujuan UMKM menurut Undang-Undang No. 20
Tahun 2008 pasal 3 yaitu menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka
membangun
perekonomian nasional
berdasarkan
demokrasi
ekonomi
yang
berkeadilan. Jumlah UMKM di Indonesia hingga tahun 2013 mencapai 57,8 juta ,
menampung sebanyak 114 juta (97%) tenaga kerja, dan menyumbang PDB sekitar
60%.
Dalam perkembangannya, umumnya UMKM masih mengalami berbagai
masalah dan belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan. Masalah yang hingga
kini masih menjadi kendala dalam pengembangan UMKM adalah keterbatasan modal
yang dimiliki dan sulitnya UMKM mengakses sumber permodalan. Maka dari itu, agar
dapat memudahkan dalam mengakses sumber permodalan, UMKM perlu memiliki
laporan keuangan yang sesuai dengan aturan yang berlaku yang dalam hal ini adalah
Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Laporan keuangan merupakan penyajian
terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Adapun tujuan dari
laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. (PSAK, 2009)
Butik Fatima merupakan salah satu UMKM di kabupaten Klaten, Jawa Tengah
yang bergerak di bidang perdagangan barang berupa pakaian jadi. Butik Fatima telah
berdiri selama 6 tahun yang berawal dari tahun 2010. Pendiri dari Butik Fatima ini
adalah Ibu Wiwik. Usaha ini belum memiliki cabang dan Ibu Wiwik berencana
memperluas usahanya dengan membuka cabang di Klaten juga namun dengan wilayah
yang berbeda. Untuk perluasan usaha tersebut tentunya membutuhkan modal. Modal
yang dibutuhkan bisa berasal dari kreditur perorangan maupun kreditur berupa
lembaga misalnya BPR. Untuk meyakinkan para kreditur, diperlukan adanya data
keuangan tentang usaha tersebut dalam bentuk laporan keuangan yang telah disusun
berdasarkan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Sementara pada usaha Butik
Fatima,
selama
ini
hanya
melakukan
pembukuan
sederhana
saja
tanpa
mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi besarnya laba yang
dilaporkan.
Tidak hanya terkait pengambilan kredit saja, namun laporan keuangan yang
sesuai dengan PABU juga dapat dimanfaatkan sebagai alat pengendalian keuangan dan
evaluasi efektivitas kinerja manajemen dalam menghasilkan laba. Oleh karena itu,
penulis ingin melakukan penelitian pada UMKM tersebut dengan membuat laporan
keuangan sesuai dengan PABU dengan judul “Penyusunan Laporan Keuangan pada
Butik Fatima Periode Desember 2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diambil rumusan masalah yaitu
Bagaimana penyusunan laporan keuangan Butik Fatima periode Desember 2015?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai adalah
membantu Butik Fatima dalam menyusun laporan keuangan periode Desember 2015.
D. Manfaat
Manfaaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang penyusunan
laporan keuangan UMKM sesuai dengan PABU.
b. Meningkatkan keterampilan dalam mengaplikasikan teori-teori yang
telah diterima di bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan.
2. Bagi Butik Fatima
a. Diharapkan dapat membantu Butik Fatima dalam penyusunan laporan
keuangan yang sesuai dengan PABU.
b. Diharapkan dari laporan keuangan yang telah disusun dapat dijadikan
sebagai alat pertimbangan dalam pengambilan keputusan terkait dengan
kinerja manajemen maupun peningkatan laba.
3. Bagi Pihak Lain
a. Dapat bermanfaat sebagai bahan informasi dan referensi untuk
penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penyusunan laporan
keuangan.
b. Meningkatkan pengetahuan tentang penyusunan laporan keuangan pada
UMKM yang sesuai dengan PABU.
E. Landasan Teori
1. Pengertian dan Kriteria UMKM Berdasarkan Undang-Undang No. 20
Tahun 2008
1.1 Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro. Kriteria
Usaha Mikro antara lain:
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah).
1.2 Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil. Adapun kriteria Usaha Kecil antara lain:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
1.3 Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha
Menengah. Adapun kriteria Usaha Menengah antara lain:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
2. Standar Akuntansi Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (SAK UKM)
menurut Ikatan Akuntan Indonesia, 2008
2.1 Ruang Lingkup
Standar Akuntansi Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (SAK UKM)
dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas kecil dan menengah yang :
a. memenuhi kriteria :
i. tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan; atau
ii. berdasarkan peraturan perundang-undangan digolongkan
sebagai entitas kecil dan menengah; dan
b. menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statement) kepada pengguna eksternal, misalnya
pemilik yang tidak terlibat langsung dalam usaha, kreditor, dan
lembaga pemeringkat kredit.
2.2 Karakteristik Kualitatif Informasi dalam Laporan Keuangan
1. Dapat dipahami
6. Kehati-hatian
2. Relevan
7. Kelengkapan
3. Materialitas
8. Dapat dibandingkan
4. Keandalan
9. Tapat waktu
5. Substansi mengungguli bentuk
10. Keseimbangan biaya & manfaat
2.3 Elemen-elemen Laporan Keuangan
1. Laporan Laba/Rugi, terdiri dari pos-pos :
a. Penghasilan, yaitu kenaikan manfaat ekonomi selama periode
pelaporan dalam bentuk arus masuk atau peningkatan asset, atau
penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas
yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
b. Beban, yaitu penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau penurunan asset, atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas
yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanam modal.
2. Laporan Perubahan Ekuitas, terdiri dari pos-pos:
a. Modal pemilik
b. Laba usaha periode berjalan
c. Prive
d. Dividen dan distribusi lain
3. Neraca, terdiri dari pos-pos:
a. Asset lancar, berupa kas dan setara kas, piutang usaha dan
piutang lainnya, investasi, dan persediaan.
b. Asset tidak lancar, berupa peralatan, bangunan, kendaraan,
asset tak berwujud, dll.
c. Kewajiban jangka pendek
d. Kewajiban jangka panjang
e. Ekuitas
F. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Metode penelitian dengan pendekatan deskriptif adalah metode
penelitian yang dipilih penulis untuk menggambarkan subjek atau objek
penelitiannya secara jelas, teperinci, dan sistematis tanpa adanya
manipulasi data.
2. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data dalam penulisan ini meliputi:
1. Data Primer
Data primer adalah data-data yang diperoleh langsung dari sumbernya.
Dalam hal ini, sumber data primer berasal dari Butik Fatima yang
didapat penulis ketika melakukan wawancara dengan pemilik Butik
Fatima dan berdasarkan pengamatan secara langsung. Misalnya
pembukuan oleh Butik Fatima, bukti pembayaran, bukti penerimaan,
dan sebagainya.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data yang diperoleh secara tidak langsung
dari sumbernya. Dalam hal ini, sumber data sekunder berupa literature,
teori-teori yang mendukung, buku-buku, media internet yang ada terkait
dengan penelitian ini serta data dan dokumen-dokumen mengenai
keuangan Butik Fatima.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Tinjauan Penelitian Sebelumnya
Pengumpulan data dari penelitian ini dilakukan dengan cara
mempelajari literature dari peneliti sebelumnya yakni Khansa (2015)
tentang “Penyusunan Laporan Keuangan pada Axell Laundry Periode
Mei 2015)”.
b. Penelitian Lapangan
Untuk memperoleh data, penulis melakukan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui percakapan langsung dengan pemilik Butik Fatima yaitu Ibu
Wiwik. Wawancara lebih banyak dilakukan melalui diskusi dan
atau tanya jawab secara lisan.
2. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengamati objek secara langsung. Observasi yang digunakan yaitu
observasi pasif partisipatif yaitu penulis secara langsung melakukan
penelitian pada Butik Fatima agar memperoleh data yang akurat.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengumpulkan dokumen yang berhubungan dengan
keuangan Butik Fatima seperti data penjualan dan pengeluaran kas.
4. Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah dengan deskriptif kualitatif dan deskriptif
kuantitatif. Metode analisis deskriptif kualitatif memaparkan keadaan
obyek sebagaimana adanya dan berdasar fakta. Penggambaran dan
penyajian fakta disusun secara sistematik sehingga mudah untuk dipahami.
Metode analisis kuantitatif terkait dengan perhitungan penyusutan asset
tidak lancar. Adapun alur analisis data secara sistematik adalah sebagai
berikut:
T dan bukti1. Catatan
bukti
2. Neraca Awal
3. Data transaksi
4. Jurnal Umum
5. Buku Besar
6. Neraca Saldo
7.Jurnal Penyesuaian
8. Neraca Saldo
Setelah Penyesuaian
Laporan Perubahan
Ekuitas
Neraca
Laporan Laba/Rugi
Download